-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gembala Saat Kelahiran Yesus

Selasa, 13 Desember 2022 | Desember 13, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-26T12:23:53Z
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lukas 2:15

Gembala yang biasanya hidup dengan kawanan ternak yang digembalakan kecuali peternak skala besar yang mampu mengupah orang lain menjaga ternaknya. Gembala yang menjadi komunitas tersendiri karena tuntutan tugasnya menjaga kawan ternak yang mengharuskan tinggal di tenda sesuai keberadaan ternak yang berkelana mencari makanan yang segar. Gembala diperhadapkan tanggungjawab untuk menjaga ternak gembalaannya hingga waktu larut malam dimana sejumlah predator beraktivitas mencari mangsa. Gembala di Efrata adalah gembala yang mengerjakan tugasnya dengan baik sebab di malam hari pun dijaga. (Lukas 2:8b)

Gembala di Efrata diduga adalah gembala yang menjaga kawanan domba gembalaan dengan tugas khusus yaitu merawat domba dengan sebaik mungkin agar layak menjadi korban sesuai hukum Musa, yaitu tiada cacat dan cela. Gembala tersebut menjalankan pekerjaannya dengan teliti dan penuh rasa hormat. Gembala memahami makna penting korban bagi keselamatan hidup manusia sehingga sekalipun dalam status sosial dan keagamaan sering dipandang rendah tetapi dengan tulus dan bersyukur memiliki profesi dan panggilan hidup sebagai seorang gembala.

Para gembala mengenal wilayah Betlehem yang dijadikan tempat merawat domba yang akan beranak melahirkan bayi ternak domba yang dipersiapkan untuk korban sesuai yang tertulis dalam kitab Musa. Domba yang dilahirkan akan diperiksa oleh orang Lewi untuk menentukan kelayakannya. Tempat itu adalah Midgal Eder atau Menara Kawanan Domba. Sesuai Mishnah, bahwa hewan-hewan yang "ditemukan atau dipelihara pada padang-padang rumput dalam jarak tertentu dari Migdal Eder adalah yang digunakan sebagai binatang korban untuk upacara di Bait Suci Yerusalem dengan aturan yang jantan untuk korban bakaran dan yang betina untuk korban perdamaian serta domba jantan yang didapati 30 hari sebelum Paskah Yahudi dapat digunakan sebagai "domba Paskah". (Mengigat sumber tulisan mengunakan data dari Mishnah yang ditulis sekitar 250 tahun setelah Yesus dilahirkan maka tulisan ini adalah sebuah tafsiran yang belum tentu akurat sebab Kitab Lukas di tulis sebelum tahun 70 Masehi - ada rentang waktu 200 tahun.)

Para gembala di Efrata memiliki penilaian kehidupan yang baik dan benar menurut penilaian TUHAN sehingga menjadi kelompok masyarakat yang dikunjungi malaikat yang memberitahukan kelahiran bayi Yesus sang Mesias yang menebus dosa manusia sebab DIA adalah Anak Domba Allah. Para gembala mungkin hanya memiliki satu talenta yaitu hanya mempersiapkan domba yang siap dan layak untuk upacara ibadah menurut hukum yang ditentukan oleh TUHAN. Tuhan yang mengenal setiap orang dengan sangat baik memutuskan dan mempercayai berita kedatangan yang dijanjikan-Nya kepada para gembala yang kurang dihargai oleh komunitas yang berkecimpung di Bait Allah dan masyarakat.

Para gembala yang mendapatkan informasi dari malaikat bergegas menuju tempat yang dimaksud, terlebih-lebih dengan penjelasan bahwa raja yang dilahirkan itu di bungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan (Lukas 2:12) Para gembala yang biasanya melihat anak domba yang baru dilahirkan, tetapi saat itu menjadi saksi bayi Yesus berada di sana. Gembala terkejut dan gembira sebab apa yang dikatakan malaikat adalah tepat dan benar kemudian gembala menceritakan apa yang disaksikan dan dikatakan malaikat kepadanya bahwa Yesus akan menjadi sumber sukacita bagi bangsa-bangsa. Para gembala di Efrata adalah kelompok pertama yang mendapatkan kabar sukacita oleh karena bayi Yesus lahir dan tak lupa memuji TUHAN. Orang tua Yesus mendengar apa yang dikatakan oleh gembala meneruskan berita dari malaikat.

