Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 21 Juni 2020

Manusia, Kecerdasan Buatan dan Robot


Manusia akan memasuki era baru dalam bidang internet dengan dicanangkan proyek Internet of Things atau IoT yang pertama kali dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Dengan dicanangkan IoT maka sasaran yang hendak dicapai adalah peralatan-peralatan/ perangkat-perangkat terhubung / terkoneksi dengan internet.

Untuk dapat meraih IoT maka dibutuhkan jaringan internet 5G yang diharapakan menjawab kelemahan yang dirasakan dalam 4G tetapi memunculkan pertanyaan tentang keamanan 5G terhadap kesehatan selain permasalahan lainnya. Edwien Satya menulis beberapa dampak serius dari tereksposnya manusia terhadap gelombang 5G yang ditulis dalam kumparan, antara lain:
  • Pemutusan rangkaian DNA untai tunggal dan untai ganda (yang mengarah pada kanker)
  • Kerusakan oksidatif (yang menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini)
  • Gangguan metabolisme sel
  • Kebocoran darah dalam otak
  • Pengurangan melatonin (menyebabkan insomnia dan meningkatnya risiko kanker)
  • Gangguan metabolisme glukosa otak
  • Tubuh menghasilkan protein stres (mengarah ke berbagai penyakit)
Meskipun ada laporan yang menentang pengadaan 5G tetapi keputusan untuk melanjutkan program jaringan 5G secara global terus berlanjut. Dengan teknologi 5G, komunikasi akan menjadi interaktif dan responsif. Dengan teknologi 5G akan terhubung secara global, sekitar 50 miliar perangkat atau benda akan terhubung. Bayangkan mobil berkendara sendiri yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan lampu lalu lintas, sistem sensor kota cerdas, peralatan rumah cerdas, sistem otomasi industri, inovasi kesehatan terhubung, drone pribadi, robot dan banyak lagi. Semua hal tersebut perlu terhubungkan secara nirkabel dengan internet.

Dell mengadakan riset tentang bagaimana kehidupan di tahun 2030 yang berkaitan dengan teknologi informasi dengan mengandeng Institute for the Future (IFTF) dan Vanson Bourne. Hasil riset akan ada perubahan besar dalam satu dekade ke depan yang mengubah kehidupan manusia di seluruh dunia.
  1. 10 tahun ke depan, cyberspace akan menjadi lapis berikutnya dari realita yang ada sekarang, seiring dengan perkembangan lingkungan digital kita yang tidak lagi hanya menggunakan televisi, ponsel pintar, dan perangkat layar lainnya.
  2. Kendaraan masa depan pada dasarnya adalah komputer bergerak. Manusia akan memberikan kepercayaan kepada kendaraan ini untuk membawa kita ke tujuan yang kita inginkan secara fisik, sementara kita berinteraksi di ruang virtual yang tersedia dimana pun kita berada.
  3. Kota-kota di masa depan akan berjalan melalui jaringan infrastruktur yang saling terhubung di kota tersebut, seperti perangkat-perangkat cerdas, sistem laporan mandiri dan analisa-analisa berbasis AI.
  4. Setiap orang akan didukung oleh “sistem operasi untuk kehidupan” yang sangat personal yang bisa mengantisipasi kebutuhan kita dan secara proaktif membantu aktivitas sehari-hari sehingga kita bisa memiliki lebih banyak waktu luang.
  5. Robot akan menjadi mitra dalam kehidupan kita, mengasah keterampilan dan memperluas kemampuan. Robot tersebut akan saling berbagi pengetahuan terbaru di jaringan sosial mereka untuk urun daya atau crowdsource inovasi dan mempercepat kemajuan.
Hal yang menarik adalah beroperasinya sejumlah robot dalam berbagai bidang kehidupan manusia adalah cita-cita yang diharapkan sejumlah responden yang di survey.

Industri 4.0 tidak dapat ditunda karena bagian dari perkembangan zaman tetapi bagaimana dengan sisi kemanusiaan sebagai seorang manusia? Bilamana terjadi "singularity" sehingga manusia kalah pintar di bandingkan dengan komputer? Bukankah Anthony Levandowski, mendirikan sebuah agama baru yang menjadikan AI sebagai figur Tuhan. Keberadaan agama baru bernama “Way of the Future"? Dengan perkembangan robotika yang pesat bagaimanakah manusia dengan mudah mematikan program robot yang sudah "mempunyai nyawa" sendiri? Bagaimana dengan pernyataan Kurzweil yang berbicara tentang manusia yang bergabung dengan mesin, dan akhirnya bisa mendownload keseluruhan kesadarannya ke mesin, sehingga membuatnya abadi karena pemikiran yang ada dimesin akan tetap hidup sekalipun tubuh telah meninggal? ( Lihat Transhumanisme )

