Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 12 Maret 2018

Politik Pencitraan Berdasarkan Kitab Yesaya

Yesaya 58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya

Teks di atas mengisahkan kehidupan orang Israel semasa hidup Nabi Yesaya. Orang Israel saat itu sedang melakukan rangkaian ibadah puasa sesuai petunjuk agamanya. Mereka berbangga dengan ibadah puasa yang dijalankan, namun puasa tidak diterima Tuhan. Sekalipun diberitahukan bahwa ibadah puasanya tidak diterima, bangsa Israel mempertanyakan.... "Mengapa ditolak?" Sisi lemah ibadah puasa bangsa Israel pada masa Nabi Yesaya hidup adalah :
  • Yesaya 58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, 
  • Yesaya 58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri
Mereka melakukan apa yang sekarang dikenal di negeri kita sebagai politik pencitraan.
Melalui ibadah puasa yang dilakukan, para pemimpin umat dan bangsa merebut kepentingan sosial keagamaan, kekuasaan, ekonomi dan popularitas. Kemasannya bagus dan tampak kudus; namun isinya buruk dan pasti tidak kudus. "Aneh bukan" di hadapan Allah, Sang Mahatahu, mereka berpolitik pencitraan?

Politik pencitraan adalah unsur penting dalam mendapatkan pengaruh dari sesama manusia / lingkungan sekitarnya. Dalam pemilihan umum, politik pencitraan menjadi unsur penentu kemenangan dalam merebut suara pemilih terbanyak. Politik pencitraan didasari oleh informasi peta politik yang menghasilkan peta perilaku pemilih, peta jaringan dan peta media massa. Berdasarkan hasil pemetaan maka disusun strategi politik pencitraan yang efektif dan produktif menjaring suara banyak dan atau meraih kepopuleran.

Sejumlah pakar politik mencitraan mengungkapkan bahwa dalam meraih citra politik maka disusun :
  •  PEMBENTUKAN MEDIA CENTER --- > Mengorganisasi program, target dan evaluasi program pencitraan kandidat 
  • STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA CETAK, RADIO DAN TELEVISI ---> Design, contain, timing, volume dan budgeting 
  • STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA OUT DOOR ---> Design, isi, timing, volume, budgeting 
  • STRATEGI KOMUNIKASI SOSIAL ---> Design, isi, timing, volume, budgeting 
  • STRATEGI KOMUNIKASI TATAP MUKA 
  • STRATEGI KOMUNIKASI ALTERNATIF 
Bertujuan untuk :
  1. Membentuk citra diri kandidat sesuai dengan visi, misi dan target pemilih 
  2. Menentukan media komunikasi politik yang efektif 
  3. Mendesign isi komunikasi politik 
  4. Mempengaruhi isi liputan media massa 
Para pemimpin Israel dengan tepat mengunakan ibadah puasa sebagai cara menaikkan pencitraan sehingga menjadi sukai oleh masyarakat dan menjadi model yang ideal untuk ditiru dan menjadi teladan dalam berkehidupan agama dan bermasyarakat.

Strategi pencitraan ini tentu dilakukan dengan pengamatan yang terukur dan teruji memiliki keabsahan dan validitas yang tinggi. Strategi pencitraan ini disesuaikan dengan peta perilaku masyarakat yang tepat. Sekalipun masyarakat dapat ditipu dengan sikap dan perilaku yang sulit dibedakan apakah tindakan mereka dilakukan dengan sungguh-sungguh ataulah sesuatu bentuk tipuan dan munafik yang dipertontonkan kepada publik, dan Tuhan mengetahui hal ini serta menyuruh Nabi Yesaya untuk menyampaikan hal ini. Tuhan tidak dapat ditipu, meski seiring perjalanan waktu, masyarakat dapat mengetahui kebenaran....... sekalipun disusun sedemikian rupa sehingga masyarakat luas tidak mengetahui karena rencana yang sempurna, TUHAN tetap mengetahuinya.

