-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kamu Garam Dunia.

Selasa, 28 Maret 2017 | Maret 28, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-07T18:26:19Z
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. // Ὑμεῖς ἐστε τὸ ἅλας τῆς γῆς· ἐὰν δὲ τὸ ἅλας μωρανθῇ, ἐν τίνι ἁλισθήσεται; εἰς οὐδὲν ἰσχύει ἔτι εἰ μὴ βληθὲν ἔξω καταπατεῖσθαι ὑπὸ τῶν ἀνθρώπων. (Matius 5:13)

Kamu adalah garam dunia sesuatu yang mengejutkan para rabi Yahudi sebab Yesus mengajar dengan penuh kuasa dan hikmat. Dalam Yudaisme , dianjurkan untuk memiliki sebuah roti asin atau menambahkan garam ke roti jika roti itu tawar ketika melakukan Kiddush untuk Shabbat . Ini adalah adat untuk menyebarkan garam atas roti atau untuk mencelupkan roti di sedikit garam ketika melewati roti di meja setelah Kiddush tersebut.  Untuk melestarikan perjanjian antara orang-orang mereka dan Tuhan, orang-orang Yahudi mencelupkan Sabat roti dalam garam. Yesus mengajarkan kamu adalah garam dunia itu memperbaharui perjanjian garam kepada kepada bangsa Israel khusus kepada kaum Lewi dan menjadi tanggung jawab Yesus meneguhkan dan memikul tanggung jawab perjanjian garam sekaligus menjadi murid murid Yesus sebagai garam dunia.

Perjanjian garam adalah sebuah budaya di daerah Timur Tengah. Sebuah contoh yang jelas tentang perjanjian garam ini adalah saat Perdana Menteri Israel Begin bertemu dengan Presiden Mesir Sadat di sekitar tahun 1970an. Saat Perdana Menteri Begin menginjak tanah Mesir, diberikan bahwa keduanya berhenti dan memakan roti dan garam bersama. Inilah yang disebut "perjanjian garam". Melalui tindakannya Sadat berkata bahwa Begin akan aman selama mengunjungi Mesir dan dia berani menjaminnya dengan nyawanya sendiri sebab Garam  dalam budaya Timur Tengah melambangkan kesetiaan, kejujuran dan perjanjian garam menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah sebuah perjanjian abadi.

Teks Alkitab tentang perjanjian garam kepada bangsa Israel kuno diantaranya:

  • Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam? ( 2 Taw 2:5)
  • Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kau bubuhi garam, janganlah kau lalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam. ( Imamat 2;13)
Sebagaimana perjanjian garam, dimana Tuhan setia akan perjanjian-Nya, maka Tuhan Yesus dengan kuasa menyatakan bahwa kamu adalah garam dunia yang berarti Tuhan Yesus memikul tanggungjawab dalam perjanjian abadi untuk menjadikan para murid-Nya garam dunia bukan sekedar menyatakan: " Karena setiap orang akan digarami oleh api ( Lukas 9:49)" Lihat artikel "perjanjian garam kasih karunia <menyusul>"

Tidak ada seorang rabi yang berani mengajarkan dan memasang kuk "kamu garam dunia" sebab Yesus adalah Rabi Agung Satu-satunya yang memiliki otoritas menjadikan para murid-Nya menjadi garam dunia, dimana garam dikenal oleh bangsa Israel antara lain sebagai:
  • Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya? (Ayub 6:6)
  • Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." ( Markus 9:50)
Sejak zaman Ayub, bangsa Israel tahu bahwa garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan dari pembusukan terlebih lebih zaman modern fungsi dan manfaat garam makin meluas diketahui di berbagai aspek kehidupan manusia, diantaranya:
  • Memberi rasa nikmat
  • Mencegah kebusukan
  • Menjaga sistem pencernaan
  • Mengatasi / mengurangi gangguan tidur
  • Alat detoksifikasi
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Menjaga kesehatan tulang
dengan cara siap melarut / berkorban agar menjadi baik apa yang digarami.


Yesus jadikan kita garam dunia dengan berarti Dia bertanggungjawab menjadikan kita setidak-tidaknya Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan dari pembusukan orang percaya dan gereja harus merupakan teladan yang saleh di dalam dunia dan harus melawan kebobrokan moral dan kecurangan yang nyata dalam masyarakat dan hidup dalam perdamaian dengan Tuhan Pencipta serta ciptaan Tuhan lainnya dalam segala situasi.

Yesus telah memikul tanggungjawab-Nya menjadikan kita garam dunia dengan menjadi serupa dengan manusia, memberikan keteladanan dan pelayanan yang benar dan berkuasa bahkan menebus dosa kita melalui kematian-Nya di salib lalu bangkit dan mencurahkan Roh Kudus dan segala sesuatu yang berharga yang dibutuhkan sehingga umat-Nya dimampukan menjadi saksi Tuhan dan berkat bagi bangsa-bangsa sebagai garam dunia.

Tuhan telah menetapkan dan menjadikan kita sebagai garam dunia adalah untuk kebaikan kita dan semuanya dilakukan dengan penuh kesetiaan melalui korban perjanjian darah yang dibubuhi garam oleh diri-Nya sendiri. ( Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menajiskan darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? < Ibrani 10:29> )

Dia memasang kuk agar garam yang ada tidak menjadi tawar sebab "kamu telah menjadi garam dunia" melalui misi-Nya yang tuntas dan utusan-Nya yang Agung yaitu Roh Kudus. Jangan jadi tawar menurut Full Life adalah orang percaya dan gereja Tuhan jangan menjadi suam, memadamkan kuasa Roh Kudus dan tidak lagi melawan suasana yang kini meliputi dunia sebab akan "dimuntahkan" oleh Allah dan akibatnya mereka akan "dibuang dan diinjak orang"; yaitu, orang percaya yang suam, bersama keluarga mereka akan dihancurkan oleh cara hidup dan nilai-nilai masyarakat yang tidak beriman.





Tulisan lainnya:
Perjanjian Garam Kasih Karunia Saat Digarami Api
Manusia Dan Air Mata
Utusan Amanat Agung
Gereja Dan Transformasi Masyarakat
Bahagia Lewati Pencobaan
Beriman Dalam Kemajemukan



×
Berita Terbaru Update