-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pembimbing Sejarah Gereja

Rabu, 23 Agustus 2017 | Agustus 23, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-07T18:15:33Z
Buku pembimbing ke dalam sejarah gereja di cetak oleh penerbit BPK Gunung Mulia, Nopember 1985 sewaktu penulis telah mengajar di Sekolah Tinggi Theologia Jakarta setelah mengajar sebagai dosen Fakultas Theologia UKI-Tomohon dari tahun 1982 sampai 1985.

Sejarah gereja dalam kurikulum pendidikan tinggi theologia di Indonesia dibagi atas sejarah gereja umum, sejarah gereja Asia dan sejarah gereja Indonesia. Pembimbing ke Dalam Sejarah Gereja membimbing mengenal sejarah gereja umum dengan pertimbangan mahasiswa mahasiswa di Indonesia kesulitan dalam mempelajari sejarah gereja umum.

Sejarah gereja umum adalah bidang studi yang penting karena gereja adalah am dan universal serta gereja-gereja di Barat yang menyebarkan injil diIndonesiasekaligus sejarah dan kebudayaannya. Buku pembimbing ke dalam sejarah gereja memberi petunjuk praktis mempelajari sejarah gereja, meneliti sejarah gereja, mengali literatur perpustakaan sejarah gereja agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut.

Pembimbing Ke Dalam Sejarah Gereja dilampirkan antara lain:
  • Lampiran beberapa buku refensi yang berguna untuk mempelajari sejarah Gereja.
  • Lampiran tabel sejarah gereja abad pertama sampai abad kesembilan-belas.
  • Lampiran tabel sejarah gereja abad ke-20.
Isi Buku Bab 1

Apa Itu Sejarah Gereja Sejarah gereja adalah ilmu sejarah yang memjadikan gereja sebagai menjadi obyek atau sasaran penelitian. Inti dan hakekat ilmu sejarah adalah uraian mengenai peristiwa yang pernah terjadi. Ilmu sejarah mencoba menafsirkan fakta historis, menetapkan arti dan makna dari apa yang terjadi pada masa lampau, juga dalam hubungannya dengan peristiwa lain dengan tujuan menciptakan suatu gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang masa yang telah silam.

Pokok sejarah gereja dibedakan dua macam yaitu dengan pendekatan kenyataan empiris dan pendekatan pandangan theologis mengenai gereja.
Sejarah Gereja sebagai mata pelajaran theologis Ilmu sejarah gereja dalam kurikulum theologis, mendapat tugas lebih luas, yaitu meneliti pokoknya dengan metode theologis yang berhubungan misal dengan biblika dan sistematika.
Sejarah gereja terpanggil untuk meneliti theologia gereja, ajaran-ajaran yang dirumuskan oleh gereja masa lampau kemudian dinilai benar tidaknya theologia yang dianut oleh gereja pada masa dan tempat tertentu menurut ukuran yang berlaku untuk setiap theologia, yakni Firman Allah dalam Alkitab.

Guna ilmu sejarah gereja untuk studi theologia adalah untuk:
  • Memperkaya kita sebagai manusia dan sebagai orang percaya
  • Memperdalam pengetahuan dan pemikiran thelogia
  • Menjadikan lebih kritis dan waspada terhadap perkembangan baru dalam theologia.
  • Mengajarkan kita untuk kurang memutlakan pemikiran theologia kita sediri.
  • Menghubungkan kita dengan orang kristen dari gereja-gereja lain.
Bab II

Garis Besar Sejarah Gereja Pembagian sejarah Gereja dibedakan menurut tempat, menurut waktu dan menurut segi.
Pembagaian menurut tempat biasanya dibedakan sejarah geraja Indonesia, Eropa dan Umum.
Sedangkan sejarah gereja menurut waktu dengan melakukan periodisasi berdasarkan waktu.
Pembagaian menurut segi adalah penghayatan iman, terdapat aspek rahoni, aspek sosial, aspek politis dan dibedakan menurut sub bidang misalnya menurut denominasi atau konfesi, liturgia.

