Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 01 Maret 2021

Dunia Tidak Layak Bagi Orang Beriman

Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Ibrani 11:38

Kata layak adalah terjemahan kata ἄξιος / axios yang memiliki arti berat, berharga, layak. Ini mengambarkan bahwa kehidupan orang beriman sangat tidak berharga sehingga tidak dapat menikmati kehidupan yang layak. Ada Alkitab terjemahan yang menjelaskan hal itu dengan baik, seperti:
  • New Living Translation They were too good for this world, wandering over deserts and mountains, hiding in caves and holes in the ground. / Mereka terlalu bagus untuk dunia ini, berkeliaran di gurun dan gunung, bersembunyi di gua dan lubang di tanah.
  • Contemporary English Version The world did not deserve these good people, who had to wander in deserts and on mountains and had to live in caves and holes in the ground. / Dunia tidak pantas menerima orang-orang baik ini, yang harus berkeliaran di gurun dan di pegunungan dan harus tinggal di gua dan lubang di tanah.
Dunia tidak layak bagi mereka disebabkan mereka hidupnya terlalu bagus untuk dunia ini dan atau dunia tidak pantas menerima orang-orang baik sehingga mereka ditolak oleh dunia dipaksa mengembara. Mengapa?

Jika perhatikan saksi-saksi iman dalam Ibrani 11 maka ada dua kelompok saksi-saksi ini, yaitu:
  1. Ibrani 11:33-35a yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati,
  2. Ibrani 11:35b-37 Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Kita senang mendengar kisah seperti: Abraham, Daud, Daniel yang berakhir hidup bahagia dan berhasil karena beriman tetapi "melupakan" orang dilempari batu, seperti Zakharia (2 Tawarikh 24:21), digergaji, seperti Yesaya oleh Manasye, Stefanus dirajam. Menurut Yesus separuh dari nabi-nabi dan rasul-rasul berakhir dengan aniaya dan dibunuh. (Lukas 11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,) Yesus yang melakukan banyak mujizat dan kebenaran serta menolong orang banyak berakhir di salib.

John Piper mengatakan "mereka yang membaktikan hidupnya untuk mengabarkan injil, Alkitab menjanjikan bahwa akan banyak lagi penderitaan". Misalnya, Yesus berkata kepada Ananias untuk memberitahukan kepada Paulus, “Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yag harus ia tanggung oleh karena nama-Ku” (Kisah Para Rasul 9:16). Penderitaan ini adalah strategis. Ia memiliki suatu rancangan yang indah. Ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kasih Kristus kepada dunia.

Dalam Matius dijelaskan bahwa dalam kasus aniaya tertentu seharusnya mendatangkan kebahagiaan. Hal itu disebabkan:
  • Matius 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
  • Matius 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku (Yesus) kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Membaktikan mengabarkan Injil adalah sebagian dari alasan dianiaya hingga dianggap tidak layak hidup. Faktor lain adalah hidup dalam kebenaran sampai nyawa taruhannya seperti Yohanes Pembaptis menegur Herodes karena peristiwa Herodias, istri Filipus saudaranya (Matius 14:3-5).

Orang beriman alami penindasan adalah bagian dari usaha Iblis agar murtad. (Matius 13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.) Penganiaya dan penindasan adalah upaya agar tidak hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang mengajarkan kebenaran dan Iman kepada Yesus Kristus. Setia dalam iman sebab ada upah menanti.

Ajaran Firman TUHAN teguh dipegang meski alami penganiayaan sehingga sebagian dikejar-kejar untuk dibunuh sehingga menjadi pelarian dan pengembara di bumi ini. Perlakukan yang menolak maksud baik mereka tidaklah menimbulkan kepahitan tetapi Roh Kudus mengarahkan agar tetap taat terhadap Firman. Firman itu adalah:
  • Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu
Seperti Stefanus yang tetap mengasihi dan mendoakan orang-orang yang merajam sampai mati agar di ampuni. (Kisah para rasul 7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.)

Tetap berbuat baik meski sekeliling merancang tidak baik adalah panggilan hidup seperti yang dilakukan Yesus. Paulus menjelaskan bahwa rancangan seperti ini: “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus” (Kolose 1:24). Kita tahu dari Filipi 2:30 bahwa “untuk memenuhi apa yang masih kurang” tidak berarti menambah pada apa yang sudah ada, akan tetapi meneruskan apa yang sudah ada kepada mereka yang merupakan sasarannya.

T.C. Oden menyatakan Kefanaan kita berarti bahwa kita tidak mampu menerima kebaikan Allah yang sempurna dan tak ada taranya. TUHAN ingin kita menikmati kebaikan TUHAN secara utuh dengan puncaknya adalah berdiam dalam Kerajaan surga tetapi kefanaan manusia menyebabkan tidak menerima jalanNya bahkan diriNya. Penolakan tidak menyurutkan pribadinya untuk tetap berbuat baik. KasihNya terus mengalir untuk memenuhi apa yang masih kurang dari manusia yang fana sebab berdasarkan Yohanes 15:3 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Dunia tidak layak menerima hadiah penderitaan orang Kristen yang beriman sungguh-sungguh tetapi TUHAN tetap berikan hal itu. Hal itu berlangsung sepanjang sejarah manusia sejak Kain membunuh Habel hingga materai kelima dibuka dimana dalam Wahyu 6:11 tertulis, "Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka". TUHAN melalui orang beriman yang ditolak dan dianiaya menyatakan kebaikan kepada manusia yang menolak kasih karunia. TUHAN konsisten dengan ajaran agar mengalahkan kejahatan dengan kebaikan meski harus menegakkan keadilanNya. (Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!)

Karya Roh Kudus dalam umat pilihanNya tetap berbuat baik meskipun hidup tidak layak karena ditolak sejumlah manusia fana yang tidak mengenal ALLAH Yang Baik adalah suatu rahasia dimana penderitaan mendatangkan kemuliaan pada waktunya nanti di surga. (Roma 8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita) Pengharapan akan hidup yang sangat baik di surga kelak adalah penghiburan bagi orang beriman yang alami hidup tidak layak selama di dunia

Iman sanggup membangkitkan orang mati jadi hidup kembali tetapi iman juga sanggup membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan supaya beroleh kebangkitan yang lebih baik (Ibrani 11:35) Iman mendatangkan mujizat juga mendatangkan perlawanan dari penentangnya tetapi dalam segala keadaan Yesus TUHAN dipermuliakan. Hidup dan mati semuanya dalam ketetapan TUHAN.

Kiranya kita memiliki iman yang teguh dan teruji ketika tiba saatnya untuk memberi hadiah kasih Allah yang berharga kepada dunia karena pengenalan yang mendalam terhadap Yesus Kristus.



Tulisan lainnya:
Pengenapan Pembunuhan Orang Beriman
Hubungan Iman dan Perbuatan
Kegagalan Beriman Menurut Kitab Yudas
Perlombaan Iman
Beriman Dalam Kemajemukan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)