-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Yesus Adalah Batu Penjuru

Rabu, 20 Maret 2024 | Maret 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-20T02:08:09Z
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." 1 Petrus 2:7

Batu penjuru, atau batu fondasi, adalah batu pertama yang diletakkan dalam pembangunan fondasi sebuah bangunan dengan memiliki dua fungsi utama, yaitu:
  1. Fungsi Struktural:
    * Menentukan Posisi Bangunan: Batu penjuru menentukan posisi seluruh struktur bangunan. Batu ini diletakkan di sudut paling bawah bangunan dan menjadi acuan untuk membangun tembok dan struktur lainnya.
    * Menyediakan Fondasi yang Kokoh: Batu penjuru haruslah besar, kuat, dan kokoh agar mampu menopang seluruh berat bangunan. Hal ini memastikan stabilitas dan ketahanan bangunan terhadap berbagai tekanan dan gempa bumi.
    * Mendistribusikan Beban: Batu penjuru membantu mendistribusikan beban bangunan secara merata ke seluruh fondasi. Hal ini mencegah terjadinya retak atau kerusakan pada struktur bangunan.
  2. Fungsi Simbolis:
    * Mewakili Kekuatan dan Stabilitas: Batu penjuru melambangkan kekuatan dan stabilitas sebuah bangunan. Batu ini menunjukkan bahwa bangunan tersebut kokoh dan tahan lama.
    * Menyatukan Bangunan: Batu penjuru menyatukan seluruh bagian bangunan dan menjadi simbol kesatuan.
Secara sederhana Batu penjuru tidak hanya menopang bangunan secara fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kekuatan, stabilitas, kesatuan, dan nilai-nilai tertentu. Mengigat begitu pentingnya batu penjuru maka dalam memilih dan menentukan batu penjuru merupakan proses yang penting dan membutuhkan pertimbangan yang matang agar batu penjuru yang dipilih sesuatu yang tepat dan berkualitas untuk memastikan stabilitas dan ketahanan bangunan Anda. Karena itu dalam memilih batu penjuru sebuah bangunan yang baik maka yang dilakukan adalah:
  • Konsultasikan dengan ahli bangunan atau arsitek untuk memilih dan menentukan batu penjuru yang tepat.
  • Lakukan tes terhadap material batu penjuru untuk memastikan kekuatan dan ketahanannya.
  • Perhatikan peraturan dan regulasi setempat terkait dengan pembangunan dan penggunaan batu penjuru.
Para ahli biasanya mempertimbangkan sejumlah faktor batu penjuru dalam menentukan posisi dan fondasi bangunan. Hal itu antara lain:
  • Ukuran dan Bentuk sebab batu penjuru haruslah besar dan kokoh agar mampu menopang seluruh berat bangunan. Bentuk batu penjuru dapat bervariasi, namun umumnya berbentuk persegi atau persegi panjang. Pastikan batu penjuru memiliki permukaan yang rata dan halus agar mudah dipasang.
  • Material dengan kelaziman batu penjuru harus terbuat dari material yang kuat dan tahan lama, seperti granit, batu kapur, atau beton. Pilih material yang tahan terhadap cuaca dan kondisi tanah di lokasi pembangunan. Pertimbangkan juga estetika dan kesesuaian material batu penjuru dengan desain bangunan.
  • Posisi dimana batu penjuru harus diletakkan di sudut paling bawah bangunan. Pastikan posisi batu penjuru akurat dan sejajar dengan permukaan tanah. Gunakan alat bantu seperti level dan benang untuk memastikan posisi batu penjuru benar-benar akurat.
  • Pemasangan batu penjuru harus dipasang dengan kuat dan kokoh. Gunakan mortar atau perekat yang berkualitas tinggi untuk memastikan batu penjuru terpasang dengan baik. Biarkan mortar atau perekat mengering sepenuhnya sebelum melanjutkan pembangunan.
Batu penjuru memiliki makna yang penting dalam ajaran Kristen. Alkitab menggambarkan Yesus sebagai Batu Penjuru yang di atasnya gerejaNya akan berdiri. Ia adalah pondasinya. Ketika batu penjuru telah diletakkan, batu itu akan menjadi dasar bagi pengukuran lainnya dalam kontruksi gedung itu; semuanya disejajarkan kepadanya. Sebagai batu penjuru gereja, Yesus adalah tolak ukur keselarasan kita. Pernyataan ini didasarkan antara lain oleh teks Alkitab, seperti:
  • 1 Petrus 2:4-5: "Datanglah kepada-Nya, batu hidup yang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah, dan biarlah kamu juga, dipergunakan sebagai batu hidup, untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus untuk menjadi persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada ALLAH
  • Efesus 2:20: "Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjuru."
Kitab Yesaya mengandung banyak referensi kedatangan Mesias bagi manusia dimana Ia dirujuk sebagai "Sang Batu Penjuru," sebagai contoh saja di Yesaya 28:16-17: "Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: 'Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah! Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian.'" Pada bagian ini Allah sedang berbicara kepada penduduk pemimpin dan penduduk Yehuda yang pencemooh dan sombong, dan Allah berjanji akan mengutus sang Batu Penjuru — AnakNya — yang akan menjadi dasar yang kokoh bagi kehidupan mereka, hanya saja bila mereka mempercayaiNya sebab oleh-Nya perjanjian Yehuda dengan maut akan ditiadakan, dan persetujuan dengan dunia orang mati tidak akan tetap berlaku.

