-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Lingkungan Yang Adil Bagi Penerus

Kamis, 04 Januari 2024 | Januari 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-04T03:30:13Z
"Apabila engkau menemui di jalan sarang burung di salah satu pohon atau di tanah dengan anak-anak burung atau telur-telur di dalamnya, dan induknya sedang duduk mendekap anak-anak atau telur-telur itu, maka janganlah engkau mengambil induk itu bersama-sama dengan anak-anaknya. Setidak-tidaknya induk itu haruslah kaulepaskan, tetapi anak-anaknya boleh kauambil. Maksudnya supaya baik keadaanmu dan lanjut umurmu." Ulangan 22:6-7

Teks di atas adalah contoh hukum yang tertulis sejak Bangsa Israel mendapatkan kebebasan dari tanah Mesir dimana menurut Jamieson-Fausset-Brow adalah contoh dari semangat memanusiakan manusia, dalam mengendalikan kecenderungan sifat merusak yang tidak disengaja dan mendorong semangat kebaikan dan kelembutan kasih sayang terhadap makhluk terkecil. Ada kebijaksanaan dan kemanusiaan dalam menjaga ekosistem dan perekonomian sumber alam berkelanjutan sebab seandainya suatu spesies seperti unggas musnah akan menimbulkan dampak serius dalam rantai makanan. Tanah Palestina terletak di iklim yang mendukung kehidupan ular dan kalajengking berbisa; dan gurun serta gunung-gunung akan diserbu oleh mereka dan kawanan lalat, belalang, tikus dan berbagai jenis hama dalam jumlah besar jika burung-burung yang memakannya dimusnahkan. Membiarkan unggas betina berkembang biak. Dalam tradisi Yahudi dijelaskan dalam Targum Jonatan. Pengambilan induk kadang-kadang diperbolehkan sebagai pencegahan terhadap perkembangbiakan yang terlalu cepat atau tidak terkendali atau melampaui daya dukung alam.

Ulangan 22:6 menyiratkan agar umat TUHAN terlibat menjaga tumbuh-tumbuhan yang menjadi sarang bagi unggas untuk berkembang-biak. Dalam Kejadian 1:26-28 mengisahkan bahwa bukan hanya orang percaya saja yang bertanggung-jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang adil bagi generasi penerus sehingga terwujud keadilan antar generasi tentang lingkungan hidup. Tanggung jawab terhadap ekosistem telah diserahkan kepada seluruh keturunan Adam dan Hawa. Bukan saja manusia yang ditugaskan menjaga ekosistem di bumi tetapi TUHAN juga menugaskan malaikat tertentu menjaga biosfer yang nyata dalam Wahyu 7:3 - katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Lingkungan yang adil bagi generasi penerus dapat terwujud jika keadilan antar generasi tentang lingkungan diperhatikan dan diperjuangkan dengan tujuan agar memastikan generasi mendatang memiliki akses yang sama atau lebih baik ke kualitas lingkungan yang sama seperti generasi saat ini. Dalam mengusahakan keadian antar generasi mengenai lingkungan maka harus memperhatikan sejumlah aspek, diantaranya:
  • Pelestarian sumber daya alam. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi sumber daya alam bagi generasi mendatang. Hal ini termasuk menjaga hutan, air, dan tanah tetap bersih dan sehat.
  • Pengendalian pencemaran. Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk mengurangi tingkat pencemaran dan melindungi lingkungan bagi generasi mendatang.
  • Perlindungan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati adalah bagian penting dari ekosistem yang sehat. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi keanekaragaman hayati bagi generasi mendatang.
Keadilan antar generasi soal lingkungan hidup telah menjadi agenda nasional di Indonesia. Hal ini dapat diperlihatkan dengan adanya sikap pemerintah. Yaitu seperti:
  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa setiap orang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
  • Perjanjian Paris. Perjanjian ini merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah perubahan iklim.
Salah satu isu masalah menjaga lingkungan hidup adalah bila diperhadapkan dengan sektor usaha pertambangan. Secara teori pendekatan yang digunakan agar terjalin keserasian antara sektor pertambangan dengan pelestarian lingkungan hidup adalah upaya dalam hal:
  • Pelestarian sumber daya alam. Kegiatan pertambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti kerusakan lahan, air, dan udara. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan untuk melestarikan sumber daya alam bagi generasi mendatang karena diusahakan kegiatan pertambangan ramah lingkungan.
  • Pengendalian pencemaran. Kegiatan pertambangan dapat menghasilkan berbagai jenis polutan, seperti polusi udara, air, dan tanah. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan pencemaran lingkungan dari kegiatan pertambangan untuk melindungi lingkungan bagi generasi mendatang. Pencemaran akibat kegiatan penambangan harus memperhatikan ambang batas pencemaran yang dapat ditoleransi.
  • Perlindungan keanekaragaman hayati. Kegiatan pertambangan dapat mengganggu habitat keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, penting untuk melindungi keanekaragaman hayati dari kegiatan pertambangan untuk menjaga keseimbangan ekosistem bagi generasi mendatang.
Penerapan konsep lingkungan yang adil antar generasi sektor pertambangan penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki akses ke sumber daya alam yang berkelanjutan, lingkungan yang bersih dan sehat, serta keanekaragaman hayati yang lestari. Secara konsep tentang penerapan lingkungan yang adil antar generasi sektor pertambangan di Indonesia:
  • Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang bertujuan untuk mengatur pemanfaatan ruang secara berkelanjutan. RTRW ini mengamanatkan bahwa kegiatan pertambangan harus dilakukan secara ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan.
  • Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup di sektor pertambangan. Peraturan ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan dari kegiatan pertambangan.
  • Beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia telah menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang tepat, dan rehabilitasi lahan pascatambang.
Permasalahan lingkungan hidup berkembang semakin rumit sehingga menjadi isu global yang mendesak untuk ditangani. Hal ini antara lain disebabkan:
  • Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan permintaan akan sumber daya alam dan energi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran dan deforestasi.
  • Perubahan iklim. Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai.
  • Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, seperti eksploitasi hutan dan pertambangan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kepunahan keanekaragaman hayati.
  • Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat menyebabkan masyarakat tidak memiliki akses ke sumber daya dan layanan lingkungan yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran dan pembuangan limbah sembarangan.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dapat menyebabkan perilaku yang merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan menebang pohon secara liar.
Beberapa contoh permasalahan lingkungan hidup yang semakin rumit dan kompleks:
  • Pencemaran air. Pencemaran air oleh limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit diare, kolera, dan tipus.
  • Pencemaran udara. Pencemaran udara oleh emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi pabrik, dan asap pembakaran hutan semakin parah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan, kanker, dan jantung.
  • Perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai. Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan yang parah.
  • Kepunahan keanekaragaman hayati. Kepunahan keanekaragaman hayati disebabkan oleh berbagai faktor, seperti deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim. Hal ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
TUHAN telah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan agar dapat mendukung kehidupan bagi semua makhluk hidup dalam ekosistem yang telah ditentukan sehingga keadilan antar generasi dari semua makhluk hidup hadir di muka bumi. Dapat disimpulkan bahwa Kristen memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang. Tanggung jawab ini didasarkan pada keyakinan bahwa bumi adalah milik Tuhan dan bahwa manusia diciptakan untuk mengelolanya dengan bijaksana.

