Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 10 Agustus 2019

Kehidupan Yang Merdeka Dalam Tuhan


Galatia 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Penulis Kitab Galatia mengatakan kepada pembacanya bahwa mereka dipanggil untuk merdeka. Siapakah pembaca di Galatia? Mereka yang tinggal di Galatia baik orang Yahudi maupun Yunani, baik orang merdeka atau hamba, baik orang laki-laki atau perempuan jadi semua kalangan masyarakat termasuk generasi saat ini dimanapun kita berada karena semua berada di dalam Kristus Yesus ( Galatia 3:28). Mereka yang dipanggil merdeka tidak membedakan antara seorang hamba (budak karena saat itu masih ada perbudakan) maupun non budak yaitu orang merdeka sehingga orang yang dipanggil merdeka bukanlah bicara latar belakang status sosial masyarakat yang dibedakan antara budak / hamba dengan orang merdeka.

Kemerdekaan dalam konsep Perjanjian Baru adalah kemerdekaan dari dosa yang membinasakan yang disebut hukum dosa dan hukum maut (Roma 8:2).
  • Roma 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 
  • Roma 8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. 
Hal ini pertama kali dicetuskan oleh Yesus Kristus Tuhan yaitu di Yohanes 8:30-36 bahwa Dia datang dengan untuk memerdekakan dari perhambaan dosa.

Kemerdekaan dari dosa yang berbuahkan kebinasaan disebabkan antara lain oleh:
  1. Merdeka karena kebenaran
    "Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Yohanes 8:32
  2. Merdeka karena Tuhan Yesus Kristus
    "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Yohanes 8:36
    Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Galatia 5:1
  3. Merdeka karena Roh Allah
    "Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan." 2 Korintus 3:17
  4. Merdeka karena hukum
    "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." Yakobus 1:25
Kita berbuat dosa dan kita dimerdekakan supaya tidak mendapatkan upah dosa yaitu maut melainkan hidup kekal.

Kita telah dimerdekakan oleh Kristus sebab itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan, hukum dosa dan hukum kutuk. Dalam hidup di alam kemerdekaan hendaklah tidak melakukan penyimpangan disebabkan:
  1. Aspek legalitas Galatia 5:1-12
  2. Aspek antinomianisme (anti terhadap hukum ) Galatia 5:13-15.
Kita tidak boleh menggunakan kebebasan kita sebagai surat ijin untuk memanjakan nafsu dosa dari sifat manusia yang jatuh (lihat. Roma 14:01-15:13).

Galatia 5:2-6 membicarakan kemerdekaan dari hukum sunat sebagai dasar keselamatan yang masalahnya diselesaikan pada konsili pertama di Yerusalem. Lihat Sunat Berdasarkan Kisah Para Rasul Dan Perjanjian Lama. Kemerdekaan disebabkan iman dalam Kristus yang telah memerdekakan.( Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih Galatia 5:6. )

Kemerdekaan yang diperoleh bukan karena menaati hukum Taurat maka ada ajaran yang kurang tepat seperti ajaran-ajaran etika di hukum Taurat pun tidak perlu diberlakukan. Akibatnya mereka merasa sah saja melanggar hukum Taurat. Hukum Taurat mengajarkan jalan-jalan yang benar untuk dilakukan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus sudah merangkum hukum Taurat menjadi hukum kasih yang disebut hukum yang memerdekakan.

Teks di atas menasihatkan kita janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa. Kata dosa berasal dari σαρκί (sarki) artinya daging, ada juga mengartikan memanjakan diri. Galatia juga mencatat adanya keinginan daging yaitu yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Kemerdekaan bukanlah untuk melakukan apa yang merupakan keinginan daging yang berakibat dosa (Galatia 5:19-21) melainkan hidup menurut  Roh. ( Lihat dan bandingkan dengan 1 Petrus 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.)

Sesuatu yang paradoks hadir dalam nasihat Alkitab. Dalam hidup merdeka jangan menyimpang karena masalah legalitas ( contoh sunat ) tetapi hendaklah melayani seorang akan yang lain oleh kasih. Kata melayani mengunakan kata δουλεύετε (douleuete) yang berasal dari kata budak. Hidup merdeka harus diisi menjadi budak terhadap satu sama lain dalam kasih (lih. ay Galatia 5:6; Yohanes 13:34-35; Efesus 5:21; Filipus 2:3-4). Melayani sebagai budak adalah melayani sesama dengan tanpa mengharapkan imbalan dengan kasih (sukarelawan / volunteer)

Seseorang diselamatkan agar menjalani hidup dalam kasih. Jadi, anak-anak Tuhan dimerdekakan dari perbudakan dosa dan dari kutuk hukum Taurat supaya dapat mempraktikkan kasih ilahi kepada sesamanya. Bagaimana cara mempraktikkan hukum kasih itu dan tidak terjerat kepada keingingan-keingingan daging? Hanya satu cara, yaitu dengan menyerahkan hidup kita dipimpin oleh Roh. Kita harus melawan setiap keinginan daging yang masih mau menguasai kita dengan cara membiarkan Roh Tuhan memimpin hidup kita (ayat 16-18).

Orang yang belum diselamatkan berbuat dosa karena memang dibelenggu oleh kuasa dosa. Namun, anak-anak Tuhan hidup mempraktikkan keadilan, kebenaran, dan kekudusan sebagai pernyataan kasih mereka kepada Kristus dan kepada sesama. Bukti kasih mereka kepada Kristus adalah berupa kerelaan diatur dan dipimpin oleh Roh. Bukti kasih mereka kepada sesama adalah menjadi berkat dan teladan hidup beriman bagi sesama.

Tuhan memanggil kita hidup merdeka maka alangkah baiknya hidup sebagai orang merdeka sesuai dengan kehendak Tuhan Allah karena telah dimerdekakan oleh Tuhan Allah.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)