Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 15 Juli 2025

Menjadi Kaya Lalu Masuk Surga

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam kerajaan Allah. Matius 10:23

Teks di atas adalah penggalan setelah percakapan Yesus dengan seorang kaya yang datang kepada Yesus dengan pertanyaan bagaimana memperoleh hidup yang kekal. Yesus memberikan jawaban sesuai isi sepuluh perintah Musa dengan menambahkan atau mungkin modifikasi hukum kesepuluh yaitu jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini isterinya, atau apapun yang menjadi milik sesamamu menjadi jangan mengurangi hak orang lain. Kata yang mengurangi hak orang lain sebenarnya jangan merampok atau μὴ ἀποστερήσῃς. Bagi orang kaya bila memiliki keinginan tertentu maka dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara sehingga menjadi miliknya secara pribadi.

Praktik yang biasa dilakukan sehingga terjadi apa yang termasuk dalam “mengurangi hak orang lain” mencakup setiap tindakan—langsung maupun sistemik—yang menyebabkan:
(1) - Orang kehilangan sesuatu yang secara hukum atau moral menjadi miliknya, atau
(2) - Orang tidak memperoleh akses terhadap sesuatu yang seharusnya menjadi haknya.

Tindakan yang diklasifikasikan yang mengurangi hak orang lain, diantaranya adalah:

  • Kekerasan Fisik atau Paksaan, seperti:
    - Perampokan, penjambretan, penculikan dengan tekanan senjata.
    - Pengusiran paksa dari tanah warisan atau rumah sewa.
  • Kecurangan dan Penipuan, seperti:
    - Pemalsuan dokumen (sertifikat tanah, kontrak, rekening).
    - Skema Ponzi, phishing, “investasi bodong” yang menguras tabungan.
  • Manipulasi Hukum dan Administratif, seperti:
    - Korupsi peradilan: memalsukan tanda tangan, membeli putusan.
    - “Land-grabbing”: mengganti nama peta bidang tanah, mencabut izin usaha kecil tanpa kompensasi.
  • Ekonomi dan Ketenagakerjaan, seperti:
    - Upah di bawah UMK, potongan gaji liar, penundaan THR.
    - Kerja paksa (buruh migran, pekerja anak) atau de-facto perbudakan utang.
  • Lingkungan dan Sosial-Budaya, seperti:
    - Pencemaran limbah pabrik yang merusak lahan petani (menghilangkan hak atas lingkungan sehat).
    - Pengrusakan situs adat sehingga komunitas kehilangan hak atas warisan budaya.
  • Digital dan Data, seperti:
    - Pencurian identitas digital (KTP elektronik, rekening e-money).
    - Penjualan data pribadi tanpa persetujuan (menghilangkan hak atas privasi).
  • Sistemik dan Struktural, seperti:
    - Kebijakan diskriminatif yang mempersempit akses pendidikan atau kredit bagi kelompok tertentu.
    - Monopoli atau kartel yang menekan harga hasil petani, memperkecil hak atas pendapatan adil.

Tindakan yang merampok sehingga hak seseorang berkurang atau lenyap sesuatu yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan dan biasanya orang kaya memiliki akses kepada kekuasaan sehingga perilaku yang melanggar nilai dan norma yang berlaku dapat dilakukan. Hal yang menarik bahwa orang kaya yang datang kepada Yesus tidak melakukan aneka praktik yang merampok atau melanggar nilai dan norma yang ada. Orang kaya tersebut adalah sosok yang sangat sulit ditemukan dalam praktik bisnis. Orang kaya pun juga melakukan prinsip prinsip lainnya yang termasuk dalam hukum Musa. (Markus 10:19-20).

Biasanya memiliki kekayaan yang ekstra sangat besar sering berdiri di atas hak orang lain yang tergerus, meskipun secara hukum tampak sah. Dalam konteks Markus 10:17-19, ketika orang kaya itu bertanya “Apa yang harus kulakukan untuk memiliki hidup yang kekal?” Yesus tidak langsung menyebut “juallah segalanya”, melainkan menyelipkan larangan “jangan merampok” di tengah daftar perintah moral. Ini bukan kebetulan; ada dua alasan kuat yang Mengungkap sumber kekayaan yang sering kotor:
1. Di zaman Roma, orang kaya kerap memperbesar tanah atau usaha dengan menekan buruh, memanipulasi pajak, atau mengambil lahan petani kecil.
2. “Jangan merampok” secara literal berarti jangan mengambil milik orang lain dengan kekerasan atau kelicikan—yang justru menjadi praktik umum dalam sistem ekonomi kolonial Romawi.
* Jadi Yesus menegur: “Jika kekayaanmu ada yang mengandung hak orang lain, kembalikan dulu sebelum berbicara tentang keselamatan.” Yesus menguji apakah hartanya benar-benar tulus atau berdosa tersembunyi.
– Orang kaya merasa sudah memenuhi semua hukum sejak kecil (Markus 10:20), namun Yesus menambahkan titik buta: apakah ada bagian dari hartamu yang sebenarnya “milik orang lain” dan harus dikembalikan?
– Ini menyeretnya keluar dari zona nyaman: bukan hanya “berbagi kelebihan”, tapi memperbaiki pelanggaran masa lalu—mirip Zakeus yang mengembalikan empat kali lipat (Lukas 19:8).
✥ Intinya: larangan “jangan merampok” menjadi alarm bahwa keselamatan tidak bisa dipisahkan dari keadilan ekonomi. Jika kekayaan seseorang masih berisi “hak orang lain”, maka menabung di surga dimulai bukan dengan menambah amal, melainkan dengan mengembalikan hak yang dicuri dan membebaskan diri dari jerat dosa struktural.

