Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 28 Februari 2021

Allah dan Pembalikan Keadaan

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 1 Korintus 1:27-28

Allah dapat membalikan keadaan sebab hikmatNya jauh melampaui hikmat manusia sehingga rancangan TUHAN ALLAH menjadikan dan tidak ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Dalam kebebasannya manusia dapat mengambil tindakannya sendiri menurut apa yang dianggapnya baik tetapi pada akhirnya keputusan Tuhan yang jadi ( Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.)

Dalam catatan sejarah menunjukkan bahwa keputusan TUHAN yang terlaksana. TUHAN ALLAH menetapkan keputusanNya berdasarkan ketetapan dan aturan yang dibuatNya. DIA mengatur segala manusia dalam segala waktu dan tempat sehingga tidak ada seorangpun yang dapat memegahkan diri di hadapan Allah bahkan suatu saat akan membawa semua manusia masuk dalam pengadilanNya sebab DIA adalah HAKIM yang memutuskan dengan benar, tepat dan adil. KeputusanNYA dapat membalikkan keadaan seperti perumpamaan Lazarus dengan orang kaya.

Saat ini Bangsa Israel sedang merayakan hari raya Purim. Purim dirayakan setiap tanggal 14 bulan Adar (akhir musim dingin / awal musim semi). Perayaan ini sebagai bentuk peringatan orang Yahudi bebas dari rencana jahat Haman (Ester 3: 26-32). Rencana itu digagalkan oleh Ester dan Mordekhai. Tahun 2021 di Yerusalem festival itu dirayakan tanggal 27-28 Febuari. Purim hanyalah contoh dimana Allah pembalik keadaan bertindak dalam kemahakuasaanNya.

Menurut Susan Widiono bersama Cik Anie dalam hari raya Purim ada banyak pembalikan keadaan. Pembalikan itu berdasarkan Ester 9:1-19 adalah:
  1. Ayat 1, Musuh mengalahkan Yahudi, dibalik Tuhan menjadi Yahudi mengalahkan musuh-musuhnya.
  2. Ayat 2, Orang Yahudi tadinya takut pada musuh-musuhnya sekarang menjadi musuh-musuh yang takut pada orang Yahudi
  3. Ayat 3, tadinya musuh mendapat dukungan penuh dari Haman, kini menjadi, Yahudi didukung oleh semua pembesar, wakil pemerintah
  4. Ayat 4, Mordekai adalah orang biasa yang terancam dibalik tuhan menjadi orang yang besar kekuasaannya dan terkenal.
  5. Yahudi tadinya dihina-hina kini menjadi orang Yahudi kini menginjak-injak musuh
  6. Ayat 6 orang Yahudi ditargetkan akan dimusnahkan, dlam jumlah yang ditentukan yaitu SEMUA, justru musuh Yahudi kini yang jadi target
  7. Ayat 7 Pemimpin-pemimpin bernafsu sekali untuk menghancurkan Yahudi, kini justru pemimpin-pemimpin dari pihak musuh terbunuh
  8. Ayat 11, seharusnya laporan yang masuk ke meja raja adalah berapa jumlah orang Yahudi yang terbunuh, dibalik oleh Tuhan menjadi isi laporan jumlah musuh yang terbunuh
  9. Ayat 12, Raja memenuhi permintaan Haman menjadi Raja memenuhi permintaan Ester
  10. Ayat 13, hari pemusnahan orang Yahudi cuma dirancang 1 hari, Tuhan membalikkan keadaan dengan cara memberi orang Yahudi waktu 2 hari. (waktu ekstra)
  11. Ayat 13, haman menyiapkan tiang sula untuk menyula Mordekai, dibalik menjadi 10 tiang sula untuk pemimpin -pemimpin musuh
Pembalikan keadaan ini bisa saja tuhan kerjakan dalam hidup kita, pembalikan keadaan ekonomi, pembalikan keadaan keluarga, sekolah, gereja, dll

Festival Purim didahului dengan doa dan puasa seperti yang dilakukan Ester agar TUHAN ALLAH menyelamatkan umat-Nya kemudian di hari raya Purim melakukan:
  • Membaca Kitab Ester yang menceritakan kisah mukjizat Purim. Ini dilakukan sekali pada malam Purim dan lagi di hari berikutnya.
  • Memberikan hadiah uang kepada setidaknya dua orang miskin.
  • Mengirim hadiah dari dua jenis makanan kepada setidaknya satu orang.
  • Pesta Purim yang meriah, yang sering kali mencakup anggur atau minuman memabukkan lainnya.
Lambert Dolphin yang meneliti hari raya yang jatuh pada hari sabat seperti yang diceritakan Injil Yohanes 5:9 saat Yesus menyembuhkan di kolam Betesda mendapati satu-satunya hari raya yang jatuh pada hari sabat antara tahun 25 - 35 M adalah hari raya Purim (tahun 28 M).Yesus sebagai Firman yang jadi manusia melakukan pembalikan keadaan di hari raya Purim. Seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun terbaring sakit sembuh saat Yesus berkata "Bangunlah, angkat tilammu dan berjalanlah."

