Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 26 Maret 2020

Tinjauan Terhadap Transhumanisme


Transhumanisme mulanya diperkenalkan oleh Julian Huxley seorang ahli biologi di tahun 1957. Dia mendefinisikannya sebagai "manusia yang tersisa, tapi melampaui dirinya dengan mewujudkan kemungkinan baru dan untuk kodrat manusiawi". Orang transhumanis percaya bahwa melalui sains, kita akan mengambil evolusi ke tangan kita sendiri. Ilmu pengetahuan akan memungkinkan kita untuk ditingkatkan secara fisik, mental dan emosional, dan memungkinkan kita berkembang jauh melampaui keterbatasan sifat biologis kita. Teknologi akan mengubah kita menjadi sesuatu yang lebih unggul dari manusia - manusia plus, atau H+ simbol transhumanisme.

Transhumanisme adalah gerakan filosofis yang percaya bahwa umat manusia dapat melampaui keterbatasannya dengan menambah atau meningkatkan kemampuan manusia melalui sains dan teknologi. Etos transhumanis berputar di sekitar prinsip-prinsip yang meningkatkan kehidupan - dan dengan demikian umur panjang, perpanjangan hidup dan akhirnya keabadian. Transhumanisme memiliki tujuan utama mencanangkan manusia suatu saat nanti melalui sains dan teknologi selalu muda dan abadi tidak alami menua dan tidak mati bahkan dapat menghidupkan kembali orang mati secara fisik. Saat ini sasaran adalah mencegah penuaan dini dan umur panjang sehingga riset dan penelitian mendapatkan perhatian besar disamping membangun pengawetan kriogenik dan fasilitas penelitian reaminasi di "timeship". Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kita hanya sekelompok jaringan biologis, atau apakah kita memiliki jiwa dan atau roh yang akan bertahan setelah tubuh kita binasa?

Pada tahun 1965, ahli statistik I. J. Good meramalkan bahwa suatu hari mesin akan belajar bagaimana membuat diri mereka lebih cerdas. Begitu ini terjadi, pengetahuan mereka akan meningkat sedemikian cepat sehingga "ledakan intelijen" akan terjadi, dan kecerdasan mesin akan membuat intelejen manusia jauh tertinggal.
Vernor Vinge adalah yang pertama yang mengembangkan ini dan untuk mengartikan ungkapan "Singularity". Pada tahun 1993 di sebuah simposium yang disponsori NASA, dia mempresentasikan sebuah makalah berjudul "Singular Technology Singularity" di mana dia menyatakan bahwa mungkin pada tahun 2030 kita akan memiliki sarana teknologi untuk menciptakan kecerdasan super.
Ray Kurzweil, saintis komputer dari MIT dan kini eksekutif di Google, secara spesifik menyebut jangka waktu progres teknologi komputer dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurutnya, pada 2020 komputer akan mampu meniru (mensimulasi) cara kerja otak; 2029 komputer menyamai kecerdasan manusia; 2045 singularitas akan terjadi.
Singularitas merupakan kondisi menjelang ledakan kecerdasan (intelligence explosion). Singularitas teknologi adalah hipotesis tentang manunggalnya manusia (homo sapien) dengan mesin super-cerdas yang memicu ledakan kecerdasan, dan melahirkan manusia jenis baru (homo deus)

Transhumanisme memang tampak menggoda, misal lewat perkembangan: Ilmu komputer, genetika, nanoteknologi, cybernetics dan bioteknologi semuanya menawarkan kemungkinan untuk meningkatkan eksistensi manusia kita. Misal:
  • Gen bisa diubah sehingga semua anak kita akan lebih cerdas, lebih kuat, lebih cantik. Cacat fisik akan menjadi sesuatu dari masa lalu.
  • Chip komputer bisa ditanamkan langsung ke otak kita, memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya pengetahuan yang besar setiap saat.
  • Nanoteknologi bisa menghasilkan robot kecil yang akan menargetkan sel kanker dan menghancurkannya.
  • Sibernetika bisa menghasilkan tungkai yang akan lebih kuat dan lebih mampu, mata yang tidak hanya bisa melihat lebih baik tapi juga melihat jarak yang sangat jauh dengan meluncur seperti kamera.
  • Bioteknologi bisa menghasilkan bagian tubuh untuk organ transplantasi, dan kita bisa dengan mudah mengganti organ yang sakit.
Teknologi ini bisa memperluas masa hidup kita, mungkin membuat kita tetap muda selamanya.

