-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Keadilan Dalam Mendidik Dan Membesarkan Anak

Rabu, 06 September 2017 | September 06, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-02T20:03:21Z
Kejadian 37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Teks di atas mengisahkan Yakub lebih mengasihi Yusuf dibandingkan saudara-saudaranya. Yakub yang dibesarkan dalam keluarga dimana Ishak lebih mengasihi Esau dan Ribka lebih mengasihi dirinya (Yakub) mengulang kebiasaan orang tuanya dalam membesarkan anaknya.
Yakub sebagai orang tua untuk membuat perbedaan antara satu anak dengan anak laki-laki lain, penyebabnya hal yang besar,sebab Ketika orang tua membuat perbedaan, anak-anak segera menyadarinya, dan hal itu menyebabkan pertengkaran dalam keluarga.

Matthew Henry berpendapat Yusuf lebih dikasihi selain karena Rahel isterinya yang lebih dicintai, juga karena sikap dari Yusuf yang lebih baik dari saudaranya. Yusuf  menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya (ay. 2). Yusuf tidak dibesarkan dalam kemalasan dan kemewahan. Orang tidak sungguh-sungguh mengasihi anak-anak mereka jika mereka tidak membiasakan anak-anak mereka bekerja, memeras keringat, dan menyangkal diri. Memanjakan anak biasanya dengan alasan yang baik disebut merusakkan mereka.
Orang-orang yang tidak terlatih untuk berbuat sesuatu, kemungkinan tidak akan berguna bagi apa pun.Maksudnya, ketika masih anak-anak, ia bersikap sungguh-sungguh dan bijak seperti layaknya orang tua, seorang anak, tetapi tidak kekanak-kanakan.
Yakub menyatakan perasaannya kepada Yusuf dengan memakaikan kepadanya baju yang lebih indah daripada baju anak-anaknya yang lain. Ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia, yang mungkin mengisyaratkan kehormatan-kehormatan lebih jauh yang akan diberikan kepadanya di kemudian hari.

Tindakan Yakub yang lebih mengasihi Yusuf sesuatu yang terpelihara sampai saat ini, tetapi tindakan Yusuf yang rajin bekerja / taat pada orang tuanya adalah istimewa. Sebuah survei dilakukan oleh Netmums, salah satu situs populer di Inggris, menunjukkan bahwa 1 dari setiap 6 ibu punya anak kesayangan dalam keluarga. Dalam studi ini, lebih dari 1.000 wanita yang disurvei, hasilnya 16 persen dari mereka mengakui memiliki anak kesayangan. Survei lainnya dilakukan oleh peneliti dari University of Manchester’s Faculty of Life Sciences, hasilnya menunjukkan bahwa setiap orangtua sebenarnya memiliki anak favorit. Hasil temuan ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Ecology pada tahun 2007.

Dr Ellen Weber Libby menjelaskan bahwa memiliki anak kesayangan akan menjadi kejam bila orangtua memperlakukan anak kesayangannya tersebut secara berlebihan. Hal ini terjadi pada kehidupan Yusuf.Dalam pasal ini, kita mendapati,
  • I. Kebencian yang terpendam dari saudara-saudaranya terhadap dia. Mereka membenci dia, 
    • 1. Karena dia memberi tahu ayahnya tentang kefasikan mereka (ay. 1-2). 
    • 2. Karena ayahnya mengasihi dia (ay. 3-4). 
    • 3. Karena dia bermimpi tentang kekuasaannya atas mereka (ay. 5-11). 
  • II. Kejahatan-kejahatan yang dirancangkan dan diperbuat oleh saudara-saudaranya melawan dia. 
    • 1. Kunjungannya yang baik terhadap mereka memberi mereka kesempatan untuk melakukan kejahatan itu (ay. 12-17). 
    • 2. Mereka berencana untuk membunuhnya, tetapi bertekad untuk membuatnya kelaparan terlebih dahulu (ay. 18-24). 
    • 3. Mereka mengubah tujuan mereka, dan menjualnya sebagai budak (ay. 25-28). 
    • 4. Mereka membuat ayah mereka percaya bahwa ia diterkam oleh binatang buas (ay. 29-35). 
    • 5. Ia dijual ke Mesir kepada Potifar (ay. 36). 
Tetapi apa akhir kisah yang dialami oleh Yusuf mendatangkan kebaikan karena Tuhan mereka-reka yang baik bagi Yusuf.


Dari kisah keluarga Yakub yang lebih sayang kepada Yusuf meskipun berdasarkan Matthew Henry disebabkan faktor Yusuf sendiri, dampak "ketidakadilan" atau diskriminasi tidak hanya berpengaruh pada anak yang lebih diperhatikan dan diutamakan, akan tetapi akan berpengaruh pada anak yang lain bahkan kedua orang tua itu sendiri.Keluarga yang seharusnya harmonis justru sebaliknya akan timbul percekcokan dan garis di antara anggota keluarga. Karena efek samping diskriminasi akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga.

