כֹּה אָמַר אֲדֹנָי יְהוִה רָעָה אַחַת רָעָה הִנֵּה בָאָה׃
Dalam teks, ada konteks hal keadilan Tuhan, DIA mengizinkan yang jahat menimpa umat Israel yang mewakili semua manusia yang meleset dari harapan setelah dididik TUHAN sehingga yang jahat dibiarkan terjadi dalam wujud bencana yang beruntun sambung menyambung membuat penderitaan, kesusahan, cedera bahkan lenyap dari bumi dengan maksud umat sisa bertobat dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang telah diajarkan oleh para imam. Bencana menyebabkan kesulitan makanan, pakaian, tempat berteduh, air bersih dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar manusia untuk tetap dapat melanjutkan hidupnya bagi mereka yang tidak lenyap tertelan bencana dan menyebabkan menjadi miskin atau semakin miskin dan menjadi terisolasi atau makin terisolasi
Yehezkiel mencatat sejarah manusia senantiasa tidak dapat dilepaskan dari serangkaian bencana. Sekalipun bencana dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu bencana alam dan karena ulah manusia.... tetapi Kitab Yehezkiel dengan tegas apapun namanya bencana tersebut disebabkan manusia yang telah berbuat dosa. Bencana hadir akibat tindakan manusia yang bertindak meleset dari harapan dan standar TUHAN.
Hal Bencana, Yehezkiel dalam pewahyuan Tuhan menulis :
- 7:3 Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji.
- 7:4 Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN
Bencana alam secara dramatis mengubah lingkungan dan menuntut manusia yang masih hidup untuk beradaptasi dan melakukan perubahan.
Perubahan yang disebabkan tuntutan beradaptasi berdasarkan penjelasan Paul A Bell dalam Environmental Psychology membedakan pernyesuaian beradaptasi dalam tiga tahap yaitu :
- Tahap prabencana,
- Tahap terjadinya bencana dan sesaat setelah terjadi bencana
- Serta tahap pasca bencana.
Tahap prabencana diperlukan para imam memperdengarkan pengajaran Firman yang benar disamping langkah dan tindakan untuk menghadapi kemungkinan bencana agar terdapat kemampuan evakuasi dan memperkecil resiko jatuhnya korban.
Yehezkiel menyatakan bahwa bencana terjadi secara beruntun disebabkan tindakan manusia yang menyakiti dan tidak berkenan kepada Tuhan agar manusia sadar dan melakukan perubahan dan beradaptasi tetapi yang terjadi dalam penglihatan Yehezkiel adalah :
- 7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
- 7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.
- 7:27 Raja akan berkabung dan pemimpin akan diliputi kekagetan dan tangan seluruh penduduk negeri itu menjadi lemas ketakutan. Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Dalam kajian ilmu sosial, bencana yang beruntun terus menerus seharusnya manusia memiliki grand design terhadap korban selamat seperti evakuasi, tanggap darurat, alokasi dana, penanganan trauma psikologis. WHO memperkirakan bahwa dalam setiap bencana, sebanyak 50% korban selamat alami trauma psikologis dan sampai 10% akan mengalami manifestasi yang berat ( data lain menyebut sampai 20%)
Gejala gejala psikologis yang timbul diantaranya :
- Sering menangis.
- Wajah tegang
- Mudah marah dan sering berteriak.
- Mimpi buruk.
- Tidak mau makan dan bermain.
- Menyendiri, berdiam diri dan tertutup
- Mudah kaget dst
Beradaptasi berjalan dengan situasi memulihkan kondisi korban seperti trauma fisik, trauma mental, kerusakan infrastruktur, ekonomi berhenti, masalah kesehatan ..... yang dalam kondisi tertentu adaptasi tidaklah menghentikan hadirnya bencana beruntun sebelum tingkat keadilan TUHAN terhadap daerah tersebut terlaksana dengan sempurna dan atau tidak ada pertobatan ( dalam konteks Kitab Yehezkiel)
Beradaptasi dalam bencana berdasarkan Yehezkiel terjadi sampai Aku (Tuhan) akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku (Tuhan) akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Dengan bertobat maka itu tindakan manusia untuk kembali kepada-Nya meski tidak memberikan jaminan bahwa penghakiman lenyap ..... namun di dalam DIA ada harapan masa depan karena DIA pembuat mukjizat. (Yehezkiel 37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang......37:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.)