Para gembala yang menjaga kawanan domba adalah kelompok pertama yang datang menyambut dan menyembah bayi Yesus setelah menyaksikan kemuliaan Allah melalui kehadiran seorang malaikat surga yang mengunjungi para gembala dengan kabar berita "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Mengapa bayi Yesus lahir di Migdal Eder? Yesus saat hendak dilahirkan ada keputusan dari Kaisar Agustus untuk kembali kedaerahnya masing-masing karena ada sensus penduduk. Yusuf dan Maria wajib berangkat ke tempat Daud sebagai leluhurnya dilahirkan. Betlehem menjadi over kapasitas karena didatangi oleh orang banyak berhubungan kegiatan sensus. Yusuf dan Maria tidak ada tempat tinggal yang dapat didiami sehingga mereka berdiam di kandang domba yaitu Migdal Eder - Menara Kawanan Domba. Migdal Eder adalah suatu lokasi yang diperuntukkan bagi domba-domba yang dikurung guna persiapan menjadi korban di Bait Allah di Yerusalem. Migdal Eder berjarak 1,6 kilometer / 1 mil dari Yerusalem, berada di Betlehem utara.

Kelahiran Yesus di menara kawanan domba adalah pengenapan dari nubuat yang disampaikan oleh nabi Mikha yang berbunyi; Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem. (Mikha 4:8) Bayi Yesus diletakan dalam palungan tempat domba-domba yang melahirkan yang dipersiapkan jadi korban menurut imamat / hukum Musa. Yesus yang akan memerintah itu dilahirkan dipalungan sehingga palungan menjadi tempat yang penuh kemuliaan Allah karena Yesus Sang Raja memilihnya.

Migdal Eder pertama kali muncul dalam Kitab Kejadian 35:21 dimana Rahel dikuburkan oleh Yakub setelah Benyamin dilahirkan. Saat Rahel sekarat, ia menamai anaknya dengan Benoni yang artinya "anak kesedianku" tetapi diganti oleh Yakub menjadi Benyamin yang artinya "anak dari tangan kanan" Dari kisah Yakub dan Rahel serta benyamin maka tempat itu memuat unsur kesengsaraan tetapi juga sebagai tangan kanan. Unsur tersebut digenapi oleh Yesus sesuai dengan Yesaya 53:3 yang menyebutkan Yesus sebagai orang yang penuh kesengsaraan tetapi juga berada disebelah kanan Allah (Efesus 1:20)

Puncak kesengsaraan Yesus adalah terjadi saat disalibkan menjadi anak domba Allah yang menebus dosa manusia, sama sepeerti anak domba yang tiada cacat dibungkus lampin yang kemudian diperiksa oleh para gembala Lewi untuk menentukan kelayakan menjadi korban sesuai kitab Imamat sehubungan dengan berubah fungsinya menara migdal Eder dari fungsi militer jadi tempat orang Lewi memeriksa hewan korban. Yesus pun di bungkus kain lampin seperti domba yang akan menjadi korban.

Pesan malaikat kepada para gembala yang kemudian diberitahukan kepada Yusuf dan Maria antara lain:
  • Kelahiran Yesus adalah kesukaan besar bagi semua bangsa (Lukas 2:10)
  • Bayi Yesus adalah Mesias yang menjadi Juruselamat (lukas 2:11)
  • Bayi Yesus mendatangkan damai sejahtera (Lukas 2:14)
Kelahiran bayi Yesus sebagai Mesias berbeda dengan ajaran para pemimpin agama sebab mereka mengajarkan bahwa Mesias itu adalah sosok yang membebaskan dari penjajahan bangsa asing lalu kejayaan Kerajaan Israel dipulihkan seperti Raja Daud. Mesias yang diharapkan seorang yang jenius dalam berpolitik tetapi yang dibawa oleh Yesus adalah pembebasan dari kutuk dosa dan segala kelemahan manusia dengan menghadirkan kerajaan Allah di muka bumi melalui dihancurkannya kekuasaan iblis. Kemenangan diraih oleh Yesus karena DIA sanggup memikul dosa manusia menjadi penebus yang sempurna sebab DIA adalah ANAK DOMBA ALLAH. Pengenapan sebagai Raja segala raja akan terjadi saat Yesus datang kembali ke dunia untuk kedua kali.

