Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 22 Maret 2024

Menyimpan Dan Memiliki Harta di Surga

Matius 6:19-21: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu akan berada."

Tuhan Yesus mengajar orang banyak dengan kuasa dan hikmat dari Bapa yang heran. Salah satu pengajaran Yesus bagaimana mengumpulkan harta di surga sehingga memiliki harta di surga. Rasul Matius mencatat perkataan Yesus yaitu prinsip penting bahwa manusia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan sehingga diperhadapkan untuk mengabdi kepada Allah atau kepada Mamon dalam hal mengumpulkan harta.

Menyimpan harta di surga dalam ajaran Yesus bukan berarti mengumpulkan kekayaan materi di alam baka. Harta di surga memiliki makna yang lebih dalam dan spiritual, mengacu pada kehidupan kekal dan berkat rohani yang diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus dan kehidupan yang selaras dengan kehendak Allah.

Hal mendasar dalam mengumpulkan harta di surga sehingga memiliki harta di surga adalah:
  • Bukan tentang kekayaan materi. Hal ini ditekankan oleh Yesus agar tidak menumpuk harta di bumi yang fana dan bisa hilang. Harta di surga bukan emas, perak, atau benda material lainnya. Di surga memiliki jalan yang lebih cemerlang dari emas terbaik di bumi dan emas itu diinjak-injak oleh penghuni surga dan seluruh penghuni surga tidak ada yang tertarik mengambil emas yang ada di jalanan di surga.
  • Berfokus pada nilai-nilai rohani karena harta di surga meliputi kasih, iman, pengampunan, kedermawanan, dan kebajikan lainnya. Melayani Tuhan dan sesama dengan kasih yang tulus merupakan bagian dari mengumpulkan harta di surga.
  • Menemukan kebahagiaan sejati sebab nilai harta di surga membawa kepuasan dan kedamaian yang tidak bisa diperoleh dari kekayaan duniawi. Fokus pada harta di surga membantu kita menjalani hidup dengan tujuan dan makna yang lebih tinggi.
  • Mempercayai Allah sebagai sumber segalanya karena untuk menyimpan harta di surga memiliki korelasi iman dan kepercayaan kepada Allah yang akan memelihara kebutuhan kita. Kita tidak perlu khawatir berlebihan tentang kebutuhan duniawi karena Allah akan mencukupinya.
Memiliki harta pribadi di surga tidak ada kaitannya dengan mengumpulkan harta di bumi sebab kebenaran dari mendapatkan harta khusus di surga yang perlu diperhatikan selain Matius 6:19-21 adalah:
  • Lukas 12:33: "Juallah hartamu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu kantong yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan berkurang, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dapat dirusak oleh ngengat."
  • 1 Timotius 6:17-19: "Peringatkanlah orang-orang kaya di dunia ini agar jangan tinggi hati dan jangan berharap pada harta yang tidak bestari, tetapi pada Allah yang menyediakan segala sesuatu bagi kita untuk dinikmati dengan limpah. Perintahkanlah mereka untuk berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan murah hati, dan menyimpan harta sebagai dasar yang kuat untuk masa yang akan datang, sehingga mereka dapat memperoleh hidup yang kekal."
  • Menyimpan harta di surga bukan tentang mengumpulkan kekayaan materi, melainkan berfokus pada nilai-nilai rohani dan menjalani hidup sesuai kehendak Allah. Hal ini membawa kebahagiaan sejati, kedamaian, dan kehidupan kekal. Hal menyimpan harta di surga dapat dilakukan dengan cara seperti:
    • Mengasihi Tuhan dan sesama yang dilakukan dengan:
      * Mengasihi Tuhan: Mengabdikan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, mentaati perintah-Nya, dan menjalin hubungan yang intim dengan-Nya.
      * Mengasihi sesama: Melakukan tindakan kasih dan kebaikan kepada orang lain, menolong yang membutuhkan, dan menunjukkan empati.
    • Memiliki iman yang teguh dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan lalu menjalankan hidup berdasarkan firman Tuhan serta berpegang teguh pada janji-Nya.
    • Hidup dengan penuh kasih dan kebajikan dengan menumbuhkan karakter seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Hindari sifat-sifat seperti ketamakan, iri hati, kemarahan, dan kesombongan.
    • Memberi dengan tulus yang dapat dilakukan seperti:
      * Memberikan sedekah dan membantu orang lain dengan sukarela dan tanpa pamrih.
      * Membagikan harta dan waktu untuk melayani Tuhan dan sesama.
    • Menjalani hidup dengan tujuan yang lebih tinggi dengan mencari kehendak Allah dalam hidup dan menggunakan talenta serta kemampuan untuk melayani-Nya yang diikuti dengan tindakan mengutamakan nilai-nilai rohani daripada kekayaan duniawi.
    • Bersyukur dan hidup dengan cukup melalui jalan menghargai apa yang dimiliki dan tidak tamak akan harta duniawi serta percaya bahwa Allah akan memelihara kebutuhan kita.
    • Berdoa dan memuji Tuhan yaitu bersifat menjalin hubungan yang erat dengan Allah melalui doa dan pujian disertai kehidupan yang bersyukur atas kasih dan anugerah-Nya.
