Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 14 Oktober 2019

Berjuang Melawan Iri Hati

Kejadian 37:11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Iri hati berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain. Parrott, W. G., & Smith, R. H menyatakan iri hati suatu emosi yang timbul ketika seseorang yang tidak memiliki suatu keunggulan—baik prestasi, kekuasaan, atau lainnya—menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya agar kehilangannya.

Teks di atas mengisahkan Yusuf dengan saudara-saudaranya dimana saudara-saudara Yusuf iri hati terhadap Yusuf sehingga begitu ada kesempatan Yusuf hendak dibunuh namun dicegah oleh Ruben. Iri hati yang disimpan dalam hati mengakibatkan pelanggaran terhadap perintah kesepuluh dari "Sepuluh Perintah Allah". Dosa iri hati adalah dosa yang disebut dalam Hukum 10, "Jangan mengingini rumah saudaramu; jangan mengingini istrinya atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya atau apa pun yang dipunyai sesamamu." Keluaran 20:17. Jika tidak dicegah Ruben mereka membunuh Yusuf tapi saat Ruben lengah ada saudagar lewat Yuhuda memiliki ide untuk menjualnya menjadi budak sehingga Yusuf yang disebut tukang mimpi menjadi budak di Mesir.

Mereka akhirnya merekayasa seolah olah Yusuf dibunuh oleh hewan buas dengan memcelupkan jubah Yusuf ke dalam darah kambing yang disembelih dan melanggar hukum Taurat yaitu berdusta dan membiarkan Yakub, ayahnya larut dalam kesedihan yang tidak beralasan, masuk pelanggaran tidak hormat terhadap orang tua. Alkitab mengatakan "sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Selain kisah Yusuf yang menjadi korban iri hati para saudaranya, banyak kisah di Alkitab menceritakan keganasan iri hati, misal
  • Persembahan Kain ditolak sedangkan Habel diterima sehingga iri hati yang menjadikan panas hati dan membunuh.
  • Saul iri hati terhadap Daud karena perkataan Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.’ Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; Saul berusaha membunuh Daud tetapi Daud ditolong TUHAN
  • Imam besar iri hati terhadap para rasul yang melakukan tanda-tanda dan mujizat-mujizat sehingga mereka memasukkan rasul rasul ke penjara tetapi dilepaskan Tuhan melalui Malaikat. (Kisah Para Rasul 5:17-25)
  • Orang-orang Yahudi iri hati terhadap pelayanan Rasul Paulus sehingga membuat keributan dan mengacaukan kota (Kisah Para Rasul 17:5
Paulus menyatakan bahwa iri hati adalah ciri manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus ( 1 Korintus 3:3 ), terlebih lebih yang belum menerima Kristus sebab iri hati adalah natur dosa manusia. Dalam bersosialisasi tidak dapat dihindarkan ada sikap membandingkan satu dengan yang lain sedangkan setiap manusia memiliki keunikan masing-masing sehingga setiap manusia ada hal "kurang" jika dibandingkan "kelebihan" orang lain. Ketika yang lain memiliki kelebihan terkadang iri dengan orang lain dalam kekayaan, penampilan, prestasi pekerjaan, kedudukan / jabatan, talenta, pelayanan, bahkan pengikut kita.

