Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Ibrani 12:26,27
Kitab Suci menggambarkan dunia sedang berjalan menuju penghancuran dirinya sendiri. Persatuan dunia atau globalisme, universialisme dalam segala bidang kehidupan manusia merupakan rencana, sarana dan kondisi yang diciptakan Iblis untuk memunculkan Antikris naik tahta dunia menjadi pemimpin tunggal mewakili kepentingan kerajaan setan. (1 Yohanes 5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat) Alkitab, Kitab Suci juga menyatakan bahwa TUHAN tidak tinggal diam melihat kegiatan Iblis, IA akan mengguncang bumi hingga yang tetap ada hanyalah Kerajaan Allah.
Dalam teks Alkitab tercatat dalam sejarah dimana TUHAN bersuara yang mengguncangkan bumi, yaitu saat menyampaikan firman-Nya di Gunung Sinai (Keluaran 19:18,19 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.) Peristiwa selain di Sinai juga terjadi saat Bait Suci pasca-pembuangan yang baru menerima kemuliaan. Bait Suci yang baru akan lebih baik daripada yang pertama. (Hagai 2:6,7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.) Guncangan akan dilakukan TUHAN sampai hanya ada yang tidak dapat digoncangkan.
Saat terjadi guncangan ada sebagian berpikir bahwa itu dilakukan oleh setan / iblis sehingga berdoa untuk menghentikannya dengan mengikat setan, tetapi justru doa doa kita harus diselaraskan dengan rencana TUHAN agar guncang yang besar itu memurnikan sehingga menjadi umat yang layak bagi-Nya. Jika guncangan dari iblis hal terjadi itu tetap karena diizinkan oleh TUHAN dan TUHAN tetap yang mengatur setiap setiap peristiwa yang menguncang sendi kehidupan manusia di muka bumi. Guncangan demi guncangan terjadi sampai akhirnya kerajaan iblis akan binasa diguncang oleh TUHAN sebab hanya Kerajaan Allah yang tinggal tetap.
Guncangan terjadi dalam banyak sisi kehidupan manusia. Teror, skandal moral, kriminalitas, bencana alam, krisis ekonomi dan penyakit menular yang terjadi setiap waktu yang menunjukkan bahwa bumi semakin tidak pasti sampai dimana goncangan akan mencapai titik kulminasinya saat tiba suatu hari dimana langit dan bumi akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. 2 Petrus 33:10
Gereja pun diguncang! |
Saat suara-Nya mengguncang bumi maka umat manusia berdiam diri karena sangat menggetarkan. Manusia tunduk sebab waktu itu hanya TUHAN saja yang bersuara. Di Sinai, Musa mendengar suara TUHAN dengan jelas sedangkan bangsa Israel diliputi rasa takut. Saat TUHAN bersuara diduga akan ada hamba TUHAN yang peka mendengar suara TUHAN dan menyampaikan kepada umat manusia. (Bandingkan Amos 3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?")
Saat ini dunia sedang dilanda pandemi virus corona. Virus corona mengguncang bumi tetapi masih banyak yang tidak terguncangkan. Bumi dan langit masih ada tetapi cukup mengurangi aktivitas kegiatan manusia. Physical distancing diberlakukan disejumlah tempat. Akibatnya, aktivitas industri dan mobilisasi orang dan barang yang selalu menyebabkan penurunan kualitas udara dihentikan. Kualitas udara membaik. Selain udara, air sungai dan laut di sejumlah tempat dilaporkan turut mengalami perbaikan sebab sekarang waktunya manusia dipaksa diam istirahat melakukan "sabat" serta memberi waktu untuk merenungkan firman TUHAN dengan sepenuh waktu. Kesibukan gereja harus berhenti dan dievalusi jika ada kegiatan banyak secara online. Semua ajaran yang diajarkan selama ini harus direnungan, dievalusi termasuk ajaran sosial gereja yang menekankan aspek berkelanjutan sedangkan segala sesuatu berubah. Segala tradisi-tradisi manusia, doktrin-doktrin manusia, dan interprestasi-interprestasi manusia akan dan harus dirobohkan.
Tuhan menginginkan umat yang tidak terguncangkan sekalipun keadaan dalam terguncang karena bersandarkan kepada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dalam nama Yesus Kristus. Bersandar sepenuhnya kepada Tuhan dan Firman-Nya adalah modal yang menjadikan hidup bertahan dalam gejolak yang mengguncang segala sesuatu. Jika hidup berkenan kepada-Nya dengan sungguh-sungguh bertobat dan merendahkan diri di hadapan TUHAN, berpaling dari kehidupan duniawi dan menerima kelahiran baru. Tuhan perlu memurnikan kita dengan ujian-ujian iman melalui guncangan. Kita sebagai manusia terlalu bebal untuk bertobat, apalagi kalau keadaan kita sangat nyaman. Kehidupan Kristen bukan hanya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan setelah itu kita bisa berbuat apa saja. Tetapi mengenal Dia atau lebih tepat lagi dikenal oleh Dia (Galatia 4:9), yang perlu kita capai.
