יֵ֚שׁ רָעָ֣ה חֹולָ֔ה רָאִ֖יתִי תַּ֣חַת הַשָּׁ֑מֶשׁ עֹ֛שֶׁר שָׁמ֥וּר לִבְעָלָ֖יו לְרָעָתֹֽו׃
Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.Pengkhotbah 5:13 (5-12)Teks dalam ayat di atas sesuatu yang sulit dipahami mengapa kekayaan mendatangkan kemalangan sehingga tidak dapat memberikan sesuatu kepada anaknya sendiri. Ada sejumlah yang berusaha untuk memahami maksud Raja Salomo dengan pernyataannya bahwa kekayaan mendatangkan kecelakaan sehingga alami kemalangan. Pendapat ahli tafsir diantaranya adalah:
- Targum menafsirkannya sebagai orang yang mengumpulkan kekayaan, dan tidak berbuat baik dengannya; tapi menyimpannya untuk dirinya sendiri, untuk melakukan kejahatan di dunia yang akan datang.
- Kekayaan yang dikumpulkan orang dengan tidak benar mengabaikan keadilan atau moral. Yang menganut pandangan ini berpikir bahwa ayat ini berlaku bagi mereka yang memperoleh kekayaan melalui cara yang tidak adil, seperti penipuan, pencurian, atau eksploitasi orang lain. Kekayaan yang diperoleh dengan cara ini tidak membawa berkah, melainkan kutukan. Dampak dari hasil yang tidak benar maka yang menyimpan kekayaan diliputi kecemasan dan ketakutan dan khawatir takut kehilangan kekayaan mereka, atau mereka takut ketahuan dan diadili atas perbuatan mereka. Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan akan menghukum mereka yang memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil. Kekayaan mereka akan menjadi sia-sia dan mereka akan mengalami penderitaan di masa depan.
- Berdasarkan Firman Allah Yang Hidup, ayat di atas berbunyi; "Ada lagi kemalangan yang telah kulihat di mana-mana, yaitu kekayaan yang amblas karena usaha dagang yang gagal sehingga tidak ada yang tersisa untuk diwariskan si pengusaha itu kepada anaknya." Berdasarkan pandangan alami kerugian dagang maka dapat dikembangkan menjadi:
* Orang kemalangan karena alami kerugian saham yang menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa. Misal saat pasar saham mengalami kondisi buruk, harga saham berkurang, dan investor dapat mengalami kerugian.
* Orang kemalangan karena alami kerugian bisnis karena penjualan tidak sampai Break Even Point atau kehilangan modal dapat menyebabkan harta kekayaan bisnis habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena alami kerugian pribadi: Kekurangan pendapatan, kesulitan mengelola keuangan, atau kehilangan modal dapat menyebabkan harta kekayaan pribadi habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena alami kerugian akibat kecelakaan: Kecelakaan jalan, kecelakaan kerja, musibah kebakaran, bencana alam atau kecelakaan lainnya dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa, khususnya jika kecelakaan memerlukan biaya untuk pemulihan atau penanggulangan.
* Orang kemalangan karena alami kerugian akibat kehilangan aset: Kekurangan aset, seperti rumah, mobil, atau barang-barang lainnya dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena kerugian akibat kehilangan investasi: Kekurangan investasi, seperti modal yang dibeli saham, modal yang dibeli perumahan, atau modal yang dibeli investasi lainnya dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan kerugian akibat kehilangan pendapatan: Kekurangan pendapatan atau kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena kerugian akibat kehilangan pinjaman: Kekurangan pinjaman atau kehilangan pinjaman dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena kerugian akibat kehilangan harta: Kekurangan harta, seperti harta emas, harta berlian, atau harta lainnya dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa.
