-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tuhan Adalah Menara Yang Kuat

Sabtu, 01 Oktober 2022 | Oktober 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:06:26Z
Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. Amsal 18:10

Manusia dalam bermasyarakat diwarnai dengan hadirnya ancaman dalam hidupnya, baik secara kekerasan / militer atau non kekerasan fisik jauh dari militerisme. Ancaman secara militer sudah dirasakan sejak manusia mengenal perang yang mengunakan kekuatan senjata secara terorganisasi yang memiliki kemampuan mengancam kedaulatan suatu wilayah, dimana keselamatan harus di perjuangkan. Penulis Amsal menyatakan manusia membutuhkan TUHAN sebab IA menara yang kuat.
Menara dengan tujuan memberi perlindungan yang aman agar selamat dari aneka ancaman bahaya biasanya dinamakan menara pengawas dimana berfungsi dapat mengawasi daerah sekitarnya dan aman dari tembakan musuh. Menara ini dibangun mempertimbangkan kepentingan militer. Menara pengawas dapat berdiri sendiri atau menjadi kesatuan dengan dinding benteng kota. Menara pengawas yang memiliki ketinggian tertentu dan kokoh terhadap gangguan keamanan biasanya memiliki tempat untuk memanah atau senapan untuk menghancurkan musuh selain untuk pertahanan.

Menara pengawas dibangun dengan kuat agar anti peluru. Menara digunakan hingga perang dunia II dipergunakan sebagai benteng pertahanan dengan meriam baik untuk antisipasi pesawat musuh atau pasukan darat, dengan fungsi lainnya sebagai alat intelijen. Misal Menara Martelo. Peran untuk mengawasi suatu wilayah atau pergerakan musuh atau sumber data intelijen saat ini telah diambil alih dengan satelit mata-mata atau drone pengintai.

Penulis Amsal yang menyadari betapa pentingnya suatu menara yang kuat sebagai benteng dan penjagaan. Hal ini sudah menjadi rahasia umum sehingga kota purba Yerikho dikelilingi dengan benteng yang kokoh tetapi runtuh saat Israel yang dipimpin Yosua mematuhi TUHAN saat berperang hendak merebut kota Yerikho. Tuhan yang meruntuhkan tembok Yerikho adalah TUHAN yang sanggup menjadi menara yang jauh lebih kuat dari tembok Yerikho. Tuhan menara yang kuat tempat berlindung juga diutarakan oleh pemazmur dalam Mazmur 61:3-4; "Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh. Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela"

Dalam menara tersimpan juga sejumlah logistik yang dipeerlukan untuk bertahan hidup. Aneka persediaan makan dalam jumlah besar tersimpan sebab benteng dirancang ditempati saat genting. Demikian juga TUHAN yang mengenal umat pilihan-Nya yaitu orang orang yang benarkan oleh-Nya adalah setia terhadap segala janji-Nya sehingga di dalam DIA mendapatkan keamanan saat krisis melanda. TUHAN beserta kita dan IA memperhatikan segala sesuatu sehingga di dalam DIA ada pemeliharaan yang sempurna.

Menurut Amsal 18:11, harta bagi orang kaya seperti kota yang berkubu dengan tembok yang tinggi tetapi bagi orang benar.... TUHAN adalah menara yang kuat jauh melampaui perlindungan yang diperoleh dari harta yang melimpah bagi orang kaya. Mengigat orang kaya pun membangun tembok maka sesungguhnya baik orang kaya maupun orang miskin memiliki kelemahan sehingga memerlukan perlindungan dari segala kekuatan musuh asing yang mengancam hidupnya.

Jika sifat ancaman diperluas dari sekedar ancaman militer dengan menghubungkan keamanan orang kaya adalah hartanya maka TUHAN sebagai menara yang kuat bukan hanya bersifat secara militer atau masalah sosial seperti konflik kekerasan, kerusuhan, teror, huru-hara dan perang melainkan seluruh kejadian atau peristiwa yang menimbulkan bencana misalnya berurusan:
  • Geologi seperti: gempa bumi, tsunami, longsor dan gerakan tanah
  • Hidro-meteorologi seperti: banjir, topan, banjir bandang dan kekeringan
  • Epidemi seperti penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
  • Teknologi seperti kecelakaan transportasi dan industri
  • Lingkungan seperti kebakaran, kebakaran hutan, penggundulan hutan dan pertambangan
TUHAN adalah menara yang kuat adalah tempat yang perlindungan dari segala ancaman. Dia lebih besar dari manusia dan alam yang menjadi sumber ancaman bencana. TUHAN mengetahui kecepatan datangnya suatu ancaman bencana dan frekuensi timbulnya ancaman maka jika bersama dengan-Nya di dapat bahwa IA bergerak di waktu yang tepat untuk menyelamatkan sesuai dengan rancangan-Nya bagi hidup orang yang berlindung pada-Nya.

Orang benar yang berada di menara yang kuat adalah orang yang berbahagia sebab mereka orang yang takut akan TUHAN dan suka segala perintah-Nya. Hanya yang menyukai dan melakukan firman-Nya yang dapat berdiam di tempat kediaman-Nya. Menurut pemazmur ada berkat yang menyertai orang benar seperti tertulis dalam Mazmur 112:2-3, yaitu: "Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya." Dalam menara yang penuh dengan logistik yang melimpah ada berkat yang disediakan TUHAN.