    Menyimpan harta di surga adalah proses yang berkelanjutan selama hidup di bumi sehingga perlu ketekunan untuk hidup sesuai kehendak Allah dan meneladani Yesus Kristus. Selama proses menyimpan harta di surga maka akan ada rintangan yang dihadapi selama hidup di bumi. Rintangan itu antara lain:
    • Godaan duniawi yang menyerang ketekunan menyimpan harta di surga. Seperti:
      * Kekayaan materi: Daya tarik harta benda dan kesenangan duniawi dapat mengalihkan fokus dari nilai-nilai rohani.
      * Materialisme: Budaya materialisme yang mendewakan kekayaan dan kesuksesan dapat menjerumuskan kita pada keserakahan dan iri hati.
    • Kesulitan dalam hidup yang menyerang usaha dalam bertekun menyimpan harta di surga. Seperti:
      * Pencobaan dan penderitaan: Menghadapi situasi sulit dalam hidup dapat menggoyahkan iman dan membuat kita mempertanyakan kasih Allah.
      * Ketidakadilan dan kesusahan: Melihat penderitaan orang lain dapat menimbulkan keraguan dan rasa frustrasi terhadap kehendak Allah.
    • Pergumulan dengan hawa nafsu yang menyerang usaha menyimpan harta di surga. Seperti:
      * Keinginan daging: Kecenderungan untuk mengikuti keinginan pribadi dan hawa nafsu dapat menjauhkan kita dari kehendak Allah.
      * Dosa: Perbuatan dosa dan pelanggaran terhadap perintah Allah dapat merusak hubungan kita dengan-Nya.
    • Pengaruh negatif dari orang lain yang disebabkan:
      * Lingkungan yang tidak mendukung: Terpapar orang-orang yang tidak memiliki nilai-nilai Kristiani dapat membuat kita tergoda untuk mengikuti gaya hidup mereka.
      * Tekanan sosial: Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan standar dunia dapat menggeser fokus kita dari nilai-nilai rohani.
    • Kesombongan dan keangkuhan yang lazim disebabkan:
      * Perasaan superior: Merasa lebih rohani atau lebih baik daripada orang lain dapat merusak hubungan dengan Allah dan sesama.
      * Ketidakmampuan untuk menerima kritik: Sikap defensif dan tidak mau belajar dari kesalahan dapat menghambat pertumbuhan rohani.
    Dalam proses kehidupan diperlukan ketekunan seumur hidup dalam menyimpan dan memiliki harta di surga sehingga menjadi kaya di hadirat Bapa surgawi. Komitmen yang perlu diperhatikan adalah seperti:
    • Menjaga dan memperdalam hubungan dengan Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
      * Membaca Alkitab: Mempelajari firman Tuhan secara konsisten untuk memahami kehendak-Nya dan mendapatkan hikmat untuk menjalani hidup.
      * Berdoa: Membangun komunikasi yang intim dengan Allah melalui doa dan ucapan syukur.
      * Beribadah: Menghabiskan waktu untuk memuji dan menyembah Allah bersama komunitas Kristiani.
      * Meditasi rohani: Merenungkan firman Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
    • Menguatkan iman senantiasa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
      * Belajar tentang iman Kristen: Mempelajari doktrin dan sejarah gereja untuk memperkuat pemahaman tentang iman.
      * Mendengarkan khotbah dan pengajaran: Mendengarkan ceramah dan pengajaran dari pemimpin rohani yang terpercaya.
      * Berdiskusi tentang iman: Berbagi pemikiran dan pengalaman tentang iman dengan orang lain.
      * Merenungkan karya Allah: Mengingat dan merenungkan kasih dan kuasa Allah dalam hidup.
    • Menjalani gaya hidup yang sesuai nilai-nilai Kristiani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
      * Melakukan kebajikan: Menunjukkan kasih, kebaikan, dan kemurahan kepada orang lain.
      * Mengampuni orang lain: Melepaskan rasa sakit hati dan dendam.
      * Menolak godaan: Menghindari situasi yang dapat membawa kepada dosa.
      * Menggunakan waktu dan sumber daya dengan bijak: Mengelola waktu dan harta dengan bertanggung jawab.
    • Terhubung dengan komunitas Kristiani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
      * Bergabung dengan gereja dan atau kelompok sel: Menjadi bagian dari komunitas yang mendukung dan menyemangati pertumbuhan rohani.
      * Melakukan pelayanan: Mengabdikan diri untuk melayani Tuhan dan sesama.
      * Membangun hubungan dengan orang-orang percaya: Berteman dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama.
    • Mengingat tujuan akhir. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
      * Menyadari kefanaan dunia: Mengingat bahwa harta dan kesenangan duniawi tidak kekal.
      * Memfokuskan pada kehidupan kekal: Mengarahkan pikiran dan hati pada kehidupan yang kekal di surga.
      * Menghargai berkat rohani: Bersyukur atas kasih Allah, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal.
    Dalam menjaga komitmen dan menghadapi rintangan untuk dapat menyimpan dan memiliki harta di surga maka hal yang mendasar adalah tidak mengandalkan kekuatan manusia atau diri sendiri melainkan andalkan kekuatan Allah dan mengakui kelemahan diri dan berserah kepada Allah untuk mendapatkan kekuatan dan hikmat. Roh Allah perlu diizinkan terus berkarya selama hidup di dunia.

