Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 25 April 2017

Esau Menjual Hak Kesulungan Kepada Yakub

Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. ( Kejadian 25:33 )

Ishak dan Ribka memiliki dua anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Sejak sebelum Esau dan Yakub dilahirkan, mereka sudah bertengkar di dalam kandungan ibunya. Esau warnanya merah, berbulu sedangkan Yakub adiknya memegang tumit Esau. Anak itu lahir saat Ishak berusia enam puluh tahun. Esau menjadi seorang pemburu sedangkan Yakub suka tinggal di kemah sebagai peternak domba. Ishak sayang kepada Esau karena suka daging buruan sedangkan Ribka kepada Yakub.

Pada suatu hari saat Yakub sedang masak sesuatu, datanglah Esau dari padang dengan lelah dan meminta yang merah-merah itu yang diduga sup kacang merah, tetapi Yakub memintanya untuk menjual dahulu hak kesulungan. Esau rupanya hanya memperhatikan hal-hal yang bersifat materi. Bagi Esau, hak kesulungan yang meliputi berkat-berkat materi maupun rohani, rupanya kurang berharga sehingga dijual dengan mudah. Hak kesulungan adalah milik anak sulung. Hak tersebut memberi dia kedudukan yang lebih terhormat daripada kedudukan saudara-saudaranya, tanah warisan yang terbaik, daerah yang paling subur dan juga berkat-berkat perjanjian yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham dan keturunannya. Hak kesulungan itu adalah milik Esau sebab Allah mengizinkan dia dilahirkan lebih dahulu.


Reformata memberi komentar bahwa Soal hak kesulungan, pertama;
  1. Sejak era Kain, yang dituturkan terus menerus dari keturunan kepada keturunan yang berhubungan dengan kesulungan.. 
  2. Jika itu adalah kelalaian Ishak, Ribkah, maka dialog Yakub dan Esau pasti tidak seperti tercatat. Sangat jelas Esau tahu soal hak kesulungan, tetapi tidak menghargainya, demi keinginannya atas sup kacang merah. Disisi lain, Yakub sangat menginginkan hak kesulungan yang memang bisa dipindahkan jika hidup anak sulung tidak benar. Dan, 
  3. Esau terhukum karena menganggap rendah hak kesulungannya. Jika dia tidak tahu, tentu dia tidak layak dihukum.
Martianuswb.com menyimpulkan bahwa hak kesulungan adalah:
  • berhak menjadi imam dari seluruh keluarga besarnya (sukunya). Menjadi perantara antara TUHAN Allah dengan anggota sukunya. Hal ini sebelum masa Harun diangkat menjadi imam.
  • Seorang yang mempunyai hak kesulungan mewarisi otoritas ilahi dari bapaknya dalam hal nama dan kepemimpinan.
  • Baru kemudian setelah adanya hukum Musa, hak kesulungan berarti mendapatkan warisan dalam jumlah dua kali lipat dibandingkan saudara-saudaranya yang lain.
Penulis Ibrani mencatat pula peristiwa ini. Dalam Ibrani 12:16 mengatakan : "Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan".
Wycliffe mengatakan bahwa "Esau merupakan contoh dari keputusasaan karena keadaan semacam itu (saat kelelahan. Oleh pilihannya sendiri dia menjadi orang dengan nafsu yang; rendah, yaitu mengasihi hal-hal yang duniawi dan yang berkaitan dengan nafsu, sehingga dia kehilangan hak kesulungan dan kepekaan rohaninya. Kehilangan kepekaan rohani, Esau menukarkan damai sejahtera dan kekudusan dengan ketenangan duniawi yang bersifat langsung dan sementara."

Peristiwa Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub adalah pelajaran penting bagi kita generasi yang hidup sekarang agar berkat-berkat rohani yang telah diwariskan oleh Yesus Kristus tidaklah mau ditukar oleh kesenangan duniawi dan menjawab kebutuhan bersifat sementara saja, sebab itu telah dibeli dengan darah yang mahal, Anak Domba Allah.



Tulisan lainnya:
Sibling Rivalry Dalam Alkitab
Yakub Diberkati Sebagai Anak Sulung
Yesus Dan Pembagian Warisan
Ajakan Menerima Berkat Rohani
Yang Berharga Berdasarkan 2 Petrus
Membina Kepercaya Merebut Pasar


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)