Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 19 Februari 2022

Kehilangan Teman Karena Yesus

Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh Lukas 21:16

Teks di atas adalah perkataan Tuhan Yesus tentang permulaan penderitaan menjelang kedatangan-Nya kembali yang kedua. Pengikut Yesus akan dikhianati baik oleh orang tua, dan saudara-saudara, dan kerabat, dan teman-teman dimana diantaranya akan dibunuh tetapi sebagian luput dari usaha pembunuhan. Baik diluputkan atau tidak dari pembunuhan, kematian adalah kodrat manusia yang tidak dapat dicegah dimana kembali kepada debu.

Keselamatan jiwa diberikan cuma-cuma oleh Yesus Kristus lewat penebusan di kayu salib tetapi untuk setia beriman kepada-Nya sampai akhir hidup ada harga yang harus dibayar, misalnya dibenci dan dimusuhi oleh keluarga, sahabat atau teman teman dengan situasi yang moderat, kehilangan teman-teman karena keputusan percaya dan mengikut Yesus. Keputusan percaya dan mengikuti Yesus adalah suatu keputusan yang merubah jalan hidup dan terjadi perpindahan dari maut (neraka) kepada hidup kekal (surga) meski terkadang memiliki resiko dibenci, dikucilkan dan dibunuh.

Manusia menjadi makhluk sosial, berteman dan bersosialisasi adalah kebutuhan dasar manusia. Bergaul memungkinkan Anda berinteraksi menggunakan lingkungan sekitar, sekaligus menambah atau memperkuat relasi. Di samping itu, berteman jua menciptakan seorang lebih percaya diri. Saat menikmati perteman mengalami pemutusan pertemanan akibat perubahan keputusan yang diambil yaitu mempercayaan dan mengikuti Yesus dengan mentaati Firman-Nya.

Perubahan sikap memiliki keterkaitan dengan mulai terjalinnya persahabatan dengan Allah karena telah diperdamaikan melalui Yesus Kristus. Surat Yakobus 4:4 berkata; Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Jika hidup berubah karena alami pertobatan, dibaptis menjadi ciptaan baru dalam Yesus Tuhan terlebih-lebih taat dan mengasihi segala perintah-Nya maka pola hidup yang lama lenyap dan yang lebih baik hadir.

Hidup lama dengan kebiasaan-kebiasaannya terkadang banyak yang harus ditanggalkan untuk dapat mengenakan manusia baru. Ini dapat mengejutkan dan menbuat heran teman-teman kita sehingga sebenarnya bukan mereka yang berubah meninggalkan persahabatan atau kualitas persabahatan menurun melainkan karena kita yang mengalami perubahan tetapi lingkungan belum atau tidak berubah. Perubahan hidup kita akan menghadirkan cemooh dari lingkungan asal kita sebab telah berubah menjadi sosok yang kesukaannya adalah Taurat TUHAN dan merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Yesus berkata bahwa kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Persahabatan dapat mengubah perilaku dan tindakan kita. Jika dulunya cenderung melakukan hal yang merupakan kesenangan secara duniawi dan memuaskan keinginan mata dan daging maka setelah lahir baru muncul keinginan roh yang bertentangan dengan keinginan daging. Perubahan terkadang melalui proses kehidupan dan berasal dari dalam, yaitu manusia batiniah kita.

Seorang teman dalam suatu aktivitas tertentu terjadi karena adanya kesamaan minat, misi dan visi. Jika peminatan berubah maka apa yang dikerjakan juga mengalami perubahan terlebih bila timbul perbedaan visi. Teman-teman yang awalnya memiliki persamaan nilai, minat dan visi akan merasa aneh dengan perubahan yang terjadi dalam diri kita. Menjadi sahabat Allah yang diubahkan oleh pembaharuan akal budi dikerjakan oleh Roh Kudus adalah sesuatu yang "asing" dan tidak lazim sehingga teman berusaha menarik kembali kepada kehidupan lama, jika usaha gagal maka hubungan pertemanan dapat berubah.

Manusia disibukan dengan visi yang dimiliki. Dengan perbedaan visi maka kegiatan yang kita kerjakan akan berbeda dan waktu yang terpakai dipergunakan untuk pencapaian visi yang baru. Hal ini menjadikan waktu kebersamaan dengan teman-teman lama berkurang. Manusia berkecenderungan menempuh jalan hidupnya sendiri-sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.

Dalam kasus-kasus tertentu perubahan hidup menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan karena menjadikan DIA jadi Raja dalam hidup kita dapat dibenci oleh teman-teman kita hingga ada sebagian kalangan menjadikan darah kita halal untuk dibunuh. Untuk mereka yang karena Yesus berada dalam bahaya, DIA berpesan janganlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Hidup dan mati adalah rahasia TUHAN dan jika belum waktunya selalu ada mujizat dan pertolongan TUHAN yang jadikan tetap dapat menjalankan kehidupan di dunia.