Kelahiran Yesus yang membawa damai sejahtera acapkali dipandang sesuatu kondisi yang tenang dan teduh yang ditandai tiada malapetaka dan perang serta terjadinya keselarasan antar individu yang membuat kondisi aman, selamat dan makmur tetapi hal itu adalah impian manusia semata sebab di Migdal Eder, Rahel alami kesengsaraan demikian juga zaman setelah Yesus lahir hadirkan pembantaian anak-anak di bawah umur dua tahun yang dilakukan oleh Herodes. Yesus mengajarkan suatu kedamaian yang berbeda. Perhatikan Yohanes 16:33; Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Damai sejahtera dalam Yesus adalah kondisi yang bersatu dengan Allah sebab diperdamaikan oleh Kristus sehingga dikaruniakan kemampuan tetap tenang dan hening dalam kondisi badai dan kegaduhan melanda seperti anak domba yang tidak bersuara dibawa ke pembantaian atau induk domba yang kelu saat penguntingan (Yesaya 53:7)

Hal lainnya tentang Migdal Eder adalah militer pernah mengunakan Migdal Eder maka menara tersebut dipastikan memenuhi syarat sebagai benteng militer. Migdal Eder sangat kokoh, selaras dengan Amsal 18:10 yaitu: “Nama TUHAN adalah menara yang kuat: orang benar berlari ke dalamnya, dan aman.” Maka Yesus memiliki dua pengertian yaitu:
  1. Dia alah Firman yang menjadi manusia itu adalah tempat kekuatan manusia yang berlindung
  2. Dia dalam kemanusiawian-Nya melakukan seluruh hukum dengan sempurna sehingga kuat berhadapan dengan iblis dan pengikutnya dengan dibuktikan keberhasilan menyelesaikan misi yang diemban-Nya sejak lahir sebagai Anak Domba Allah yang sempurna
Gembala yang datang juga adalah orang benar dihadapan TUHAN ALLAH sekalipun tugasnya hanya mempersiap korban sesuai hukum Musa. Gembala segera aktif melakukan hal yang tepat setelah mendapat kunjungan malaikat yang adalah utusan dari surga

Hari Natal / kelahiran Yesus sesuatu peristiwa yang penting bagi para gembala di Efrata dalam catatan hidupnya. Para gembala jadi teladan bagi kita sebab gembala saat kelahiran Yesus datang kepada Yesus dengan sikap yang benar dan menjadi berkat bagi Yusuf dan Maria untuk menjalani kehidupan selanjutnya bersama Yesus di hari-hari mendatang.

Sikap para gembala yang percaya dan mendatang bayi Yesus lalu menyampaikan berita malaikat kepada Yusuf dan Maria adalah wujud aplikasi praktis yang dilakukan oleh para gembala, lalu apakah tindakan kita saat memperingati kedatangan Yesus yang pertama sebagai bayi di bungkus lampin di Migdal Eder?

Lokasi kelahiran Yesus selain di duga di Midgal Eder, juga berdasarkan hasil penyelidikan dari Kaisar Konstantinus Agung pada abad ke-4 Masehi diduga terletak disebuah gua di Betlehem lalu ditempat itu berdiri Gereja Kelahiran Yesus (Gereja Nativitas). Gua tersebut berukuran 5 meter x 3 meter terletak sekitar 10 kilometer dari kota Yerusalem.

Selamat Hari Natal Berkat dari Anak Domba Allah - Yesus Kristus yang datang ke dunia kiranya berdampak bagian dalam kehidupan kita - memberikan sukacita yang tidak diberikan dunia

×
Berita Terbaru Update