Tuhan berfirman bahwa Ia memberkati roti makananmu dan air minumanmu serta menjauhkan dari penyakit memiliki hubungan yang erat dengan penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Ada sejumlah hal yang penting dari air bersih dan sanitasi terhadap makanan dan minuman serta kesehatan. Hal itu diantaranya:
- Pencegahan Pencemaran karena air bersih dan sanitasi yang baik membantu mencegah pencemaran makanan dan air minum. Pencemaran dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti:
* Air yang terkontaminasi: Air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia, limbah industri, atau bahan kimia berbahaya dapat mencemari makanan dan air minum saat digunakan untuk memasak, mencuci, atau menyiram tanaman.
* Sanitasi yang buruk: Sanitasi yang buruk, seperti kurangnya akses ke toilet dan tempat cuci tangan yang layak, dapat menyebabkan penyebaran kuman dan penyakit melalui makanan dan air minum. - Menjaga Kualitas Makanan karena air bersih dan sanitasi yang baik membantu menjaga kualitas makanan. Hal ini dapat dilakukan dengan:
* Mencuci bahan makanan: Mencuci bahan makanan dengan air bersih dapat membantu menghilangkan kotoran, bakteri, dan pestisida.
* Memasak makanan dengan benar: Memasak makanan dengan benar pada suhu yang tepat dapat membunuh bakteri dan virus yang berbahaya.
* Menyimpan makanan dengan aman: Menyimpan makanan dengan aman di tempat yang bersih dan kering dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. - Menjaga Kualitas Air Minum karena air bersih dan sanitasi yang baik membantu menjaga kualitas air minum. Hal ini dapat dilakukan dengan:
* Mengolah air: Air yang berasal dari sumber yang tidak aman perlu diolah dengan baik, seperti disaring, direbus, atau diklorinasi, sebelum dikonsumsi.
* Menyimpan air minum dengan aman: Menyimpan air minum dengan aman di tempat yang bersih dan tertutup dapat membantu mencegah kontaminasi. - Mencegah Penyakit karena air bersih dan sanitasi yang baik membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diare, kolera, tifoid, dan hepatitis A. Penyakit-penyakit ini dapat ditularkan melalui makanan dan air minum yang terkontaminasi.
- Meningkatkan Gizi karena air bersih dan sanitasi yang baik dapat membantu meningkatkan gizi, terutama pada anak-anak. Hal ini karena anak-anak yang sering diare dan muntah-muntah tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
- Perhatian pentingnya kebersihan pribadi.
* Ulangan 23:12-14: "Ketika engkau hendak kada hajat, engkau harus menggali lubang dengan cangkulmu, dan kemudian engkau harus mengubur tinjamu."
* Imamat 15:16-31: Aturan tentang bagaimana menangani orang yang terkena keputihan, menstruasi, dan ejakulasi. - Perhatian pentingnya air bersih.
* Keluaran 15:22-25: Tuhan menyediakan air minum yang sangat baik di Mara.
* Bilangan 19:11-22: Aturan tentang bagaimana membersihkan orang yang telah menyentuh mayat. - Perhatian pentingnya sanitasi lingkungan.
* Ulangan 23:10-11: Aturan ketahiran perkemahan
Ulangan 20:19-20: Aturan tentang bagaimana pengepungan kota. - Alkitab mengajarkan bahwa air adalah simbol kehidupan dan pemurnian.
* Kejadian 1:6: "Allah berfirman: "Jadilah cakrawala di tengah-tengah air dan hendaklah itu memisahkan air dari air."
* Yehezkiel 47:1-12: Suatu penglihatan tentang sungai yang mengalir dari Bait Suci dan membawa kehidupan ke mana pun ia mengalir.
- Kebersihan pribadi: Orang Israel purba diwajibkan untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi secara teratur dan mencuci pakaian mereka.
- Pembuangan limbah: Limbah rumah tangga dibuang ke tempat yang jauh dari tempat tinggal.
- Penanganan kotoran manusia: Kotoran manusia dibuang ke lubang yang digali di tanah dan ditutup dengan tanah.
- Penanganan air: Air minum diambil dari sumber yang bersih dan aman.
- Ukuran Standar Air Bersih sehingga layak diminum disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang layak harus memenuhi beberapa standar kualitas, antara lain:
* Parameter Fisik: "Warna jernih dan tidak berbau, Rasa segar dan tidak berasa, Kejernihan yaitu Jernih dan tidak keruh, Suhu tidak lebih dari 35°C" * Parameter Kimia:
~ pH: 6,5 - 8,5
~ Kekerasan total (CaCO3): Maksimum 500 mg/L
~ Nitrat (NO3-): Maksimum 50 mg/L
~ Nitrit (NO2-): Maksimum 0,3 mg/L
~ Besi (Fe): Maksimum 0,3 mg/L
~ Mangan (Mn): Maksimum 0,1 mg/L
~ Tembaga (Cu): Maksimum 1 mg/L
~ Timbal (Pb): Maksimum 0,01 mg/L
~ Arsen (As): Maksimum 0,01 mg/L
~ Kadmium (Cd): Maksimum 0,003 mg/L
~ Merkuri (Hg): Maksimum 0,002 mg/L
* Parameter Mikrobiologi: "Escherichia coli (E. coli): Tidak boleh ada dalam 100 ml sampel, Koliform total: Maksimum 10/100 ml sampel - Ukuran standar Sanitasi disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik, sanitasi yang layak harus memenuhi beberapa standar, antara lain:
* Sarana:
~ Setiap rumah harus memiliki jamban yang layak dan terhubung dengan sistem pengolahan air limbah domestik. Jamban harus memiliki: >> Lubang tinja yang kedap air dan terhubung dengan saluran pembuangan air limbah.
>> Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan.
>> Dinding dan atap yang kokoh dan tidak tembus air.
>> Pintu yang dapat dikunci dari dalam.
>> Ventilasi yang cukup.
~ Sarana cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
~ Sistem pengolahan air limbah domestik harus memenuhi standar kualitas air limbah yang ditetapkan oleh pemerintah.
* Perilaku dimana masyarakat harus berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti:
~ Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah buang air besar dan kecil.
~ Menggunakan jamban yang layak.
~ Tidak membuang sampah ke dalam jamban atau saluran pembuangan air limbah.
~ Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
- Air Minum Layak di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, baru 44,94% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum memadai sedangkan menurut WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme (JMP) tahun 2023, 75% penduduk dunia memiliki akses ke air minum yang aman dan terkelola. Namun, 2 miliar orang masih kekurangan akses air minum yang aman.
- Sanitasi Layak di Indonesia menurut Data BPS di tahun 2023 mencapai 78,67% sedangkan menurut Data JMP menunjukkan bahwa 68% penduduk dunia memiliki akses ke sanitasi yang aman dan terkelola. Namun 2,3 miliar orang masih kekurangan akses sanitasi yang layak.
- Infrastruktur yang Kurang Memadai karena banyak negara, terutama di negara berkembang, tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua penduduknya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya dana, teknologi, atau sumber daya manusia. Di Indonesia, masih banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan informal, yang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini menyebabkan mereka harus menggunakan sumber air yang tidak aman, seperti air sungai atau air sumur yang terkontaminasi.
- Pencemaran air merupakan masalah serius yang dapat mencemari sumber air bersih dan membuatnya tidak layak untuk diminum. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan, serta pencemaran air laut akibat tumpahan minyak dan sampah plastik.
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih dan sanitasi yang layak dapat menjadi hambatan dalam penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak memprioritaskan penggunaan air bersih dan sanitasi yang layak, atau mereka tidak mau mengubah kebiasaan yang tidak sehat. Kesadaran yang cukup tentang pentingnya menjaga kebersihan air dan lingkungan harus ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
- Biaya yang Tinggi dalam membangun dan memelihara infrastruktur air bersih dan sanitasi. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi negara-negara yang memiliki keterbatasan anggaran serta banyak masyarakat, terutama masyarakat miskin, tidak mampu mengakses air bersih dan sanitasi yang layak.
- Perubahan iklim dapat memperburuk permasalahan air bersih dan sanitasi. Kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan berkurangnya sumber air bersih, dan banjir dapat mencemari sumber air bersih.
- Meningkatkan investasi dalam infrastruktur air minum dan sanitasi.
- Menerapkan kebijakan yang mendukung akses air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua orang.
- Meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih dan sanitasi yang layak.
- Mempromosikan teknologi yang inovatif dan ramah lingkungan untuk pengelolaan air.
- Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan sehat. Kekurangan air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kematian, terutama bagi anak-anak. Tuhan peduli dengan kesehatan dan kehidupan manusia, dan Dia ingin mereka memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.
- Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan adalah Allah yang kudus dan bersih. Dia menginginkan orang-orang yang mengikuti-Nya untuk hidup dalam kekudusan dan kemurnian. Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan bagian penting dari hidup dalam kekudusan dan kemurnian.
- Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi yang layak merupakan masalah keadilan dan kesejahteraan. Orang miskin dan marginal seringkali adalah mereka yang paling menderita akibat kekurangan air bersih dan sanitasi yang layak. Tuhan peduli dengan keadilan dan kesejahteraan semua orang, dan Dia ingin memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.
- Dalam Alkitab, air bersih sering kali dikaitkan dengan kelimpahan dan berkat Tuhan. Misalnya, dalam Kejadian 26:19, Ishak menemukan mata air perigi setelah dia berdoa kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat menyediakan air bersih bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
- Dalam Alkitab, air juga merupakan simbol Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kehidupan dan kekuatan kepada orang-orang percaya. Sama seperti air yang memberikan kehidupan fisik, Roh Kudus memberikan kehidupan rohani.
- Wahyu 8:10 >> Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
- Wahyu 16:4 >> Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
Bila tiba waktunya manusia masuk penghakiman dan didapati tidak takut akan Allah dan tidak memuliakan DIA maka akan alami kesulitan akses air bersih dan sanitasi karena sumber mata air dan sungai menjadi sumber permasalahan manusia secara global. Jika saat ini dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang layak, sudah seharusnya kita memuliakan TUHAN.
- Tulisan lainnya:
- Mengenal Air Hidup Dan Air Kehidupan
- Sungai Menjadi Gurun Fenomena Perubahan Iklim?
- Deru Dan Gelora Laut Jelang Kedatangan-Nya
- Hasil Bumi Israel Berkorelasi Dengan Yahweh
- Lingkungan Yang Adil Bagi Generasi Penerus
- Yesus Batu Karang Rohani