Ironis dan sangat disayangkan, tidak semua orang ingin menyelaraskan diri pada sang Batu Penjuru. Ada yang menerima Kristus; ada pula yang menolak Dia. Yesus adalah "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan" (Markus 12:10; baca juga Mazmur 118:22). Ketika berita tentang kehadiran Mesias diketahui oleh orang majus dari Timur, mereka datang dengan membawa emas, kemenyan, dan mur. Namun ketika berita yang sama didengar oleh Raja Herodes di Yerusalem, ia bertekad membunuh-Nya. Setelah dewasa dan melakukan peran sebagai Mesias ditolak oleh pemimpin agama bahkan dijatuhi hukum mati dengan cara disalibkan. Sejak awal mulanya, Yesus adalah "batu yang membuat orang tersandung, batu yang membuat mereka jatuh" (1 Petrus 2:8 - BIS).

Mengapa ada mereka yang menolak Batu Penjuru yang telah ditetapkan Allah? Pada dasarnya, mereka ingin mendirikan bangunan lain daripada yang dirancang Allah. Sama-halnya dengan penduduk Babel yang memberontak melawan Allah dan mengupayakan proyek pribadi mereka, semua yang menolak Kristus sedang mengabaikan rencana Allah dan memperjuangkan rencana mereka sendiri dengan pengajaran yang dibuat olehnya melalui tafsiran dan pendapat dan cita-cita seseorang atau sekelompok manusia. Hukuman telah dijanjikan bagi barangsiapa yang menolak Kristus: "Orang yang jatuh pada batu itu, akan hancur; dan orang yang ditimpa batu itu, akan tergilas menjadi debu" (Matius 21:44).

Yesus adalah batu penjuru menempatkan Yesus sebagai fondasi dari keberadaan gereja milik-Nya dimana Ia menjadi kepala gereja. Sebagai batu penjuru maka ajaran dan kehidupan-Nya adalah dasar dari gereja Kristen sebab iman dibangun berdasarkan firman-Nya yang hidup dan berkuasa sehingga menjadi batu sentuhan dan atau batu sandungan bagi setiap manusia yang berhubungan dengan-Nya.