"Segala sesuatu yang dapat diguncangkan akan diguncangkan". Gereja selama ini beranggapan yang mengguncangkan adalah berupa: terungkapnya skandal, perpecahan, aniaya dan teror serta penghakiman. Hadirnya pandemi penyakit menular ternyata mengguncangkan gereja. Melalui guncangan proses pemurnian dilakukan Tuhan atas gereja-Nya sudah dimulai, bahkan pertama dari goncangan Tuhan terhadap yang lain.
Gereja TUHAN alami penghakiman! Tuhan Sang Hakim sebelum menghakimi orang banyak, firman-Nya akan menghakimi rumah Tuhan. ( 1 Petrus 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? ) Rumah TUHAN, yaitu gereja dan umat pilihan-Nya dapat terguncang karena TUHAN Adil dan Sempurna akan menghakimi. Gereja TUHAN apakah mengikuti pimpinan TUHAN yang berasal dari Firman Tuhan dan Roh TUHAN ataukah telah keluar dari jalan-jalan-Nya TUHAN? Tradisi, legalistik dan tata tertib gereja bahkan filsafat dunia seringkali menghambat pekerjaan Roh Tuhan dalam menghidupkan gereja mati atau suam-suam sementara mereka berpikir sudah berjalan dalam kebenaran. Penghakiman milik TUHAN dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan firman-Nya akan diguncang dan terguncang. TUHAN memperbaharui gereja dan orang pilihan-Nya.
Guncangan terhadap gereja dan umat pilihan-Nya adalah menjadikan sesuatu menjadi baru. Dengan semakin dekatnya Yesus datang kedua kali maka TUHAN memaksa gereja-Nya melakukan pembaharuan demi pembaharuan agar kemuliaan TUHAN semakin nyata di tengah dunia. Gereja diguncang lewat aniaya dan penghakiman serta diberi "tahun sabat" dengan hadirnya virus corona menandakan Roh Allah bekerja dan memurnikan semua orang di dunia untuk siap menyambut kedatangan Yesus dengan menguncang semua yang dapat diguncang. Program yang disusun untuk berkelanjutan jika tidak sesuai dengan program-Nya harus direvisi. ("Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru…" Yesaya 43:19a).
Suara-Nya mengguncang segala sesuatu termasuk gereja. Lewat tiang awan dan tiang api, TUHAN membawa gereja masuk ke padang gurun agar mendapatkan Kanaan, tanah perjanjian. Di gurun terjadi pemurnian sehingga hasilkan emas murni seperti yang dikatakan Ayub. (Ayub 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.) Untuk mendapatkan yang lebih baik dari TUHAN terkadang harus menanggalkan yang milik kita yang lama.
Jika merasa masuk ke "padang gurun", bersyukur dan tetap beriman percaya kepada TUHAN sebab guncangan aniaya dan penderitaan menghasilkan ketekunan dan membuahkan pengharapan, dan pengharapan tidak akan mengecewakan. Tinggal dalam Yesus maka alami kasih karunia demi kasih karunia. (Yohanes 1:16)
Saat gereja diguncang TUHAN sebenarnya kerajaan kegelapan ikut alami hal sama sebab guncangan yang memurnikan gereja TUHAN yang akan mengalahkan penghulu-penghulu jahat di udara meskipun berdasarkan Wahyu 13:7 untuk seketika musuh umat pilihan-Nya yaitu orang orang kudus berkuasa di bumi dan membunuh umat pilihan-Nya ( Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.)
Gereja seharusnya berdiri di atas Batu Karang Yesus Kristus dengan firman-Nya maka alam maut tidak menguasainya. Guncangan akan menjadikan dua kelompok besar yaitu yang ikuti petunjuk Roh Kudus dan yang terpaut kepada hal-hal tampak rohani tetapi sesungguhnya menyangkal kuasa Tuhan ( 2 Timotius 3:5) Hanya yang tidak terguncangkan yang akan "diangkat dan dipromosikan" menjadi rumah doa sesungguhnya. Gereja TUHAN yang kudus akan semakin kudus oleh guncangan dan yang najis dan cemar akan semakin najis dan cemar. Yang ikut gerakan Tuhan saat terjadi guncangan akan menggenapi visi TUHAN.
Guncangan akan terus terjadi sehingga peran Roh Kudus yang berlimpah sangat diperlukan agar tetap bertahan dan berdiri ditengah gelora badai. Guncangan yang terjadi membuat kuasa kegelapan bekerja lebih giat untuk menyesatkan karena semakin lama makin genap penghukuman terhadap mereka. Dengan pertolongan Roh Kudus maka tempat perjanjian sebagai pelabuhan terakhir dapat dicapai disana tempat yang teduh.
Berdiam dalam lindungan TUHAN adalah tempat aman tetapi jika TUHAN inginkan hidup semakin murni dihadapan-Nya maka tetaplah akan mendapatkan guncangan. Memahami kegerakan Tuhan saat keguncangan terjadi kiranya dikaruniakan TUHAN kepada kita dan kita turut dalam lawatan-Nya yang mengguncangkan dunia.
- Tulisan lainnya:
- Pembimbing Sejarah Gereja
- Gereja Metaverse Sebagai Gereja Masa Depan?
- Gereja Dan Rumah Tangga
- Memilih Bergereja Lokal
- Semakin Dibabat Semakin Merambat
- Teror Dan Kerajaan Allah