Solidaritas kemanusiaan erat kaitannya dengan dukungan sosial. Dukungan sosial adalah keberadaan orang lain yang dapat diandalkan kemampuan dan kehadirannya jika seseorang memerlukan bantuan, yang menunjukkan bahwa orang itu peduli, menghargai dan menyayangi.
Gottlieb menyatakan bahwa dukungan sosial terdiri atas informasi verbal atau non verbal, atau suatu bantuan nyata (tangible), atau tindakan / kehadiran yang diberikan oleh jejaring sosial yang erat dan memiliki manfaat emosional dan atau perilaku bagi penerima bantuan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan holistik yang meliputi fisik, psikis dan sosial. Solidaritas lazimnya terfokus kepada kelompok lemah, miskin dan terabaikan.
Kathryn mengelompokkan kaum miskin sebagai fokus dari kegiatan solidaritas kemanusia dan menjadi sasaran aktivitas dukungan sosial. Orang Miskin menurut Kathryn setelah bergaul dengan Ibu Teresa adalah :
- Kaum miskin adalah orang-orang yang miskin baik secara jasmani dan atau rohani.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang lapar dan haus.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang membutuhkan pakaian.
- Kaum miskin adalah orang-orang tuna wisma dan gelandangan.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang sakit.
- Kaum miskin adalah yang cacat fisik maupun mental.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang lanjut usia.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang dipenjara.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang tanpa pengetahuan dan kepastian hidup, diabaikan dan dicurigai.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang sedih.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang tidak bahagia.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang tidak berdaya.
- Kaum miskin adalah orang-orang hukuman dan buronan.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang diperlakukan secara tidak adil.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang kasar, tidak sopan dan pemarah.
- Kaum miskin adalah orang-orang berdosa dan murtad.
- Kaum miskin adalah orang-orang yang tidak dikehendaki dan sampah masyarakat.
- Kaum miskin bagaimanapun juga adalah kita sendiri.
Secara psikologi, dukungan sosial menurut Gottlieb meliputi :
- Dukungan emosional.
- Dukungan penghargaan.
- Dukungan instrumental / tangible.
- Dukungan informasional.
- Dukungan jaringan sosial.
Kepedulian dan dukungan sosial yang diharapkan Yesus Kristus antara lain :[ Matius 25:35-36. 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku]
Kathryn menyatakan bahwa kitapun digolongkan orang miskin {setelah bergaul dengan ibu Teresa} Bila kita melihat ke dalam pribadi kita, masih banyak yang kurang dan harus diperjuangkan dalam hidup ini agar hidup kita menjadi baik, namun ibu Teresa memberikan contoh untuk memperhatikan keadaan disekitar kita dan belajar untuk melakukan sesuatu yang merupakan berita baik bagi orang sekitar kita yang menganggap dirinya masih kekurangan.
Jemaat Korintus yang tumbuh dalam pengenalan terhadap Yesus, menjadi contoh bagi kita dalam memberi dukungan sosial bagi mereka yang terpinggirkan. Jemaat Korintus yang tergolong kaum menegah ke bawah memberikan bantuan yang riel kepada masyarakat dan jemaat disekelilingnya karena kasih Kristus menguasai hatinya. [II Korintus 6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.]
Tanpa kasih, kita akan menyadari bahwa kita masih perlu ditolong dan masih banyak yang kurang dari diri kita.... bila ada kasih maka akan melihat betapa banyak yang dapat kita berikan walaupun mungkin dianggap tidak berarti oleh sekitar kita. Landasan kita melakukan adalah kasih, dan kasih itu telah kita terima dari Dia. [Yohanes 15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. ]
Dalam kasih Allah dan hidup dalam kasih dengan sesama maka hidup bermakna dan memberikan kontribusi tanpa mengharapkan prestasi dalam memberikan dukungan sosial sebagai wujud hidup dalam hukum kasih.