Teks di atas adalah contoh hukum yang tertulis sejak Bangsa Israel mendapatkan kebebasan dari tanah Mesir dimana menurut Jamieson-Fausset-Brow adalah contoh dari semangat memanusiakan manusia, dalam mengendalikan kecenderungan sifat merusak yang tidak disengaja dan mendorong semangat kebaikan dan kelembutan kasih sayang terhadap makhluk terkecil. Ada kebijaksanaan dan kemanusiaan dalam menjaga ekosistem dan perekonomian sumber alam berkelanjutan sebab seandainya suatu spesies seperti unggas musnah akan menimbulkan dampak serius dalam rantai makanan. Tanah Palestina terletak di iklim yang mendukung kehidupan ular dan kalajengking berbisa; dan gurun serta gunung-gunung akan diserbu oleh mereka dan kawanan lalat, belalang, tikus dan berbagai jenis hama dalam jumlah besar jika burung-burung yang memakannya dimusnahkan. Membiarkan unggas betina berkembang biak. Dalam tradisi Yahudi dijelaskan dalam Targum Jonatan. Pengambilan induk kadang-kadang diperbolehkan sebagai pencegahan terhadap perkembangbiakan yang terlalu cepat atau tidak terkendali atau melampaui daya dukung alam.
Ulangan 22:6 menyiratkan agar umat TUHAN terlibat menjaga tumbuh-tumbuhan yang menjadi sarang bagi unggas untuk berkembang-biak. Dalam Kejadian 1:26-28 mengisahkan bahwa bukan hanya orang percaya saja yang bertanggung-jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang adil bagi generasi penerus sehingga terwujud keadilan antar generasi tentang lingkungan hidup. Tanggung jawab terhadap ekosistem telah diserahkan kepada seluruh keturunan Adam dan Hawa. Bukan saja manusia yang ditugaskan menjaga ekosistem di bumi tetapi TUHAN juga menugaskan malaikat tertentu menjaga biosfer yang nyata dalam Wahyu 7:3 - katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Lingkungan yang adil bagi generasi penerus dapat terwujud jika keadilan antar generasi tentang lingkungan diperhatikan dan diperjuangkan dengan tujuan agar memastikan generasi mendatang memiliki akses yang sama atau lebih baik ke kualitas lingkungan yang sama seperti generasi saat ini. Dalam mengusahakan keadian antar generasi mengenai lingkungan maka harus memperhatikan sejumlah aspek, diantaranya:
- Pelestarian sumber daya alam. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi sumber daya alam bagi generasi mendatang. Hal ini termasuk menjaga hutan, air, dan tanah tetap bersih dan sehat.
- Pengendalian pencemaran. Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk mengurangi tingkat pencemaran dan melindungi lingkungan bagi generasi mendatang.
- Perlindungan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati adalah bagian penting dari ekosistem yang sehat. Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi keanekaragaman hayati bagi generasi mendatang.
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa setiap orang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
- Perjanjian Paris. Perjanjian ini merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah perubahan iklim.
- Pelestarian sumber daya alam. Kegiatan pertambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti kerusakan lahan, air, dan udara. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan untuk melestarikan sumber daya alam bagi generasi mendatang karena diusahakan kegiatan pertambangan ramah lingkungan.
- Pengendalian pencemaran. Kegiatan pertambangan dapat menghasilkan berbagai jenis polutan, seperti polusi udara, air, dan tanah. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan pencemaran lingkungan dari kegiatan pertambangan untuk melindungi lingkungan bagi generasi mendatang. Pencemaran akibat kegiatan penambangan harus memperhatikan ambang batas pencemaran yang dapat ditoleransi.
- Perlindungan keanekaragaman hayati. Kegiatan pertambangan dapat mengganggu habitat keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, penting untuk melindungi keanekaragaman hayati dari kegiatan pertambangan untuk menjaga keseimbangan ekosistem bagi generasi mendatang.
- Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang bertujuan untuk mengatur pemanfaatan ruang secara berkelanjutan. RTRW ini mengamanatkan bahwa kegiatan pertambangan harus dilakukan secara ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan.
- Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup di sektor pertambangan. Peraturan ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan dari kegiatan pertambangan.
- Beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia telah menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang tepat, dan rehabilitasi lahan pascatambang.
- Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan permintaan akan sumber daya alam dan energi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran dan deforestasi.
- Perubahan iklim. Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai.
- Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, seperti eksploitasi hutan dan pertambangan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kepunahan keanekaragaman hayati.
- Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat menyebabkan masyarakat tidak memiliki akses ke sumber daya dan layanan lingkungan yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran dan pembuangan limbah sembarangan.
- Kurangnya kesadaran masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dapat menyebabkan perilaku yang merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan menebang pohon secara liar.
- Pencemaran air. Pencemaran air oleh limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit diare, kolera, dan tipus.
- Pencemaran udara. Pencemaran udara oleh emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi pabrik, dan asap pembakaran hutan semakin parah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan, kanker, dan jantung.
- Perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai. Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan yang parah.
- Kepunahan keanekaragaman hayati. Kepunahan keanekaragaman hayati disebabkan oleh berbagai faktor, seperti deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim. Hal ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
Beberapa contoh penerapan ajaran Alkitab mengenai lingkungan yang adil untuk generasi mendatang:
- Melakukan praktik pertanian yang berkelanjutan. Praktik pertanian yang berkelanjutan dapat membantu melestarikan sumber daya alam dan mencegah kerusakan lingkungan.
- Menggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan, seperti matahari dan angin, merupakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.
- Mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
- Mendukung organisasi lingkungan. Organisasi lingkungan bekerja untuk melindungi lingkungan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
- Melakukan inovasi teknologi yang ramah lingkungan. yang didukung oleh kebijakan dan regulasi yang melindungi lingkungan
Dampak jangka pendek dari sikap yang merawat dan melestarikan lingkungan hidup antara lain:
- Meningkatkan kualitas udara. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, dapat membantu mengurangi polusi udara. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas udara, yang dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan, jantung, dan kanker.
- Meningkatkan kualitas air. Mengelola limbah dengan baik, seperti menggunakan septic tank dan tidak membuang sampah ke sungai, dapat membantu mengurangi pencemaran air. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas air, yang dapat mengurangi risiko penyakit diare, kolera, dan tipus.
- Meningkatkan ketersediaan sumber daya alam. Melakukan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti bercocok tanam secara organik, dapat membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan ketersediaan sumber daya alam, seperti makanan dan air bersih.
- Meningkatkan keanekaragaman hayati. Menjaga kelestarian hutan dan lingkungan alam lainnya dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
- Mencegah perubahan iklim. Mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti dengan menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dapat membantu mencegah perubahan iklim. Perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan badai.
- Mencegah kepunahan keanekaragaman hayati. Menjaga kelestarian hutan dan lingkungan alam lainnya dapat membantu mencegah kepunahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan bagian penting dari ekosistem, dan kepunahannya dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
- Menciptakan lingkungan yang lebih baik. Menjaga lingkungan hidup dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat.
- Tulisan lainnya:
- Mengenal Teologi Lingkungan
- Green Management
- Tinjauan Biosentrisme Dari Alkitab
- Yesus Pelopor Pembangunan Millenium
- Hak Asasi Hewan Dan Alkitab
- Chebarkul Merubah Filsafat Ruang Angkasa