Segi-segi sejarah gereja terutama menyangkut sejarah dogma dan sejarah theologia. Sejarah dogma membatasi pada ajaran gereja sedangkan sejarah theologia adalah sejarah usaha theologia lebih luas sehingga tak dibatasi dogma misalnya sejarah sosial gereja dan sejarah kesalehan. Sejarah gereja telah terjadi sejak jemaat pertama didirikan, yaitu sekitar dua puluh abad sehingga dilakukan periodisasi yang dibatasi dengan tahun atau peristiwa tertentu dan memiliki corak tersendiri yang menbedakan periode satu dengan periode lainnya. Dalam pengantian suatu periode terjadi diskontinuitas dan juga kontinuitas.

Periodisasi dikelompokkan menjadi :
  • gereja kuno 30-590 M;
  • gereja abad pertengahan 590-1492/1517;
  • gereja pada zaman baru 1942/1517-kini.
Gereja kuno.

Gereja mulai timbul dan berkembang. Dari kelompok kecil gereja menjadi kuasa yang menentukan pada segala bidang kehidupan. Gereja kuno memiliki ciri seperti:
  • Diletakkan dasar organisasi, liturgi dan ajaran-ajaran gereja.
  • Pada umumnya berada di wilayah kekaisaran Romawi.
  • Kebudayaan gereja lahir diwarnai kebudayaan Helenisme. Zaman gereja kuno dibagi menjadi saat gereja tidak diakui negara dan setelah diakui negara tahun 313.
Timbulnya Gereja ( 30-313). Gereja berbentuk organisasi berdasarkan organisasi yang terdapat dalm rumah-rumah ibadah Yahudi/ presbyteros bagi kelompok berlatar belakang Yahudi dan di kelompok masyarakat Helenis dipimpin oleh penilik / episkopos.
Adanya gereja di tengah masyarakat dan berkembang sekalipun tidak diakui bahkan ditindas hingga terbentuknya pembagian tugas dalam struktur organisasi yang rapi. Karena dipaksa oleh tantangan dari luar dan dari dalam untuk dapat bertanggungjawab imannya maka dikembangkan theologia. Tantangan dari filsafat Yunani adalah menganggap agama Kristen adalah kebodohan serta dari agama-agama lain.


Gereja mulai membuktikan bahwa agama Kristen bukanlah kebodohan, melainkan filsafat yang lebih agung dan jalan ke keselamatan yang sejati.
Tantangan juga dari dalam yaitu ajaran dari bidat-bidat terutama dari aliran gnostik.
Hadapi gnostik maka keluarlah hal ajaran yang benar yaitu: kanon Alkitab, pengakuan iman, dan pewarisan jabatan uskup.
Sampai tahun 250penghambat bersifat insidental dan lokal dan sejak 250-313 terjadi hambatan secara sistematik hingga di tahun 313 Konstantinus merebut kekaisaran Romawi dan gereja diakui keberadaannya.

Pada masa gereja diakui negara, terjadi peristiwa penting diantaranya:
  • Edikt Milano di tahun 313 oleh Kanstantinus dan edikt Theolosius tahun 380 oleh Theodosius
  • Konsili Nicea tahun 325 dan konsili Konstantinopel tahun 380 soal Trinitas.
  • Konsili Chalcedon tahun 451 soal Kristologi
  • Terjadinya skhisma akibat perbedaan pandangan.
  • Lahirnya biara-biara pada abad 4 dan menjadi ordo di abad ke-6
  • Pertengahan abad ke-5, Paus Roma mengambil alih peran kaisar Romawi.
  • Tumbangnya kekasairan Romawi Timur abad ke-7 dan putusnya komunikasi Roma dan Timur.
  • Abad pertengahan (590-1492/1517) Bila berpatok pada penjelajahan samudra maka pada tahun 1492 maka gereja sudah berjumpa dengan penduduk benua Amerika melalui Columbus dan bila abad pertengahan berakhir tahun 1517 berdasarkan pergerakan Reformasi Martin Luther. 
  • Abad pertengahan dibagi menjadi tiga masa yaitu awal abad pertengahan (590-910); Adab pertengahan yang jaya (910-1300); Akhir abad pertengahan (1300-1492/1317)
Beberapa peristiwa dalam awal abad pertengahan diantaranya:
  • Gereja di Timur Tengah dan Afrika Utara mendapat serbuan Islam, sedangkan seluruh Eropa telah memeluk agama Kristen termasuk Rusia sekitar tahun 1000M
  • Dogma gereja Timur tidak berubah sedangkan gereja Barat ditambah dengan ajaran lain Beberapa peristiwa dalam awal abad pertengahan yang Jaya, diantaranya:
  1. Pembaharuan kebiaraan di Cluny, Perancis
  2. Berkembangnya theologia skholastik yang dibedakan: 
    1. a/ awal skholastik 1000-1200 dengan tokoh Anselmus dari Canterbury; 
    2. b/ Kejayaan skholastik abad 13 dengan tokoh Thomas dari Aquino; 
    3. c/ Akhir abad pertengan dengan tokoh William dari Ockham
  3. Ilmu pengetahuan berkembang secara pesat. Lahir universitas-universitas.
  4. Paus menjadi pemimpin masyarakat terutama paus Innocentius III dan mulai berkurang hingga paus Bonifatius VIII
Akhir abad pertengahan, kepausan berada di bawah kendali raja Perancis. Kemerosotan pengaruh di masyarakat sehingga yang dicari paus memperoleh kedudukan politiknya seperti kuasa serta pengaruh dan uang. Adanya usaha mereformasi gereja seperti skhisma kepausan 1415 dipulihkan. Di akhir abad pertengahan muncul renaissanse / humanisme.