* Orang kemalangan karena kerugian akibat kehilangan investasi yang tidak berhasil: Kekurangan investasi yang tidak berhasil, seperti investasi yang tidak menguntungkan atau investasi yang tidak berhasil, dapat menyebabkan harta kekayaan habis tidak tersisa. - Santapan Harian berpendapat bahwa kekayaan mendatang kemalangan disebabkan semakin kaya seseorang, justru ia semakin tidak puas dengan kekayaannya lalu semakin kaya seseorang, semakin banyak orang yang mau memanfaatkannya sehingga dikelilingi oleh banyak orang yang hanya menginginkan kekayaannya dan bukan orang-orang yang dengan tulus mengasihinya. Hal itu menyebabkan sulit tidur sebab khawatir akan kehilangan hartanya atau keinginan bertambah kaya membuat ia tidak pernah tenang. Orang kaya memiliki resiko dirampok atau dibunuh karena kekayaannya, atau dilenyapkan oleh suatu kemalangan sehingga tidak ada yang dapat diberikan kepada anaknya.
- Matthew Henry berpendapat bahwa kekayaan mendatangkan kemalangan disebabkan:
* Kekayaan membuat celaka karena kekayaan membuat mereka sombong, merasa aman, dan mencintai dunia, menjauhkan hati mereka dari Allah dan kewajiban, dan membuat sangat sulit bagi mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, bahkan, membantu membuatnya tertutup bagi mereka.
* Kekayaan membuat celaka dengan kekayaan membuat mereka mampu untuk memuaskan hawa nafsu mereka sendiri dan hidup bermewah-mewah, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk menindas orang lain dan memperlakukan mereka dengan keras.
* Orang kaya memelihara celaka oleh kekayaan mereka karena menjadikan dirinya sasaran iri hati dan perampokan. Orang yang sangat kaya seperti yang dapat diamati, kadang-kadang dikecualikan dari pengampunan umum, baik menyangkut hidup maupun harta kekayaan, hanya karena harta bendanya yang luas dan bertambah terlalu banyak. Demikianlah kekayaan sering kali mengambil nyawa orang yang mempunyainya (Amsal 1:19).
- Terlalu fokus pada kekayaan dapat membuat seseorang kehilangan fokus pada hal-hal penting dalam hidup, seperti keluarga, teman, dan hubungan dengan Tuhan.
- Terlalu fokus pada menyimpan kekayaan dapat membuat seseorang melewatkan kesempatan untuk mengalami hal-hal baru dan berharga dalam hidup. Pengalaman seperti traveling, belajar, dan membantu orang lain bisa memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak ternilai dengan uang.
- Menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama hidup dapat membuat seseorang kehilangan makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi. Kekayaan tidak dapat membeli kebahagiaan sejati, cinta, atau kepuasan batin.
Terlepas dari interpretasi di atas, pernyataan "kekayaan yang disimpan menjadi kecelakaan bagi pemiliknya" mengandung peringatan tentang bahaya dan konsekuensi negatif dari menyimpan kekayaan secara berlebihan tanpa menggunakannya dengan bijak. Raja Salomo yang mendapatkan kekayaan melimpah mengenal dengan baik bahwa kekayaan yang dimilikinya dapat membuat dirinya dapat terkena celaka dengan kesimpulan semuanya adalah kesia-siaan belaka sehingga fokus dalam hidup adalah kesadaran untuk hidup takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya (Pengkhotbah 12:13)
Yesus pun mengingatkan kita agar jangan menjadi orang kaya yang bodoh (Lukas 12:13-21) Orang kaya yang bodoh mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri bukan untuk kesejahteraan keluarga atau sesama. Menjadi kaya dihadapan Allah tidak boleh diabaikan sebab Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan entah itu baik, entah itu jahat.
Apakah kekayaan mendatangkan kecelakaan sehingga tidak dapat mewariskan kepada keturunannya adalah sebuah peringatan dan ujian dari TUHAN untuk memperhatikan firman-Nya lebih dari fokus terhadap kekayaan?
- Tulisan lainnya:
- Menyimpan Dan Memiliki Harta Di Surga
- Nasihat Terhadap Ketamakan Kekayaan
- Sekilas Hal Kekayaan Dalam Kitab Amsal
- Antara Orang Miskin Dan Orang Kaya Berdasarkan Injil Lukas
- Kesejahteraan Ekonomi Untuk Generasi Penerus
- Yesus Dan Pembagian Warisan