-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Yeremia Pun Hilang Harapan

Selasa, 19 Maret 2024 | Maret 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-18T23:41:04Z
Kini dapat aku katakan, "lenyaplah harapan-harapanku dan segala kepercayaanku kepada Tuhan". Ratapan 3:18 - KSKK

Teks di atas adalah pengakuan jujur dari keadaan Yeremia yang alami hilangnya harapan dan juga percayanya kepada TUHAN. Yeremia yang melayani TUHAN sebagai nabi pilihan TUHAN alami keadaan dimana berada dalam kondisi menyerah dengan situasi yang dialaminya. Yeremia hadir sebagai nabi TUHAN dalam pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.

Awal pelayanan Yeremia berada zaman pembaharuan yang dilakukan oleh Raja Yosia tetapi hal itu tidak cukup untuk keluar dari masalah yang ditimbulkan Raja Manasye, kakeknya dan Raja Amon sang ayahnya. Setelah kematian Yosia maka Yehuda kembali mengikuti pola yang diwariskan leluhurnya saat dipimpin Raja Amon sebab Raja Yoahas anaknya Raja Yosia hanya bertahan 3 bulan memerintah sebab dipecat oleh Raja Nekho dari Mesir dan pengantinya kembali membawa bangsanya melakukan kepada hal yang jahat dipemandangan TUHAN dan nabi Yeremia tidak sanggup membendung tindakan raja Yehuda hingga Yehuda alami kerusakan parah karena dihukum TUHAN dengan cara dibuang ke Babel.

Yeremia awal pelayanannya dimulai dengan kesetiaan yang teruji kepada panggilan TUHAN dalam kondisi banga Yehuda memberontak dan tidak mau mendengarkan ucapannya (Yeremia 1:7-9). Yeremia dalam kondisi tidak baik tetap percaya kepada keadilan TUHAN dengan kepercayaan hukuman yang ditimpakan kepada orang Yehuda akibat dari dosa mereka sendiri. Menjelang hukuman yang menimpa Yeremia sudah bernubuat tentang adanya harapan akan masa depan sebab TUHAN akan mengutus seorang Mesias (Yeremia 23:5-6). Sekalipun TUHAN telah memberikan harapan kepada Yeremia akan masa depan tetapi saat alami kehancuran dalam bangsanya, Yeremia alami kondisi dimana harapan harapan dalam dirinya lenyap dan juga tentang kepercayaan kepada TUHAN. Sebelum harapannya hilang, Yeremia adalah sosok yang memiliki keteguhan saat alami penderitaan karena penolakan, penganiayaan dan ancaman pembunuhan. Yeremia teguh menyampaikan pesan dari TUHAN.

