-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sabat dan Produktivitas Bekerja

Minggu, 07 Mei 2017 | Mei 07, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-22T01:31:03Z
Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga. (keluaran 34:21 )

Dalam hukum Taurat sudah ada peraturan hukum Sabat yang mengatur hari kerja dimana selama 6 hari kerja dan satu hari adalah libur yang diisi dengan beribadah kepada Tuhan, meskipun tidak sehari penuh berada di rumah Tuhan.

Dalam perkembangannya, di Indonesia tentang hari libur diatur dalam  Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas disebutkan diatas yaitu:
  • 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; 
  • 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. 
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan waktu kerja selama 40 jam/minggu (sesuai dengan Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003) tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu.
Ketentuan mengenai waktu kerja pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu tersebut selebihnya diatur dalam Keputusan Menteri. Keputusan Menteri yang dimaksud adalah Kepmenakertrans No. 233 tentang Jenis Dan Sifat Pekerjaan Yang Dijalankan Secara Terus Menerus, dimana pada pasal 3 ayat (1) mengatur bahwa pekerjaan yang berlangsung terus menerus tersebut adalah:
  • pekerjaan di bidang pelayanan jasa kesehatan;
  • pekerjaan di bidang pelayanan jasa transportasi;
  • pekerjaan di bidang jasa perbaikan alat transportasi;
  • pekerjaan di bidang usaha pariwisata;
  • pekerjaan di bidang jasa pos dan telekomunikasi;
  • pekerjaan di bidang penyediaan tenaga listrik, jaringan pelayanan air bersih (PAM), dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi;
  • pekerjaan di usaha swalayan, pusat perbelanjaan, dan sejenisnya;
  • pekerjaan di bidang media masa;
  • pekerjaan di bidang pengamanan;
  • pekerjaan di lembaga konservasi;
pekerjaan-pekerjaan yang apabila dihentikan akan mengganggu proses produksi, merusak bahan, dan termasuk pemeliharaan/perbaikan alat produksi. Berdasarkan peraturan tersebut, maka jenis-jenis pekerjaan di atas dapat berlangsung secara terus menerus, tanpa mengikuti ketentuan jam kerja sebagaimana tercantum dalam UU No. 13 tahun 2003.

Sejumlah penelitian bahkan menunjukkan, liburan merupakan keharusan di dunia kerja. Usai berlibur, banyak pegawai yang langsung menunjukkan produktivitas maupun semangat karirnya. Sementara sebanyak 82 persen pengusaha yang berlibur ternyata menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Berikut enam alasan mengapa berlibur merupakan kegiatan yang baik bagi karir Anda seperti dikutip dari Lifehack.org, :
  1. Kantor bukan tempat yang bisa beri inspirasi Melahirkan gagasan brilian di tempat kerja merupakan hal yang sangat sulit. Anda tentu tak bisa kreatif atau merasa terinspirasi saat berada di bawah tekanan. Tapi saat berlibur dan merasa santai, kreativitas meningkat. Banyak gagasan karir cemerlang yang akan datang sendiri menghampiri Anda.  
  2. Kesehatan membaik Berlibur merupakan kegiatan yang sangat penting. Fungsi jantung dan tekanan darah dapat kembali ke level normal karenanya. Tak hanya itu, tidur yang cukup juga dapat meningkatkan mood kerja Anda. Selain itu, berbagai kejadian saat berlibur juga dapat menjadi inspirasi berkarir. 
  3. Biarkan pikiran beristirahat Banyak pegawai yang merasa pening hingga linglung karena berhadapan dengan terlalu banyak data dan bekerjaan. Otak Anda akan terus dipaksa berpikir demi menuntaskan berbagai tugas. Tapi saat berlibur, gagasan baru dan berbagai pemandangan indah akan membuat pikiran Anda merasa tenang dan lebih siap bekerja. 
  4. Anda butuh perubahan Dalam berkarir, perubahan ke arah yang lebih baik juga merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan. Berlibur juga dapat memberikan perubahan yang Anda harapkan. Pasalnya, beberapa penelitian membuktikan otak Anda dapat bekerja secara progresif setelah berlibur. 
  5. Merasa lebih bahagia Perusahaan akuntansi Ernst & Young melakukan sebuah survei menarik mengenai dampak liburan pada pegawai. Salah satu penemuannya menunjukkan, para pegawai yang berlibur lebih selalu menunjukkan peningkatan kinerja di kantor dibandingkan yang jarang berlibur. 
  6. Menambah rekan baru Saat berlibur, Anda mungkin bertemu dengan banyak orang baru dan bisa saja berteman dengannya. Beberapa diantaranya mungkin terlibat dalam bisnis yang sama.
Selain hukum hari sabat di Israel kuno juga ada 3 hari raya yang mengharuskan mereka pergi ke Yerusalem yaitu hari Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun. Pada hari itu mereka bukan hanya libur kerja tetapi melakukan ziarah rohani ke Bait Allah, 
Penelitian modern menunjukkan betapa pentingnya liburan dalam bekerja, misalnya: 
  • Sebuah studi yang dilakukan di National Heart, Lung & Blood Institute di Bethesda, Maryland. Mereka mengatakan bahwa yang bepergian keluar kota (dua kali atau lebih dalam satu tahun) berkemungkinan mencegah sakit jantung delapan kali lebih kecil daripada mereka yang tidak
  • Yang setidaknya berlibur sekali dalam setahun, dua kali lipat lebih bahagia dalam menjalani rumah tangga daripada mereka yang tidak berlibur sama sekali. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti di Marshfield Clinic Research Foundation di Wisconsin
  • Liburan bisa membuat performa kerja Anda menjadi lebih baik lagi di kantor. Dengan tingkat kegembiraan yang tinggi serta pikiran yang segar maka seseorang akan lebih siap untuk kembali bekerja.
Hukum Taurat yang mengatur bangsa Israel secara langsung atau tidak langsung telah meningkatkan produktivitas kerja bangsa Israel dan hal itu telah diterapkan oleh banyak negara bahwa betapa pentingnya istirahat yang tepat agar bukan menganggu pekerjaan tetapi mendorong produktivitas.

Aturlah jam kerja sesuai dengan peraturan yang ada sebab peraturan yang dibuat pemerintah telah memasukkan unsur perlunya istirahat dalam bekerja agar dapat melakukan aktivitas secara berkelanjutan dengan tubuh yang segar, sesuai dengan perkembangan manajemen waktu yang berlaku saat ini, atau jika tidak mau cara sederhana ikutilah aturan sabat dan hari-hari khusus berlibur yang dilakukan oleh bangsa Israel kuno.
×
Berita Terbaru Update