Sebagai batu penjuru maka Yesus mengambarkan kekuatan dan keteguhan karena IA adalah Mesias yang sanggup menuntaskan misi Bapa sesuai kitab suci. Segala badai kehidupan dapat diatasi dengan tuntas dan sempurna tiada noda saat menjalankan fungsinya sebagai Mesias sebab batu penjuru yang dipilih dan ditetapkan oleh Bapa sangat kokoh dan teguh yang berdampak dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

Sebagai batu penjuru, maka Yesus adalah sosok yang menyatukan seluruh orang percaya kepada TUHAN seperti yang tercantum dalam Alkitab dan berusaha untuk hidup setia kepada-Nya. Sebagai batu penjuru maka Yesus adalah kunci dari kesatuan dan kesetiaan. Dalam beberapa gereja, batu penjuru digunakan dalam upacara baptisan sebagai peneguhan hal itu didirikan atas dasar Yesus Kristus.

Petrus menyatakan bahwa Yesus sebagai batu penjuru telah menjadi batu sentuhan sehingga siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan. Batu sentuhan memiliki beberapa konsep pengertian, antara lain:
  • Sarana menguji iman seseorang sebab batu sentuhan dapat digunakan secara metaforis untuk mewakili sesuatu yang membantu menguji keaslian sesuatu yang lain. Dalam konteks ini, hal ini dapat melambangkan bagaimana tantangan atau kesulitan dalam hidup dapat mengungkapkan kekuatan dan keaslian iman seseorang kepada Yesus. Contoh: Menghadapi krisis pribadi dan menemukan kenyamanan serta kekuatan dalam ajaran Yesus menunjukkan keaslian iman Anda.
  • Alat mengukur keselarasan dengan ajaran Yesus sebagai batu sentuhan untuk mengevaluasi tindakan dan keyakinan seseorang. Dengan membandingkan pilihan hidup Anda dengan pesan Yesus tentang kasih, pengampunan, dan pelayanan, Anda dapat menilai apakah tindakan Anda sejalan dengan iman Anda. Contoh: Memilih untuk mengampuni seseorang yang berbuat salah kepada Anda mencerminkan ajaran Yesus tentang pengampunan.
  • Untuk membedakan kebenaran karena Yesus sendiri dapat dipandang sebagai batu sentuhan yang utama bagi kebenaran. Dengan mendasarkan kepercayaan Anda pada ajaran Yesus dan Alkitab, Anda dapat membedakan kebenaran dan kepalsuan dalam hal iman. Contoh: Merujuk pada ayat-ayat Alkitab dan ajaran Yesus ketika dihadapkan pada gagasan agama yang bertentangan.
Batu penjuru dapat menjadi batu sandungan karena kondisi kehidupan seseorang yang tidak didasarkan pada BATU PENJURU (yaitu KRISTUS), sehingga hidupnya memberikan dampak yang negatif bagi orang lain. Dalam Matius 16:23, Petrus menjadi batu sandungan bagi Kristus. Dalam arti yang sederhana, ketika seorang beriman kepada Kristus tidak memberikan teladan yang baik maka orang ini menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jadi, manakah yang kupilih: bersandar kepada Batu Penjuru atau hidup sebagai Batu Sandungan? 1Petrus 2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Marilah kita mengikuti teladan Tuhan Yesus, untuk kita tahu apa fungsi hidup kita di dunia ini. Bukan menjadi batu sandungan, tetapi sebagai penopang, pendamai, pembawa solusi atau jawaban bagi banyak orang.

Yesus itu batu penjuru sehingga yang dikehendaki Bapa adalah hidup kita berakar di dalam Dia (Yesus) dan dibangun di atas Dia (Yesus), hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur yang berdampak hidup kita tidak akan dipermalukan melainkan mendapatkan anugerah yang mulia dalam kerajaan surga kelak.




Tulisan lainnya:
TUHAN Itu Gunung Batu
TUHAN Sang Pelindung
Yesus Batu Karang Rohani
Teguh Dalam TUHAN
Kristus Kepala Jemaat
Bersatu Dengan Kristus



×
Berita Terbaru Update