Sekalipun berada dalam menara yang kuat, Firman TUHAN memberi nasihat untuk lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi. (Pengkhotbah 11:1-2) "Biji-bijian gandum" yang bisa digunakan untuk membuat roti. Menurut catatan, ketika Sungai Nil membanjiri setiap tahun, orang Mesir menaburkan biji-bijian gandum di atas air yang membanjiri ladang mereka. Gandum mungkin tampak tenggelam dan terlupakan, tetapi pada waktunya akan dipanen. kita harus memberi dengan murah hati, karena suatu hari kita mungkin benar-benar membutuhkan bantuan (lihat 2 Korintus 8:10-15). Hal ini sejalan dengan 1 Timotius 6:18, "Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi" Menabur berbuat baik terlebih-lebih dengan menyampaikan Injil Kabar Baik adalah bentuk perlindungan ditengah-tengah ketidak-pastian karena malapetaka dapat terjadi di bumi.

Badai dalam hidup akan datang, bahkan jika Anda dermawan dan benar, tetapi ketika itu terjadi, Anda dapat memilih untuk tidak fokus pada badai: "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai "(Pengkhotbah 11: 4). Lihatlah ke Tuhan! Tetaplah menabur benih, meski badai datang, selalu awasi dia, karena dia adalah menaramu yang kuat! Jika Anda ingin melindungi masa depan Anda, Allah telah memberi Anda sebuah rahasia: Isi gudang senjata Anda menjadi menara yang kokoh dengan terus menabur benih Anda menuju Injil. Jangan pernah lupakan! Apakah Anda menginginkan perlindungan tanpa akhir dan berlimpah? Tuhan menyediakan benih. Yang Anda butuhkan hanyalah hati untuk menabur, dan Tuhan akan menggunakan apa yang Anda tabur: "Dia yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan dia yang menabur banyak, akan menuai banyak juga "(2 Korintus 9: 6).

Ketika kita mendedikasikan diri kita untuk menabur, kita tidak perlu menunggu panen. Panen menanti kita! Panen akan datang pasti bahwa matahari akan terbit lagi besok pagi. Didukung oleh Mazmur Daud mengatakan: "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; (Mazmur 37:25)". Tuhan akan mengurus kebutuhan kita dan kebutuhan anak-anak kita, dan tidak akan pernah meninggalkan kita, selama kita menaati Tuhan dan menjalani kehidupan yang benar. Alkitab dengan jelas memberi tahu kita bahwa kejahatan datang kepada orang fasik, tetapi orang benar akan dilindungi.

Musuh orang percaya adalah iblis yang berjalan keliling seperti singa yang mengaum mencari mangsa yang dapat ditelan. Yesus Tuhan telah menghancurkan kuasa iblis dan memberikan kemenangan kepada umat-Nya yang membasuh jubahnya dengan darah Anak Domba Allah. Dalam nama-Nya bukan saja aman dari serangan iblis tetapi mampu mengalahkan dalam nama Yesus. Kehidupan yang percaya dan tunduk kepada Yesus dan lawan iblis maka iblis akan terpukul kalah. Kemenangan dari TUHAN laksana menara yang kuat menjadi bagian hidup kita bila berdiri tegap dengan mengunakan segenap perlengkapan senjata Allah.

Sebagai menara yang kuat, maka harus dibangun dengan dasar fondasi yang kokoh dan Yesus adalah batu penjuru yang teruji. Menara yang tinggi sebagai pencakar langit dapat dilihat dan diketahui oleh orang-orang dari segala penjuru. Menara didirikan jadi petunjuk jalan dan menentukan lokasi dan patokan untuk bepergian. Menara berfungsi seperti mercusuar yang memandu kapal hilir mudik yang masuk dan keluar pelabuhan. Tuhan adalah menara maka DIA adalah patokan dan navigasi di kehidupan umat-Nya.

Fungsi menara tidak hanya untuk memandu jalan agar tidak tersesat. Menara juga didirikan untuk melakukan pengawasan. Menara ini dibangun sangat tinggi sehingga di puncaknya ada tempat untuk penjaga keamanan di sekitarnya. Bila melihat penjara yang besar, di keempat sudut penjara harus dibangun menara-menara yang tinggi. Tujuannya tidak lain adalah mengawasi semua narapidana yang akan melarikan diri. Menara ini juga dapat digunakan untuk menampung antena siaran, baik antena transmisi radio maupun televisi. Tujuannya untuk sampai ke tempat yang tinggi agar sinyal pemancar tidak terganggu oleh gedung pencakar langit. Ada banyak fungsi wisata lainnya.

Tindakan manusia yang ingin berlindung adalah masuk ke kota Allah yang memiliki menara yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
  1. Kita percaya kepada Tuhan dan menerima Dia, kemudian kita menjadi anak-anak Tuhan (Yohanes 1:12) Orang seperti ini dilindungi oleh Tuhan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Iblis tidak dapat mengganggu orang ini sesuka hati (1 Kor 10:13) Meminta izin Tuhan untuk melakukan sesuatu.
  2. Panggil nama Yesus dan kenali, maka Dia akan mengenali kita. (Matius 10:32) Dalam nama Yesus, kita dilindungi dari panah api orang jahat. (Efesus 6:16)
  3. Berdoa/berdoa, berharap dalam Yesus (Yohanes 14:13; 16:24)
Janganlah kita bertindak seperti orang kaya yang menjadikan kekayaan sebagai menara perlindungan atau seperti orang bijaksana yang berpendapat bahwa kebijaksanaan yang ada di pikiran mereka menjadi dasar perlindungan termasuk pemegang kekuasaan yang menjadikan menara adalah jabatan sebab penulis Amsal adalah orang yang kaya, bijaksana dan berkuasa memilih untuk menjadikan TUHAN sebagai menara yang dapat diandalkan untuk keselamatan dan keamanan seperti yang dilakukan oleh orang benar.


×
Berita Terbaru Update