-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Letih Lesu Dan Empati Yesus

Rabu, 01 Desember 2021 | Desember 01, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T21:13:36Z
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28)

Bicara letih lesu dan berbeban berat sesuatu yang ditemukan dalam hidup sehari-hari dalam hidup manusia. Jeniffer Schrack menyatakan orang mengalami letih lesu disebabkan oleh:
  1. Faktor gaya hidup seperti terlalu banyak aktivitas fisik atau malas gerak. Dapat juga disebabkan kurang tidur, obesitas, stres emosional, bosan, sedih, mengonsumsi obat tertentu (anti depresan atau obat penenang termasuk obat-obatan terlarang), minum alkohol, terlalu banyak minuman berkafein, dan juga kurang mengkonsumsi makanan bergizi.
  2. Kondisi kesehatan fisik, misal karena anemia, alergi, pilek dan flu, kegelisahan, penyakit jantung, fibromyalgia, rheumatoid arthritis, sleep apnea, diabetes tipe 2, radang sendi, dan sindrom kelelahan kronis infeksi. Selain itu ada juga kondisi kesehatan fisik lainnya yaitu penyakit Addison, gangguan yang dapat memengaruhi kadar hormon Anda hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif gangguan tidur, seperti insomnia.
  3. Masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan lesu. Misalnya, kelelahan dari gejala umum seperti kecemasan, depresi, dan gangguan afektif musiman
Tuhan Yesus memahami orang yang ada disekeliling-Nya. Mereka memerlukan tempat perteduhan dan istirat sebab alami keletihan dan kelesuan karena beban berat yang dihadapinya. Beban berat yang menjadikan letih lesu diduga karena kehilangan semangat. Bukankah dalam Amsal 18:14 dikatakan bahwa "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"

Selain tafsiran penyebab di atas tentang orang letih lesu dan berbeban berat, misal menurut Jeniffer Schrack, sejumlah Penafsir, Pengkhotbah, Pengajar, dan Pendeta memahaminya sebagai keadaan orang yang sedang krisis ekonomi, putus asa, beban hidup yang berat dengan berbagai tagihan, dan lainnya seperti penyakit menahun. Intinya,istilah "letih lesu" dan "beban berat" ini dianggap sebagai keadaan sosial-ekonomi dan atau beban yang tidak dapat diselesaikan seperti keadaan kita zaman sekarang atau mengkaitkan keadaan orang Israel saat itu yang berada dalam penjajahan Romawi.

Matthew Henry yang mewakili teolog memandang orang yang letih lesu dan berbeban berat yang dimaksudkan adalah sekelompok 0rang-orang yang mengeluh akan beban hukum Taurat yang penuh dengan tata upacara, yang merupakan kuk yang tidak tertahankan, dan yang semakin dibuat lebih berat lagi dengan tradisi-tradisi nenek moyang termasuk aneka pengajaran orang Farisi. Rabbi Simlai dalam Talmud Makkot 23b menyatakan ada 613 Mitvot atau 613 perintah adalah jumlah seluruh mitzvah (atau perintah Allah) yang dicatat dalam kumpulan kitab Taurat. Jika ditambah dengan aneka tradisi nenek moyang maka aturan akan bertambah. Aturan ini dibuat agar hidup berkenan kepada Tuhan dan masuk surga yang kekal.

Yesus memanggil orang yang letih lesu dan berbeban berat. Mereka akan mendapat kelegaan. Ia datang untuk membebaskan gereja-Nya dari kuk atau peraturan yang dibuat manusia agar misalnya masuk surga. Kristus datang untuk menghapus beban berbagai aturan duniawi itu, dan untuk memperkenalkan cara menyembah yang lebih murni dan lebih rohani.

