Matthew Henry berdasarkan teks dalam ayat di atas memperingatkan agar tidak lancang yakin akan kelanjutan hidup kita, dan supaya tidak membuat rencana-rencana atas dasar kelancangan itu dengan keyakinan bahwa kita akan berhasil (ay. 13-14). Barnes' Notes on the Bible menyoroti keyakinan yang lancang mengenai masa depan, atau menyusun rencana yang menjangkau masa depan, tanpa pemahaman yang benar tentang ketidakpastian hidup, dan ketergantungan kita yang mutlak kepada Allah.
Secara tiori dalam membangun fondasi yang kokoh bagi perencanaan bisnis tidak bisa menghapus risiko ketidakpastian terhadap keputusan strategis dalam perencanaan dan kegiatan bisnis. Hellriegel,Jackson dan Scollum mengatakan bahwa risiko sesungguhnya berada pada kontinum (rangkaian) ketidakpastian dan kepastian. Dugaan atas masa depan mempengaruhi suatu pengambilan keputusan. Hal ini sifatnya subjektif karena bukan informasi objektif. Faktor yang mempengaruhi biasanya berdasarkan pengalaman dan intuisi yang sangat kental dengan hal-hal subjektif terkait bagaimana mengasumsikan masa depan yang menjadi dasar dalam membuat perencanaan bisnis.Carl Gustav Jung berpendapat setiap individu memiliki empat fungsi psikologi, yaitu: berpikir (thinking), perasaaan (feeling), sensasi (sensation), dan intuisi (intuition). Berpikir dan perasaan merupakan proses yang rasional berada di bawah kesadaran kita. Sensasi adalah persepsi terhadap lingkungan sedangkan intuisi terletak di alam bawah sadar. Gisli Haden termasuk Parikh menemukan fakta bahwa pelaku bisnis kecenderungan dalam perencanaan dan keputusan bisnis dipengaruhi intuisi. Menurut Parikh dalam kehidupan seorang profesional dalam kegiatan bisnis adalah:
- 56 % mengunakan intuisi dan logis dalam kehidupan profesionalnya.
- 75 % mengunakan lebih banyak intuisi.
- 80 % memiliki keyakinan relevansi intuisi dengan strategi dan perencanaan perusahaan.
Dalam mengambil keputusan erat kaitannya dengan proses logika berdasarkan asumsi. Hal yang mendasar harus diingat bila asumsi yang kita tetapkan apakah bisa mengantisipasi ketika efek asumsi itu berbeda dengan harapan kita. Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. State uncertainty dimana ketidakpastian disebabkan tidak mengerti bagaimana membuat prediksi atas kondisi lingkunngan perusahaan di masa depan.
2. Effect uncertainty yaitu ketidakpastian yang berhubungan dengan konsekuensi dari perubahan-perubahan lingkungan perusahaan atau bisnis.
3. Response uncertainty yaitu bagaimana perusahaan atau kegiatan bisnis menghadapi kondisi ketidakpastian.
Resiko dan asumsi dalam perencanaan bisnis sesuatu yang sangat luas dan dapat mencakup berbagai aspek, antara lain:
- Risiko Pasar: Fluktuasi harga, perubahan permintaan konsumen, munculnya pesaing baru, dan perubahan preferensi konsumen.
- Risiko Operasional: Gangguan pada proses produksi, kerusakan peralatan, kesalahan manusia, dan masalah kualitas produk.
- Risiko Keuangan: Perubahan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, kesulitan dalam mendapatkan pendanaan, dan risiko kredit.
- Risiko Strategi: Kegagalan dalam eksekusi strategi bisnis, perubahan strategi yang tidak tepat, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.
- Risiko Hukum: Perubahan regulasi, tuntutan hukum, pelanggaran hak kekayaan intelektual, dan masalah perizinan.
- Risiko Teknologi: Ketergantungan pada teknologi yang cepat berubah, ancaman cyber, dan kegagalan sistem informasi.
