Menurut studi observasional oleh Judith Dunn , anak-anak mulai sensitif terhadap perbedaan perlakukan orang tua sejak usia satu. Sejak 18 bulan, saudara kandung dapat memahami aturan keluarga dan tahu bagaimana menghibur dan bersikap baik satu sama lain. Pada usia 3 tahun, anak-anak memiliki pemahaman aturan sosial yang canggih , dapat mengevaluasi diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan saudara mereka, dan tahu bagaimana beradaptasi dengan keadaan di dalam keluarga. Menurut Judith proses terjadi Sibling rivalry mulai terbentuk karena faktor orang tua seperti anak-anak mungkin merasa bahwa mereka mendapatkan perhatian, disiplin, dan daya tanggap orang tua mereka dalam jumlah yang tidak seimbang.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kelompok usia 10 sampai 15 tahun melaporkan tingkat persaingan tertinggi antara saudara kandung sehingga persaingan saudara kandung mulai mengental saat remaja. Remaja bertengkar karena alasan yang sama dengan anak-anak yang lebih kecil berkelahi, tetapi mereka lebih siap untuk disakiti secara fisik, intelektual, dan emosional serta disakiti secara intelektual dan emosional oleh satu sama lain. Perubahan fisik dan emosional menyebabkan tekanan di masa remaja, seperti halnya mengubah hubungan dengan orang tua dan teman. Bertengkar dengan saudara sebagai cara untuk mendapatkan perhatian orang tua mungkin meningkat pada masa remaja.
Menurut Sylvia Rimm , persaingan antar saudara dapat dikurangi, tetapi tidak mungkin dapat dihilangkan seluruhnya. Dalam dosis sedang, persaingan dapat menjadi indikasi yang sehat bahwa setiap anak cukup tegas untuk mengungkapkan perbedaannya dengan saudara kandung lainnya. Orang tua disarankan untuk menolak membandingkan atau memilih anak-anak mereka, merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bersama-sama, dan memastikan setiap anak memiliki cukup waktu dan ruang sendiri. Mereka juga dapat memberikan perhatian individu kepada setiap anak, mendorong kerja tim, menolak untuk mengangkat satu anak (seperti yang tertua) sebagai panutan bagi yang lain (seperti anak yang lebih kecil), dan menghindari pilih kasih. Mengajari anak cara-cara positif untuk meminta perhatian dari orang tua ketika mereka membutuhkannya juga dapat memperkecil kemungkinan mereka untuk menggunakan strategi mendapatkan perhatian yang agresif.
Shaffer menyatakan aspek Sibling rivalry antara lain:
- Konflik
Peristiwa yang melibatkan adanya perbedaan pendapat antara anak dengan orang tua dan anak dengan saudara kandungnya. Perilaku tersebut seperti melawan, menolak dan memprotes. - Cemburu
Cemburu pada saudara kandung muncul ketika orangtua memperlakukan anak-anaknya berbeda satu sama lain, sehingga menimbulkan perilaku cemburu tersebut seperti iri hati dan dengki. - Kekesalan
Perasaan kesal seperti sebal dan marah pada orangtua dilampiaskan kepada saudara kandungnya. Hal tersebut terjadi karena anak tidak berdaya untuk melawan orangtuanya apabila perlakuan orang tua yang menurutnya memberikan posisi spesial dan berbeda pada saudaranya. Hal tersebut dapat dilampiaskan pada saudaranya apabila ia merasa sebagai anak yang tidak memiliki hal yang sama dengan saudaranya.
Alkitab mencatat aneka peristiwa persaingan saudara kandung sebab TUHAN menaruh perhatian terhadap kasus ini. Selain kasus Kain dan Habel yang berakhir dengan buruk, ada kasus yang berakhir dengan baik. Misal antara Yusuf dengan saudara-saudaranya. Yusuf yang dimusuhi oleh saudara-saudaranya karena iri hati karena dianggap bahwa Yakub, ayahnya tidak adil ...Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya ke saudagar Ismael lalu di bawa ke Mesir untuk dijadikan budak disana. Tinggal di keluarga Potifar lalu difitnah dan dimasukan ke penjara tetapi dari penjara diangkat sebagai wakil Firaun mengatasi kelaparan yang melanda Mesir. Saudara-saudara Yusuf ke Mesir karena kelaparan dan Yusuf tidak membalas sikap saudaranya melainkan menyambut dan melakukan rekonsiliasi. Yusuf tidak membalas dan tidak menyimpan sakit hati kepada saudara-saudaranya. Ia mengampuni saudara-saudaranya.
Tuhan memanggil kita bukan hidup dalam permusuhan dan kecemburuan tetapi kenyataan terjadi persaingan antar saudara juga terjadi. Alkitab berkata, antara lain:
- 1 Yohanes 3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
- 1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
- 1 Korintus 13::4-6 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
- 1 Petrus 2:17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Manusia terutama orang tua boleh berusaha dengan akal budi yang dikaruniakan TUHAN agar tidak terjadi sibling rivalry melainkan sibling harmony menurut pengertiannya sendiri tetapi yang lebih penting berseru kepada TUHAN menyerahkan hidup anak-anak kepada TUHAN, contoh Abraham. "Lalu berkatalah ia kepada Allah, "Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya." Tetapi jawaban TUHAN adalah anak yang dikandung dari Sarah yang menjadi ahli waris... akhirnya Ismael dan Hagar diusir dari kemah Abraham. Demikian juga antara Esau dan Yakub dimana yang mendapat hak kesulungan adalah Yakub. Hikmat TUHAN jauh melampaui pemikiran manusia jadi jika terjadi persaingan saudara kandung kalau sesuai dengan rancangan TUHAN maka akan berakhir dengan kebaikan seperti Yusuf yang tidak disukai saudaranya akhirnya menjadi wakil Firaun dan menjamin kelangsungan hidup saudara-saudaranya beserta ayahnya tinggal di Mesir saat kelaparan melanda.
Hidup yang melekat kepada TUHAN dengan menyerahkan keturunan kita kepada TUHAN dimana TUHAN menjadi Raja yang berdaulat atas kehidup anak-anak kita adalah hal terutama menghadapi resiko terjadinya sibling rivalry sebab jikalau hal itu tidak dapat dihindari... kiranya berakhir untuk kebaikan bersama sebab TUHAN lebih mengetahui masa depan dengan tetap berusaha untuk meminimalkan resiko konflik, kecemburuan dan kekesalan dalam hubungan persaudaraan yang dibangun.
Sibling rivalry dalam Alkitab diatasi jika hadir kasih Allah yang menguasai hidup kita sehingga kita dapat hidup dalam kasih saling pengampunan dan memperhatikan saudara kita hingga sesama manusia sebab karena itulah TUHAN YESUS datang ke dunia menjadi juruselamat dunia agar kita hidup dalam kasihNya yang heran yang mengubahkan dan menyelamatkan.
- Tulisan lainnya:
- Keadilan Dalam Mendidik Dan Membesarkan Anak
- Yakub yang diberkati Sebagai Anak Sulung
- Menjalin Persahabatan Atasi Pertikaian
- Pendidikan Ilahi
- Mengatasi Sakit Hati