Matthew Henry menekankan kepada beban dosa, baik itu rasa bersalah yang diakibatkan oleh dosa itu maupun kuasa dosa yang ada dalamnya. Kristus Yesus memberikan kelegaan dan istirahat bagi mereka, dan hanya mereka, yang merasakan dosa sebagai beban dan yang merintih karenanya. Mereka yang bukan hanya yakin akan jahatnya dosa, dosa mereka sendiri, tetapi juga menyesal dalam jiwanya karena dosa itu. Mereka yang benar-benar muak dengan dosa-dosa mereka dan letih melayani keinginan dunia serta keinginan daging. Mereka yang melihat bahwa keadaan mereka sungguh menyedihkan dan berbahaya oleh karena dosa, dan menderita serta takut karenanya, seperti Efraim (Yeremia 31:18-20), si anak yang hilang (Lukas 15:17), si pemungut cukai (Lukas 18:13), orang-orang yang mendengarkan khotbah Petrus (Kisah Para Rasul 2:37), Paulus (Kisah Para Rasul 9:4, 6, 9), dan si kepala penjara. (Kisah Para Rasul 16:29-30) Ini merupakan persiapan yang penting untuk menerima pengampunan dan kedamaian. Sang Penghibur harus menginsafkan terlebih dulu. (Yohanes 16:8) Aku mengoyak dulu, lalu Aku akan menyembuhkan.

Marilah kepada-Ku menunjukan bahwa Yesus empati dan peduli serta memiliki hidup mulia dengan masalah hidup manusia sehingga DIA berkenan menyatakan hati Bapa kepada orang yang membawa beban berat pada-Nya. Dia mengulurkan tongkat emas supaya kita dapat menyentuh bagian atasnya dan bisa tetap hidup. Perhatikanlah, adalah kewajiban dan kepentingan orang-orang berdosa yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada Yesus Kristus. Setelah meninggalkan segala sesuatu yang menentang-Nya, atau yang bersaing dengan-Nya, kita harus menerima-Nya sebagai Tabib dan Pembela kita, dan harus menyerahkan diri kita kepada jalan dan perintah-Nya. Kita juga harus tanpa paksaan merelakan diri untuk diselamatkan oleh-Nya, dengan cara-Nya sendiri dan dengan persyaratan-persyaratan yang diajukan-Nya sendiri. Marilah dan taruhlah beban berat yang kau pikul itu di atas-Nya.

Kelegaan dari Yesus Kristus adalah tawaran yang penuh kepastian. Yesus Kristus pasti akan memberi kelegaan bagi jiwa-jiwa yang letih, yang dengan iman yang hidup datang kepada-Nya untuk mendapatkan kelegaan itu. Ia akan memberi kelegaan atas ketakutan yang ditimbulkan oleh dosa, dalam hati nurani yang damai teguh, kelegaan dari kuasa dosa, dalam jiwa yang teratur dan yang memerintah dirinya sendiri, kelegaan di dalam Allah, dan kepuasan jiwa, di dalam kasih-Nya. (Mazmur 11:6-7) Inilah perhentian yang masih tersedia bagi umat Allah (Ibrani 4:9), yang dimulai dalam anugerah dan disempurnakan dalam kemuliaan.

Apa saja yang menjadi masalah dalam hidup menjadikan letih lesu, Yesus telah selesaikan dengan memikul di kayu salib. Disalib segala bentuk yang menyebabkan letih lesu yang berat dipikul telah diselesaikan dan sekarang segala kuasa di bumi dan di surga ada ditangan-Nya. Hukuman dosa karena tidak berdaya terhadap tuntutan hukum Taurat telah dipenuhi. Disalib juga, Dia memikul segala penyakit dan kelemahan kita.

Apa pun yang menyebabkan letih lesu, baik kerena masalah ekonomi, kesehatan, budaya, sosial, politik, agama atau lainnya ada dalam pengetahuan dan kedaulatan TUHAN dan Yesus mengerti dan empati terhadap hal tersebut. Akar permasalahan yang mendasar penyebab munculnya kelemahan manusia diminta oleh-Nya untuk diserahkan kepada-Nya. Dia akan memberikan kuk yang ringan dimana Dia turut memikul tuntutan hukum dan segala permasalahannya bersama-sama dengan kita!

Berjalan bersama-Nya dengan percaya dan taat memberikan semangat dan gairah mengusir segala letih dan lesu sebab Yesus empati dan sahabat terbaik yang sanggup membawa hidup kita sampai ketujuan abadi di surga dimana tidak ada air mata, tidak ada kesusahan dan tidak ada beban berat. Dia Penebus dan menjawab segala doa.

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (Yesaya 40:29)



Tulisan lainnya:
Sabda Tuhan Untuk Waktu Istirahat
Kuk Dari Yesus
Tuhan Itu Pengharapan
Menantikan TUHAN
Tuhan itu Sumber Kekuatan


×
Berita Terbaru Update