Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 04 Juni 2017

Kebenaran

Kebenaran mencari topik yang menarik bagi manusia. Sejak manusia yang diwakili Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, manusia yang sebelumnya hanya mengenal kebenaran hanya apa yang dikatakan Tuhan saja mengalami perubahan. Pengenalan kebenaran menjadi aneka ragam yakni
  • Mengenal kebenaran Tuhan Pencipta,
  • Kebenaran yang disodorkan ular dan kemudian
  • Kebenaran yang lahir dari konsep pemikiran manusia, seperti saling menyalahkan.
    • Kejadian 3:11-13.
      • (11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
      • (12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
      • (13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Sama seperti Adam dan Hawa, mereka menghindar / menyembunyikan diri dari Tuhan (KEBENARAN TUHAN Pencipta).
Ketika mereka mendengar bunyi langkah kaki TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada hari sejuk, bersembunyilah manusia (Adam) dan isterinya (Hawa) itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohon dalam taman. (Kej 3:8).
Ia (Adam) menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau (TUHAN) ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” ( Kej 3:10).
Manusia mengetahui pemberontakan kepada Tuhan dengan melanggar kebenaran yang ditetapkan Allah dan menyadari bahwa tindakannya salah hingga hadir ketakutan.

Keberdosaan membuat manusia menjauh dari kebenaran Allah yang ditetapkan Pencipta. Pandangan lainnya yang menyebabkan manusia menjadikan kebenaran sebuah topik pencaharian manusia karena manusia makhluk rasional.

Manusia merindukan kebenaran adalah salah satu perbedaan manusia dengan hewan. Manusia rindu kebanaran akan menempatkan kebenaran yang berkawan dengan keadilan akan menempatkan kebenaran yang disepakati bersama yang salah satunya disebut hukum sebagai panglima yang mengatur hubungan sesama yang berbeda dengan hewan yang dikuasai dengan hukm rimba, yang berdasarkan saling makan memakan terkait dengan rantai makanan dan kesetimbangan dalam ekosistem.

Berbicara manusia merindukan kebenaran adalah berbicara perbedaan antara manusia yang berbeda dengan hewan yang menegaskan manusia diciptakan unik seturut gambar rupa manusia yang berbeda dengan hewan.
Beberapa pandangan kebenaran antara lain :
  • Mencius: Manusia berbeda dengan binatang karena memiliki hati nurani. Hati nurani merasakan untuk membedakan yang benar dan salah, simpati atau tidak simpati.
  • Aristoteles : Manusia berbeda dengan binatang karena memiliki rasio. Dengan rasio dapat berpikir, melakukan analisa dan berlogika. Melalui rasio manusia dapat mencari dan mengetahui kebenaran.
  • Protagoras : Manusia adalah ukuran dari segala sesuatu sehingga dapat menilai, mengukur, dan menghakimi dan memberi derajat nilai. Manusia menjadi ukuran maka segala sesuatu di bawah manusia, sekalipun tidak semua di bawah manusia seperti Sang Pencipta manusia dengan kebenaran-Nya.
  • Stoiksisme : Manusia merupakan rasio-rasio kecil seperti pecahan dari Rasio Universal. Rasio-rasio kecil termasuk pecahan-pecahan kebenaran yang ada dalam manusia sehingga manusia mendapatkan pecahan / kepingan kebenaran dan setelah meninggal akan kembali ke Rasio Universal.
Saat ini kebenaran dikelompokan menjadi antara lain :
  • Kebenaran Agama,
  • Kebenaran Ilmu Pengetahuan dan
  • Kebenaran Kelompok.
Kebenaran agama adalah kebenaran yang berdasarkan pengajaran agama tertentu. Kebenaran Ilmu Pengetahuan adalah premis / pengetahuan yang diterima saat ini dan yang dapat mengugurkan pendapat tersebut yang suatu waktu bila ada penemuan baru yang berlandaskan penemuan ilmiah. Kebenaran kelompok adalah kebenaran yang didasarkan kepada kesepatan / konsensus dalam suatu kelompok manusia.

Yesus, Firman menjadi manusia. Dia menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Kebenaran.
  • Yohanes 14:6 ,"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". Proklamasi Yesus menyatakan Diri-Nya adalah kebenaran dibarengi dengan:
  • Yohanes 18:23 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"
  • Yohanes19:4 Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya."
Yesus yang mendeklarasikan sebagai kebenaran, Dia adalah Hakim yang akan mengadili manusia
  • Yohanes 5:27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
  • Yohanes 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."
  • Yohanes 12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
  • Yohanes 5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
Kedudukan Yesus sebagai Hakim yang menghakimi seluruh manusia secara langsung dan tidak langsung bahwa IA adalah Kebenaran dan IA adalah Allah yang berfirman yang menjadi manusia menberikan kepada manusia mengenal kebenaran Allah yang telah rusak akibat manusia melakukan pelanggaran terhadap Allah sehingga ada jurang pemisah manusia dengan Allah yakni dosa dan ketakutan manusia atas penyingkapan / pengungkapan atas segala pelanggaran yang dilakukan atas kebenaran yang diketahuinya.
1 Yohanes 1:8-9.
(8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
(9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Manusia yang mengenal benar dan salah sebab manusia adalah gambar citra Allah dan Firman telah menjadi manusia menyatakan kebenaran yang sesungguhnya menyebabkan manusia menyadari tidak benar dan hanya jadi benar karena pengampunan semata, itu adalah kebenaran dalam Alkitab.
Kebenaran manusia hakekatnya cuma satu namun batasan / defini dari nilai kebenaran beragam yang secara umum berdasarkan agama (wahyu), pengetahuan dan konsesus.

Manusia wajib melakukan kebenaran menurut apa diyakini benar selama itu dianggap dan diyakini benar karena pemikiran manusia tentang kebenaran dapat berubah dalam perjalanan waktu, tetapi kebenaran Allah adalah kebenaran yang telah ada, yang ada dan yang akan ada secara mutlak penuh kewibawaan ILAHI karena TUHAN yang berdaulat akan menjadikan kebenaran TUHAN itu berwibawa sampai selama-lamanya tanpa ada perubahan.



Yesus telah memproklamasikan bahwa DIRI-NYA sendiri adalah kebenaran, sesuatu yang sangat bersejarah untuk sepanjang masa, sehingga layak untuk mempelajari kebenaran yang adalah diri-NYA sendiri sebab hanya kebenaran Yesus itu yang memberikan harapan akan memerdekakan dari kutuk dosa, upah dosa dan kematian kekal.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)