Penulis Ratapan, Nabi Yeremia yang meratap terhadap kehancuran Yehuda dengan ibukota Yerusalem yang sudah terasa diawal kitab Ratapan 1:1 namun sejak Ratapan 3:21 timbul pengharapan dalam situasi yang tidak baik dan titik balik pengharapan sangat tegas dalam Ratapan 3:22 yang menyatakan kasih setia Tuhan tidak berkesudahan........
Apakah Rahmat-Nya yang selalu baru adalah penghiburan belaka? Apakah teks di atas hanyalah sekedar menguatkan iman orang Israel yang dijajah dan diangkut ke Babel menjadi tawanan Raja Nebukadnezar ? Mengapa ada kasih setia Tuhan tidak berkesudahan dan apakah yang menjadi landasan berpikir demikian? Bukankah situasi sangat amat buruk dengan hancurnya segala infrastuktur yang ada serta menjadi tahanan dan jajahan bangsa lain?
Bukankah Israel alami tidak adanya kasih dan rahmat Tuhan hal itu tercermin dari ayat sebelumnya,? Misal:
- Ratapan 2:2 Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya.
- Ratapan 2:17 TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya, yang diperintahkan-Nya dahulu kala; Ia merusak tanpa belas kasihan, Ia menjadikan si seteru senang atas kamu, Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.
- Ratapan 2:21 Terbaring di debu jalan pemuda dan orang tua; dara-daraku dan teruna-terunaku gugur oleh pedang; Engkau membunuh mereka tatkala Engkau murka, tanpa belas kasihan Engkau menyembelih mereka!
Kitab Ratapan menyatakan:
- 3:32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
- 3:33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
- 3:34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
- 3:35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
- 3:36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
- 3:37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
- 3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
- 3:39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
- 3:40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN
Di dalam kondisi pengasihan Tuhan yang selalu baru.... maka bentuk kasih setia Tuhan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat menjadikan pengalaman masa lampau menjadi standar hal serupa terjadi dimasa sekarang dan atau masa depan. Apakah hal yang baru yang Tuhan berikan kepada bangsa Yehuda sebagai tanda kasih setia Tuhan dan Rahmat-Nya yang tidak berkesudahan?
Bila mengamati Kitab Daniel, maka diketahui bahwa dalam kerajaan Babel yang menawan bangsa Yehuda, di sana ada Daniel dan kawan-kawan yang melalui mereka kasih Tuhan dan Rahmat Tuhan yang selalu baru dalam tindakan, bentuk ..... sehingga disanapun kaum Yehuda mengalami kasih setia Tuhan dan Rahmat Tuhan yang baru dan tidak berkesudahan sambil menantikan pemulihan tanah perjanjian sehingga dapat menghasilkan hasil yang menguntungkan. Lihat kitab Daniel:
- 1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
- 1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
- 1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
- 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
- 1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu
Yehuda mengalami penindasan dari Babel dan menjadi tawanan namun Tuhan adalah adil dan setia penuh rahmat sehingga sekalipun alami penindasan dan kehancuran ada kasih setia Tuhan dan Rahmat Tuhan yang baru yang tidak pernah dialami sebelumnya karena Dia Ajaib dalam setiap jalan-Nya yang penuh rahmat sekalipun alami permasalahan yang sepertinya tidak ada harapan. Dalam seolah-olah tidak ada harapan, Tuhan masih mendengar doa kita sekalipun mungkin perlu waktu melihat jawaban doa terjawab. Ratapan 5:21 Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!
Seruan doa penulis Ratapan yang melihat hancurnya tanah perjanjian dalam kurun waktu tertentu dijawab Tuhan. Tuhan penuh kasih setia dan Rahmat namun kita perlu mengikuti cara dan waktu Tuhan menjawab seruan permohonan kita yang sungguh-sungguh beriman dan berharap kepada-Nya. Jawaban doa terlalu sederhana di simpulkan karena cara Tuhan menjawab berdasarkan kasih setia dan rahmat-Nya adalah selalu baru.