    Ada manfaat dan berkat dari TUHAN bila kita menyimpan dan memiliki harta di surga. Hal itu seperti:
    • Kehidupan kekal bersama Allah selamanya di surga yang ditandai terbebas dari kematian kekal dan penderitaan serta menikmati kebahagiaan dan kedamaian yang kekal.
    • Berkat rohani melimpah dengan mengalami kasih Allah yang sempurna dan tak terhingga serta pengampunan dosa dengan dan dibebaskan dari rasa bersalah. Berkat rohani lainnya adalah:
      * Kedamaian sejahtera: Menemukan ketenangan dan kedamaian di tengah badai kehidupan.
      * Sukacita sejati: Mengalami kebahagiaan yang tidak bergantung pada situasi duniawi.
      * Kebijaksanaan dan kekuatan: Diberikan hikmat dan kekuatan untuk menjalani hidup sesuai kehendak Allah.
    • Hubungan yang erat dengan Allah karena mengalami keintiman dan persekutuan yang mendalam dengan Allah sehingga bertumbah dalam iman dan mengenal Allah lebih dalam serta mendapatkan jawaban doa dan tuntunan dalam hidup.
    • Makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi dan bermakna sehingga menghasilkan dampak positif bagi dunia dan sesama serta meninggalkan warisan yang kekal.
    • Keamanan dan perlindungan dari Allah terhadap bahaya dan kejahatan serta pemeliharaan dan kasih sayang Allah. Hal lainnya adalah menemukan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi pencobaan.
    Mengigat sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya maka terlebih lagi orang yang memilih untuk menyimpan dan memiliki harta di surga. Suatu kebahagiaan bersifat kekal bila selesai perjalanan di dunia mendapati ada anugerah harta khusus yang terpendam yang tersimpan khusus bagi kita bila menyimpan dan memiliki harta di surga.




    Tulisan lainnya:
    Kekayaan Berdasarkan Kitab Amsal Salomo
    Nasihat Terhadap Ketamakan Kekayaan
    Antara Hedonis dan Bersenang-senang Dalam Alkitab
    Hidup Di Bumi Menjadi Warga Surga
    Ajakan Menerima Berkat Rohani
    Mentalitas Anak-anak Allah



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)