Tuhan memberitahukan kepada masyarakat luas melalui Nabi Yesaya, berarti politik pencitraan yang dilakukan para pemimpin umat dan pemimpin bangsa tidak dapat diketahui oleh masyarakat luas karena sangat luar biasanya yang dilakukan para pemimpin. Hal menarik adalah para pemimpin melakukan puasa, namun mereka tidak melakukan yang dinamakan membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, serta tidak memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah........ Akses informasi yang diajarkan para pemimpin kepada umat dan bangsanya tidak utuh, dan hanya hal ritualitas dan liturgi berpuasa saja yang disampaikan sehingga makna esensi tidak diketahui yang membuat mereka menjadi orang suci dimata masyarakat karena menegakkan hukum Musa namun yang sangat dimurkai TUHAN.

Politik pencitraan adalah menonjolkan sesuatu yang menjadi dambaan sesuai pola pemetaan perilaku, sehingga pencitraan yang diungkapkan adalah sesuatu yang parsial dan bahkan terpisah dari kenyataan yang sebenarnya. Dalam situs http://gkjjakarta.org, memuat komentar tentang buku, Inspirasi Sabda Masa Biasa Tahun ABC, Bernard Raho, SVD, mengisahkan tentang seorang hakim yang terkenal karena kejujurannya. Ia senantiasa menolak sogokan dari orang-orang yang ingin dimenangkan perkaranya. Suatu hari, ia dituduh dengan berbagai macam hal yang tidak pernah dilakukannya. Namun, ia sama sekali tidak terpengaruh dengan segala tuduhan itu. Karena itu, orang pun bertanya kepadanya, ”Mengapa Anda tidak membalas tuduhan-tuduhan itu?” Sang Hakim menjawab, ”Di kampung saya hiduplah seorang janda dengan seekor anjingnya. Setiap kali melihat bulan memancarkan sinarnya, anjing itu keluar rumah dan mulai menggonggong.” Kemudian, ia mengalihkan pembicaraannya kepada hal-hal lain. Merasa tak puas dengan jawaban Sang Hakim, orang itu bertanya lagi, ”Bagaimana dengan anjing dan bulan itu?” Dengan tenang hakim itu menjawab, ”Oh… bulan itu tetap bersinar, sekalipun anjing itu menggonggong sepanjang malam.” Pesannya jelas, Bulan tetap bersinar sekalipun ada yang tidak suka dengan terang yang dipancarkannya. Sang Hakim dalam cerita tadi tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ia ingin tetap bercahaya sekalipun ada orang yang tidak menyukainya.

Politik pencitraan sangat peduli dengan popularitas yang sangat berbeda dengan hakim yang jujur. Politik pencitraan adalah rekayasa untuk meraih popularitas yang acapkali berbeda dengan kondisi riel. Pencitraan berpeluang menghasilkan tindakan membenarkan diri dan sikap tidak merasa salah. Di sisi lain pengakuan terhadap kekuarangan dan kesalahan serta kejahatan adalah pintu untuk menerima pengampunan dari TUHAN.

Pertobatan adalah tindakan yang menyelamatkan dari bentuk kemunafikkan yang ditimbulkan dari politik pencitraan itu yang ditunggu Tuhan kepada para pemimpin bangsa Israel saat Nabi Yesaya hidup. Melalui pertobatan dan menjalankan perilaku yang idamkan dengan benar di mata TUHAN akan menyelamatkan para pemimpin umat, pemimpin bangsa dan seluruh bangsa dan umat Israel saat itu. Dengan melakukan dengan benar yang disertai pertobatan yang sungguh maka berkat TUHAN menyertai seluruh bangsa Israel di masa Nabi Yesaya hidup, sedangkan bila hanya melakukan berdasarkan kepentingan politik pencitraan maka sekalipun sempurna di mata masyarakat, murka ALLAH menanti kecuali jika bertobat.

Berkat yang Tuhan berikan jika melakukan dengan segenap hati apa yang dilakukan adalah :
  • Yesaya 58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. 
  • Yesaya 58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni" 
  • Yesaya 58:14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya 
Pilihan untuk bertobat dan lakukan sungguh-sungguh atau tetap melakukan hanya demi pencitraan semata-mata adalah suatu pilihan yang ditawarkan TUHAN melalui Nabi Yesaya kepada bangsa Israel pada saat ia hidup. Berkat dan hukuman pilihan yang TUHAN berikan dan manusialah yang menentukan sikap dan tindakan,

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)