Beberapa pendapat tentang iri hati ialah:
  • Gregorius Agung mengatakan iri hati menimbulkan kedengkian, fitnah, hujat, kegirangan akan kesengsaraan orang lain, dan menyesalkan keberuntungannya
  • Bertrand Russell mengatakan bahwa iri hati adalah salah satu penyebab utama ketidakbahagiaan. Orang yang iri hati tidak hanya menyebabkan ketidakbahagiaan bagi dirinya sendiri, orang tersebut bahkan mengharapkan kemalangan orang lain
  • Shigeo Haruyama mengatakan orang yang memelihara sifat iri dan dengki sama dengan orang yang mudah marah, sedih, cemas, takut, otaknya mengeluarkan hormon racun yang merusak berbagai jaringan dalam tubuh manusia, yang dinamakan hormon Nor-Adrenalin.
  • Anna-Maija Tolppanen iri hati rentang terhadap mengalami depresi sehingga cara membangun pertahanan diri untuk menutupi kelemahannya adalah dengan melakukan katarsis (mengekspresikan emosi) dengan kadar sinis yang tinggi.
Dalam era informasi digital, media sosial sarana menampilkan sejumlah peristiwa yang upload ke internet sehingga dilihat oleh publik yang menceritakan keberhasilan, kesuksesan dan pencapaian kebahagiaan terhadap sesuatu yang diraih seperti jalan-jalan ke luar negeri, pernikahan mewah, job / proyek yang dikerjakan, keceriaan bekeluarga, dan lain lain sehingga manusia zaman "now" semakin rentan terhadap iri melihat orang lain.

Tuhan itu baik dan adil. Dia menciptakan manusia secara unik, Iri hati menjadikan kita ingin seperti orang lain, memiliki apa yang mereka miliki sehingga beranggapan TUHAN membuat kekeliruan dalam hidup kita. Tuhan menenun kita secara dashyat dan ajaib dengan sejumlah kemampuan dan karunia yang diberikan berbanding lurus dengan tuntutan dan tanggung jawab yang dipikul. Bila memandang TUHAN ALLAH itu baik maka kita akan bersyukur dan menerima keadaan karena diciptakan segambar dan serupa dengan Allah yang khas dan unik sesuai dengan tujuanNya.

Iri terkadang membuat kita berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan apa yang didapatkan oleh orang lain. Setiap orang dipelihara Tuhan dengan caraNya sehingga terpelihara secara unik. Jika doa kita karena keinginan memiliki apa yang dimiliki orang lain bukan karena kebutuhan maka FirmanNya menyatakan “Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yakobus 4:2-3) Berdoalah sesuai dengan kehendak Tuhan bukan kehendak diri sendiri. Berdoalah agar Tuhan berikan kepuasan senantiasa.

Iri hati terkadang hadir tanpa kita sadari sehingga kita melukai diri sendiri dan hidup kehilangan sukacita. Hati harus bersih dari iri hati agar hidup sehat dan mendapatkan kebahagiaan sejati karena itu Pemazmur berseru: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23-34). Tuhan yang mendengar doa untuk menyelidiki hati kita maka Tuhan yang sama dapat membuat kita menyadari dan melepaskan kita dari segala kejahatan dalam hati kita termasuk iri hati. Jika kita menyadarinya maka langkah yang dapat diambil antara lain:
  • Bertobat dan darah Yesus menyucikan dari segala dosa.
  • Menjaga hati (Amsal 4:23)
  • Menyangkal diri (Lukas 9:23)
  • Mengenakan perlengkapan senjata Allah untuk berperang termasuk melawan iri hati (Efesus 6:10-28)
  • Hiduplah dalam Roh.(Galatia 5:22-22)
TUHAN ingin semua anak-anakNya bahagia, Ia memberkati dengan berkat yang dibutuhkan oleh anak-anakNya. Berkat yang tidak sama pada setiap orang, termasuk berkat yang terkadang membuat saya iri. Namun yang terpenting adalah kesadaran yang lebih lagi bahwa Ia ingin saya bahagia. Berkat yang disertai dengan rasa cukup itu lebih berharga. Rasa cukup membuat kita dapat bersyukur. Tuhan ingin kita bahagia.



Tulisan lainnya:
Berhadapan Dengan Orang Bebal
Sibling Rivalry Dalam Alkitab
Orang Kikir Dan Permasalahannya
Tinjauan Terhadap Schadenfreude, Senang Orang Susah
Hati Sumber Kehidupan
Menjadi Anak Terang


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)