Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 16 Januari 2020

Jemaat Mula Mula Yang Disukai Banyak Orang

Kisah Para Rasul 2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Mereka disukai adalah keadaan yang terjadi saat sebelum timbul penganiayaan terhadap pengikut Kristus yang menyebabkan mereka tersebar keberbagai pelosok karena pertambahan jumlah orang percaya mengkhawatirkan bagi penganut agama Yahudi saat itu yang kemudian diikuti oleh pemerintah Kerajaan Romawi yang berkuasa.

Mereka disukai semua orang adalah respon positif dari masyarakat luas terhadap pola hidup orang Kristen pada saat itu yang menarik perhatian warga. Mereka disukai bukan karena serupa dengan masyarakat dan atau program kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat dan para pemimpin gereja bukan orang yang mampu mengelola manajemen gereja yang baik melainkan hadirnya ketakutan yang karena merasakan hadirat dan kuasa Allah, bahkan orang berdosa yang belum selamatpun tahu akan kekudusan waktu dan tempat ini! (Utley).
Kehidupan yang kudus menarik hadirat TUHAN membuat takut dan pertobatan yang meluas dalam masyarakat. Kehidupan jemaat mula mula dalam kekudusan menghadirkan manusia berdosa jadi takut dan dibarengi ROH KUDUS meneguhkan kesaksian dengan mujizat dan tanda heran yang menyertai para Rasul. ( Kisah Para RAsul 2:43)

Hidup yang kudus dan diserta manifestasi dari hadirat Tuhan dampak dari kehidupan jemaat yang mau bertekun dalam firman, yaitu pengajaran rasul-rasul yang bersumberkan pada pengajaran Yesus (ayat 42a). Dengan bertekun dalam Firman dan melakukan sesuai kehendak Tuhan maka kehadiran Tuhan dalam jemaat menjadi nyata sebab munculnya suratan Kristus yang hidup karena mereka taat kepada Roh Kudus.

Jemaat memecahkan roti dan berdoa bersama. Memecahkan roti dalam rangka mengigat kematian Yesus yang menebus dosa manusia adalah sesuatu yang mengairahkan dan menjadi gaya hidup jemaat. Memecahkan roti adalah turut bersaksi bahwa Yesus Penebus telah menebus kehidupan yang sia-sia dan menjadikan hidup menjadi baru dalam Kristus Tuhan dengan tidak lupa berdoa kepadaNya Sang Juruselamat yang telah bangkit dan menang menyelamatkan dari kesia-siaan. Berdoa dalam pesekutuan doa dan memecahkan roti dilakukan secara bergilir sehingga kesatuan dalam komunitas terpelihara.

Dalam doa bersama alami terjadinya saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh" (Yakobus 5:16). Dalam ayat ini Yakobus lebih berbicara tentang pemulihan rohani daripada penyembuhan jasmani (Ibrani 12:12-13) Dalam doa bersama orang percaya saling memberi semangat menghadapi rintangan, saling membantu menanggung beban, membantu mereka menghindari kekecewaan di perjalanan iman.

Mereka sangat bergembira, dan sangat murah hati dalam menggunakan apa yang mereka miliki. Selain hari-hari raya mereka yang sakral (dengan memecahkan roti di rumah masing-masing) agama mereka banyak terlihat dalam perjamuan makan bersama-sama. Mereka makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. Mereka membawa serta penghiburan-penghiburan dari meja Allah ke meja mereka sendiri, yang mempunyai dua dampak baik atas mereka:
  1. Kebersamaan itu membuat hati mereka merasa sangat senang, dan membesarkan hati mereka dengan sukacita yang kudus. Mereka makan roti dengan sukaria, dan minum anggur mereka dengan hati yang senang, karena tahu bahwa Allah berkenan akan perbuatan mereka. Orang lain tidak akan memiliki alasan untuk bergembira seperti yang dimiliki orang-orang Kristen yang baik. Sungguh sayang memang, tetapi hanya orang-orang Kristen yang bisa memiliki hati yang bergembira demikian.
  2. Kebersamaan itu membuat mereka sangat murah hati kepada saudara-saudara mereka yang miskin, dan membesarkan hati mereka di dalam perbuatan amal. Mereka makan bersama-sama dengan tulus hati, dan murah hati. Menurut sebagian orang: mereka tidak makan makanan mereka sendiri, tetapi sebaliknya, mengundang orang miskin untuk makan di meja mereka, tidak dengan menggerutu, tetapi dengan hati yang begitu bebas lepas. Perhatikanlah, sudah selayaknya orang-orang Kristen membuka hati dan tangan mereka, dan dalam setiap pekerjaan baik menabur dengan berlimpah. Allah sudah menabur kepada kita secara berlimpah, jadi Dia juga berharap untuk menuai dengan berlimpah dari kita.
Jemaat hidup dalam persekutuan yang erat. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Orang-orang yang mempunyai banyak bisa mendapat lebih sedikit, dan dengan demikian dijauhkan dari godaan kelimpahan. Dan orang-orang yang mempunyai sedikit bisa mendapat lebih banyak, dan dengan demikian dijauhkan dari godaan kelaparan dan kemiskinan. Suatu kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri. Pola hidup dalam urusan kekayaan jemaat mendekati sempurna berdasarkan ajaran Yesus, sebab Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)