Sedangkan dalam contoh "Asumsi dalam Perencanaan Bisnis" misalnya:
- Pertumbuhan ekonomi akan terus stabil.
- Harga bahan baku akan tetap rendah.
- Persaingan tidak akan terlalu ketat.
- Produk baru akan diterima dengan baik oleh pasar.
Ketidakpastian memiliki pengaruh signifikan dalam perencanaan masa depan termasuk kegiatan bisnis. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian, semakin sulit untuk membuat prediksi yang akurat tentang masa depan. Berikut beberapa pengaruh signifikan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kualitas Pengambilan Keputusan: Ketidakpastian membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih kompleks dan berisiko. Informasi yang terbatas dan tidak pasti dapat menghambat kemampuan manajer dalam memilih alternatif terbaik.
- Efisiensi Sumber Daya: Perusahaan mungkin mengalokasikan sumber daya yang berlebihan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan skenario, yang pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi.
- Kecepatan Adaptasi: Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan akan kesulitan bertahan. Ketidakpastian mengharuskan perusahaan untuk lebih gesit dan fleksibel.
- Biaya Operasional: Ketidakpastian dapat meningkatkan biaya operasional, misalnya karena perlu adanya cadangan dana untuk menghadapi risiko yang tidak terduga atau karena perlu melakukan perubahan strategi secara berkala.
- Kinerja Keuangan: Ketidakpastian dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan, seperti penurunan pendapatan, peningkatan biaya, atau bahkan kerugian.
- Reputasi Perusahaan: Kegagalan dalam mengantisipasi risiko dapat merusak reputasi perusahaan di mata pelanggan, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.
Situasi masa depan yang memperbesar ketidakpastian dan atau yang memperbesar tingkat ketidakpastian antara lain:
- Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat produk dan layanan menjadi cepat usang.
- Perubahan Preferensi Konsumen: Perilaku konsumen yang terus berubah membuat sulit untuk memprediksi permintaan pasar.
- Persaingan yang Semakin Ketat: Munculnya pesaing baru dengan inovasi yang disruptif dapat mengganggu posisi pasar perusahaan yang sudah ada.
- Fluktuasi Ekonomi: Perubahan kondisi ekonomi global dan domestik dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan biaya produksi.
- Perubahan Kebijakan Pemerintah: Perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah dapat menciptakan ketidakpastian bagi pelaku bisnis.
- Bencana Alam dan Krisis Global: Peristiwa tak terduga seperti pandemi, bencana alam, atau konflik geopolitik dapat mengganggu rantai pasok dan operasi bisnis.
Yakobus mengingatkan bahwa manusia tidak mengetahui hari esok bahkan hidup manusia pun seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebagaimana manusia memiliki siklus dalam hidup di dunia yang bersifat linier yaitu suatu saat akan meninggal dunia lalu dihakimi oleh TUHAN maka dalam berbisnis pun ada beberapa konsep dan teori yang dapat membantu kita memahami siklus hidup perusahaan, seperti:
- Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle): Konsep ini menjelaskan tahapan yang dilalui oleh sebuah produk, mulai dari perkenalan hingga penurunan. Konsep ini seringkali dianalogikan dengan siklus hidup perusahaan secara keseluruhan.
- Teori Chaos: Teori ini menunjukkan bahwa sistem yang kompleks seperti bisnis dapat sangat sensitif terhadap perubahan kecil, yang dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda.
- Teori Evolusi: Konsep seleksi alam dalam teori evolusi dapat dianalogikan dengan persaingan bisnis, di mana perusahaan yang paling mampu beradaptasi akan bertahan.
Tahapan Siklus Hidup Produk (yang dapat dianalogikan dengan siklus hidup perusahaan) secara umum dibagi menjadi:
- 1. Tahap Perkenalan (Introduction) yaitu produk baru diperkenalkan ke pasar. Dalam kondisi seperti ini lazimnya bersifat: "Tingkat penjualan masih rendah, Biaya promosi tinggi, Perusahaan fokus pada membangun kesadaran merek.