Singularity sudah lama muncul dalam kehidupan. Misalnya Deep Blue versus Garry Kasparov tahun 1997 berhasil dimenangkan oleh komputer Deep Blue yang menandakan hadirnya babak baru bahwa komputer lebih cerdas dari manusia, terlebih lebih dengan kemajuan kecerdasan buatan saat ini. Kecerdasan buatan saat ini hanya di batasi dengan Algor-Ethics atas nama Hak Asasi Manusia, tetapi apakah sudah memadai terutama bila sudah terjadi keadaan singularity.

Jika berpikir tentang robot dan kecerdasan buatan dan memadang teks Kitab Wahyu 13:15, "Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh." maka pikiran liar dapat berkembang dan menduga bahwa suatu saat robot akan lebih unggul dari manusia dalam hampir setiap aspek kehidupan tetapi kurang memiliki moral dan sisi kemanusiaan sebab binatang (penguasa) yang mungkin "mendownload" tidak cukup memiliki moral yang baik sehingga memiliki kecenderungan untuk ingin dihormati, dipuja dan akhirnya melakukan pembunuhan terhadap manusia yang menentangnya.

Mungkin pikiran liar di atas tidak mungkin terjadi dengan pertimbangan bahwa Vatikan turut berperan dalam pengaturan etika kecerdasan buatan sehingga hak asasi manusia terjaga. Tetapi apakah Vatikan akan tetap dihormati dan kesepakatan dimasa depan. Bagaimana jika muncul antikristus sebagai penguasa tunggal di dunia? Alkitab menyatakan akan muncul dua sosok yang dinamakan binatang dalam kitab Wahyu. Binatang itu adalah:
  • Wahyu 13-1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
  • Wahyu 13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Jika patung yang bisa berbicara dan ambil keputusan membunuh itu adalah robot atau perpaduan teknologi antara membuat patung dan membuat robot (mungkinkah setan yang ada di dalam patung diberikan izin untuk dapat berbicara seperti manusia?) maka binatang itu mengerti tentang kecerdasan buatan dan robotika. Waktu berinteraksi dengan robot dicanangkan mulai hadir tahun 2030. Manusia, kecerdasan buatan dan robot akan alami era baru. Lakukan apa yang dapat dilakukan saat ini, sebab saat ini masih banyak kesempatan.

Manusia bukan patung atau robot sebab setelah kematian ada kehidupan kekal menanti, surga atau neraka. Jangan takut dengan analisa robot atau "patung" yang hanya memberikan kajian sebatas kehidupan di dunia saja tidak mempertimbangkan aspek kekekalan. Jika patung atau robot dapat bicara dan memberi jawaban terhadap setiap masalah yang dihadapi dengan dianggap lebih akurat dan tepat sehingga harus ditaati maka waspadalah sebab masanya "sengsara" dalam hidup beriman kepada Tuhan sudah dekat. Hiduplah takut akan Tuhan dengan mengasihi-Nya lebih dari nyawa sendiri.

Saat ini teknologi 5G sedang dirancang di seluruh dunia dan Injil Kristus dapat memanfaatkan teknologi tersebut dalam kurun waktu tertentu sebelum munculnya "binatang" yang mengubah banyak hal dalam kebenaran sebab saat itu kebenaran adalah milik binatang bukan milik Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Tanpa teknologi 5G maka sulit untuk melakukan hidup bergaul dengan robot yang memiliki kecerdasan dan dapat diajak bicara bertukar pikiran. Aspek bahaya dari 5G untuk kesehatan akan diabaikan.

Jika hadir robot yang dapat diajak diskusi, miliki Alkitab yang tercetak atas media kertas atau hal lain ( flashdisk dll) sebab itu kekuatan menghadapi masa tersebut. Jangan mengandalkan data di Internet. Jika ada artikel bagus di internet saat dapat download dan simpan dalam media yang dapat kita gengam.

Catatan

Diduga kemunculan patung "robot?" yang memberikan kesimpulan dan saran yang kejam terjadi saat munculnya binatang kedua yang rupanya seperti anak domba dan bicaranya seperti seekor naga.



Tulisan lainnya:
Life Engineering Sebuah Tantangan
Etika Terapan Teknologi Robotika
Robophilia, di Era IoT
Rekayasa Perilaku Manusia Dan Teknologi
Xenobot Sesuai Kehendak Tuhan?
Pengendalian Sosial Dalam Praktik Globalisasi


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)