Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 10 Januari 2024

Kesejahteraan Ekonomi Untuk Generasi Penerus

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; Mazmur 37:25

Alkitab memiliki pandangan yang agak berbeda dalam membangun sistem ekonomi berkelanjutan agar terwujud kesejahteraan untuk generasi penerus.Pemazmur meletakkan kepada iman kepada TUHAN bahwa TUHAN tidak akan meninggalkan orang benar sehingga anak cucunya meminta-minta roti. Pemazmur berpendapat bila hidup berkenan kepada TUHAN sebab hidup benar dipemandangan TUHAN maka TUHAN sendiri yang akan memelihara kehidupan hingga masa tua hingga anak cucu.

Dalam ekonomi berkelanjutan yang memperhatikan keadilan antar generasi dalam kegiatan ekonomi menekankan kewajiban generasi saat ini untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesejahteraan ekonomi yang mencakup antara lain:
  • Akses ke sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk melindungi sumber daya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang. Hal ini berarti mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, mengurangi polusi, dan melindungi keanekaragaman hayati.
  • Akses ke pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas adalah penting untuk kesuksesan ekonomi. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua orang, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
  • Akses ke lapangan kerja yang layak. Lapangan kerja yang layak adalah penting untuk kesejahteraan ekonomi. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk menciptakan lapangan kerja yang layak yang dapat menampung semua orang yang mencari pekerjaan.
  • Akses ke layanan sosial. Layanan sosial, seperti kesehatan, perumahan, dan perawatan anak, dapat membantu orang-orang dari semua latar belakang untuk mencapai potensi penuh mereka. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama ke layanan sosial.
Agar terjaganya kondisi keadilan antar generasi dalam ekonomi, secara konseptual mencakup aspek-aspek lain, seperti:
  • Penyebaran kekayaan dan pendapatan yang adil. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kekayaan dan pendapatan didistribusikan secara adil di antara generasi saat ini dan generasi mendatang.
  • Perlindungan terhadap hak asasi manusia. Generasi saat ini bertanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia, termasuk hak ekonomi, sosial, dan budaya, untuk generasi mendatang.
  • Terjalinnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mengadopsi kebijakan yang mendukung keadilan antar generasi. Masyarakat sipil dapat memberikan dukungan kepada organisasi yang bekerja untuk mempromosikan keadilan antar generasi. Sektor swasta dapat berkontribusi dengan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Secara teori agar kegiatan usaha dapat bertahan dan diwariskan kepada anak cucu berarti membangun bisnis yang bertahan lebih dari tiga generasi dengan harapan agar terwujudnya stabilitas finansial, warisan dan kebanggaan bagi keluarga. Prinsip dasar yang dilakukan adalah seperti:
  • Memiliki visi yang jelas dan terdokumentasi. Visi adalah peta jalan untuk bisnis Anda, dan itu akan membantu Anda tetap fokus pada tujuan Anda di sepanjang jalan.
  • Membuat perencanaan suksesi yang cermat. Perencanaan suksesi adalah proses memastikan bahwa bisnis Anda akan tetap berlanjut setelah Anda tidak lagi memimpinnya.
  • Membangun budaya perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan yang kuat akan membantu bisnis Anda bertahan dalam masa-masa sulit dan berkembang selama bertahun-tahun.
  • Mengembangkan kepemimpinan yang kuat. Kepemimpinan yang kuat adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang setiap bisnis.
Sejumlah tips spesifik untuk membangun bisnis keluarga yang bertahan selama lebih dari tiga generasi:
  • Dorong anggota keluarga untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka. Bisnis keluarga membutuhkan anggota keluarga yang kompeten dan berdedikasi untuk berhasil.
  • Buat proses pengambilan keputusan yang transparan dan adil. Semua anggota keluarga harus merasa bahwa mereka memiliki suara dalam keputusan bisnis.
  • Mengelola konflik dengan efektif. Konflik adalah hal yang normal dalam keluarga, tetapi penting untuk mengelolanya dengan efektif untuk menghindari kerusakan bisnis.
  • Bersikaplah terbuka untuk perubahan. Bisnis harus beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi untuk bertahan.
Kesejahteraan ekonomi untuk generasi penerus memperhatikan kegiatan ekonomi berkelanjutan dimana ada tiga aspek penting, yaitu:
  • Aspek lingkungan sebagai hal mendasar dari kegiatan ekonomi berkelanjutan. Kegiatan ekonomi berkelanjutan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Hal ini berarti bahwa kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan sumber daya alam. Contoh:
    * Penggunaan energi terbarukan, seperti solar panel dan turbin angin.
    * Pengurangan emisi gas rumah kaca, seperti penggunaan kendaraan listrik dan efisiensi energi.
    * Pengelolaan limbah yang berkelanjutan, seperti daur ulang dan kompos.
  • Aspek sosial merupakan aspek yang berkaitan dengan keadilan dan kesetaraan dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi berkelanjutan harus memberikan manfaat bagi semua orang, termasuk masyarakat miskin dan rentan. Contoh:
    * Pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan pemberian akses ke modal.
    * Penciptaan lapangan kerja yang layak, seperti pekerjaan yang aman dan sejahtera.
    * Peningkatan akses ke layanan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
  • Aspek ekonomi merupakan aspek yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ekonomi berkelanjutan harus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh:
    * Investasi dalam inovasi dan teknologi baru, seperti teknologi hijau.
    * Pengembangan industri yang berkelanjutan, seperti industri pertanian dan pariwisata.
    * Pembentukan pasar yang adil dan transparan.
Kesejahteraan dalam ekonomi untuk generasi penerus bukan hal prioritas dalam pengajaran Alkitab, yang utama keselamatan kekal dalam Kristus. Alkitab memang memberitahukan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub diberkati secara materi tetapi saat masuk ke tanah Mesir maka yang menjadi perhatian adalah pemeliharaan TUHAN atas keturunan Israel sehingga Bangsa Israel terpelihara sekalipun alami aneka kepahitan karena bangkitnya Firaun yang tidak mengenal Yusuf. Kekayaan bagi Israel kembali dirasakan saat TUHAN membawa keluar dari tanah Mesir sebab orang Mesir alami kejadian anak sulung mereka meninggal dunia. Apa saja yang diminta orang Israel diberikan karena kematian seluruh anak sulung dan juga ternak Mesir.