Kondisi yang menyebabkan Yeremia hilangnya harapan seperti yang ditulis olehnya dalam kitab Ratapan adalah seperti:
  • Kehancuran Yerusalem dan Bait Suci: Yeremia menyaksikan langsung kehancuran kota Yerusalem dan Bait Suci oleh bangsa Babel. Peristiwa ini merupakan tragedi besar bagi bangsa Israel dan Yeremia merasakan kesedihan dan dukacita yang mendalam.
  • Kematian dan penderitaan: Yeremia melihat banyak orang mati, terluka, dan menderita akibat peperangan dan kelaparan. Dia merasakan kepedihan dan ketakutan melihat orang-orang yang dia sayangi mengalami penderitaan.
  • Perasaan gagal: Yeremia merasa gagal dalam misinya sebagai nabi. Dia telah memperingatkan bangsa Israel tentang dosa mereka dan konsekuensinya, tetapi mereka tidak mendengarkannya. Dia merasa bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi.
  • Penolakan dan penganiayaan: Yeremia ditolak dan dianiaya oleh banyak orang karena nubuatnya. Dia dihina, dicemooh, dan bahkan diancam dengan kematian. Hal ini membuatnya merasa terisolasi dan sendirian.
  • Keraguan dan kebingungan: Yeremia mulai meragukan imannya kepada Tuhan. Dia bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan tragedi ini terjadi. Dia merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Secara teori seseorang dapat kehilangan harapannya sekalipun hal ini biasanya bukan bersifat permanen. Kehilangan harapan terjadi karena sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut beberapa contohnya:
  1. Faktor Internal:
    * Pengalaman traumatis: Mengalami peristiwa traumatis seperti pelecehan, kekerasan, atau kehilangan orang yang dicintai dapat membuat seseorang merasa hancur dan putus asa.
    * Penyakit kronis: Mengidap penyakit kronis dapat membuat seseorang merasa lelah dan frustrasi. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk percaya pada masa depan yang lebih baik.
    * Stres kronis: Mengalami stres kronis dapat membuat seseorang merasa kewalahan dan tidak berdaya. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk fokus dan membuat keputusan yang rasional.
    * Kehilangan makna: Merasa hidup tanpa makna atau tujuan dapat membuat seseorang merasa apatis dan putus asa.
    * Keterasingan sosial: Merasa terisolasi dan sendirian dapat membuat seseorang merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.
  2. Faktor Eksternal:
    * Kemiskinan: Hidup dalam kemiskinan dapat membuat seseorang merasa terbebani dan tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan kehidupan mereka.
    * Diskriminasi: Mengalami diskriminasi karena ras, agama, gender, atau orientasi seksual dapat membuat seseorang merasa tidak dihargai dan tidak memiliki tempat di dunia.
    * Kekerasan: Mengalami atau menyaksikan kekerasan dapat membuat seseorang merasa takut dan tidak aman.
    * Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau banjir dapat membuat seseorang kehilangan harta benda, rumah, dan bahkan orang yang dicintai.
Kondisi yang dialami Yeremia yang membuatnya sempat hilang pengharapan, dialami juga oleh sejumlah tokoh Alkitab, seperti:
  • Yunus yang menyerah saat mendapat panggilan TUHAN ke Niniwe sehingga berlayar ke Tarsis. Yunus berusaha melarikan dari dari tanggung jawab sebagai seorang nabi yang seharusnya mengikuti kehendak TUHAN.
  • Elia setelah mengalami kemenangan gemilang atas para nabi Baal, alami ketakutan sehingga melarikan diri ke padang gurun sambil berseru kepada TUHAN, "Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku." Ini menunjukkan bahwa dia menyerah pada rasa takut dan kelelahan.
  • Penulis Mazmur pun pernah hilang harapan. Hal ini tertulis dalam Mazmur 77:10: Pemazmur berkata, "Aku telah berkata: "Kekuatanku telah hilang lenyap, dan harapanku kepada Tuhan." Ini menunjukkan bahwa dia merasa putus asa dan kehilangan harapan dalam pertolongan Tuhan.
  • Kehilangan harapan yang sangat fatal terjadi dengan Yudas Iskariot, setelah mengkhianati Yesus, menyerah pada rasa bersalah dan putus asa dan bunuh diri. Ini menunjukkan bahwa dia tidak memiliki iman dan harapan dalam pengampunan Tuhan.
Selain mereka di atas, Alkitab juga menunjukkan contoh orang-orang yang tidak menyerah, bahkan dalam situasi yang sulit. Tidak menyerah karena masih memiliki harapan dalam hidup. Contohnya:
  • Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menolak untuk menyembah patung emas Nebukadnezar dan rela dibakar dalam tungku api.
  • Ayub kehilangan kekayaannya, keluarganya, dan kesehatannya, tetapi dia tetap teguh dalam imannya kepada Tuhan.
  • Yesus menghadapi pencobaan, pengkhianatan, dan penyaliban, tetapi Dia tidak pernah menyerah melainkan tetap hidup sesuai kehendak Bapa-Nya.
Nabi Yeremia dan juga tokoh-tokoh Alkitab lainnya saat hilang pengharapan hingga kepercayaan terhadap TUHAN sangat membutuhkan dukungan untuk menemukan harapannya dan keyakinan kembali. Yeremia mendapatkan sedikit harapan meskipun hanya setitik kecil saja, yaitu keyakinan untuk menguatkan kepercayaan dengan premis yang dibangun olehnya sendiri karena pertolongan dari Roh Allah. Premis yang menjadi keyakinan adalah suatu pernyataan iman bahwa tidak berkesudahan kasih setia TUHAN. Tidak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! ....(Yeremia 3:21-25)

