Rasul Paulus berbicara kepada orang Kristen. Dalam Efesus 4, Paulus memberi nasehat tentang perilaku yang layak bagi panggilan mereka (Ef 4:1). Perintah-perintah yang diberikan dalam ayat 25-32 ditujukan kepada orang percaya sejati dalam Yesus Kristus. Kata mencuri mengunakan bentuk kata kerja present active participle masculine singular nominatif dan jangan mencuri lagi digunakan bentuk (curi yang kedua) kata kerja orang ketiga tunggal present aktif imperatif. Dari bentuk kata yang dipakai maka dapat dipastikan bahwa ada orang yang telah percaya tetapi masih melakukan tindakan sebagai pencuri aktif.
Pandangan Paulus terhadap pencuri, tetap Paulus mengasumsikan mereka telah diselamatkan. Dengan memperhatikan Lukas 23:39-43 bahwa orang yang disamping Tuhan Yesus adalah pencuri, dan salah satu satunya diselamatkan asal bertobat. Pencuri tidak melampaui kuasa Allah dan tidak ada orang berdosa terlalu kehilangan bagi Allah. Allah dapat menyelamatkan melalui darah Yesus yang tertumpah di kayu salib.
Bila melihat 1 Korintus 6:9-11 yang tertulis sbb: atau tidak tahukah kamu, bahwa orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Paulus tidak percaya bahwa keselamatan secara otomatis dalam arti adanya perubahan langsung pola berpikir atau perilaku. Dalam rahmat-Nya kadang-kadang Tuhan memberi orang-orang berdosa dari dosa-dosa tertentu pada saat konversi mereka. Paulus bukanlah seorang perfeksionis, tetapi memberi nasihat agar tidak membiarkan dosa memerintah di tubuh yang fana ini. Melalui menyerahkan diri kepada Allah maka kita dapat berjalan sebagai instrumen kebenaran kepada Allah. Melalui menyerahkan diri kepada Allah maka kita berada di bawah kasih karunia. (Roma 6:12-14)
Dalam kasih karunia Allah kita berharap kepada-Nya menolong Dia bekerja mengubahkan segala sesuatu sehingga menjadi ciptaan baru. Biasanya melalui suatu proses dan atau juga pengalaman. Katogori mencuri dalam Alkitab, antara lain:
- Putus asa. Ada kebutuhan seperti lapar, tetapi itu bukan penyelesaian masalah (Amsal 6:30-31)
- Kesenangan (Thrill). Mencuri sesuatu kesenangan/hobi?! (Amsal 9:17, perhatikan Amsal 1:10-19)
- Menipu. Pencurian mengunakan akal (Imamat 6:1-5; Amsal 20:10,23; Mikha 6:11)
- Kelalaian atau keterlambatan. misal menunda pembayaran.
- Mencuri dari Allah. Misal memberi persembahan korban yang cacat (Yesaya 61:8) dan atau perpuluhan (Maleakhi 3:8-10).
- Penindasan. Modusnya misalnya seperti menyalah gunakan kekuasaan (Yehezkiel 22:29, Yeremia 22:2-5; 21:12; Lukas 3:10-14; Yehezkiel 34:2-6; Hosea 6:9; Matius 23:25,14)
- Kesepakatan . Pesetujuan atau mengambil keuntungan dari perbuatan seseorang yang mencuri.
- Biarkan tangan bekerja yang baik.
- Pertunjukkan melalui tangan segala apa yang baik.
- Memberi sesuatu dengan tangannya apa yang dapat diberi kepada yang membutuhkan.