- 2. Tahap Pertumbuhan (Growth) secara umum yang terjadi adalah: "Produk mulai diterima pasar, Penjualan meningkat pesat, Persaingan mulai meningkat, dan Perusahaan mulai memperoleh keuntungan.
- 3. Tahap Kedewasaan (Maturity) secara umum yang terjadi adalah: "Pertumbuhan penjualan mulai melambat, Persaingan semakin ketat, Perusahaan fokus pada mempertahankan pangsa pasar.
- 4. Tahap Penurunan (Decline) secara umum yang terjadi adalah: "Penjualan mulai menurun, Produk menjadi usang, Perusahaan mencari cara untuk memperpanjang umur produk atau keluar dari pasar.
Teori chaos menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks, perubahan kecil pada kondisi awal dapat diperkuat melalui interaksi yang tidak linear, sehingga menghasilkan efek yang sangat besar. Ini mirip dengan bola salju yang menggelinding menuruni bukit, semakin besar bola salju tersebut, semakin cepat ia menggelinding dan mengumpulkan salju lebih banyak.
Dalam teori chaos ada beberapa contoh yang dapat dijadikan model untuk membuat kerangka berpikir bahwa ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan manusia. Contoh:- Contoh dalam Alam yang dapat di jadikan model:
- Cuaca: Kepakan sayap kupu-kupu di Amerika Selatan dapat memicu badai tornado di Texas. Ini adalah contoh klasik dari efek kupu-kupu, di mana perubahan kecil dalam kondisi awal (kepakan sayap) dapat menyebabkan perubahan besar dalam sistem yang kompleks (cuaca).
- Sistem Cuaca: Perubahan suhu yang sangat kecil di satu wilayah dapat memicu perubahan pola cuaca yang signifikan di seluruh dunia.
- Gempa Bumi: Meskipun sulit untuk diprediksi secara tepat, gempa bumi sering kali dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik yang sangat kecil. - Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari yang dapat dijadikan model:
- Lalu Lintas: Sebuah kecelakaan kecil di jalan tol dapat menyebabkan kemacetan panjang yang memengaruhi ribuan pengendara.
- Epidemi: Penyebaran virus yang awalnya hanya menginfeksi sedikit orang dapat memicu pandemi global jika tidak ditangani dengan cepat.
- Reaksi Kimia: Perubahan kecil dalam konsentrasi bahan kimia dalam reaksi tertentu dapat menghasilkan produk yang sangat berbeda. - Contoh dalam Bisnis yang dapat dijadikan model:
- Pasar Saham: Berita kecil tentang suatu perusahaan dapat menyebabkan fluktuasi harga saham yang signifikan.
- Jaringan Sosial: Sebuah postingan viral di media sosial dapat memicu gerakan sosial yang besar.
- Rantai Pasok: Gangguan kecil pada satu bagian dari rantai pasok global dapat menyebabkan kekurangan produk di seluruh dunia.
Konsep manajemen terkadang lebih mengandalkan kemampuan manusia sehingga terkadang melupakan TUHAN dalam perencanaan bisnis. Kebanyakan berpikir bagaimana agar perusahaannya menjadi perusahaan yang dianggap entrepreneurial melihat ketidakpastian dalam perencanaan strategisnya. Perusahaan entreprenurial adalah perusahaan yang memiliki semangat inovasi, berani mengambil risiko, dan selalu mencari peluang baru untuk tumbuh. Mereka tidak hanya sekadar menjalankan bisnis yang sudah ada, tetapi juga aktif menciptakan produk, layanan, atau model bisnis yang unik dan berbeda. Ciri-ciri Perusahaan Entreprenurial, antara lain:
- Inovasi: Selalu mencari ide-ide baru dan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu.
- Orientasi pada Pelanggan: Memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Pengambilan Risiko: Berani mengambil keputusan yang tidak konvensional dan siap menghadapi ketidakpastian.
- Fleksibilitas: Mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan lingkungan bisnis yang dinamis.