Beberapa contoh penerapan ajaran Alkitab mengenai lingkungan yang adil untuk generasi mendatang:
  • Melakukan praktik pertanian yang berkelanjutan. Praktik pertanian yang berkelanjutan dapat membantu melestarikan sumber daya alam dan mencegah kerusakan lingkungan.
  • Menggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan, seperti matahari dan angin, merupakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.
  • Mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
  • Mendukung organisasi lingkungan. Organisasi lingkungan bekerja untuk melindungi lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
  • Melakukan inovasi teknologi yang ramah lingkungan. yang didukung oleh kebijakan dan regulasi yang melindungi lingkungan
Musa telah memberitahukan kepada kita yang membaca Kitab Suci bahwa apabila kita memperhatikan kelestarian lingkungan disekeliling kita seperti menjaga kesinambungan tumbuhan dan hewan dalam ekosistem yang terpelihara maka keadaan kita akan baik-baik saja dan panjang umur. Hal ini disebabkan karena ada dampak positif dari sikap yang merawat dan melestarikan lingkungan hidup baik. Dampak itu terdiri dari dampak jangka pendek dan jangka panjang.

Dampak jangka pendek dari sikap yang merawat dan melestarikan lingkungan hidup antara lain:
  • Meningkatkan kualitas udara. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, dapat membantu mengurangi polusi udara. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas udara, yang dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan, jantung, dan kanker.
  • Meningkatkan kualitas air. Mengelola limbah dengan baik, seperti menggunakan septic tank dan tidak membuang sampah ke sungai, dapat membantu mengurangi pencemaran air. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas air, yang dapat mengurangi risiko penyakit diare, kolera, dan tipus.
  • Meningkatkan ketersediaan sumber daya alam. Melakukan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti bercocok tanam secara organik, dapat membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan ketersediaan sumber daya alam, seperti makanan dan air bersih.
  • Meningkatkan keanekaragaman hayati. Menjaga kelestarian hutan dan lingkungan alam lainnya dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak jangka panjang dari sikap yang merawat dan melestarikan lingkungan hidup antara lain:
  • Mencegah perubahan iklim. Mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti dengan menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dapat membantu mencegah perubahan iklim. Perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai.
  • Mencegah kepunahan keanekaragaman hayati. Menjaga kelestarian hutan dan lingkungan alam lainnya dapat membantu mencegah kepunahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan bagian penting dari ekosistem, dan kepunahannya dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
  • Menciptakan lingkungan yang lebih baik. Menjaga lingkungan hidup dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan memperhatikan dan menerapkan ajaran Alkitab Kristen mengenai lingkungan yang adil untuk generasi penerus di masa depan, kita dapat membantu memastikan bahwa bumi akan tetap menjadi tempat yang indah dan lestari bagi generasi mendatang dan berdampak keadaan kita menjadi baik dan memungkinkan menikmati kehidupan hingga lanjut usia yang bahagia dan sejahtera di bumi.



Tulisan lainnya:
Mengenal Teologi Lingkungan
Green Management
Tinjauan Biosentrisme Dari Alkitab
Yesus Pelopor Pembangunan Millenium
Hak Asasi Hewan Dan Alkitab
Chebarkul Merubah Filsafat Ruang Angkasa



×
Berita Terbaru Update