Orang yang kehilangan pengharapan lazimnya saat ini adalah melakukan beberapa tindakan psikologis seperti:
  • Bicarakan perasaan Anda: Ungkapkan perasaan Anda kepada orang yang Anda percayai. Berbicara tentang perasaan Anda dapat membantu Anda untuk memprosesnya dan menemukan cara untuk mengatasinya.
  • Istirahatlah: Jika Anda merasa lelah dan kewalahan, luangkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Lakukan aktivitas yang Anda sukai dan yang membuat Anda merasa rileks.
  • Olahraga dan Aktivitas Fisik: Olahraga dapat membantu Anda untuk meningkatkan mood dan mengurangi stres.
  • Tetapkan tujuan kecil: Menetapkan tujuan kecil dan mencapainya dapat membantu Anda untuk membangun kembali rasa percaya diri dan motivasi Anda.
  • Carilah bantuan profesional: Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi rasa kehilangan harapan, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor.
  • Grup Dukungan: Bergabunglah dengan grup dukungan untuk bertemu dengan orang lain yang mengalami situasi serupa.
  • Kegiatan Spiritual: Terhubung dengan spiritualitas Anda dapat memberikan Anda rasa makna dan tujuan dalam hidup.
  • Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami kehilangan harapan dalam hidup mereka. Dengan bantuan dan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan kembali harapan dan membangun kembali kehidupan yang bahagia dan memuaskan.
Dalam banyak kasus dalam Alkitab, fakta dari hadirnya ROH ALLAH yang bergerak untuk memulihkan dan memberikan harapan sehingga tidak menyerah adalah hal yang sangat penting bukan bertumpu kepada sejumlah tindakan psikologis semata.

Hadirnya setitik harapan menghadapi kenyataan yang sangat sulit, memberikan kemampuan dan dorongan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh agar terjadinya pemulihan di masa depan menurut rancangan TUHAN yang terbaik sesuai waktunya. Yeremia dalam hidupnya tidak melihat doanya diperhatikan dan dijawab oleh TUHAN tetapi mempunyai keyakinan yang teguh dalam TUHAN bahwa Yehuda akan kembali kepada TUHAN dan terjadi pembaharuan karena TUHAN membaharui segala sesuatu. Doa Yeremia meskipun baik, namun memperlihatkan juga sisi kelemahannya yang sempat alami hilang harapan dengan ditutup oleh pernyataan, "Apakah Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?

Roh Allah memampukan Yeremia tetap percaya kepada TUHAN sehingga menghargai kehidupan yang telah dirancangkan oleh TUHAN dalam hidupnya. Hidup di dunia hanyalah sementara sebab hidup yang sesungguhnya ada dalam keabadian di kekekalan bersama dengan TUHAN di surga. Hidup yang abadi bersama dengan-Nya akan menjadi bagian kita karena Roh Allah tetap berkarya sehingga dimampukan percaya kepada-Nya dan memiliki setitik pengharapan dalam TUHAN.




Tulisan lainnya:
Beradaptasi Dalam Keadaan Bencana
TUHAN Sumber Kekuatan
Ratapan Kalah Perang dan Wabah Mematikan
Kisah Nabi Yeremia
TUHAN Itu Pengharapan
Letih Lesu Dan Empati Yesus



×
Berita Terbaru Update