Pemazmur menulis bahwa sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku. Bagi pemazmur persahabatan yang tulus dan murni serta berkesan mendalam hingga sering makan bersama dapat berubah menjadi pengkhianatan. Hal ini juga dialami oleh Yesus yang dikhianati oleh murid-Nya sendiri yaitu Yudas Iskariot hingga mati disalibkan. Sahabat dapat menjadi lawan yang membunuh karena adanya kepentingan yang terselubung dari sebuah persahabatan. Dibunuh oleh sahabat tidaklah selalu disebabkan karena menjadikan Yesus pusat kehidupan kita sebab ada tertulis siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang tetapi siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak.

Kehilangan teman karena Yesus tidaklah sebanding dengan harga yang telah dibayar oleh Yesus untuk kita. Yesus adalah sahabat terbaik melampaui semua sahabat yang ada sebab DIA memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabatnya. (Yohanes 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.) Yesus menukar posisi-Nya saat disalibkan yang sebabkan setiap yang percaya dan menerima-Nya menjadi ahli waris dalam kerajaan surga.

Perubahan sikap teman-teman yang menjadikan sebagai orang yang dibuang dari suatu persahabatan tidaklah boleh menimbulkan sikap hati untuk membalas mereka. Tuhan ingin agar kita mendoakan mereka dengan tujuan dijamah oleh Tuhan dan sama seperti kita alami perubahan karena Kristus Yesus. Doakan mereka dan tetaplah bersikap seperti biasanya terutama saat mereka membutuhkan pertolongan atau bantuan kita dalam situasi-situasi tertentu. Tetap kasihi teman lama kita.

Kehilangan teman karena Yesus akan menuntun mendapatkan teman baru dalam Kristus Yesus yang memiliki kesamaan minat, visi dan misi. Contoh Paulus pada saat muda adalah orang Farisi radikal yang menganiaya orang Kristen dan turut dalam pembunuhan Stefanus. Kemudian bertobat, percaya dan lahir baru sehingga menjadi daftar pencarian orang dan target pembunuhan dari pemuka agama Yahudi. Paulus dalam perjalanan hidupnya mendapatkan teman-teman baru dalam Yesus bahkan menolongnya saat dipenjarakan karena memberitakan Injil. (Kisah Para Rasul 27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.)

Mungkin saat ini dalam keadaan lemah dan kesepian yang menimbulkan gairah hidup menurun karena kehilangan teman lama dan teman baru justru mengecewakan tidak seperti yang diharapkan. Mungkin ditempatmu hanya Anda satu-satunya orang yang percaya Yesus dan menjadikan Yesus sumber dan pusat kehidupan dan perlu teman. Ingat Yesus adalah sahabat terbaik, DIA tahu yang terbaik untukmu melampaui apa yang dianggap baik olehmu sendiri. Mintalah agar DIA memberikan sahabat dalam hidup ini menurut kehendak-Nya dengan waktu, tempat dan cara yang ditetapkan oleh TUHAN sendiri.

Pertemanan dan persahabatan yang terbaik berada dalam dunia nyata, tetapi jika hal itu belum ditemukan dapat dijumpai dalam dunia maya, yaitu internet meski harus berhati-hati karena terkadang yang ditampilkan di internet adalah identitas palsu atau berupa "Alter Ego." Selain itu dapat membina persahabatan mulai mendoakan teman-teman kita menjadi ciptaan baru sehingga teman-teman lama kita tetap menjadi sahabat yang lebih baik dibandingkan persahabatan di masa lalu.

Melalui perjumpaan pribadi dengan Yesus maka kita akan belajar dari Yesus untuk menjadi sahabat yang baik bagi orang lain misalnya membantu sasama menemukan tujuan hidup yang diperbaharui dalam karya Roh Kudus sebab kita telah lebih dahulu menjalani dan melewati proses kehidupan yang diubahkan oleh TUHAN.

Teman dan sahabat dapat meninggalkan kita dengan aneka sebab bukan hanya karena hidup menuruti kehendak-Nya melebihi melakukan apa yang diingini teman. Yeremia menulis: Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" Tuhan ingin kita mengandalkan-Nya dibandingkan dengan manusia lain yang ada di bumi. Dia adalah sahabat sejati yang dapat memberikan teman yang lebih baik dengan segala keterbatasan dari teman yang dimilikinya. Taruhlah harapan pada TUHAN bukan kepada manusia.



Tulisan lainnya:
Tuhan itu Sahabat Sejati
Letih Lesu Dan Empati Yesus
Menghargai Sesama Adalah Kebahagiaan
Mengatasi Kesepian
Kehadiran Allah


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)