-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Allah itu Perencana

Senin, 21 Agustus 2017 | Agustus 21, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-03T19:57:04Z
Kejadian 50:20 ~> Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
וְאַתֶּם חֲשַׁבְתֶּם עָלַי רָעָה אֱלֹהִים חֲשָׁבָהּ לְטֹבָה לְמַעַן עֲשֹׂה כַּיֹּום הַזֶּה לְהַחֲיֹת עַם־רָב׃

Teks di atas adalah ucapan dari Yusuf anak Yakub yang memelihara seluruh keluarga Israel saat mereka semua ketakutan setelah meninggalnya Yakub, yang disebut Israel.

Kehidupan Yusuf adalah kisah dimana rencana Allah dengan rencana manusia berbeda jauh. Sekalipun rencana manusia adalah jahat, TUHAN dapat melakukan kebaikan kepada kita saat rencana jahat orang-orang disekitar kita di eksekusi menjadi sebuah tindakan yang merugikan dan membawa keluar dari kenyamanan  masuk dalam masa kesukaran dan penuh ketidak-pastian.  

Perjalanan kehidupan Yusuf antara lain :
  1. Yusuf dibenci oleh saudara saudaranya kandungnya ( Kej 37:1-9)
  2. Yusuf dijual oleh saudara saudaranya ke Mesir ( Kej 37:12-36)
  3. Yusuf difitnah istri Potifar dan dipenjarakan. ( Kej 39:1-20)
  4. Yusuf dilupakan oleh temannya sesama narapidana ( Kej 40:1-23)
Dipicu dengan mimpi Yusuf yang menimbulkan niat merencanakan yang buruk dari saudara-saudara-nya yang kemudian diikuti sejumlah peristiwa lain yang membuat hidupnya tidak nyaman. Mimpi itu adalah :
  • Kejadian 37:5-7 ~> Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
  • Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." 
Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?

Yusuf yang hidup berjalan bersama TUHAN, menerima rencana Allah bagi hidupnya mengalami aneka peristiwa yang kontradiksi dengan apa yang telah diterimanya sebab justru karena pernyataan mimpi itulah lahir reka-reka yang jahat terhdap Yusuf. Tuhan yang membuat keputusan untuk kehidupan Yusuf yang baik melahirkan aneka rancangan di hati saudara-saudaranya, namun ternyata keputusan Tuhan yang terlaksana. ( Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana (Amsal 19:21) Peristiwa yusuf juga memiliki kesamaan dengan yang dialami Daud yang diurapi Samuel, hendak dibunuh Saul, namun keputusan yang ditetapkan dalam rencana-Nya yang tercapai.

Tuhan sebagai perencana mengetahui rencana apakah yang pantas diterima oleh anak-anak manusia sebab TUHAN Mahatahu apa yang dirancangkan-Nya dan tugas manusia bukanlah berusaha mengetahui masa depan apa yang direncanakan Allah bagi manusia, namun manusia diberikan tanggungjawab mengasihi Allah dalam kehidupannya, apapun yang terjadi.
  • ( Roma 8:28 ~> Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana ALLAH) 
  • Dalam kebesaran-Nya, Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka (Amsal 16:4)
Yusuf yang dalam perjalan hidupnya seolah-olah tidak melihat celah yang dapat mengubah nasib perjalanan hidupnya menjadi baik, tetap berbuat yang menyenangkan hati Tuhan dan sesama manusia dengan melakukan apa yang benar dan berkenan bagi Tuhan. Konsisten dari Yusuf sesuatu hal yang sangat istimewa. Yusuf yang konsisten hidup bersama Tuhan menjalani kehidupan yang penuh dengan ketidak-nyamanan akhirnya menjadi wakil Firaun sehingga menjadi orang ke-2 di Mesir. Sesuatu yang baru terjadi dalam hidup Yusuf yang selama ini alami hal yang tidak menyenangkan dari banyak orang. 

Firman-Nya menyatakan bahwa, Yesaya 43:18-19 ~> Firman-Nya: Janganlah ingat-ingat hal-hal dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Manusia hidup dalam kondisi yang dapat berubah sebab Tuhan menetapkan untuk segala sesuatu ada waktunya. Dalam rancangan direncana-Nya, Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:1,12) sehingga hidup diluar berjalan bersama-Nya maka adalah benarlah pendapat Pengkhotbah ~> "Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah."

Yusuf menerima rancangan yang telah direncanakan Allah, namun untuk itu Allah sebagai Perencana mengizinkan Yusuf alami sejumlah masalah yang datang silih berganti, semuanya tidak menjadikan hidup nyaman, tetapi diizinkan Tuhan dan sebagai perwujudan bahwa Allah tidak salah dalam memberikan anugerah yang begitu besar kepada Yusuf. Firman-Nya menyatakan; "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. (Yeremia 29:11-13)

Yusuf adalah sosok yang senantiasa mengerjakan segala sesuatu dengan benar, baik dan menjaga kekudusan. Contoh yang sangat nyata saat berhadap dengan isteri fotifar, Yusuf lari dari godaan-rayuan isteri Potifar yang terpikat oleh Yusuf sehingga merencanakan perselingkuhan yang diduga telah disusun dengan rapi. Yusuf hidup dalam kekudusan sekalipun akibat menjaga kekudusan ada resiko yang harus diterima, fitnah dan dipenjarakan. Sekalipun mengalami penderitaan akibat memilih hidup kudus dan benar, Yusuf tetap melakukan hal tersebut sehingga dipercaya oleh kepala penjara. Alkitab menyatakan; "Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskan dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib diantara kamu (Yosua 3:5)

Sebagaimana Yusuf maka demikian pula dalam perjuangan Yosua mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan dalam rancangan TUHAN..... Yosua harus hidup dalam iman hidup kudus agar perencanaan TUHAN bagi perjalanan hidup umat-Nya yang disertai dengan tindakan ajaib dari TUHAN dapat dilaksanakan sebab dalam beriman serta kekudusan tangan TUHAN dapat bertindak melakukan penyelamatan dan juga sejumlah perbuatan besar dan ajaib bagi kita sesuai rencana-Nya yang telah dibuat bagi umat-Nya.


Bila kita hidup dalam aturan dan ketetapan Tuhan dengan memperhatikan kekudusan dan kebenaran Tuhan serta menunggal menjadi satu dengan-Nya maka segala perencanaan TUHAN yang melampaui pengertian akan senantiasa menyertai kehidupan umat-Nya, seperti Yosua, Yusuf dan atau Daud. Firman-Nya menyatakan : " Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engaku! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung (Mazmur 40:6)

Tuhan memiliki kehendak. Kehendak-Nya adalah apa yang direncanakan-Nya menjadi nyata sebab DIA adalah Perencana yang sempurna yang tidak gagal. { Mazmur 33:10-11 ~> TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun } Puncak dari rencana Tuhan bukanlah hanya bahagia dalam segala situasi di dunia bersama Tuhan melainkan hidup bersamaNya suatu hari kelak dalam KerajaanNya yang Kekal dan Abadi.
Dengan hidup menerima Yesus, Firman yang menjadi manusia, percaya kepadaNya dan berjalan bersama-Nya, manunggal dengan-Nya melalui hidup dalam kekudusan-Nya maka DIA Perencana akan mengenapi segala sesuatu yang direncanakan untuk kebaikan umat-Nya baik untuk hidup di dunia terlebih-lebih di surga kelak.
×
Berita Terbaru Update