Manja berasal dari kata" פָּנַק" yang berarti untuk memanjakan, memanjakan. Memanjakan adalah suatu tindakan yang dibentuk sejak masih muda, dan dilakukan sejak anak-anak. Dalam Alkitab memberikan perhatian terhadap kebiasaan manja, hal ini diantaranya :
- Ulangan 28:54 Dan orang laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang masih tinggal padanya,
- Ulangan 28:56 Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,
- Yesaya 47:8-9 (8) Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!" (9) Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.
Karmila Wardhana dari Empati Development Center memberikan pendapatnya agar anak tidak manja adalah :
- Buat aturan yang jelas terhadap anak, termasuk masalah disiplin.
- Jangan batasi ruang gerak anak yang menciptakan kondisi anak kreatif dan mandiri.
- Anak tidak selalu harus ditolong.
- Katakan tidak atas keinginannya yang tidak dapat dipenuhi.
- Berikan perbedaan kepada anak misalnya buku, mainan, pakaian. saat dirumah atau bepergian. Bedakan kebutuhan dan keinginan.
- Marah bukan jawaban mengabulkan keinginan anak. Jangan menyerah saat anak marah.
- Ajar menunggu.
Penelitian Martha Farrel Erickson menemukan hasil, bayi yang mendapat respon saat menangis akan tumbuh menjadi anak yang mandiri. Respon orang tua antara lain membelai punggung, melakukan kontak mata, berbicara dan ata menyanyi serta menyetel musik bukan selalu memberi makan atau menidurkan yang mendapat merangsang menjadi manja.
Tuhan membentuk orang Israel dan anak-anak-Nya tidak manja. Ia terkadang mengizinkan aneka penderitaan menghampiri kita. Dia juga memiliki kehendak yang terkadang berbeda dengan kehendak / keinginan kira. Yesus Kristus saat merendahkan diri-Nya dengan menjadi serupa dengan manusia mengajarkan agar berjalan dan ikut dalam kehendak Bapa bukan kehendak diri kita sendiri. Dia Allah yang menjawab doa kita, namun bentuk jawaban doa dapat berupa ya, tidak dan tunggu sehingga kita bertumbuh dalam kedewasaan dan kuat dalam anugerah-Nya.
Tuhan tidak ingin kita menjadi anak yang manja dalam mengikut Kristus. Manja akan menghasilkan banyak menuntut orang lain dan dirinya merasa bebas melakukan apa saja. Tuhan menghukum orang Israel saat keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan karena bersungut-sunggut dan marah adalah bentuk wujud kasih Allah agar tumbuh dewasa dalam mengenal Allah dan dalam menjalani kehidupan yang menjauh dari kemanjaan.
Sebagaimana Allah menghendaki anak-anak-Nya menjadi dewasa dan serupa dengan-Nya, Ia menghendaki agar orang tua sejak dini memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus menjadi manja. Tuhan kiranya menolong.