Alkitab hanya 5 kali memuat kata kikir, 2 ayat dalam Kitab Amsal dan 3 ayat dalam 1 Korintus tetapi memberi peringatan keras terhadap orang kikir, seperti dalam teks di atas adalah tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah sehingga masuk neraka jika tidak bertobat dan meminta TUHAN melepaskan dari sifat kikir / pelit.
Orang kikir adalah orang yang enggan membelanjakan uang, kadang-kadang sampai meninggalkan kenyamanan dasar dan beberapa keperluan, untuk menimbun uang atau harta benda lainnya. Meskipun kata kikir / pelit kadang-kadang digunakan secara sembarangan untuk menggambarkan siapa pun yang jahat dengan uangnya, jika perilaku seperti itu tidak disertai dengan kegembiraan atas apa yang disimpan, itu tidak benar-benar pelit. Definisi kikir terkadang didasarkan pada standar sosial dan penderitaan serta frustrasi yang ditimbulkan olehnya kepada orang lain. Kadang-kadang orang di sekitar orang yang pelit merasa bahwa kesibukan mereka dengan uang itu obsesif, dan bahwa mereka kehilangan kegiatan atau pembelian dasar tanpa alasan ekonomi yang obyektif.
Ilmu psikologi mengenal teori Sigmund Freud tentang retensi anal, menghubungkan perkembangan perilaku kikir dengan pelatihan toilet di masa kanak-kanak, meskipun penjelasan ini tidak diterima oleh psikologi berbasis bukti modern. Sedangkan para pendukung teori behaviorisme dan teori perilaku-kognitif, seperti teori pembelajaran sosial Albert Bandura, berpendapat bahwa kekikiran dipelajari dengan meniru karakter yang dekat, seperti orang tua yang pelit.
Jauh sebelum Albert Bandura menyatakan bergaul dengan orang pelit / kikir terutama orang tua menjadikan orang kikir juga, Paulus dalam 1 Korintus 5:11 menyatakan jangan bergaul (erat) dengan orang kikir. ( Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.) Bandingkan dengan 1 Korintus 15:33, Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik
Sifat kikir adalah sifat yg berbahaya bagi orang-orang percaya karena sifat kikir ini menutup pintu ke surga (jika tidak mengaku dosa dan bertobat dari perbuatan kikir). Alasan bahaya dari sifat kikir adalah:
- Tidak memiliki kasih dan solidaritas kemanusiaan
1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Orang yg kikir sudah pasti ia tidak hidup dalam kasih dan tidak memiliki solidaritas kemanusiaan. Hatinya tertutup untuk ia memberi bantuan. Padahal memberi pertolongan bagi yang membutuhkan adalah mendasar sebagai makhluk sosial dan orang beriman (Ibrani 13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.) - Hamba uang dan hidup dalam ketamakan
Lukas 12:19-21 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Orang yg kikir lebih mementingkan harta duniawi sehingga tamak dan jadi hamba uang daripada jiwa manusia. Menurutnya ia merasa bahagia jika memiliki harta yg banyak. Namun ia tidak menyadari bahwa nyawanya bisa hilang. Jika ia tidak memiliki kekayaan hati maka hidupnya tidak memiliki arti apa-apa. Apalah gunanya hartanya itu jikalau ia kehilangan nyawanya?!. (Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?) - Hidupnya tertuju kepada kepentingan dirinya sendiri / Egois
Yakobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Orang yg kikir lebih tertuju kepada kepentingan dirinya sendiri dan cenderung iri hati. Orang yg demikian adalah orang yg egois. Ia sibuk dengan urusannya sendiri dan membandingkan dirinya dengan orang yang lebih kaya sehingga menyiksa diri sendiri. (1 Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka).
Salomo diduga tidak terlalu berharap kepada orang kikir termasuk urusan dana sebab untuk meminta makanan yang lezat tidak disarankan. (Amsal 23:6 Jangan makan roti orang yang kikir, jangan ingin akan makanannya yang lezat.) Matthew Henry melukiskan orang kikir terhadap makanannya yang lezat sebagai berikut:
- Ada orang yang berpura-pura menyambut teman-teman mereka, padahal mereka tidak melakukannya dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas. Mereka bermulut manis, dan tahu apa yang harus mereka katakan: silakan makan dan minum, katanya, karena tuan rumah memang diharapkan bersikap ramah terhadap para tamunya. Tetapi, mereka kikir, dan kesal dengan setiap potong makanan yang dimakan oleh para tamunya, terutama jika mereka makan dengan cuma-cuma. Mereka ingin tampak royal dalam menjamu dan ingin mendapatkan pujian untuknya, tetapi karena mereka begitu mencintai uang mereka dan tidak mencintai teman-teman mereka, maka mereka pun tidak dapat merasakan penghiburan dari jamuan itu atau menikmati diri mereka sendiri atau teman-teman mereka.
- Pesta orang kikir itu seperti penghukuman bagi dirinya sendiri. Jika orang begitu cinta diri, tamak, dan kikir sehingga ia tidak sampai hati mempersilakan teman-temannya menikmati apa yang dimilikinya, ia seharusnya tidak menambah kesalahannya dengan bersikap palsu dalam mengundang mereka, tetapi membiarkan dirinya mengakui sendiri siapa dia sebenarnya, agar orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat (Yesaya 32:5).
- Orang tidak bisa merasakan penghiburan dalam menerima jamuan-jamuan yang diberikan dengan berat hati: “Jangan makan roti dari orang seperti itu. Biarlah dia menyimpannya untuk dirinya sendiri. Jangan mengemis-ngemis kepada orang-orang yang berkelimpahan, atau membuat dirimu menjadi beban bagi siapa saja. Tetapi terutama janganlah engkau sudi berutang budi pada orang-orang yang kikir dan tidak tulus. Lebih baik sepiring sayur, disertai sambutan yang tulus, daripada makanan yang lezat tanpa itu.
- Collyer bersaudara , serakah dan penimbun New York. ( Homer Collyer dan Langley Collyer )
- Oliver Cromwell , Pelindung Ksatria Inggris , Skotlandia dan Irlandia pada abad ketujuh belas
- Andrew Carnegie , serakah tetapi murah hati di akhir hari-harinya
- Ingvar Kamprad , pendiri IKEA
- John Davison Rockefeller , orang Amerika yang berdedikasi pada Industri Minyak
Dalam hidup berlaku hukum tabur tuai maka berhati-hati jika hidup kikir dan jika tidak mengakui bahwa kikir itu bersalah dihadapan TUHAN dan tidak bertobat maka terbuang dari hadirat TUHAN, berada dalam neraka. Orang kikir dan permasalahannya dalam iman Kristen dapat berlanjut kepada kekekalan kelak kecuali dibasuh oleh darah Yesus dan berbalik jadi dermawan.
Jadilah orang yang beriman kepada Tuhan dengan memiliki hati yang mengasihi sesama dan dermawan yaitu membantu orang lain sesuai kemampuan yang dikaruniakanNya.
- Tulisan lainnya:
- Mementingkan Diri Sendiri
- Nasehat Salomo Untuk Budaya Instan
- Bekerja Tidak Mencuri
- Karunia Memberi Dan Ajaran Alkitab
- Ajaran Memberi Sumbangan Berdasarkan Alkitab