Miryam adalah sosok penting dalam perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian, Kanaan meski seluruh tokoh yang ditulis dalam artikel tidak sampai ke tanah perjanjian yang dijanjikan. Hal ini ditegakan kembali dalam Kitab Mika 6:4 yang menyatakan, "Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu."
Miryam menjadi tokoh penting bagi perjalan Israel bukan karena faktor pernikahan. Dalam Alkitab tidak dicatat mengenai pernikahan Miryam. Peneliti sejarah Flavius Yosefus dalam tulisannya "Antiquities of the Jews" menyatakan bahwa Miryam adalah isteri Hur, dan Targum mencatat Miryam sebagai ibu Hur, dengan indikasi bahwa Efrat, istri Kaleb , adalah nama lain untuk Miryam.
Miryam memiliki peran terhadap hidup Musa. Saat Musa lahir, Miryam atas permintaan ibu Yokhebed nya, menyembunyikan adiknya yang masih bayi, bernama Musa di tepi sungai untuk menghindari Firaun yang memgeluarkan dekrit membunuh setiap bayi Israel. Karena anugerah dan pilihan TUHAN maka Musa dapat anugerah hidup karena Musa ditemukan oleh putri Firaun lalu diputuskan untuk diadopsinya.
Miryam yang mendapat tugas menjaga adiknya, kemudian menyarankan agar sang putri mengambil pada perawat bagi anak, dan menyarankan Yokhebed, sebagai akibatnya, Musa dibesarkan untuk menjadi akrab dengan latar belakang sebagai Ibrani ( Keluaran 2:1-10 ) sekalipun mendapatkan didikan, hikmat dan kuasa di lingkungan istana Firaun Mesir.
Kehidupan Musa berubah saat mengambil keputusan membela bangsa Ibrani sehingga ia kabur meninggalkan Mesir ke Midian dalam menyelamatkan dirinya (Kel 2:15 ~ Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.)
Di Midian, Musa bekerja kepada Yitro yang kemudian menikahkan dengan salah satu putrinya ( Kel 2:21 ~ Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.) Atas keputusan TUHAN, Musa kemudian di utus kepada Firaun setelah terjadi perubahan kekuasaan, dimana Firaun yang baru adalah diduga saudara angkat Musa sendiri.
Musa kembali ke saudaranya dan bersama dengan Harun dan Miryam melakukan apa yang ditugaskan TUHAN untuk membawa Israel keluar dari Mesir. Tuhan menyertai sehingga Israel alami kemerdekaan penuh saat Tuhan melalui perantaraan Musa. Melihat kemerdekaan yang sempurna maka Miryam yang bergelar nabiah , dan secara tradisional diyakini telah menyanyikan lagu kemenangan singkat setelah Firaun tentara tenggelam diLaut Merah ( Keluaran 15:20-21 ).
- "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur;
- Kuda dan penunggangnya ia telah dilemparkan ke laut. "
Miryam yang mendapatkan kehormatan mendampingi Musa, menyadari bahwa waktunya telah tiba bahwa Musa berkumpul kembali dengan istrinya sebab masa krisis yang membahayakan keselamatan keluarganya dalam rangka membebaskan umat Israel telah berlalu. Musa sekalipun dapat banyak bantuan dari kakaknya Miryam, namun sosok seorang istri sesuatu figur yang tidak dapat digantikan oleh Miryam.
Miryam yang tidak menyukai hadirnya isteri Musa, terlebih-lebih pernikahannya tidak diketahui sebab dilakukan dalam masa pelarian di Midian. Musa alami perjalanan waktu dimana masa pelarian dan tinggal di Midian sebagai lokasi proses pembentukan Tuhan termasuk pernikahannya dengan Zipora.
Bukankah Zipora telah menyelamatkan Musa dari kematian? (Perhatikan: Keluaran 4:24,25,26:
(24) Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.
(25) Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku."
(26) Lalu TUHAN membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena mengingat sunat itu.)
Miryam bergosip, berbicara negatif (mengatai), Miryam berbicara Lashon hara sehingga alami Tzaraat yang diterjemahkan sebagai kusta. Tzaraat mengubah dirinya menjadi "putih seperti salju." Menurut aturan tentang tzaraat, Miriam kemudian harus tinggal di luar perkemahan, dalam isolasi, hanya diizinkan kembali ketika Musa menjadi perantara dengan Tuhan atas namanya. Namun demikian, Allah menegaskan bahwa dia masih dihukum selama tujuh hari. ( Bilangan 12:10-14 ). Tzaraat adalah penyakit tradisional diterjemahkan menjadi kusta, sedangkan berdasarkan perkembangan pengetahuan kedokteran diklasifikasikan sejenis kanker kulit atau vitiligo.
Siapakah istri Musa? Keluaran 2:1 menjelaskan bahwa Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Sekalipun seorang Kush, Zipora adalah keturunan Ketura (Ketura tidak ditulis secara jelas dari bangsa apa di Alkitab, namun Midian adalah yang diakui keturunan Ketura oleh Alkitab. Alkitab mengakui keturunan Ketura hanya dari 3 anaknya dari 6 anak yang di dapat dengan pernikahan dengan Abraham dan keturunan pewaris Abraham, Alkitab mengakui Ishak sebagai keturunan Abraham yang merdeka sedangkan dari Ketura tidak dimasukkan keturunan Abraham)
Berdasarkan keterangan Alkitab maka adalah sangat wajar bila Zipora mengerti dan mengetahui hukum sunat. { Kejadian 25:3,4 Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum. (4) Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura}
Berita kedatangan istri Musa bukanlah kabar burung sehingga Miryam dengan serius menghalangi Zipora kembali bersama Musa. Alkitab menjelaskan bahwa Zipora akhirnya kembali bersama dengan Musa setelah Musa menang karena anugerah TUHAN saat berhadapan dengan Firaun. (18:2
Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa -- yang dahulu disuruh Musa pulang -- 18:3 dan kedua anak laki-laki Zipora; yang seorang bernama Gersom, sebab kata Musa: "Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing,)
Kedatangan Zipora dan Yitro memberikan warna dalam kelanjutan perjalanan Israel sehingga manajen dalam mengambil keputusan dan masalah dapat lebih tertib dan suku-suku Israel dilatih untuk mengambil keputusan dengan benar di bawah kendali Musa.
Tuhan membuat rencana yang baik. Dia memberikan orang dari Midian menjadi isteri Musa dan menjadikan Miryam dapat menerima kehadiran isteri Musa akibat tangan Tuhan yang bertindak. Miryam tidaklah kehilangan nama besar dengan menerima kehadiran Zipora sebagai pendamping hidup Musa.
Dengan pertobatan Miryam menerima Zipora sebagai adik iparnya, Miryam adalah tokoh populer di kalangan feminis Yahudi. Ada yang menyediakan satu “Cangkir Miryam,” berisi air, di sebelah “Cangkir Elia” (diisi air anggur) sebagai kebiasaaan pada makan Seder saat Paskah Yahudi. Cangkir berisi air itu untuk mengenang sumur Miryam, yang menurut sebuah Midrash (baca: Ginzberg, Legends of the Jews 3, 50-54) menemani bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun.
Beberapa orang Yahudi Ortodoks Modern memulai kembali kebiasaan sepuluh abad silam untuk menambahkan sepotong ikan laut pada piring seder, yang biasanya berisi daging domba, telur dan ikan laut, secara bersama melambangkan 3 nabi yang disebut dalam Mikha 6:4.