- Kemandirian: Memiliki semangat untuk mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pihak luar.
- Visi yang Jelas: Memiliki visi yang jelas tentang masa depan perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai.
Usaha bisnis yang terjadi di perusahaan entrepreneurial salah satu tujuan yang penting bagaimana perusahaan bertahan lama dan terus bertumbuh di dunia. Ada perusahaan yang telah berdiri ratusan bahkan ribuan tahun, namun tidak semua dari mereka terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Contoh adalah "Kongo Gumi" sering disebut sebagai perusahaan tertua di dunia yang masih beroperasi. Perusahaan konstruksi asal Jepang ini didirikan pada tahun 578 Masehi dan telah berkontribusi dalam pembangunan banyak kuil Buddha di Jepang. Namun, pada tahun 2006, Kongo Gumi terpaksa bangkrut akibat krisis keuangan. Meskipun demikian, sebagian besar asetnya diakuisisi oleh perusahaan konstruksi lain, sehingga warisan dan keahliannya tetap lestari dalam bentuk baru.
Secara teori ada beberapa faktor yang memungkinkan perusahaan-perusahaan bertahan selama berabad-abad, antara lain:
- Adaptasi: Perusahaan-perusahaan ini mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, teknologi, dan kebutuhan pasar.
- Kualitas Produk atau Jasa: Mereka menawarkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi dan konsisten.
- Nilai Budaya: Mereka memiliki nilai-nilai budaya yang kuat dan diwariskan dari generasi ke generasi.
- Keterampilan Tradisional: Mereka memiliki keahlian tradisional yang sulit ditiru oleh pesaing.
- Keberuntungan: Tentu saja, faktor keberuntungan juga berperan dalam keberlangsungan hidup perusahaan.
Manusia diperhadapkan dengan ketidakpastian sehingga Yakobus menasihati agar kita berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu. Sangat mendasar sekali bahwa "Ketidakpastian dalam Perencanaan Bisnis" adalah kondisi di mana informasi yang tersedia tidak lengkap, tidak akurat, atau berubah dengan cepat sehingga sulit untuk membuat prediksi yang pasti tentang masa depan bisnis. Ini menciptakan tantangan signifikan dalam proses perencanaan, karena rencana yang dibuat hari ini mungkin sudah tidak relevan besok.
Ketidakpastian dapat muncul dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal bisnis. Contoh:- Lingkungan Eksternal, misalnya:
- Perubahan Ekonomi: Fluktuasi mata uang, inflasi, resesi, dan pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi permintaan konsumen dan biaya produksi.
- Perubahan Politik: Kebijakan pemerintah yang baru, peraturan yang berubah, dan ketidakstabilan politik dapat menciptakan ketidakpastian dalam lingkungan bisnis.
- Perubahan Teknologi: Munculnya teknologi baru, disrupsi digital, dan perubahan perilaku konsumen akibat teknologi dapat mengubah lanskap persaingan.
- Perubahan Sosial: Perubahan demografi, tren sosial, dan gaya hidup konsumen dapat mempengaruhi permintaan produk atau jasa.
- Bencana Alam: Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau pandemi dapat mengganggu rantai pasok dan operasi bisnis. - Lingkungan Internal, misalnya:
- Sumber Daya Manusia: Pergantian karyawan, masalah kinerja, dan kesulitan dalam merekrut talent yang tepat dapat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi bisnis.
- Proses Bisnis: Ketidak efisienan dalam proses bisnis, masalah kualitas produk, dan kesulitan dalam mengelola perubahan dapat menghambat pertumbuhan bisnis.
- Teknologi Informasi: Ketergantungan pada teknologi informasi yang rentan terhadap serangan siber atau gangguan teknis dapat mengganggu operasi bisnis. - Prediksi Pasar, misalnya:
- Permintaan Konsumen: Memprediksi perubahan dalam preferensi konsumen, tren pasar, dan ukuran pasar yang tepat sangat sulit.
