Kisah Para Rasul 99:27. " Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus."
Paulus sebelum bersama dengan Barnabas mengajar kebenaran Firman Tuhan, ia sudah berani mengajar seorang dia di Damsyik. Sebagai orang yang terdidik sewajarnya hal biasa bila mengajar. Mengajar adalah pekerjaan yang dapat dilakukan sesuai kedudukannya sebagai orang Farisi, namun keberanian mengajar adalah sesuatu hal lain dari pekerjaan mengajar.
Keberanian mengajar sesuatu yang muncul saat kondisi tertentu yang mengharuskan tetap mengajar sekalipun...... Keberanian mengajar erat dengan intregritas dalam mengajar dan konsep pendidikan untuk perubahan. Integritas mengajar mengharapkan akan menghasilkan suatu perubahan dari yang dibinanya. Menghasilkan perubahan dari anak didik sesuai dengan harapan adalah impian.
Sam Intrator dan Robert Kunzman dalam jurnal Educational Forum tahun 2006, menyatakan bahwa guru-guru bisa menerima gagasan-gagasan yang menyatakan bahwa mengajar dan memimpin haruslah melibatkan dimensi personal, spiritual dan emosional. Keterlibatan secara personal, spiritual dan emosi dengan anak didik menuju perubahan bersama sesuatu yang membutuhkan keberanian dalam aktivitas mengajar.
Paulus memiliki keberani mengajar terlebih-lebih setelah ia mengalami perubahan karena perjumpaan dengan Yesus Tuhan. Tuhan yang menyapa Paulus secara personal , dan memberikan pengalaman spiritual adalah pijakan bertindak dalam mengajar dengan berani.
Keberanian mengajar adalah bentuk dari keteladanan Yesus, Firman yang menjadi manusia... di saat-saat akhir hidupNya di dunia, Ia masih mengajar. Kisah Para Rasul 1414:3. " Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat." Keberanian mengajar Paulus dan Barnabas sangat erat dengan iman yang hidup kepada Tuhan akibat sentuhan-Nya yang penuh kasih karunia secara personal, spiritual dan emosi.
Dalam keberanian mengajar, Tuhan meneguhkan pengajaran Paulus dan Barnabas dengan tanda dan mujizat. Dalam keberanian mengajar akan melihat tangan Tuhan yang tidak kelihatan yang dapat mengubah kehidupan manusia, tetapi mengajar sekalipun tidak melihat perubahan sebenarnya adalah bentuk keberanian juga.
Paulus dan Barnabas menghasilkan banyak orang yang berubah menjadi murid Yesus tetapi banyak pula yang tidak berubah seperti apatis dan bahkan berusaha untuk membunuhnya. Perubahan akibat pengajaran terkadang mengecewakan tetapi dalam keberani mengajar, mereka tetap mengajar sampai akhir hidup.
Paulus sebelum bersama dengan Barnabas mengajar kebenaran Firman Tuhan, ia sudah berani mengajar seorang dia di Damsyik. Sebagai orang yang terdidik sewajarnya hal biasa bila mengajar. Mengajar adalah pekerjaan yang dapat dilakukan sesuai kedudukannya sebagai orang Farisi, namun keberanian mengajar adalah sesuatu hal lain dari pekerjaan mengajar.
Keberanian mengajar sesuatu yang muncul saat kondisi tertentu yang mengharuskan tetap mengajar sekalipun...... Keberanian mengajar erat dengan intregritas dalam mengajar dan konsep pendidikan untuk perubahan. Integritas mengajar mengharapkan akan menghasilkan suatu perubahan dari yang dibinanya. Menghasilkan perubahan dari anak didik sesuai dengan harapan adalah impian.
Sam Intrator dan Robert Kunzman dalam jurnal Educational Forum tahun 2006, menyatakan bahwa guru-guru bisa menerima gagasan-gagasan yang menyatakan bahwa mengajar dan memimpin haruslah melibatkan dimensi personal, spiritual dan emosional. Keterlibatan secara personal, spiritual dan emosi dengan anak didik menuju perubahan bersama sesuatu yang membutuhkan keberanian dalam aktivitas mengajar.
Paulus memiliki keberani mengajar terlebih-lebih setelah ia mengalami perubahan karena perjumpaan dengan Yesus Tuhan. Tuhan yang menyapa Paulus secara personal , dan memberikan pengalaman spiritual adalah pijakan bertindak dalam mengajar dengan berani.
Keberanian mengajar adalah bentuk dari keteladanan Yesus, Firman yang menjadi manusia... di saat-saat akhir hidupNya di dunia, Ia masih mengajar. Kisah Para Rasul 1414:3. " Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat." Keberanian mengajar Paulus dan Barnabas sangat erat dengan iman yang hidup kepada Tuhan akibat sentuhan-Nya yang penuh kasih karunia secara personal, spiritual dan emosi.
Dalam keberanian mengajar, Tuhan meneguhkan pengajaran Paulus dan Barnabas dengan tanda dan mujizat. Dalam keberanian mengajar akan melihat tangan Tuhan yang tidak kelihatan yang dapat mengubah kehidupan manusia, tetapi mengajar sekalipun tidak melihat perubahan sebenarnya adalah bentuk keberanian juga.
Paulus dan Barnabas menghasilkan banyak orang yang berubah menjadi murid Yesus tetapi banyak pula yang tidak berubah seperti apatis dan bahkan berusaha untuk membunuhnya. Perubahan akibat pengajaran terkadang mengecewakan tetapi dalam keberani mengajar, mereka tetap mengajar sampai akhir hidup.
