Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 07 April 2017

Yesus dan Pembagian Warisan

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." // Εἶπεν δέ τις ἐκ τοῦ ὄχλου αὐτῷ Διδάσκαλε, εἰπὲ τῷ ἀδελφῷ μου μερίσασθαι μετ’ ἐμοῦ τὴν κληρονομίαν ( Lukas 12:13 )

Banyak orang yang mengiringi Yesus sebab Yesus adalah seorang Guru yang menarik perhatian banyak orang. Dari banyak orang yang ikut mengiringi Yesus ada yang ingin kekayaan dengan memakai otoritas-Nya dan pengaruh-Nya.
"Guru, katakanlah kepada saudaraku; bicaralah seperti seorang nabi, bertitahlah seperti seorang raja, katakanlah dengan kuasa; maka saudaraku akan mendengarkan apa yang Engkau katakan; bicaralah kepadanya, supaya ia berbagi warisan dengan aku." orang itu ingin agar saudaranya memberi warisannya tanpa menceritakan lebih rinci tentang mengapa dia berhak mendapatkan warisan, sehingga bukan keadilan dalam membagi warisan berdasarkan aturan Yahudi yang telah diatur dalam Taurat (Misal: Ulangan 21 : 15-17, Bilangan 27 : 36). Semua persoalan harta dan warisan boleh dibawa ke pengadilan (Israel) pada waktu itu. Bila tidak putus di situ boleh banding ke pengadilan yang lebih tinggi (Ulangan 17 :18-20). Orang tersebut tidak datang ke pengadilan melainkan kepada Yesus.

Pengadilan sekalipun mungkin banyak penyelewengan, keputusan banyak tidak adil. Keadilan lebih banyak diatur oleh uang. Mungkin Inilah alasan orang kaya tadi menjumpai Yesus. Dia berharap Yesus mau menjadi hakim. Terus terang Yesus menolak dengan tegas. Yesus tidak mau melanggar undang-undang yang berlaku saat itu. Yesus datang ke dunia bukan menjadi hakim dalam persoalan warisan. Orang yang datang kepada Yesus mungkin juga disebut orang Yahudi sebagai Ben-hamesen -- anak berandalan, yang bukan hanya mengambil warisan yang menjadi bagiannya sendiri melainkan juga yang menjadi bagian saudaranya.

Yesus datang untuk memberikan peringatan terhadap orang yang tamak, rakus akan harta dan kekayaan dan sering membuat tidakan tidak terpuji. (pleonexia -- keinginan untuk memiliki dengan berlebihan) Banyak hak orang lemah hilang dimakan oleh orang yang berkuasa dan ‘pandai’. Yeremia 17 : 11 berbunyi , “Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahannya usianya ia terkenal sebagai orang bebal’.

Untuk menegaskan Yesus menentang ketamakan terhadap warisan seperti Keinginannya mendapatkan warisannya yang tidak sah secara hukum, atau keinginannya untuk mendapatkan warisan melebihi bagiannya sendiri merupakan dosa. Yesus kemudian bicara perumpamaan orang kaya yang bodoh.( Lukas 12:15-21) yang menasehati hendaklah bukan hanya kaya dengan mengumpulkan harta (termasuk rebutan warisan) melainkan juga haruslah kaya di hadapanTuhan.

Arland J. Hultgren mengungkapkan bahwa warisan dipandang sangat erat dengan harta, status dan prestasinya tetapi orang kaya dalam perumpamaan tersebut tidak menyadari panggilan Allah dan kebutuhan sesama. Yang dipikirkan bagaimana hartanya bertambah banyak, status dalam masyarakat naik dan semakin dianggap berprestasi serta dapat bersenang-senang di kemudian hari.

Yesus mewariskan agar kita dapat melihat nilai nilai kekekalan sebab pengajaran hal warisan sudah cukup memadai dalam Perjanjian Lama bagi kaum Israel dan banyak hukum adat serta hukum perdata yang membahas hal warisan yang bersifat sementara berada dibumi. Hukum Taurat dan juga Perjanjian Lama banyak berbicara hal-hal ragawi atau ibadah yang kasat mata sedangkan yang diwariskan Yesus adalah hak-hak dalam Kerajaan Allah ( Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu , sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku Lukas 22:29)

Harta duniawi dapat menjadikan warisan di Kerajaan Sorga jika kita kaya dihadapan Allah yakni dengan mengunakannya segala kekayaan di dunia kepada hal hal yang menyenangkan hati Bapa. Yesus Firman yang mengenakan daging dan serupa dengan manusia memberitahukan dan mengajarkan bagaimana kita kaya di Sorga sebab kita telah menjadi warga negara Kerajaan Sorga bila kita percaya dan menjadi milik Kristus.

Yesus memberikan konsep baru tentang warisan yang disediakan oleh-Nya dalam Kerajaan Bapa. Warisan itu dapat dinikmati 'lebih dulu' pada saat sekarang ini. Hanya mereka yg suci dan disucikan oleh-Nya dapat menerima Kerajaan Allah (Matius 25:34; I Korintus 6:9,10; 15:50; Galatia 5:21; Efesus 5:5; Yakobus 2:5). Warisan itu misalnya:
  • Mereka memperoleh keselamatan (Ibrani 1: 14),
  • berkat (I Petrus 3 :9),
  • kemuliaan (Roma 8:17-18 ),
  • tubuh yg tidak dapat binasa (I Korintus 15:50) dan
  • hidup yg kekal (Matius 19:29).
Warisan atau bagian pengikut Kristus dijamin oleh Roh Kudus (Efesus 1:14) dan disimpan di sorga untuk umat-Nya (I Petrus 1:4).
Yesus tidaklah menyibukkan diri-Nya mengurusi hal warisan di bumi sebab itu telah diajarkan di hukum Taurat dan para nabi serta menghormati hukum negara Romawi. Dia datang memberikan warisan yang lain yang menjadikan kita memerintah bersama-Nya dalam Kerajaan Sorga.

Selain memerintah bersamanya kelak, kitapun dapat mewariskan nilai-nilai rohani kepada generasi penerus agar menjadi lebih sesuai dengan gambar dan citra Allah dalam hidup ini, seperti:
  • Warisan hidup kudus (Efesus 5:18-21)
  • Warisan hidup beriman. ( Ibrani 11 )
  • Warisan hikmat (Efesus 6:4d) Dan lain lain.
Kita senang jika mendapat warisan yang adil dan murah hati sesuai dengan hak kita yang disediakan Tuhan melalui orang tua kita atau siapa saja yang memberikan warisannya kepada kita tetapi janganlah tamak dan lihat juga warisan untuk hidup yang berkenan kepada Bapa sebab kita adalah anak-anak Kerajaan-Nya, Rumah Bapa yang mulia.


Tulisan lainnya:
Nasihat Terhadap Ketamakan Kekayaan
Tinjauan Alkitab Hal Menabung
Esau Menjual Hak Kesulungan Kepada Yakub
Yakub Memberkati Efraim Dan Manasye
Kesetaraan Gender Suatu Impian
Gaya Hidup Dan Kesejahteraan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)