-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Nilai Kekal Untuk Kaum Rebahan

Kamis, 06 Oktober 2022 | Oktober 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:05:59Z
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, Kisah Para Rasul 17:28a

Manusia sebagai ciptaan TUHAN yang diberi nafas kehidupan yang menjadikan menjadi makhluk hidup. Sebagai makhluk hidup memiliki sifat bergerak yang menyebabkan dapat beralihnya tempat atau kedudukan. Berpindahnya kedudukan dapat terjadi berulangkali karena gerakan dinamis yang dimiliki oleh manusia. Dalam bergerak terjadi suatu aktivitas kegiatan, hal itu dimungkinkan karena terdapat sistem gerak dalam tubuh manusia, seperti: otot, persendian, tulang yang membentuk rangka tubuh. Gerak aktif dilakukan oleh otot sedangkan gerak pasif terjadi karena tulang dimana otot dan tulang berkerjasama dengan koordinasi oleh otak. Dengan berfungsinya sistem gerak maka dapat melakukan seperti: memukul, meloncat, berjalan, berlari dan mengambil suatu benda.

Manusia didesain untuk bergerak dengan disertai waktu untuk beristirahat yang cukup untuk kelangsungan hidup dengan baik. Dalam perkembangannya di tahun 2019 muncul istilah kaum rebahan yang malas gerak (mager) yaitu yang lebih suka hidup rileks dengan berbaring di tempat tidur dan kemudian menjadi populer dengan hadirnya pandemi covid-19 dengan pembatasan sosial. Kaum rebahan umumnya ditujukan kepada gererasi Z dan generasi milineal yang tumbuh era teknologi gadget sehingga kegiatan mengandalkan teknologi informasi dengan berkurangnya aktivitas gerak secara fisik. Berdasarkan survey tahun 2020, generasi Z mencapai 27,94% dari populasi di Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan menunjukkan tahun 2013 ada 26,1 % yang malas bergerak masuk kelompok kaum rebahan. Ditahun 2018 kaum meger di Indonesia menjadi 33,5 %. Kecenderungan malas gerak meningkat - saat ini lebih 1/3 mannusia di Indonesia dapat dikatakan kaum rebahan.

Kaum rebahan bermunculan bukan hanya di Indonesia saja, melainkan terjadi secara global dimana manusia tumbuh dengan berkembangnya teknologi internet dalam dalam kehidupan keseharian. Pendapat negatif muncul karena perbedaan gaya hidup yang ditampilkan generasi penerus dengan label sebagai pemalas, jauh dari produktif, ingin serba instant dst. Pendapat ini telah muncul dan dipublikasi oleh majalah TIME tahun 2013. Bobby Duffy berpendapat setiap generasi berbeda dalam karakteristik, nilai, budaya, kebiasaan dan pola pikir yang menjadikan sasaran ejekan dari generasi sebelumnya.

Sejumlah riset menolak pendapat kaum milenial adalah pemalas sebab berbaring di ranjang bukan hambatan bekerja produktif sebab dapat melakukan multitasking dengan peralatan yang dimiliki, misal belanja, belajar, mencari penghasilan dengan berbisnis online hingga bersosialisasi diwaktu bersamaan. Berdasarkan IDN Research Institute, 2019 ditemukan 7 dari 10 generasi milenial berjiwa entrepreneurship selain kecenderungan membesar untuk melakukan pekerjaan freelance.

Waktu rebahan adalah waktu jeda dari aneka kegiatan rutin secara psikologi diperlukan terlebih-lebih jika disertai dengan sabda TUHAN yang memberikan ketenangan dalam dunia yang tegang. Rebahan menikmati privilese tidak ditemui saat bekerja yang normal. Waktu rebahan biasa ditemui oleh kaum rebahan tetapi berharga bagi pekerja. Di China muncul gerakan tang ping sebagai bentuk tidak bekerja terlalu keras, puas dengan yang sudah diraih, dan sempatkan waktu untuk bersantai. Tang Ping disambut sejumlah pekerja yang alami kejenuhan tetapi mereka tidaklah terhitung kaum rebahan.

