Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 28 November 2018

Nasihat Terhadap Ketamakan Kekayaan

Kata-Nya lagi kepada mereka :"berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaan itu." (Lukas 12:15)

Tuhan Yesus, ketika diperhadapkan dengan suatu pertanyaan mengenai pembagian warisan ( Lukas 12:13), Ia mengigatkan adanya bahaya dari "tamak / serakah". Ketamakan cenderung mengingini sesuatu yang bukan miliknya dan melanggar sepuluh perintah Allah di Perjanjian Lama. Ketamakan sulit dipisahkan dari kekayaan.

Ketamakan memiliki energi besar untuk mendapatkan kekayaan terlebih-lebih dalam masalah warisan, tetapi dapat membuat hidup menjadi meleset dari hukum-hukum Allah dan cenderung alami kesulitan akibat ambisi untuk jadi kaya yang melampaui potensi atau kemampuan meraih kekayaan tersebut. Norma dan nilai cenderung diabaikan.

Kegiatan perekonomian tidak dapat dilepaskan dari pasar dan bursa. Transaksi pasar dan bursa memungkinkan seorang meraih kekayaan. Dengan makin beragam dan kompleknya trasaksi di pasar ( uang, modal, komoditi dan tenaga kerja ) dan bursa ( uang, modal, dan komoditi ) maka faktor pengendalian diri dari ketamakan makin perlu diajarkan dan ditanamkan agar memudahkan dapat mengambil keputusan etis dalam kegiatan perekonomian karena memiliki prinsip-prinsip hidup yang minimal sesuai dengan etika bisnis. Kekayaan tidak selamanya dapat dinikmati dan diwariskan kepada keturunannya.

Ketamakan cenderung membuat orang tidak dapat menikmati kekayaan yang didapatnya yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Ketamakan dapat membuat lubang untuk menjerumuskan diri sendiri. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hidup melampaui kekayaan. Hidup manusia di dunia berdampak kepada kekekalan. Tuhan Yesus saat diperlihatkan seluruh kerajaan dunia oleh Iblis dan kemudian oleh raja Pilatus, Dia memutuskan bahwa Kerajaan Allah melampaui segala sesuatu. Tuhan Yesus tidak mau menukar kemuliaan Kerajaan Allah dengan seluruh materi di alam raya yang sewaktu-waktu akan lenyap. Tuhan Yesus pun menawarkan hidup kekal kepada semua orang yang percaya kepadaNya sebab Dia bukan berasal dari dunia tetapi dari Atas dan hanya Tuhan Yesus memberi jaminan dan kepastian atas hidup yang kekal yang tidak diberikan. " Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan " (Kisah Para Rasul 4:12).

Kehidupan bukan sekedar diukur oleh kekayaan yang dimiliki. Kekayaan bermanfaat bagi segala aktivitas kehidupan tetapi kehidupan melampaui kekayaan. Tuhan Yesus saat di dunia berhubungan dengan orang kaya namun yang bertabiat tamak terhadap kekayaan sekalipun disisi lain berpotensi lebih kaya lagi karena seluruh tenaga, pikiran terfokus lebih kaya lagi akan membuat kecenderungan lupa akan kekekalan. Warisan, kekayaan bermanfaat dalam hidup di dunia, tetapi nilai kehidupan melampaui kekayaan.

Nasehat Firman Allah, waspadalah dari segala ketamakan. Hidup terasa hidup bila ada kepuasan. Kepuasan tidak dimiliki oleh orang yang tamak. Di dalam Kristus, hidup akan meraih kemuliaan abadi melampaui kekayaan materi yang dapat binasa.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)