Raja Salomo mengatakan untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya termasuk ada waktu untuk mencari , ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang. Lalu diakhiri "Dan setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah" (Pengkhotbah 3:1,6,13)

Alkitab mengajarkan bahwa kekayaan adalah berkat dari Tuhan, tetapi bukan tujuan hidup. Kekayaan harus digunakan untuk tujuan yang baik, yaitu untuk membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Hal ini nyata dalam sejumlah teks di Alkitab, seperti:
  • 1 Timotius 6:17-19 - Peringatkan orang-orang kaya di dunia ini untuk tidak tinggi hati dan tidak mengandalkan kekayaan mereka yang fana, tetapi mengandalkan Allah yang memberikan kepada kita segala sesuatu dengan limpahnya untuk dinikmati. Hendaklah mereka berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dengan orang lain, dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta bagi dirinya di sorga, di mana lalat dan karat tidak merusak dan pencuri tidak membongkar dan mencuri.
  • Yakobus 2:5 - Tetapi jika kamu memandang muka orang, maka kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu kamu telah nyata sebagai orang berdosa.
  • Matius 6:19-21 - Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, di mana ngengat dan karat merusaknya dan pencuri membongkar dan mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga, di mana ngengat dan karat tidak merusaknya dan pencuri tidak membongkar dan mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Dalam Kitab Suci mengandung aspek yang menyiratkan adanya perhatian terhadap keadilan antar generasi dan ekonomi berkelanjutan, misalnya lewat aturan tahun sabat dan tahun yobel. Antara tahun sabat dan tahun yobel memiliki persamaan, seperti:
  • Kedua tahun tersebut adalah tahun-tahun yang ditetapkan oleh Allah bagi bangsa Israel.
  • Kedua tahun tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat.
  • Kedua tahun tersebut memiliki dampak positif bagi lingkungan.
Selain adanya persamaan juga terdapat perbedaan tahun sabat dan tahun yobel, diantaranya:
  • Frekuensi: Tahun sabat dirayakan setiap tujuh tahun, sedangkan tahun yobel dirayakan setiap 50 tahun.
  • Sasaran: Tahun sabat bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi tanah untuk beristirahat dan memulihkan kesuburannya, sedangkan tahun yobel bertujuan untuk membebaskan budak, mengembalikan tanah kepada pemilik aslinya, dan menghapus hutang. Rinciannya adalah:
    * Tahun sabat adalah tahun yang ditetapkan oleh Allah bagi bangsa Israel sebagai tahun peristirahatan bagi tanah. Selama tahun sabat, bangsa Israel dilarang untuk mengerjakan tanah mereka. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan tanah untuk memulihkan kesuburannya dan mencegahnya dari kerusakan. Tahun sabat memiliki dampak positif bagi lingkungan. Tanah yang diberikan kesempatan untuk beristirahat akan lebih subur dan dapat menghasilkan lebih banyak makanan. Selain itu, tahun sabat juga dapat membantu mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
    * Tahun yobel adalah tahun yang ditetapkan oleh Allah bagi bangsa Israel sebagai tahun pembebasan. Selama tahun yobel, semua budak dibebaskan, semua tanah yang dijual kembali kepada pemilik aslinya, dan semua hutang dihapuskan. Tahun yobel memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. Pembebasan budak akan membantu mengurangi ketimpangan sosial, sedangkan pengembalian tanah kepada pemilik aslinya akan membantu memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan. Penghapusan hutang akan membantu membebaskan orang-orang dari kemiskinan dan memungkinkan mereka untuk memulai kembali. Pembebasan budak akan membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam, sedangkan pengembalian tanah kepada pemilik aslinya akan membantu memastikan bahwa tanah dapat dikelola secara berkelanjutan.
Hal yang cukup menarik adalah salah satu sumber yang saya temukan di internet mengaku bersumber dari Codex Leningradensis tentang Keluaran 23:11 katanya adalah:

וּבַשָּׁנָה הַשְּׁבִיעִת תַּעֲזֹב אֶת אַרְצֶךָ וְנָתַתָּה שִׁבֹּלֶת לָאָרֶץ וּלְכָל אֲשֶׁר בָּהּ

Dan pada tahun ketujuh kamu harus meninggalkan tanahmu dan memberikan jelai pada tanah itu dan seluruh penduduknya.
Sedangkan sumber Keluaran 23:11 menurut Westminster Leningrad Codex tertulis:

וְהַשְּׁבִיעִ֞ת תִּשְׁמְטֶ֣נָּה וּנְטַשְׁתָּ֗הּ וְאָֽכְלוּ֙ אֶבְיֹנֵ֣י עַמֶּ֔ךָ וְיִתְרָ֕ם תֹּאכַ֖ל חַיַּ֣ת הַשָּׂדֶ֑ה כֵּֽן־תַּעֲשֶׂ֥ה לְכַרְמְךָ֖ לְזֵיתֶֽךָ׃

TSI menulis: "Tetapi tahun yang ketujuh adalah Tahun Sabat. Pada tahun itu biarkanlah ladangmu, supaya orang miskin di antara kalian dapat mengumpulkan makanan dari situ dan binatang liar bisa memakan sisanya. Lakukanlah juga demikian pada kebun anggur dan kebun zaitunmu."
Apakah artinya bahwa ladang adalah sesuatu yang ditanami oleh jelai, gandum dan atau tumbuhan sereal? Apakah tumbuhan sereal dibiarkan jatuh ketanah dan siapa saja yang memetik sereal, jelai, gandum diampuni dan tidak bersalah jika terjadi di tahun sabat. Bila tidak ambil oleh orang yang membutuhkan maka hewan seperti burung dibiarkan untuk memakannya atau kalau perlu hingga jatuh ke tanah.

Keluaran 23:11 memberikan gambaran bahwa TUHAN sangat memperhatikan banyak hal, antara lain:
  • Kesejahteraan Jangka Panjang: Membiarkan sisa jelai, gandum, sereal hingga jerami di ladang dapat membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen di masa depan. Hal ini dapat diartikan sebagai pentingnya perencanaan jangka panjang dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
  • Keadilan dan Kesejahteraan Sosial: Perintah untuk tidak memungut semua jelai, gandum, sereal hingga jerami dapat dilihat sebagai ajakan untuk berbagi dengan orang miskin dan terpinggirkan. Jerami dapat digunakan untuk pakan ternak atau bahan bakar, sehingga keberadaannya memastikan bahwa semua orang, tidak hanya pemilik ladang, memiliki akses ke sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
  • Kasih Karunia dan Syukur: Perintah ini dapat juga dilihat sebagai ungkapan syukur atas kemurahan Allah kepada bangsa Israel. Setelah mengalami penderitaan di Mesir, mereka dibebaskan dan diberikan tanah subur. Menyatakan belas kasihan kepada yang membutuhkan adalah cara untuk bersyukur atas berkat yang diterima.
  • Pengharapan dan Keyakinan: Membiarkan sisa jelai, gandum, sereal hingga jerami di ladang juga dapat melambangkan sikap percaya kepada Allah untuk menyediakan. Dengan tidak mengambil semua hasil panen sekaligus, bangsa Israel menunjukkan keyakinan pada pemeliharaan Allah dan tidak terjebak pada rasa takut kekurangan di masa depan.
Konsep dalam keluaran 23:11 mengajarkan kepada kita untuk memiliki perhatian kepada keadilan antar generasi dalam kegiatan ekonomi selain memiliki nilai bagi keadilan antar makhluk hidup. Kesejahteraan ekonomi untuk generasi penerus menjadi salah satu perhatian TUHAN meskipun tidak memberikan janji yang pasti akan menikmati hidup kaya raya secara finansial.

Orang benar tidak akan meminta roti melainkan hidup oleh iman yang mengerakkan TUHAN untuk mencukupi dan juga orang benar akan menyisihkan yang diperolehnya dari hasil ladangnya atau pekerjaannya atau bisnisnya sesuai kehendak TUHAN yang memiliki kesetaraan dengan nilai yang terkandung dalam pengajaran tahun sabat dan tahun yobel di masa kini.



Tulisan lainnya:
Pemulihan Kondisi Tanah Berdasarkan Perjanjian Lama
Sabat Dan Produktivitas Kerja
Tahun Rahmat TUHAN
Hidup Berlimpah Berdasarkan Injil Yohanes
TUHAN Pemberi Terbaik
Gaya Hidup Dan Kesejahteraan



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)