Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 04 Juli 2017

Kemuliaan Allah Di Palungan Berdasarkan Lukas Dan Perjanjian Lama

Lukas 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi adalah perkataan malaikat kepada para gembala saat kelahiran Yesus di Betlehem. Malaikat memberitakan kabar kelahiran Yesus sebagai kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Malaikat memberikan penjelasan tentang bayi Yesus sehingga para gembala dapat menemui-Nya.

Image result for palungan yesusMengapa kelahiran Yesus adalah identik dengan kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera dengan lokasi tempat bayi Yesus ? Lukas 2:12," Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."Peristiwa besar terjadi, Allah yang Mahatinggi menyatakan kemuliaan-Nya dengan kelahiran bayi Yesus di sebuah palungan yang biasanya menjadi tempat memberi minum kambing domba? (Keluaran 2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.) Terlebih jika memperhatikan Kitab Ayub, palungan menunjukkan penaklukan terhadap hewan peliharaan dimana hewan yang telah dijinakkan bersedia diam dekat palungan. (Ayub 39:12 Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?)

Penulis Lukas mengisahkan pandangan Yesus tentang ditinggikan. Pengajaran-Nya ditemukan antara lain:
  • Lukas 14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
  • Lukas 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Yesus yang kelahiran-Nya di sambut dengan malaikat yang berseru kemuliaan bagi Allah Mahatinggi, Dia memberikan sikap keteladan yang selaras dengan pengajaran-Nya, "Barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan siapa yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan". Allah Mahatinggi telah merendahkan diri-Nya dengan menempati di palungan, Dia yang Mahakuasa mengambil tempat hewan yang takluk / dijinakan untuk disembelih manusia.

Apakah tindakan Allah Mahatinggi, mengambil tempat palungan sesuatu yang mengejutkan? Bila mengamati Kitab Mazmur, maka tindakan-Nya adalah menegaskan bahwa Dia memang Allah yang Mulia dan Mahatinggi. Dia menjawab/mengenapi pernyataan pemazmur.
Mazmur 113:5-9.
(5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
(6) yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
(7) Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
(8) untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya.
(9) Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!

Mazmur 113:6 menyatakan bahwa siapakah seperti TUHAN, Allah kita ..... yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan bumi? Dia Pencipta bersedia menjadi manusia sejati meski Dia adalah Allah sejati dan melihat ke langit dan ke bumi! Pernyataan Mazmur yang dulu ditafsirkan aneka ragam, ternyata adalah suatu fakta riel. Dia mengambil rupa manusia, dan mengambil tempat yang sangat rendah namun dalam kondisi sangat rendah, Dia sesungguh-Nya sangat layak dan patut dalam kondisi mahatinggi.
Dalam kondisi mengambil posisi rendah, Dia lakukan tindakan antara lain :
  • menegakkan orang hina,
  • mengangkat orang miskin,
  • mendudukan perempuan mandul.

Yesus dalam hidupnya melayani manusia. Dia membebaskan orang yang terikat penyakit, dosa, kemiskinan, kebodohan...... dan mengatasi alam dengan meredakan badai, namun Dia yang melakukan aneka perbuatan perkasa, membiarkan diri-Nya mengalami penderitaan hingga kematian. Dia mati melalui penderitaan salib, namun Dia bangkit. Dia yang berkuasa atas kematian dengan mengalahkan kematian dengan kebangkitan-Nya.

Kemuliaan bagi Allah mahatinggi. Dia Agung. Dia datang membawa damai sejahtera. Selain para gembala, Simeon pun bersukacita menyambutnya kelahiran Yesus.
  • Lukas 2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
  • Lukas 2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
Berita kelahiran-Nya mendatangkan damai sejahtera. Damai sejahtera disebabkan hadirnya keselamatan dari Tuhan bagi manusia yang dibelenggu aneka ikatan dengan berakhir kepada kematian kekal. Dalam berkat Tuhan, damai sejahtera-Nya memberikan keselamatan karena pengampunan dosa.
Lukas 23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

Kitab Yesaya melukiskan kehidupan bayi di palungan yang dinyatakan oleh malaikat dengan memuji Tuhan. Dia lahir untuk mengenapi kasih Allah yang dijanjikan kepada manusia. Di dalamnya nyata kemuliaan Allah mahatinggi yang mengambil tempat amat rendah sebab Dia adalah mahatinggi yang memberikan keteladan mengenapi hukum Taurat dan keselamatan yang sempurna menjadikan manusia menikmati damai sejahtera kekal.
Lihat Yesaya.53:3-12.
(3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
(6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
(7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
(8) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
(9) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
(10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
(11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
(12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Segala kemuliaan bagi Allah mahatinggi, didalam-Nya ada damai sejahtera.... keselamatan kekal karena Dia Penebus telah lahir menebus segala dosa dan kutuk dosa dan mengaruniakan keselamatan dan kedamaian.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)