Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 08 Desember 2021

Yakub Memberkati Efraim dan Manasye

Yakub yang hidup di bumi sampai usia seratus empat puluh tujuh tahun, pada akhir hidupnya selama tujuh belas tahun berada di tanah Mesir sehingga bertemu kembali dengan Yusuf anaknya yang menjadi mangkubumi di Mesir, telah memiliki isteri yaitu Asnat serta anaknya, Manasye dan Efraim.

Suatu saat ada orang yang mengabarkan kepada Yusuf bahwa Yakub, ayahnya sakit! Lalu Yusuf membawa kedua anaknya, Manasye dan Efraim untuk menjenguk Yakub. Ketika Yakub mendengar bahwa Yusuf datang, maka Yakub (Israel) mengumpulkan segenap kekuatannya dan duduk di tempat tidurnya. Lalu berkatalah Yakub kepada Yusuf: "Allah, Yang Mahakuasa telah menampakkan diri kepadaku di Lus tanah Kanaan dan memberkati aku serta berfirman kepadaku: Akulah yang membuat engkau beranak cucu, dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak dan menjadi sekumpulan bangsa-bangsa; Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu untuk menjadi miliknya sampai selama-lamanya.

Yakub kemudian mengangkat anak-anak Yusuf, yaitu Manasye dan Efraim menjadi anaknya sama seperti Ruben dan Simeon. Dengan demikian Efraim dan Manasye memperoleh kedudukan yang sama seperti saudara-saudara Yusuf yang lain, dan mereka dihitung di antara dua belas suku Israel, Yusuf diwakili kedua anaknya, dan Lewi tidak dihitung karena dikhususkan menjadi imam dalam pembagian warisan. Jika Yusuf memiliki kembali keturunan setelah Manasye dan Efraim maka tidak akan seperti kedua anak Yusuf, ia adalah benar-benar mutlak anak Yusuf tetapi dalam pembagian warisan akan disebutkan berdasarkan kedua saudaranya itu, tetapi anak Yusuf tidak bertambah. Yusuf tetap hanya punya dua anak saja.

Mata Israel (Yakub) telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Israel puas dengan umur yang lanjut yang dikaruniakan TUHAN meski harus menanggung masalah penglihatan. Ketika mata jasmani menjadi kabur, maka mata iman seharusnya makin jelas sehingga sangat jelas sehingga memberkati Manasye dan Efraim setelah Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya. Mereka dicium dan didekapnya karena Israel memiliki rasa kasih sayang yang khusus kepada cucunya. Keturunan bagi Yakub adalah kovenan dengan Tuhan Allah.

Sebelum mewariskan berkatnya, Yakub menceritakan pengalamannya tentang kebaikan Allah kepada Yusuf. Yakub tidak melupakan pemeliharaan ilahi yang tidak putus-putusnya atas dirinya sepanjang umur hidupnya, yaitu:
  1. Allah telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang. Yakub terus-menerus mengalami kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan hidup jasmaniah. Ia yang telah menyediakan makanan sepanjang umur hidup kita pasti tidak akan meninggalkan kita pada akhir hidup kita.
  2. Melalui malaikat-Nya, Ia telah melepaskan dia dari segala bahaya. Yakub telah mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, namun Allah berkenan menjaga dia dari bahaya yang ditimbulkan oleh masalahnya. Sekarang ketika ajalnya sudah semakin mendekat ia memandang dirinya sebagai orang yang dilepaskan dari segala bahaya, dan mengucapkan selamat tinggal untuk selama-lamanya kepada dosa dan penderitaan. Kristus, Sang Malaikat kovenan itu, telah melepaskan kita dari setiap usaha yang jahat. (2 Timotius 4:18) Perhatikanlah,
    • Ketika hamba-hamba Allah menjadi tua dan mendekati ajal, sudah menjadi kewajiban mereka untuk bersaksi bagi Allah kita bahwa mereka telah mendapati Dia penuh kemurahan hati.
    • Pengalaman kita mengenai kebaikan Allah kepada kita dapat digunakan untuk mendorong orang lain melayani Allah dan mendorong kita untuk memberkati dan mendoakan mereka.
Yakub mengakui Allah yang dipercayai Abraham, Ishak dengan bersekutu dalam ibadah-ibadah ketetapan-Nya. TUHAN telah memberikan kepuasan bagi mereka.

Israel yang hendak memberkati kedua anak Yusuf, maka Yusuf menempatkan Manasye di sebelah kanan tangan Israel sedangkan Efraim di sebelah kiri. Yusuf menghendaki agar Manasye, sang kakak mendapat berkat sulung baru kemudian Efraim. Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkan di atas kepada Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye - jadi tangannya bersilang walaupun Manasye yang sulung. Ketika Yusuf melihat tangan ayahnya bersilangan, hal itu dipandang tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkan sehingga tangan kanannya kepada kepala Manasye sambil berkata inilah yang sulung.

Tetapi Israel (Yakub) ayahnya menolak, katanya: "Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa." Yakub tidak salah dalam mengucapkan berkat karena dipimpin oleh TUHAN dan TUHAN memberikan anugerah kepada Efraim lebih dari Manasye sehingga akhirnya dengan menyebut namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye.

Acapkali umat-Nya yang paling kecillah yang diberi paling banyak. Allah memilih yang paling lemah dari dunia ini, menegakkan orang yang hina dari dalam debu. Rahmat tidak mengikuti aturan alam ini. Allah juga tidak lebih menyukai orang-orang yang kita sangka paling layak, melainkan yang menyenangkan hati-Nya. Dapat diamati betapa seringnya Allah, melalui berkat-berkat luar biasa dari kovenan-Nya, mengangkat yang lebih muda melebihi yang lebih tua, Habel di atas Kain, Sem di atas Yafet, Abraham di atas Nahor dan Haran, Ishak di atas Ismael, Yakub di atas Esau, Yehuda dan Yusuf di atas Ruben, Musa di atas Harun, Daud dan Salomo di atas saudara-saudaranya. Allah memerintahkan orang Yahudi memperhatikan hak kesulungan (Ulangan 21:17), tetapi Ia sendiri tidak terikat untuk memperhatikannya.

Setelah memberkati Efraim dan Manasye, maka berkatalah Israel (Yakub) kepada Yusuf: "Tidak lama lagi aku akan mati, tetapi Allah akan menyertai kamu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu. Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan Amori." Yakub memberikan harapan dan jaminan dari perjanjian kekal dengan Allah bahwa ini diberikan kepada mereka, dan dengan sangat hati-hati dipelihara di antara mereka, supaya mereka jangan terlampau mencintai negeri Mesir yang memberi kesukaan kepada mereka, tetapi juga tidak boleh terlampau takut kala negeri ini membenci mereka.

Yusuf mendengar perkataan ayahnya bahwa kamu akan kembali ke negeri nenek moyangnya. Ia pun saat menjelang meninggal dan dimakamkan sebagai mangkubumi di Mesir, Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini." Pada waktu Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir maka orang-orang Israel membawa tulang-tulang Yusuf hingga tiba di tanah perjanjian. Dengan demikian tergenapilah perkataan Yakub kepada Yusuf meski harus menunggu ratusan tahun. Tulang-tulang Yusuf dikebumikan kembali di Sikhem.


Tulisan lainnya:
Yakub Ke Mesir
Sibling Rivalry Dalam Alkitab
Yakub yang diberkati Sebagai Anak Sulung
Allah itu Perencana
Anugerah Tuhan Bagi Manusia


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)