- Perilaku Persaingan: Memahami strategi pesaing, inovasi produk pesaing, dan reaksi pesaing terhadap perubahan pasar sangat menantang. Mengelola Ketidakpastian.
Ketidakpastian dalam perencanaan bisnis yang mengakibatkan menarik perhatian publik adalah bila bisnis yang dikelola mengalami penurunan yang signifikan. Misalnya:
- Perusahaan terdaftar di bursa saham mengalami alami delisting sehingga dinyatakan "delisted"
- Perusahaan terdaftar di bursa komoditi alami fluktuasi harga komoditas yang drastis, perubahan permintaan pasar, atau masalah dalam penyimpanan dan pengiriman komoditas.
- Perusahaan yang menerbitan Obligasi mengalami kegagalan dalam membayar bunga obligasi, penurunan peringkat kredit, atau pelanggaran ketentuan perjanjian obligasi.
- Perusahaan yang mencetak Cryptocurrency mengalami fluktuasi harga cryptocurrency yang ekstrem, serangan hacker, atau perubahan regulasi yang merugikan.
Ketidakpastian dalam dunia bisnis adalah hal yang tak terhindarkan sehingga ada beberapa nilai utama yang harus diperhatikan saat situasi penuh ketidakpastian, yaitu:
- Adaptasi: Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan tak terduga adalah kunci keberhasilan dalam bisnis yang penuh ketidakpastian. Perusahaan yang adaptif mampu mengubah strategi, model bisnis, atau bahkan produk mereka untuk tetap relevan.
- Inovasi: Inovasi adalah kunci untuk menciptakan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang ketat. Perusahaan yang inovatif selalu mencari cara-cara baru untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Resiliensi: Kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kegagalan atau tantangan adalah ciri khas perusahaan yang tangguh. Resiliensi memungkinkan perusahaan untuk belajar dari kesalahan dan terus maju.
- Fleksibilitas: Perusahaan yang fleksibel mampu bergerak cepat dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang tidak pasti. Fleksibilitas juga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang baru yang muncul.
- Fokus pada Pelanggan: Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Perusahaan yang fokus pada pelanggan akan lebih mampu mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan baru.
- Kolaborasi: Kolaborasi dengan mitra bisnis, pemasok, atau bahkan pesaing dapat membuka peluang baru dan membantu perusahaan mengatasi tantangan yang kompleks.
- Kepemimpinan yang Kuat: Kepemimpinan yang kuat dan visioner sangat penting untuk membimbing perusahaan melewati masa-masa sulit dan mencapai tujuan jangka panjang.
- Manajemen Risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko adalah keterampilan yang sangat penting bagi setiap pengusaha.
Pelaku bisnis banyak melakukan berbagai macam pendekatan agar mampu mengatasi ketidakpastian tetapi yang terjadi ada sejumlah perusahaan yang "gulung tikar". Sejumlah faktor yang menyebabkan perusahaan atau kegiatan bisnis seperti siklus hidup manusia yang seperti uap antara lain disebabkan:
- Kegagalan Beradaptasi: Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi akan tertinggal.
- Persaingan yang Ketat: Persaingan yang semakin ketat dapat menggerus keuntungan perusahaan.
- Kesalahan Strategi: Keputusan bisnis yang salah dapat menyebabkan kerugian finansial.
- Perubahan Ekonomi: Fluktuasi ekonomi, seperti resesi, dapat berdampak negatif pada bisnis.
Yakobus 4:13 adalah gambaran manusia dengan begitu yakinnya mengambil keputusan dalam hal-hal dan urusan tertentu dalam hal ini adalah kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial, seakan-akan setiap saat dalam hidupnya tidak bergantung pada Tuhan. Alkitab juga mengisahkan banyak cerita tentang sejumlah orang yang merasa "profesional" dibidang tertentu sehingga tidak memerlukan TUHAN. Dalam Matius 8:23-27 pun menceritakan bahwa murid-murid Yesus merasa mampu untuk menjadi nahkoda perahu tetapi saat tiba-tiba angin ribut mengamuk, maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Yesus, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa. Perjalanan hidup manusia tidak dapat dipisahkan dengan kemungkinan hadirnya sesuatu yang tidak diprediksikan sebelumnya sebab ketidakpastian sewaktu-waktu bisa menghampiri.