Fluiditas transhumanisme interdisipliner baik sebagai gerakan futuris dan sosial-politik telah menjadikannya referensi de-facto bagi banyak biohackers dalam hal bioetika dan masalah etika keseluruhan yang mungkin datang dengan modifikasi diri dan eksperimen sendiri. Terlebih lagi ketika gerakan yang tumbuh perlahan-lahan melangkah keluar dari gelembung akademisnya yang futuristik dan secara mengesankan membangun kehadiran politik yang tampak di dalam lingkaran libertarian. Misalnya, Zoltan Istvan, seorang jurnalis transhumanis terkemuka di Amerika Serikat, mencalonkan diri sebagai presiden AS pada tahun 2016 di bawah panji-panji Partai Transhumanis yang baru lahir, dan pada tahun 2018 ia adalah kandidat yang didukung Partai Libertarian untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur California.

Kebanyakan biohackers ( seseorang yang memanfaatkan sains dan teknologi untuk meningkatkan kesehatan manusia dengan cara meng-hacking sistem biologinya. ) sebenarnya bukan transhumanis dan tidak mengidentifikasi dengan sebagian besar ajarannya. Satu-satunya kesamaan titik-temu antara bola adalah peningkatan manusia - yang bagi para pembuat biohacker biasanya lebih mendesak, pribadi, sepenuhnya praktis dan didasarkan pada apa yang dapat dilakukan sekarang dengan apa pun yang tersedia saat ini - yang bertentangan dengan masa depan-sentris yang lebih spekulatif dan hyperopic pendekatan yang menggunakan transhumanisme. Jadi biohacker belum tentu transhumanis tetapi transhumanis lebih dari sekedar biohackers.

Gerakan transhumanis masing-masing telah membawa - dan menganjurkan untuk - konsep 'Kebebasan Morfologis' dan 'Kebebasan Kognitif' - merujuk pada hak untuk memodifikasi tubuh seseorang dan hak untuk menentukan nasib sendiri, masing-masing. Gerakan transhumanis bukan setuju dengan pemasangan biochip RFID 666 tetapi tidak puas dengan teknologi yang sudah usang tersebut melainkan merencanakan sekitar 28 tahun lagi, manusia akan menanam nano chips komputer ke dalam otak, mengkoneksikan ke dalam sistem penyimpanan cloud, dan meningkatkan otak manusia menjadi super-cerdas. Menurut Sarwant Singh yang lebih optimis dengan perkembangan sains mengatakan dunia di tahun 2030 akan berubah dengan mulai hadirnya transhumanisme dimana tubuh kita akan ditambah. Impantasi teknologi dalam tubuh sehingga manusia menjadi lebih pintar, lebih kuat, dan lebih mampu daripada kita saat ini.“Singularitas memungkinkan manusia untuk mengatasi keterbatasan kemampuan otak dan keterbatasan fisik.

Mesin diperkirakan akan lebih unggul daripada manusia dan singularitas adalah jawaban terhadap masalah tersebut. Pasca-singularitas manusia dan mesin tak bisa dibedakan lagi. Misal dengan terjadi implan nano chip di otak maka manusia tetap unggul dari teknologi informasi. Menurut Kurzweil berbicara tentang manusia yang bergabung dengan mesin, dan akhirnya bisa mendownload keseluruhan kesadarannya ke mesin, sehingga membuatnya abadi karena pemikiran yang ada dimesin akan tetap hidup sekalipun tubuh telah meninggal. Contoh: Film Robocop.

