Berpuasa

Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." / ἐλεύσονται δὲ ἡμέραι, καὶ ὅταν ἀπαρθῇ ἀπ’ αὐτῶν ὁ νυμφίος, τότε νηστεύσουσιν ἐν ἐκείναις ταῖς ἡμέραις. ( Lukas 5:35)

Suatu saat orang-orang Farisi mempertanyakan mengapa para murid Yesus tidak berpuasa? Yesus menyatakan bahwa jika Yesus telah meninggalkan para murid-Nya di bumi, saat itulah akan berpuasa. Matthew Henry berkomentar, "Saat itu para murid bagaikan sahabat mempelai laki-laki ketika mempelai itu sedang bersama sama mereka. Para murid-Nya sedang bersukaria, dan tiap-tiap hari adalah hari pesta. Yesus selalu disambut ke mana pun Ia berkunjung, dan mereka juga diperlakukan demikian. Para murid menghadapi sedikit saja atau sama sekali tidak ada perlawanan. Tetapi waktu akan datang , mempelai diambil dari mereka, pada waktu itu berpuasa. Mereka akan berpuasa sebab Allah Sang Pemelihara memanggil mereka beribadah kepada Tuhan dengan berpuasa ( Kisah Para Rasul 13:2 )" meskipun tidak diperintahkan orang-orang Kristen untuk berpuasa. Puasa bukanlah sesuatu yang dituntut atau diminta Allah dari orang Kristen tetapi puasa itu sebagai sesuatu yang baik, berguna dan perlu dilakukan.

Meskipun para murid-Nya belum berpuasa tetapi Yesus mengajarkan berpuasa, misal:

• Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu. (Matius 6:17)
• (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)" Matius 17:21
• supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. " ( Matius 6:18)

Alkitab mencatat beberapa contoh berpuasa, misalnya:

• Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Keluaran 24:16 dan Keluaran 34:28)
• Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
• Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
• Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
• Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
• Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
• Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
• Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
• Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
• Puasa Yohanes pembaptis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
• Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)
• Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)

Sekalipun Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah tetapi puasa mendapat tempat khusus dalam Alkitab.

Penyebab mengapa kita (orang Kristen dianjurkan) berpuasa. adalah:

1. Kita berpuasa sebagai ketaatan akan Firman Allah.
2. Kita berpuasa untuk merendahkan diri kita dihadapan Allah dan untuk mendapatkan anugerah dan kuasa-Nya.
3. Kita berpuasa untuk mengakhiri percobaan-percobaan yang menghalangi kita untuk masuk dalam kuasa Allah.
4. Kita berpuasa untuk dimurnikan dari dosa ( dan membantu sesama untuk dimurnikan juga)
5. Kita berpuasa untuk menjadi lemah di hadapan Allah sehingga kuasa Allah dapat menjadi kuat.
6. Kita berpuasa untuk mendapatkan pimpinan Tuhan dalam melakukan kehendak-Nya.
7. Kita berpuasa dalam mengatasi krisis.
8. Kita berpuasa ketika membutuhkan petunjuk Allah.
9. Kita berpuasa untuk pemahaman dan pernyataan kudus.
10. Kita beerpuasa agar dapat menyembah Allah tanpa gangguan
11. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.

Cara puasa Kristen

Ada beberapa macam cara puasa yang dilakukan orang-orang di Alkitab, yaitu:

• Puasa penuh > tidak makan tidak minum, maksimal tiga hari.
• Puasa sebagian > tidak makan sama sekali, tetapi tetap minum. Dilakukan selama 7, 30 atau 40 hari.

Contoh:
puasa 3 hari > Ester. 4:16 untuk memohon sesuatu dari Tuhan
puasa 7 hari > 1 Samuel. 31:13 untuk berkabung
puasa 40 hari > Matius. 4:2 puasa Tuhan Yesus, untuk persiapan pelayanan dan peperangan rohani
puasa 40 hari > Keluaran. 34:28 puasa Musa disertai kuasa supranatural

Sebaiknya kita berpegang kepada keyakinan kita masing-masing mengenai cara melakukan puasa. Roma 14:5-6
Yang penting kita melakukannya untuk Tuhan dan dengan sikap hati yang berkenan kepada Allah.

Khusus untuk membentuk kebiasaan baik, atau menghilangkan kebiasaan buruk seperti kecanduan dan sebagainya sebaiknya dilakukan selama 30 atau 40 hari.

Sikap hati pada puasa Kristen: 

• Merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengaku dosa kita sambil menguatkan diri untuk melakukan kehendak Bapa. Neh. 9:1  orang jaman dulu menaruh tanah di kepala untuk mengingatkan tubuhnya kepada eksistensi dirinya yang terbuat dari debu tanah dan akan kembali ke tanah.
• Bukan untuk ditunjukkan kepada orang lain. Mat. 6:16,18

Yang dilakukan pada waktu puasa:

• Berhenti berbuat dosa ( Yesaya 58:4)
• Membaca firman Tuhan, berdoa dan mendengarkan suara Roh Kudus. Kisah Para Rasul. 13:2-3, Mazmur. 35:13, Lukas 2:37
• Tidak melakukan sesuatu pekerjaan berat. atau tidak sama sekali Imamat 23:7, 23:7,8,21,25,35,36 Bilangan 29:7, Imamat 16:29; Yesaya 58:3
• Melambankan respon atas kejadian di sekeliling kita, misalnya “lambat untuk berkata-kata” (Yak. 1:19).
• Melayani orang lain, memberikan persembahan kasih. Yesaya 58:6

Langkah langkah berpuasa:

• Tetapkan tujuan berpuasa.
• Berkomitmen dengan Tuhan.
• Mempersiapkan hati dan akal budi.
• Persiapan secara fisik.
• Memberi waktu khusus untuk Tuhan.
• Akhiri puasa secara bertahap, misalnya pola makan.

Puasa biasanya dilakukan dalam kondisi "genting" dan melalui puasa kita dapat melihat kuasa Allah bekerja melampaui batas batas kekuatan kita. Situasi makin tidak terkendali maka puasa semakin mendesak untuk dilakukan.

---

Tulisan lainnya:

Politik Pencitraan Berdasarkan Kitab Yesaya

Allah Pembalikan Keadaan

Iman Memindahkan Gunung

Latihan Rohani Menuju Kesalehan

Peperangan Dengan Roh Teritorial

Legalisme Dalam Agama Kristen