Dalam Kitab Kejadian ada sejumlah orang yang bernama Henokh, misal:
- Henokh anak Kain yang memperanakan Irad (Kejadian 4:17-18)
- Henokh anak Yared yang memperanakan Metusalah ( Kejadian 5:19,21 )
- Henokh anak Midian keturunan Ketura( Kejadian 25:4 )
- Henokh anak Ruben keturunan Yakub (Kejadian 46:9)
- Leluhur secara jasmani dari Yesus Sang Mesias (Lukas 3:37)
- Orang beriman yang tidak mengalami kematian melainkan terangkat ke surga karena berkenan kepada Allah (Ibrani 11:5)
- Orang (pertama kali) telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. ( Kejadian 5:21-24 )
Kehidupan Henokh yang bergaul dengan Allah sehingga penulis Ibrani menyatakan orang beriman yang berkenan kepada Allah dimulai sejak memiliki anak yang bernama Metusalah. Alkitab tidak memberi catatan sebelum Metusalah dilahirkan bagaimana pola kehidupan Henokh namun Henokh memulai hidup baru sejak memiliki anak Metusalah menjalani kehidupan yang konsisten terus menerus bergaul dengan Allah.
Henokh memberikan teladan kepada kita semua bahwa sejak bertobat dipulihkan hubungan dengan Allah, senantiasa menjaga api semangat hidup baru bersama Tuhan tetap konsisten tidak menjadi dingin atau tawar meskipun perjalanan hidup mengalami pasaang surut. Henokh setia dengan hidup barunya bergaul dengan Allah hingga tiga ratus tahun lamanya. Tuhan menghargai iman dan kesetiaannya bergaul dengan Allah hingga Tuhan berkenan dan menjadi orang pertama yang tidak mengalami kematian.
Kejadian 5:24 וַיִּתְהַלֵּ֥ךְ חֲנֹ֖וךְ אֶת־הָֽאֱלֹהִ֑ים וְאֵינֶ֕נּוּ כִּֽי־לָקַ֥ח אֹתֹ֖ו אֱלֹהִֽים׃ פ sehingga bergaul dengan Allah artinya adalah berjalan (walked / וַיִּתְהַלֵּ֥ךְ ) dengan Allah. Allah berjalan dengan Henokh selama tiga ratus tahun. Dalam Amos 3:3 tertulis bahwa untuk berjalan bersama perlu kesepakatan berdasarkan perjanjian masing-masing pihak. (Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?) Allah memiliki kesepakatan dengan Henokh sebab hidup Henokh sejak melahirkan Metusalah telah berdamai dengan Allah sebagai syarat kesepakatan dalam suatu perjanjian sehingga dapat berjalan bersama dengan Allah. Henokh dengan iman dan kesetiaannya melakukan dengan setia kesepakatan untuk hidup dengan Allah. Ketika kita sudah diperdamaikan dengan Allah karena iman kepada Kristus Yesus, kita seharusnya memiliki kehendak yang sama dengan Tuhan. Sudah seharusnya kita menundukkan setiap kehendak kita di bawah kehendak Allah.
Dalam Kitab Yudas 1:14-16 tertulis: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Henokh dalam hidup berdamai dengan Allah dengan beriman kepadaNya, ia bukan saja menjaga sikap perbuatannya, tetapi juga menjaga lidahnya / mengekang lidah bandingkan dengan Yakobus 1:26. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Henokh yang tidak mengerutu dan mengeluh saat sesuatu terjadi tidak sesuai keinginannya bahkan saat yang tidak baik mendatanginya melainkan dapat bersyukur. Henokh juga tidak menjilat sesamanya agar mendapatkan keuntungan, Apa yang dikatanya sesuai dengan hati nurani yang telah diperdamaikan dengan Allah sehingga perkataanya menyuarakan perkataan Tuhan.
Dalam Maleakhi Mal 1:13 tercatat bahwa Tuhan marah saat orang Lewi dan pelayan Bait Suci menjalankan tugas mereka dengan penuh keluhan dan paksaan, sampai-sampai mereka mengatakan, “Alangkah susahnya ini!” Sambil mencari keuntungan dengan memberi bukan yang terbaik kepada Tuhan. Suatu ironi yang begitu menyedihkan. Orang yang paling “dekat” dengan hadirat Allah justru sesungguhnya adalah orang yang paling jauh dari Allah itu sendiri kata perkataan dan perbuatannya. Bergaul / berjalan bersama Tuhan harus memiliki motivasi yang benar, tindakan dan perbuatan yang disukai Tuhan Allah. Tuhanlah yang ada dihati orang yang berdamai denganNya akan bekerja di dalam hati dan memampukan untuk hidup taat berjalan bersama dengan Allah.
Kehidupan Henokh sangat relevan sebab masuk ke dalam dunia nyata dan menjadi terang dan garam dunia. Kitab Yudas, dinyatakan bahwa Henokh memberitakan tentang pengadilan yang akan datang kepada orang-orang sezamannya dan meminta mereka untuk bertobat dan meninggalkan dosa mereka. Henokh tidak mengasingkan diri melalui pertapaan yang menjauhkan diri dengan lingkungan sekitar.
Setelah Henokh bergaul karib / berjalan dengan Tuhan selama tiga ratus tahun yang menjadikan berkenan dihadapan Tuhan Allah dengan cara antara lain:
- Henokh berkenan dan menyenangkan Allah baik perbuatan maupun perkataan
- Henokh memiliki kehidupan yang dinilai baik dihadapan Allah.
- Dalam berjalan dengan Allah, Henokh hidup dengan hati nurani yang murni dan memiliki kesungguhan hati dalam menghampiri tahta hadirat Allah.
- Henokh mengasihi Allah dan menjaga perjanjian dengan Allah dengan segenap hati dan kekuatannya
Henokh menurut pengikut Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia dan Gereja Tewahedo Ortodoks Eritrea dianggap penulis 1 Henokh ( disebut Kitab Henokh) dan sebagai suatu dokumen yang terilhami. Kitab Henokh dianggap sebagai kitab suci dalam Surat Barnabas (16:4) dan oleh banyak Bapa Gereja awal seperti Athenagoras, Klemens dari Aleksandria, Ireneus dan Tertulianus, yang menulis sekitar tahun 200 bahwa Kitab Henokh telah ditolak oleh orang-orang Yahudi karena berisikan nubuat-nubuat berkenaan dengan Kristus. Contoh:
- Seorang Mesias yang disebut "Putra Manusia", dengan sifat-sifat ilahi, ada sebelum kisah penciptaan, yang akan bertindak langsung dalam penghakiman terakhir dan duduk di suatu takhta kemuliaan (1 Henokh 46:1–4, 48:2–7, 69:26–29)
- Henokh 1:9 dengan Yudas, 1:14–15
Dan lihatlah! Ia datang dengan puluhan ribu bala tentara-Nya yang kudus untuk memberlakukan hukuman terhadap semua, dan menghancurkan semua orang fasik dan menjatuhkan hukuman atas semua orang. Dari semua pekerjaan orang-orang yang fasik terhadap Tuhan, dan tentang semua kata-kata nista yang telah diucapkan oleh orang-orang fasik terhadap-Nya.