Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 17 Desember 2017

Yakub di Betel untuk kedua kalinya

Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. Kejadian 35:4

Teks di atas adalah tindakan Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-samanya untuk menghadap Allah di Betel setelah Allah berfirman kepada Yakub : "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah yang telah menampakkan diri kepadamu ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."

Matthew Henry menulis, di masa kesesakannya, Yakub telah berkata, Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah (28:22). Allah telah melaksanakan bagian-Nya dalam kesepakatan ini dan telah memberi Yakub lebih dari sekadar roti untuk dimakan dan pakaian untuk dikenakan. Yakub juga telah menerima harta benda dan memiliki dua pasukan. Namun, sepertinya ia telah melupakan nazarnya atau setidaknya terlampau lama menunda pelaksanaan nazar itu. Sekarang sudah tujuh atau delapan tahun berlalu sejak ia tiba di Kanaan. Ia telah membeli sebidang tanah di sana dan membangun mezbah sebagai peringatan akan penampakan Allah sebelum itu kepadanya, ketika Ia memberinya nama Israel (33:19-20). Allah telah menguji Yakub melalui penderitaan berat yang menimpa keluarganya (ps. 34), untuk melihat apakah hal ini dapat mengingatkan dia kepada nazarnya lalu menepatinya. Namun, ternyata hal ini tidak membuahkan hasil. Oleh sebab itu Allah sendiri datang untuk mengingatkan dia: Bersiaplah, pergilah ke Betel.Perhatikanlah,
  1. Dengan berbagai cara Allah akan mengingatkan semua orang yang dikasihi-Nya akan kewajiban-kewajiban mereka yang terbengkalai, baik melalui hati nurani maupun tindakan pemeliharaan-Nya.
  2. Apabila kita telah menyampaikan nazar kepada Allah, alangkah baiknya apabila kita tidak menunda pelaksanaannya (Pkh. 5:3). Namun, lebih baik terlambat daripada tidak pernah. Allah menyuruhnya pergi ke Betel dan tinggal di sana. Artinya, supaya ia tidak pergi seorang diri tetapi mengajak seluruh keluarganya, supaya mereka juga dapat beribadah bersamanya. Perhatikanlah, kita harus rindu diam di Betel, yakni rumah Allah (Mzm. 27:4). Itulah seharusnya yang menjadi tempat tinggal kita, bukan rumah kita. Allah tidak dengan jelas mengingatkan dia pada nazarnya, tetapi pada kejadian itu: Ketika engkau lari dari Esau. Perhatikanlah, saat teringat kepada penderitaan yang lalu, orang seharusnya teringat juga bagaimana jiwanya dibentuk di bawah penderitaan itu (Mzm. 66:13-14).
Yakub mempersiapkan sebuah perjalanan menuju ke Betel. Mula-mula, Yakub memerintahkan seluruh keluarganya yang setengah kafir untuk membersihkan diri (ay. 2), menyingkirkan segala bentuk terafim dan patung-patung dewa asing lainnya. Rahel mempunyai terafim, yang dikhawatirkan telah diperlakukannya dengan sikap takhayul. Para tawanan dari Sikhem membawa serta dewa-dewa mereka, dan boleh jadi anak-anak lelaki Yakub juga mengambil beberapa berhala mereka bersama hasil jarahan mereka. Dengan cara apa pun mereka memperolehnya, sekarang mereka harus menjauhkan dewa-dewa asing itu.Yakub mengubur segala dewa asing dan anting-anting.
Ellicott's Commentary for English Readers Sesudah itu keluarga Yakub berangkat dalam ziarah suci mereka menuju ke Betel. Penduduk di tempat-tempat yang mereka lalui dalam perjalanan tersebut kagum menyaksikan kedahsyatan yang dari Allah (ay. 5) sehingga mereka tidak berani mengganggu rombongan itu. Ketika sampai di Lus, Yakub sadar bahwa sesaat lagi dia akan menginjak tanah suci. Di situ dia mendirikan sebuah mezbah yang dinamakannya El-Betel, Allah dari rumah Allah.

Ketika di Betel, Debora, inang pengasuh Ribka, meninggal, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan. Keluarga Yakub memberikan penghormatan kepada inang pengasuh. Debora meninggal di Betel berarti dimanapun juga ajal dapat menjemput kita sekalipun berada di dalam rumah Allah bahkan dalam kondisi pembaharuan rohani dan ibadah.

Kembali Allah menampakkan diri kepada Yakub dan meneguhkan bahwa namanya yang baru, Israel, akan merupakan pengingat tetap tentang watak barunya, hubungan barunya dengan Yehovah, dan hidup rajaninya dalam cara hidup ilahi. Dia adalah ahli waris dari janji-janji yang telah diberikan kepada Abraham. Perjanjian itu masih berlaku sepenuhnya, dan akan tetap mengikat dirinya dan keluarganya. Waktu berbicara dengan Yakub Allah menyebut dirinya sebagai Allah Yang Mahakuasa. El-Shadday, "Oknum yang mahacukup" (ay. 11). Yakub dapat mengandalkan El-Shadday untuk menyediakan segala kebutuhannya dan menganugerahkan kasih karunia untuk mengatasi semua keadaan darurat.

Setelah mendapatkan peneguhan janji Allah maka Allah memberkati Yakub / Israel dengan berkat:
  1. Bahwa ia akan menjadi bapa bagi sebuah bangsa yang besar. Besar dalam jumlah – sekumpulan bangsa-bangsa akan terjadi dari padamu (tiap suku Israel merupakan bangsa, dan kedua belas suku itu menjadi sekumpulan bangsa), juga besar dalam kehormatan dan kuasa – raja-raja akan berasal dari padamu. 
  2. Bahwa ia akan menjadi tuan atas negeri yang baik (ay. 12) yang pernah dilukiskan oleh Abraham dan Ishak yang pertama menerimanya, yang diberikan janji itu, dan bukan kepada para penduduknya, yakni orang Kanaan, yang sekarang memilikinya.
Jika perhatikan sejumlah tulisan Kitab Hosea 1:9-10 menubuatkan 10-suku Israel menjadi sebanyak pasir di laut (setelah pembuangan). Kejadian 48:19 menubuatkan Efraim menjadi berbagai bangsa, Hal itu misalnya ditulis dalam:
  • https://www.kaskus.co.id/thread/50a0425f611243b249000087/menelusuri-jejak-misteri-sepuluh-keturunan-suku-israel-yahudi-yang-hilang/
  • https://web.facebook.com/notes/masyarakat-indonesia-membangun/kembalinya-10-suku-israel-yang-hilang/221645261223778/?_rdc=1&_rdr
maka ditemukan bahwa Janji Tuhan kepada Yakub digenapi meskipun dengan cara ang melampaui berpikir manusia dimana Israel terutama kerajaan Israel Utara di cerai beraikan oleh Bangsa Asyur karena tidak setia kepada TUHAN.

Setelah Allah memberkati Yakub maka Allah naik dari padanya, atau meninggalkan Yakub, dalam rupa mulia yang bisa dilihat, dan yang melingkupi Dia selama berbicara dengan Yakub (ay. 13). Perhatikanlah, persekutuan termanis yang dialami para orang kudus bersama Allah di dunia ini hanyalah singkat dan bersifat sementara saja, dan segera akan berakhir. Sedangkan, penglihatan kita akan Allah di sorga akan bersifat kekal. Di sana kita akan selamanya bersama Tuhan, tidak seperti di sini.

Kemudian Yakub mendirikan tugu, mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya dan menamakan tempat tersebut dengan nama "Betel"


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)