Orang yang biasanya layak disebut orang kaya adalah sosok yang memiliki hartanya sangat melimpah dan jauh di atas kebanyakan orang. Orang kaya biasanya selalu berusaha menambah apa yang dimilikinya sehingga bertambah banyak dari hari ke hari berikutnya karena manusia sulit merasakan cukup puas dengan apa yang didapatkan. Beberapa sumber Alkitab menulis:
- Pengkhotbah 1:8 ↪ Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
- Pengkhotbah 4:8 ↪ ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
- Pengkhotbah 6:3 ↪ Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.

Orang kaya lazimnya terikat kepada kekayaan yang dimiliki sehingga tidak ada kepuasan terhadap yang dimilikinya. Tindakan yang dilakukan orang kaya seperti memberi sumbangan, membayar aneka kewajiban yang melekat akibat memiliki kekayaan termasuk memberikan perpuluhan pun terkadang mengharapkan imbalan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau ditetapkan menurut kebiasaan atau peraturan yang ada atau setidak-tidaknya ada ketenangan untuk melanjutkan aktivitas memperbanyak pundi-pundi yang dimilikinya.

Yesus mengetahui kualitas orang kaya yang datang kepada-Nya dan ia hanya memiliki satu hal yang kurang jika ingin sempurna sehingga Yesus mengatakan kepadanya: "Hanya satu lagi kekurangmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikulah Aku.

Yesus tidak terpukau sehingga kagum kepada orang kaya yang mempersembahkan sejumlah besar kekayaan yang diberikannya. Hal itu terlihat dari tanggapan Yesus terhadap persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44) Sekalipun orang kaya memberikan persembahan yang banyak namun mereka memberikan dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. Bila orang kaya yang datang kepada Yesus menjual seluruh miliknya lalu diberikan kepada orang miskin dan dilanjutkan mengikuti Yesus kemana saja Yesus pergi itu sederajat dengan nilai korban persembahan seorang janda miskin.

Orang muda yang kaya-raya ingin sekali mendapatkan hidup kekal namun ia menolak melakukan yang Yesus minta, menjual seluruh harta miliknya dan kemudian memberikan kepada mereka yang miskin. Hal ini menunjukkan adanya kelekatan dengan kekayaan yang dimilikinya dengan bobot yang cukup mengkhawatirkan sehingga dapat menjadikan dirinya terhilang dari keselamatan dan cenderung dikuasai kekikiran dalam hidupnya. Perhatikan:
- Mazmur 62:10 tertulis ↪ Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya. - Matius 6:24 ↪ Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Ada sejumlah slang quote ala anak muda buat cita-cita “kaya materi + jalan terus ke surga” seperti “Muda happy, tua kaya, ending GG ez di surga!” Konteks kata “GG EZ” adalah singkatan dari “Good Game, Easy”—yaitu kalimat yang dipakai setelah menang untuk menyindir lawan bahwa pertandingan terlalu mudah. Pola ini mengajarkan “kalau dari sekarang sudah rajin ibadah dan charity, nanti di akhirat bisa santai-santai ketawa ‘GG EZ!’” Pola hidup dianggap sampai di surga pun masih bisa ngaku ‘menang mudah’ karena sudah nabung pahala sejak muda. Slang ini sama artinya dengan "muda - foya-foya, tua - kaya raya, mati - masuk surga. Namun jika melihat apa yang dikatakan oleh Yesus kepada orang kaya, maka slng quote tidak berlaku dan dapat dianggap sesat berdasarkan sejumlah teks dari ayat di Alkitab, misal: 1 Timotius 6:9 ↪ Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, dan menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Masuk ke surga adalah bentuk anugerah dari kasih karunia TUHAN. Hal ini nyata dalam:
Yohanes 3:16 ↪ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang peraya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kisah Para Rasul 4:12 ↪ Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Roma 6:23 ↪ Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Karena menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat maka Allah mengaruniakan Roh-Nya yang kudus menjadi jamin meterai dalam hidup kita dan Dia menuntun untuk bertumbuh dalam kasih karunianya. Jika bertumbuh dalam kasih karunia-Nya maka hidup akan diubahkan oleh-Nya bila rela hatinya dibentuk oleh TUHAN. Khusus untuk orang kaya, Tuhan akan proses hidupnya agar menjadi:
- Kekayaan adalah milik Allah, 1 Tawarikh 29:12 ↪ Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
- Tidak menaruh kepercayaan terhadap kekayaan, 1 Timotius 6:17 ↪ Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
- Jangan bermegah karena kekayaan, Yeremia 9:23 ↪ Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Jangan Sombong karena kekayaan, Ulangan 8:17 ↪ Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
- Kekayaan menjadikan suka memberi dan membagi, 1 Timotius 6:18 ↪ Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.
- Kekayaan dipakai agar orang lain menerima keselamatan Lukas 16:9 ↪ Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
- Diserahkan untuk pekerjaan Tuhan, 1 Tawarikh 29:3 ↪ Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri.
- Diberikan kepada orang miskin, Matius 19:21 ↪ Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.