Mungkin Anda selalu siap untuk berubah bila ketidakpastian menghampiri. Mungkin usaha bisnis Anda "Perusahaan Besar yang Inovatif" sehingga secara terus menerus sehingga mampu untuk:
- Memicu Pertumbuhan Ekonomi: Perusahaan entreprenurial menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatkan Produktivitas: Inovasi yang terus-menerus dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
- Memecahkan Masalah Sosial: Banyak perusahaan entreprenurial fokus pada penyelesaian masalah sosial yang ada.
Firman TUHAN ada tertulis dalam Lukas 12:20-21; Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. Berdasarkan perkataan Yesus yang ditulis oleh Lukas, seorang yang melakukan kegiatan ekonomi ada kemungkinan alami keberhasilan dalam tanpa melibatkan TUHAN dalam periode waktu yang terbatas, yaitu saat pelaku bisnis memiliki "intuisi yang baik" dalam berbisnis, namun intuisi bukan bersifat dalam alam sadar sehingga ada faktor yang tidak dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sekalipun tanpa TUHAN dapat sukses dalam melakukan kegiatan ekonomi, kehidupan manusia tidak tergantung sepenuhnya dengan apa yang dihasilkan dalam bekerja terlebih-lebih jika kematian telah tiba waktunya. Kematian dalam konteks tulisan ini adalah kematian hidup manusia pelaku kegiatan ekonomi dan juga kegiatan usaha berhenti beroperasi misal karena pailit.
Yakobus yang dipimpin oleh TUHAN meminta agar dalam membuat perencanaan bisnis jangan melupakan TUHAN. Bila tidak melupakan TUHAN langkah selanjutnya perhatikan peringatan TUHAN bila usaha bisnis disertai dan diberkati oleh TUHAN sehingga menjadi kaya. (Yakobus 5:1-6) Usahakan agar kekayaan yang didapat kegiatan ekonomi bukan saja menjadikan diri kita orang sukses dalam hal ekonomi tetapi juga menjadi "kaya di hadapan TUHAN"!
Dalam ketidakpastian kegiatan ekonomi ada potensi terjadinya guncangan ekonomi sehingga apa saja yang dianggap sebagai kekayaan dalam hal ekonomi adalah sesuatu yang tidak tentu meski dicari oleh banyak orang di dunia. Bila memperhatikan apa yang pernah dialami oleh bangsa Israel jika mereka melupakan Tuhan maka terkadang hadir aneka hukuman sebagai kutukan yang akan menimpa mereka. Contoh:
- Kekeringan dan Kelaparan: Tuhan akan menahan hujan sehingga tanah menjadi tandus dan tidak menghasilkan panen. Kelaparan pun akan melanda negeri.
- Penyakit: Berbagai penyakit akan mewabah di tengah-tengah mereka.
- Penaklukan oleh Bangsa Lain: Bangsa Israel akan menjadi budak bagi bangsa lain.
- Kehilangan Berkat: Semua berkat yang telah Tuhan berikan akan dicabut.
Nasihat yang tercantum dalam Kitab Suci dalam menjalani kehidupan di dunia yang sarat ketidakpastian, antara lain:
- Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:5-6)
- Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
- Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:6-7)
- Tulisan lainnya:
- Resiko Kerugian, Manajemen Resiko dan Hikmat TUHAN
- Nasihat Salomo Untuk Budaya Instan
- Pola Bisnis Allah dan Sistem Manajemen Manusia
- Membina Kepercayaan Merebut Pasar
- Kekayaan Yang Mendatangkan Kemalangan
- Hidup Krisis Waktu Resesi
- Menyimpan Dan Memiliki Harta di Surga
- Langkah Manusia Bergantung pada Allah