Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 15 Maret 2018

Utusan Amanat Agung

Efesus 6:20. yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

Paulus sebagai utusan yang memberitakan Injil dianiaya dan dipenjarakan karena memberitakan Injil. Namun, meskipun demikian, dia melanjutkan misi sebagai utusan yang dipercayakan kepadanya oleh Kristus, dan tetap memberitakannya. Matthew Henry menyatakan hal tersebut adalah:
  1. Bukanlah hal baru bagi hamba-hamba Kristus jika mereka dipenjarakan. 
  2. Sulit bagi mereka untuk berbicara dengan berani ketika mereka ada dalam keadaan demikian.
  3. Hamba-hamba yang terbaik dan paling cemerlang memerlukan dan dapat menerima keuntungan dari doa orang-orang Kristen yang baik. Oleh karena itu mereka sungguh-sungguh meminta supaya didoakan. Setelah meminta mereka untuk berdoa baginya.
Paulus sebagai utusan Kristus sebagaimana Amanat Agung ( Matius 28:19-20) harus mencontoh teladan Kristus yaitu berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis. ( Kisah Para Rasul 10:38).

Sekalipun ada persamaan sebagai utusan Kristus dan yang dilakukan Kristus berdasarkan Kisah Para Rasul 10:38; tetapi sebenarnya ada perbedaan yang sangat mendasar bahwa Yesus Kristus diutus oleh Bapa sebagai Anak Domba Allah, yang memikul dosa dunia ( Yohanes 1:29) sebagai perwujudan dari begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan AnakNYA yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ( Yohanes 3:16 ) sedangkan Paulus dan para murid Kristus Yesus lainnya hanya sebatas memberitakan apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (1 Korintus 15:3-4) Kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya adalah keyakinan yang kokoh sebab adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. (Roma 1:16)

Teks di atas menyatakan bahwa, Paulus mengalami penderitaan dipenjarakan karena keberaniannya sebagai utusan pemberita Injil. Wycliffe menanggapi teks di atas sebagai keadaan bahwa Hidup Kristen Sebagai Suatu Peperangan dengan pengertian kehidupan orang Kristen (sebagai penerima Amanat Agung) dilukiskan sebagai suatu peperangan, suatu pertentangan fatal di mana dia terlibat melawan kuasa Iblis dan bala tentaranya. ( Efesus 6 12. karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. )
Karena sebagai utusan Injil melawan kuasa Iblis dan bala tentaranya maka diharuskan mengambil seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu..... (Efesus 6:13-18)

Sebagai utusan Kristus dalam Amanat Agung, Paulus sekalipun dalam penjara dia memberikan nasihat Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. ( Efesus 4:29 ) Dalam keadaan dianiaya sekalipun karena pemberitaan Injil, Paulus berusaha menjaga lidahnya kepada siapa saja termasuk kepada orang yang membuatnya menderita..... dan memohon agar didoakan tetap berani memberitakan Injil Kristus.

Yesus mengutus para murid-Nya termasuk Paulus dan semua Gereja Tuhan setelah para murid dibina ( Markus 6:7; Lukas 9:6; 10:1) dan hidup bersama-sama denganNya dan menjelang masa penderitaanNya ( Yohanes 17:18 ) yang dipertegas setelah kebangkitanNya. Contoh:
  • Lalu Ia berkata, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yoh. 20:21). Kemudian Yesus kembali mengingatkan mereka akan janji-Nya bahwa Roh Kudus akan menyertai mereka dalam pelayanan mereka.
  • Kemudian, setelah Yesus makan pagi dengan murid-murid-Nya di pantai Danau Tiberias, tiga kali Ia menyuruh Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yoh. 21:15-17).
  • Kepada muridNya di jalan Emaus ( Lukas 24:46-49 )
  • Di atas sebuah bukit di Galilea Yesus kembali menyampaikan amanat agung-Nya, bukan hanya kepada kesebelas murid-Nya (Mat. 28:16; Mrk. 16:15-18), tetapi juga kepada seluruh jemaat yang pada waktu itu berjumlah lima ratus orang (1Kor. 15:6).
Pengutusan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya adalah identik melawan kuasa Iblis dan bala tentaranya sesuai pernyataan Wycliffe dimana Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku ( Yesus ) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. ( Yohanes 10:10 )

Para murid-Nya telah ditebusNya akan berhadapan dengan Iblis sama seperti Ayub berada di zona nyaman karena perlindungan Tuhan diizinkan dicobai Iblis.
Yesaya yang telah melihat kemuliaan TUHAN ALLAH memutuskan jadi utusanNya, demikian juga seperti Musa yang melihat semak duri yang terbakar menjadi utusanNya....... Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. ( Roma 8:18 ).
Tuhan itu setia maka penderitaan yang dialami sesuai dengan kekuatan kita memikulnya.

Pengutusan dialami oleh Gereja Tuhan sampai kesudahan alam. Dia melengkapi kita dengan karunia karunia yang tepat bagi kita sehingga lewat karunia tersebut kita dimampukan menjadikan utusanNya di dunia sebagai garam dan terang dunia.


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)