Akibat yang terjadi pada anak yang mendapat perhatian lebih pada umumnya adalah:
  • Anak yang mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tua ia akan mendapatkan ancaman kejiwaan bahkan ancaman jasmani yang mungkin datang dari orang lain. 
  • Anak Kurang Bisa Mandiri
  • Anak Kurang Bisa Bertanggung Jawab
  • Anak Kurang Bisa Mengatur Waktu
  • Kurang Inisiatif dan Kurang Kreatif
  • Sulit Berinteraksi Dengan Lingkungan Luar
  • Menumbuhkan Sifat Pemarah
  • Mementingkan Diri Sendiri
  • Mudah Menyerah dan Putus Asa
  • Sudah Dewasa Tetapi Pola Pikir Masih Seperti Anak-anak
  • Anak Bisa Saja Terlibat Kenakalan Remaja
Dampak pada anak-anak yang tidak mendapat perhatian kedua orang tua akibat ketidakadilan dan diskriminasi dengan alasan apapun adalah kepribadiannya terancam, dan menjadi faktor pencetus untuk memusuhi, mengancam dan membahayakan orang selainnya termasuk kedua orang tuanya sendiri dan saudara lainnya yang mendapat perhatian lebih dari kedua orang tuanya.
Efek samping lainnya antara lain:
  • Merasa rendah dan hina sehingga ia menjadi anak yang tidak ceria, depresi dan tidak memiliki semangat, pengecut dan tidak bertanggung jawab sementara seluruh eksisitensi dan kepribadian manusia tergantung pada semangat dan pandangan serta aktivitasnya yang membangun. Jika seseorang sudah tidak memiliki semangat lagi dan pandangannya negatif terhadap kehidupan maka kepribadiannya akan goyah. 
  • Anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang maka ia akan menghasut kepada saudaranya yang mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya. 
  • Semua pekerjaan dan perilaku kedua orang tua dalam lingkungan keluarga akan ditiru oleh anak-anak. Jika perilaku orang tua tidak pantas, ini adalah satu pemberian contoh dan teladan negatif terhadap anak-anak. Contoh dan teladan negatif ini pada masa yang akan datang akan dipraktekkan oleh anak-anak terhadap orang lain.
  • Secara fisik mungkin terdapat tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga.
Dalam contoh Yusuf yang dapat perhatian lebih tidaklah berdampak seperti pada umumnya anak-anak yang dikasihi lebih dibanding yang lain meskipun alami ancaman terhadap jiwanya saat mengunjungi saudara-saudaranya yang sedang mengembalakan kambing domba milik Yakub yang akhirnya dijual sebagai budak.

Agar tidak terjadi pilih kasih maka orang tua HARUS tetap meluangkan waktu berkualitas bersama anak yang 'kurang favorit', orang tua harus mencari cara agar bisa menghabiskan waktu yang sama pada semua anak-anaknya secara adil...seperti dalam perumpamaan Anak Yang Terhilang. Saat anak yang menghamburkan kekayaan orang tuanya dengan berfoya-foya sehingga jatuh miskin dan menjadi pegawai peternakan babi hingga kelaparan dan memutuskan kembali ke rumah orang tuanya, orang tuanya tetap memberikan perhatian dan kasihnya meskipun diprotes oleh saudaranya yang tetap tinggal di rumah orang tuanya.

Orang tua yang adil tidaklah harus selalu netral dan memberlakukan semuanya sama terkadang ada faktor-faktor yang mengharuskan memberi perhatian yang lebih kepada seseorang anak harus berkomunikasi secara baik dengan anak-anaknya. Contoh kasus, si kakak sudah perlu pakaian baru, dan tidak perlu memberikan pakaian untuk adiknya juga (karena adiknya masih memiliki pakaian yang bagus atau ketika si adik yang membutuhkan sepatu baru, maka jelaskan pada si kakak. Dengan bagitu, anak terlatih untuk tahu bahwa ia bisa memperoleh apa yang ia butuhkan pada waktunya, ia tidak akan mempermasalahkan jika anak lain dibelikan sesuatu..... dan atau tahu penyebab saudaranya dapat hadiah yang lebih baik.

Dalam kasus Yakub terhadap Yusuf dan saudara-saudaranya, orangtua jangan pernah mengatakan dan atau bertindak bahwa dirinya lebih menyukai anak yang satu dibandingkan yang lain, karena ini secara tajam akan melukai hati anak-anak lainnya karena Ayah dan Ibu dituntut untuk mampu mengatur dan membagi kasih sayangnya sesama rata mungkin kepada seluruh anaknya.
Ketika orang tua menegur yang salah satu anak, tidak usah menyebut kelebihan anak yang lain. Sebaliknya, ketika memuji yang satu, tidak usah menyebut kekurangan yang lain. Disarankan ketika orang tua menegur ataupun memuji anak, maka usahakan dilakukan secara 4 mata alias berdua saja.
Dengan berlaku adil maka membuat anak-anaknya akan berlomba-lomba untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Akan tetapi jika orang tua tidak adil (pilih kasih), maka anak kurang diperhatikan akan cenderung menjadi durhaka ke pada orang tuanya seperti saudara-saudara Yusuf menipu orang tuanya dengan akalnya mencelupkan pakaian Yusuf ke darah kambing yang disembelihnya.
Bersyukurlah kepada Tuhan sebab DIA Mahakuasa dapat menjadikan segala sesuatu menjadi baik bila hidup bersamaNya.
×
Berita Terbaru Update