-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Snob Orang Yang Berlagak tahu

Kamis, 25 Mei 2017 | Mei 25, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-05-25T11:22:02Z
ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, ( 1 Timotius 6:4 )

Dalam konteks di atas yang berlagak tahu adalah pengajar palsu (ayat 3 ) sedangkan dalam 2 Timotius 3:4 yang berlagak tahu adalah keadaan manusia akhir zaman sedangkan dalam ilmu psikologi dinamakan “snob”. Snob adalah gangguan kejiwaan saat seseorang merasa dirinya lebih dari kenyataan sebenarnya. Misalnya sok tahu, sok kaya, sok gengsi, sok pintar, sok kuasa, sok suci, dan sok-sok lainnya. Sedangkan kaum awam menamakan orang yang norak.

Hariyanto Imadha berpendapat tentang ciri-ciri orang yang merasa pintar (tetapi tidak pintar) adalah :
  • Suka mencela pendapat orang lain yang sesungguhnya dia tak punya kompetensi atau keahlian tentang hal yang dia cela. 
  • Tahu sedikit, merasa tahu banyak 
  • Apriori (Tidak mengerti, tetapi merasa mengerti) 
  • Tidak pernah membuat artikel 
  • Tidak punya prestasi  
  • Cara berpikirnya sempit 
  • Daya tangkapnya rendah
  • OOT (Out of topik)  
  • Tidak objektif 
  • Dogmatis-pasif . 
Sedangkan menurut Dyah L Fardisa adalah :
  • Tidak suka mendengarkan, lebih banyak bicara dan ingin selalu didengarkan.
  • Banyak membual demi mendapatkan citra baik
  • Tidak mau mengakui ketidaktahuan
  • Banyak menjiplak kata-kata orang / plagiat
  • Selalu ingin dipuji dan anti kritik
  • Meremehkan orang lain, secara tampak ataupun tidak tampak
  • Ingin terlihat sibuk, alias sok sibuk
Apa dampak berlagak tahu? Menurut Hariyanto Imadha akan berakibatnya antara lain:
  • Orang demikian jarang meraih kesuksesan 
  • Akan menjadi pribadi snob untuk jangka lama atau bahkan permanen 
  • Menjadi pribadi egois (hanya bisa menghargai diri sendiri dan tidak mampu menghargai orang lain)
Alkitab menyatakan bahwa di akhir zaman banyak orang yang lagak tahu meski tidak tahu sehingga kini berlagak tahu bukan hanya didominasi pengajar palsu / komentator yang berlagak tahu meski bukan disiplin ilmunya atau dan lain lain. Dalam perkembangannya snob menjadi antara lain:
  • The Name Snob: Menyebut benda tapi dengan cara menyebut merek.  
  • Kennedy-it is Snob: Menutup-nutupi asal usul yang sebenarnya.
  • Auto-Phobia Snob:  
  • Shopping Secrets Snob: Ingin berbelanja di toko yang menjual barang-barang murahan tetapi malu kalau sampai ketahuan teman. 
  • Food Fears Sok gengsi soal makanan.
  • Label Mania Snob Si A berkepribadian gila merk.  
  • Gift Gripes Snob: Beranggapan  hadiah termahal adalah teman baiknya. 
  • Supermarket Snobbing Snob Mengukur dari barang belanjaan.
  • Pet Peeves Snob Memelihara binatang piaraan yang mahal-mahal. Padahal, untuk membelikan makanannya saja Si A utang kesana-kemari. 
  • Knowing All Snob. Ini yang paling banyak di dunia. Yaitu sikap yang sok tahu dan sok mengerti segala-galanya, 
Penyebab utama snob adalah ingin diakui, bisa jadi pula karena kegagalan, dan ingin dihargai atau untuk menutupi ketidakmampuannya. Untuk menyembuhkannya adalah harus sadar posisi dirinya dan kita juga dapat menolongnya agar dia tersadar dari kondisi yang dibangunnya sendiri. Karena penyakit snob dapat dihindari dengan berpikir positif dan senantiasa mengoreksi diri.

Ujung dari berlagak tahu adalah sibuk mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan banyak kekacauan dalam jemaat (atau bermasyarakat) dan membuka peluang untuk mendatangkan dengki, cidera, fitnah, curiga. Saat manusia tidak puas dengan perkataan Tuhan Yesus Kristus dan pengajaran yang sesuai dengan ibadah, ia akan merangkai pemikiran-pemikirannya sendiri dan memaksakannya pada orang lain. Ia memakai perkataan sendiri yang diajarkan oleh hikmat manusia, dan bukannya perkataan yang diajarkan Roh Kudus (1Kor. 2:13-14). Dengan cara demikian, mereka menebar benih-benih kejahatan dalam jemaat. itulah pendapat dari Matthew Henry.

Tuhan ingin kita tidak berlahak tahu tetapi datang kepadaNya memohon hikmat dariNya serta  mencari jawabannya dari orang-orang yang ahli dibidangnya, bukan orang sok pintar biasanya akan mengotot tapi tidak benar-benar punya landasan yang kuat.
Belajar rendah hati untuk bertanya sebab dengan semakin banyaknya disiplin ilmu berkembang maka semakin besar ketidaktahuan kita tentang pengetahuan tersebut dan membutuhkan orang-orang yang ahli dibidangnya untuk menjelaskan sesuatu.

Alkitab memberitahukan justru era informasi adalah era yang sukar sebab salah satunya semakin banyak orang yang berlagak tahu termasuk dalam bidang keagamaan tapi tidak membaca kitab suci dalam Kristen adalah Alkitab. Dengan membaca Alkitab maka kita dapat membedakan pengajaran palsu yang tidak sesuai Alkitabiah dan juga sekaligus belajar untuk tidak menjadi orang yang Snob. 
×
Berita Terbaru Update