Transhumanisme diwarnai oleh sejumlah isu, antara lain:
  • Akankah perangkat tambahan ini tersedia hanya untuk kelas elit, atau apakah semua orang bisa mendapatkannya.
  • Apakah mereka yang menolak perangkat tambahan dipandang rendah dan menjadi sub-kelas manusia - kurang cerdas, lemah, lebih buruk atau bahkan jadi sampah masyarakat sehingga harus dibersihkan?
  • Jika hidup kita diperpanjang, mungkin tanpa batas waktu, apakah kita akan menjadi bosan?
  • Apakah hidup akan kehilangan banyak nilainya jika tidak ada habisnya?
  • Bagaimana dengan jumlah penduduk yang berlebihan?
Transhumanisme jika berhasil justru akan menimbulkan masalah baru yang sangat kompleks.

Alkitab adalah buku kekal yang berbicara sejak awal sampai akhir sebab ditulis Perencana Agung, Tuhan. Alkitab menyatakan manusia tanpa manunggal dengan TUHAN Pencipta adalah sia-sia. Tinjauan Alkitab terhadap transhumanisme antara lain:
  • Manusia dengan ekosistem yang ada, TUHAN ciptakan dengan baik namun dosalah yang membuat jadi buruk. Lihat: Penciptaan Amat Baik
  • Alkitab menyatakan sejak Adam dan Hawa makan buah pengetahuan yang baik dan jahat maka manusia akan mati. Kitab Ibrani 9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, Manusia tidak dapat menghindar kematian meskipun berjuang dengan akalnya untuk menunda penuaan dan memperbaiki metabolisme tubuh sehingga regenerasi sel berjalan sempurna. Manusia hidup diberi kebebasan harus dipertanggungjawabkan setelah kematian sebab saat kematian hadir penghakiman. Lihat: Kematian.
  • Alkitab mencatat manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah sehingga ia dapat membuat sesuatu berdasarkan meniru ciptaan Tuhan yang dinamakan biomimetik tetapi tidak dapat menciptakan makhluk hidup tetapi sebatas rekayasa bioteknologi.. Lihat: Biomimetik Daya Cipta Desain Pencipta
  • Alkitab menyatakan Tuhan penentu masa depan. Transhumanisme / transhuman meletakkan masa depan tanpa memperhatikan bahwa TUHAN ada dan memiliki tujuan dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Lihat: Tuhan Penentu Masa Depan 
  • Alkitab menyatakan akan ada pemulihan umur manusia seperti umur manusia saat bapa leluhur manusia yang dicatat di pasal awal kejadian yang usianya ratusan tahun yaitu pada saat hadirnya kerajaan seribu tahun..... bukan zaman anugerah meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang seperti saat ini. Lihat: Kerajaan Seribu Tahun
  • Hanya Yesus yang abadi sebab DIA adalah Alfa dan Omega. Firman yang mengenakan daging serupa dengan manusia. Lihat: Rahasia Yesus sebagai Alfa dan Omega
  • Manusia berpeluang hidup abadi sebab sejak Adam dan Hawa di ciptakan TUHAN menyediakan pohon kehidupan agar manusia hidup abadi. Manusia pilih pengetahuan baik dan jahat. Saat ini pohon kehidupan tersedia dalam kerajaan Surga. Siapa masuk surga dapat memetik pohon kehidupan dan mendapatkan hidup abadi. Lihat: Pohon Kehidupan Berdasarkan Perjanjian Lama Dan Kitab Wahyu
Tetap muda dan abadi sesuatu yang ditawarkan kepada manusia sejak penciptaan bila makan pohon kehidupan, sehingga sejak purbakala hingga kini ada yang menginginkan keabadian. Hanya Tuhan yang kekal dan abadi yang dapat memberikan kehidupan abadi setelah dihakimi saat kematian. Pohon kehidupan tersedia bagi yang beriman kepada-Nya sebab DIA adalah Juruselamat Penebus dosa. Datang kepada Yesus dan iring Dia sampai dapatkan pohon kehidupan di surga.



Tulisan lainnya:
Tato Mengantikan Smartphone Sebagai Pengenapan Kitab Wahyu
Pembinaan Gereja Abad 21
Life Engineering Sebuah Tantangan
Rekayasa Perilaku Manusia Dan Teknologi
Manusia, Kecerdasan Buatan dan Robot
Xenobot Sesuai Kehendak Tuhan?


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)