Perkataan Yesus jika hendak sempurna bukan perintah keharusan tetapi tindakan bersifat sukarela. Petrus kepada Ananias (Kisah Para Rasul 5:4) menjelaskan bahwa kekayaan apakah mau dijual lalu dibagikan atau tidak berada dalam kekuasaan pemilik kekayaan sepenuhnya. Ananias dianggap berdusta kepada Roh Kudus karena mengatakan yang diserahkan adalah seluruh penjualan bukan berkata sebagian. Memberi berapapun persentase pemberian ada ditangan pemberi. Memberi bukan untuk mendapatkan sanjungan, kehormatan atau menjalankan ritual keagamaan melainkan mengasihi saudara-saudara mereka, berbelas kasihan terhadap kaum miskin atau yang membutuhkan dengan murah hati terlebih lebih jika mengetahui bangsa Yahudi akan dihancurkan oleh oleh Romawi sehingga tidak akan lagi memiliki harta benda apa-apa untuk melayani Kristus dan jemaatNya dengan kekayaan.

Dampak kombinasi antara para rasul melakukan banyak mujizat dan jemaat hidup melakukan firman Tuhan sehingga disukai banyak orang adalah banyak orang yang mengabungkan diri dengan mereka dan menjadi percaya karena TUHAN menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:47). Orang orang percaya merupakan orang-orang yang harus diselamatkan dibawa kepada Kristus berarti ditambahkan kepada jemaat dalam kovenan yang kudus melalui baptisan, dan dalam persekutuan orang kudus. Mereka bergabung dan bersatu memiliki hubungan dekat dengan sesuatu atau kelompok-kelompok
  1. dengan berita Injil (lihat Filipi 1:5)
  2. dengan darah Kristus (lihat 1 Korintus 10:16)
  3. tidak dengan kegelapan (lihat 2 Korintus 6:14)
  4. dengan penderitaan Kristus(lihat 1 Petrus 4:13)
Tuhan mengetahui kapasitas kemampuan para rasul mengembalakan jemaat dan situasi kedewasaan rohani jemaat sehingga Tuhan menambahkan jumlah orang percaya. Disukai banyak orang tidaklah menjadi penentu kebangunan rohani terjadi. Terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus yang mengubah hidup anak anak Tuhan dari hidup yang egois menjadi empati terhadap sesama dan melakukan kehendak Tuhan dalam keintiman bersamaNya. Roh Kudus yang berkarya di jemaat mula mula tetap sama dengan saat ini, Dia ingin melakukan pekerjaan besar, agung dan ajaib yang melampaui program kerja yang mampu kita buat.

Jemaat mula mula yaang disukai banyak orang adalah bagian penting dalam sejarah gereja sebelum hadirnya perlawanan dari pemuka agama Yahudi yang dilanjutkan dengan pemerintahan Romawi yang menganiaya dan menindas sehingga tantangan untuk tetap disukai banyak orang lebih berat karena harus berjuang melawan kepahitan dan penderitaan yang dialami akibat hidup sesuai dengan Injil Kebenaran. Hanya dengan pertolongan Roh Allah tetap dapat melakukan yang menyenangkan Tuhan dan manusia saat mengalami kejahatan sebab tantangan semakin besar sebab harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan dengan kesetiaan dan penderitaan salib sehingga tetap disukai banyak orang.

Disukai banyak orang bukanlah mengejar popularitas atau puncak keberhasilan dalam bermasyarakat melainkan awal perjalanan jemaat mula-mula yang menjadi sarana agar hidup lebih menyenangkan hati Tuhan dan sesama sehingga Tuhan berkenan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan meskipun tantangan yang dihadapi akan jauh lebih berat.... tetapi Roh Kristus memberikan kemenangan dalam kesetiaan.



Tulisan lainnya:
Berkenan Kepada TUHAN
Mutiara dan Alkitab
Riwayat Singkat Henokh Anak Yared
Hati Sumber Kehidupan
Menuju Kedewasaan Rohani
Tinjauan Terhadap Perkataan Kotor


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)