Bila kita menjadi orang kaya dan masuk surga tetapi memberikan harta dinilai minim oleh TUHAN, maka di surga menduduki tempat yang rendah dan posisi terhormat ditempat oleh orang miskin yang rela memberi. ( Yakobus 1:10 ↪ dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.) Dan bila dinilai kikir oleh TUHAN sekalipun Alkitab mengajarkan untuk memberi maka tidak akan masuk ke dalam kerajaan Allah di surga. 1 Korintus 6:10 ↪ pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Jika merasa diri sendiri adalah orang kikir maka bertobatlah selama kesempatan tersedia.

Dalam Lukas 6:24 dikatakan bahwa orang yang kaya itu adalah orang yang celaka karena mereka beranggapan dengan kekayaan mendapatkan penghiburan. Kekayaan acapkali sesuatu yang menipu dan menyebabkan benih Firman terhimpit. Matius 13:22 tertulis bahwa oleh kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan maka orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga tidak bertumbuh dalam kerohaniannya bahkan dapat alami kematian rohani. untuk mengiring Yesus harus memperhatikan nasihat Yesus yaitu "Jangan khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Kekayaan menurut Pengkhotbah harus disebar atau didistribusikan agar tidak alami kemalangan yang dapat menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri (Pengkhotbah 5:13) Kemalangan dalam menyimpan kekayaan sesuatu yang wajar dapat terjadi bila memperhatikan seperti:
- Akan binasa, Yakobus 5:2 ↪ Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
- Dapat dicuri, Matius 6:19 ↪ "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
- Dapat hilang, Yeremia 48:36 ↪ Sebab itu seperti hatiku terharu mendengar suling, begitulah hatiku terharu melihat keadaan Moab, dan hatiku terharu melihat keadaan orang-orang Kir-Heres; bukankah sudah hilang segala harta yang mereka tumpuk?
- Bersifat fana, Wahyu 18:16 ↪ mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.
- Kekayaan sesuatu yang tidak menentu, 1 Timotius 6:17 ↪ Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Menjadi kaya lalu masuk surga bukan perkara mudah dilakukan oleh orang kaya. Orang kaya masuk surga menurut Yesus bagaikan seekor unta masuk lubang jarum atau dapat juga dikatakan seperti gajah masuk lubang jarum. Sedikit orang seperti Zakeus yang hidupnya berubah ketika berjumpa dengan Yesus, dimana dia bertindak mengembalikan harta kekayaan yang dimilikinya kepada orang yang tepat bila kekayaan itu diperoleh dengan tidak benar baru kemudian dari yang tersisa itu sebagian bahkan seluruhnya (jika digerakkan secara khusus oleh TUHAN seperti Barnabas) dibagikan kepada orang yang dipandang membutuhkan agar ada kekayaan yang dapat dinikmati secara istimewa bila masuk ke dalam kerajaan surga yang menjadi anugerahnya karena percaya dan menerima Yesus Kristus dengan iman sebagai juruselamat dan penebus hidup sehingga diterima sebagai warga negara kerajaan surga sehingga memiliki hak waris penuh dalam kerajaan Allah di surga.







Tulisan lainnya di werua blog:
Kekayaan Dapat Mendatangkan Kemalangan
Orang Miskin dan Orang Kaya Berdasarkan Lukas
Unta Masuk Lubang Jarum
Antara Hedonis Dan Bersenang-senang Mennurut Alkitab
Nasihat Terhadap Ketamakan Kekayaan
Solidaritas Kemanusiaan
Sistem Imbalan Suatu Budaya Organisasi
Menyimpan Dan Memiliki Harta di Surga
Gaya Hidup Dan Kesejahteraan
Ajaran Memberi Sumbangan Berdasarkan Alkitab


Share this

Random Posts

Label Mobile

Dogmatika (75) Hermeneutika (81) Lainnya (97) Resensi buku (9) Sains (57) Sistimatika (71) Video (9) biblika (86) budaya (54) dasar iman (103) karakter (44) konseling (87) manajemen (73) pendidikan (60) peristiwa (72) sospol (68) spritualitas (94) tokoh alkitab (44)