Untuk membalikan keadaan banyak saran agar menjadi lebih baik misalnya berdoa dan bekerja, mengubah cara berpikir, kerja keras .... dan Kitab Ester adalah datang kepada TUHAN lewat doa dan puasa agar TUHAN berkarya membuka jalan dan atau mujizat sehingga keadaan berbalik karena pembalikan terhadap musuh dimana musuh itu berupa: Iblis, intimidasi, masalah, tantangan, kemustahilan dll. Perubahan jika mengakibatkan bermegah diri / sombong maka akan datang penghukuman di hari pengadilan kelak. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Manusia dalam Yehezkiel dilukiskan sebagai pohon yang dapat ditinggikandan direndahkan atau dibuat layu dan kering dan yang layu dan kering dapat bertaruk kembali. (“Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.” Yehezkiel 17:24) TUHAN dapat membolak-balikan keadaan manusia sesuai keinginan hatiNYA berdasarkan hukum-hukum yang telah ditetapkanNYA dalam keadilanNya.

Pembalikan keadaan saat Purim dan atau kesembuhan di kolam Betesda terjadi saat hidup di bumi, tetapi yang bersifat kekal dikerjakan TUHAN ALLAH melalui salib Yesus. Salib yang merupakan kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan maka pemberitaan itu kekuatan ALLAH. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang Yunani mencari hikmat meskipun itu adalah kekuatan dan hikmat Allah.

Matthew Henry menyatakan sudah menjadi hal yang lazim bagi orang-orang Yahudi untuk mengatai orang-orang bukan Yahudi sebagai sesuatu yang tidak berarti. Begitulah, di dalam kitab apokrifa Ester 14:11, dikatakan bahwa Ester memanjatkan doa supaya Allah tidak menyerahkan tongkat kerajaan-Nya kepada orang-orang yang tidak berarti. Begitu juga, Esdras, di dalam salah satu kitab apokrifa yang dinamai menurut namanya, yaitu 2 Esdras 6:56-57, berdoa kepada Allah mengenai para penyembah berhala yang dianggap sebagai orang-orang yang tidak berarti. Tampaknya Rasul Paulus menggunakan bahasa umum yang biasa digunakan oleh orang-orang Yahudi ini dalam pandangannya ketika ia menyebut Abraham sebagai bapa banyak bangsa, di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah ... dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada (Roma. 4:17).

Pembalikan keadaan melalui salib adalah pembalikan keadaan posisi kita nantinya setelah kematian berada dimana. Apakah ada di surga atau di neraka. Setiap manusia berdosa akan dihukum TUHAN tetapi salib Kristus menjadikan kita ditebus sehingga dibenarkan karena telah dipikul oleh Juruselamat. Pembalikan ini terjadi karena hikmat Allah yang sempurna membenarkan setiap yang percaya kepada berita salib yang mengubahkan jalan hidup kita saat di pengadilan Kristus suatu saat nanti.

Tuhan Allah dapat mengubah hidup manusia. Perubahannya dapat dilakukan secara sebagian maupun menyeluruh. Pembalikan keadaan secara parsial maka pembalikan keadaan hanya berlaku saat berada di dunia ini saja tetapi pembalikan keadaan secara menyeluruh dilakukan setelah kematian dimana perubahannya tidak bersifat fana tetapi abadi. Pembalikan keadaan di dunia dapat dilakukan oleh usaha manusia yang disertai perubahan cara pandang dan sikap hidup terlebih-lebih jika dibawa dalam doa dan puasa tetapi pembalikan keadaan yang sifat kekal hanya dapat dilakukan oleh Yesus Kristus melalui karya salib dimana manusia diperhadapkan untuk menerima dan atau menolak berita salib tersebut.

TUHAN ALLAH telah membalikan keadaan bangsa Israel saat di Persia kuno. Allah sanggup membalikan keadaan sebab pembalikan keadaan ada dalam kekuasaanNya. Dia juga ingin mengubah keadaan kita menjadi baik dan masuk dalam kerajaanNya di surga mulia. DI surga dapat bermegah dalam namaNya secara abadi. Itu semuanya diserahkan kepada manusia. Apakah ingin TUHAN ALLAH membalikan keadaan kita atau tidak?



Tulisan lainnya:
Rahasia Tuhan Untuk Menjadi Besar
Keadilan Rasial Rencana Yesus
Krisis!! Apakah sesuatu yang hal yang umum?
Mujizat Menurut Alkitab
Gereja Dan Transformasi Masyarakat Indonesia


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)