Ciri-ciri kaum rebahan adalah:
  1. Mager alias malas gerak Standar WHO adalah 150-300 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan.
  2. Menghabiskan lebih dari 30 menit hanya rebahan Waktu terjaga dari tidur harus hidup bergerak dan aktif dan bila lebih dari setengah waktu digunakan untuk duduk, berbaring dan tidak bergerak maka harus mengubah kebiasaan.
  3. Terasa lelah sepanjang waktu Bila kebanyakan duduk dapat menjadi lelah sebab jantung dan paru-paru serta otot didekondisikan.
  4. Naik berat badan Asupan kalori yang masuk dalam tubuh harus seimbang dengan jumlah kalori yang terbakar dalam tubuh.
  5. Kehabisan nafas dengan cepat Hidup butuh aliran oksigen yang baik sehingga supplai oksigen ke organ tubuh seperti jantung sangat penting
  6. Malam sulit tidur Tidur dimalam hari dianjurkan antara tujuh sampai sembilan jam sehari. Jika kurang aktif di siang hari dapat menyebabkan sulit tidur.
  7. Menurunnya kesehatan mental Tubuh yang bergerak berpengaruh terhadap pelepasan serotonin sehingga suasana hati membaik dan stres dapat menurun sedangkan banyak duduk berlawanan dengan banyak gerak.
  8. Melemahnya daya ingat Kelamaan duduk berdampak menipisnya ketebalan lobus temporal medial di area otak yang berdampak terhadap memori. Lakukan treadmill masalah kognitif
Kaum rebahan dapat memiliki pekerjaan. Pekerjaan yang disarankan untuk kaum rebahan diantaranya:
  • Mengunakan skill - keahlian untuk memberikan jasa yang dibutuhkan orang banyak
  • Menjadi penulis lepas
  • Menjadi content creator
  • Memasarkan produk secara online.
  • Mengolah barang bekas hingga memiliki nilai jual kembali.
  • Mengisi survey online yang berbayar
Kaum rebahan harus mengusahakan terjadinya perubahan yang positif yang berdampak bagi orang banyak bukan hanya berbaring tanpa ada tindakan apa-apa. Jangan sampai kaum rebahan menjadi suatu gerakan 'bailan' seperti di China. Gerakan 'bailan' dianggap membiarkan membusuk sebagai sinyal menyerah dan siap menerima situasi yang buruk tetapi sebenarnya bertujuan melindungi dari tekanan masyarakat dan kompetisi yang berat sekaligus menghindari dari kritik sosial.

Internet mengubah gaya hidup manusia sehingga semakin dimanja oleh perkembangan teknologi yang mendukung kehidupan kaum rebahan tetapi manusia dirancang oleh TUHAN untuk ada dan hidup dengan bergerak di dalam TUHAN. Bagaimana juga pola ketergantungan harus diletakkan kepada pemeliharaan TUHAN bukan bersandar kepada teknologi untuk hidup nyaman melakukan multitasking. Apakah mungkin dapat lakukan rebahan bila terjadi bencana alam, perang. Bukankah segala yang dapat diguncangkan akan terguncang menjelang kedatangan Yesus kedua?

Segala berkat dan pemeliharaan sehingga kita masih ada dan hidup adalah anugerah TUHAN. Mengigat selalu kuasa, kebaikan Allah Bapa Pencipta adalah penting sebab TUHAN memberikan SABAT hingga dapat rebahan untuk menaruh syukur dan hormat kepada Tuhan Allah serta mengigat akan segala firman yang tercantum dalam Kitab Suci hingga melakukan apa yang dikehendaki Bapa. Rebahan bukan hanya diisi melihat youtube, instagram atau tiktok yang semata-mata memberi hiburan.

Kita perlu bergerak sebab terdapat 360 sendi dan kurang lebih 700 otot yang perlu digerakan bukan hanya terbatas jari-jari atau suara saja yang dimanfaatkan untuk melakukan multitasking. Tubuh bergerak mempengaruhi hormon adrenalin dan dopamin yang diperlukan hidup berarti. Sadari juga kebutuhan jiwa yang perlu diperhatikan sebab jiwa mempengaruhi kondisi tubuh. Dalam jiwa yang sehat maka tubuh pun ikut sehat.

Hidup tidak hanya untuk memuaskan keinginan daging, tinggal dalam kenyamanan yang dapat diraih saat rebahan atau ikuti ajaran "tang ping" melainkan untuk mengerjakan visi dan misi yang TUHAN berikan dalam hidup ini seperti kehidupan Yesus yaitu "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Allah Bapa mengetahui teknologi informasi dan gadget yang ada di era sekarang ini. Ia ingin umat-Nya dapat mengunakan aneka gadget bukan sekedar sambil rebahan melakukan multitasking untuk kenikmatan hidup tetapi juga untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya di muka bumi.

Kita perlu bergerak dalam TUHAN sebab harus menyadari bahwa Iblis berjalan seperti singa yang mengaum-aum mencari mangsa yang dapat ditelannya. Kita tidak dapat rebahan untuk mendapatkan kenyamanan bila hidup ini menjadi mangsa rah-roh jahat dan binatang-binatang buas. Hidup dalam TUHAN sangat perlu sebab TUHAN adalah menara yang kuat dimana keselamatan sejati diperoleh. Berdiam dalam kebaikan dan rancangan TUHAN maka hidup menjadi lebih hidup.

Situasi dan gaya hidup manusia berubah seperti saat mencari makanan sebab dapat dilakukan sambil rebahan, tetapi Firman TUHAN tetap sama yaitu: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." (Yohanes 6:27) Nilai kekal untuk kaum rebahan pun perlu Juruselamat, Yesus Kristus sebab DIA TUHAN sepanjang zaman.

×
Berita Terbaru Update