Zaman baru (1492/1517-kini) Gereja mulai melampaui batas batas geografis tradisional dan menyebar ke seluruh dunia. Pertama-tama Roma-Katolik kemudian gereja Prostestan. Zaman baru dimulai dari reformasi oleh Martin Luther dan Revolusi Perancis. Reformasi tidak hanya menyebabkan gereja baru dibentuk tetapi mempengaruhi Katolik-Roma melaksanakan kontrareformasi.

Kritik Martin Luther kepada dua hal dan mengandung dua unsur, yaitu:
  1. Menolak anggapan seolah-olah dengan sakramen-sakramen dan dengan perbuatan-perbuatan baik yang diperintahkan gereja, manusia menerima ,keselamatan
  2. Menolak bahwa gereja berhak menentukan tafsiran Alkitab yang benar dengan mengukur tafsiran dengan tradisi gereja
Kritik martin Luther ditolak; ia dikucilkan. Ditahun 1521 ada perbedaan dengan jelas antara Katolik dan Protestan.
Kelompok Reformasi radikal ada tiga aliran, walaupun sering terlihat campuran antara aliran satu dengan yang lain. Mereka adalah : Anabaptis, Spritualisme dan anti trinitas. Anabaptis mengutamakan baptisan orang dewasa, iman harus menjadi nyata. Spritualisme menekanakan pimpinan langsung dari Roh Kudus, Anti-trinitas adalah menolak dogma dogma gereja kuno hal trinitas dan kristologi sebagai kurang rasional.

Jawaban Katolik-Roma terhadap Reformasi terdiri dua tindakan yaitu didirikan ordo Yesuit dan diadakan konsili di Trente (1545-1563)

Pietisme dan pencerahan ( 1650-1789) adalah aliran yang menekankan kesalehan. Pietisme menekan bahwa iman bukan tindakan otak saja, melainkan menyerahkan pribadi kepada Allah dengan hati dan jiwa.

Gereja sesudah Revolusi Perancis (1789 – kini) dibagi dalam dua bagian yaitu: bagian satu abad ke-19 M dan abad ke-20M.

Yang terjadi di abad ke-19 diantaranya:
  • Diusahakannya mengatur negara dengan demokratis
  • Usaha memulihkan kembali keadaan politik dan sosial sebelum revolusi Perancis
  • Usaha orang-orang Eropa untuk keluar ke seluruh dunia memperluas pengaruh politik di dunia dan juga mengabarkan iman Kristen di seluruh dunia. 
  • Timbulnya gerakan sosialisme dan komunisme yang dipelopori Karl Marx dan Freiedrich Engels.
  • Adanya dua gerakan theologia yang berlawanan yaitu theologia pietis dan ortodoks dengan theologia modern dan liberal
Yang Terjadi di abad ke-20 diantaranya:
  • Gerakan oikumenis
  • Terbentuknya IMC di tahun 1921 dan 1961 bergabung dengan dewan gereja-gereja sedunia.
  • Adanya gerakan “iman dan tata gereja”, gerakan untuk “kehidupan dan kegiatan”, World Alliance
  • Terbentuknya World Council of Churches
  • Bila Roma-Katolik adakan konsili dihadiri peninjau-peninjau dari gereja gereja lain..

Informasi selengkapnya miliki bukunya dan atau hubungi ~ http://www.bpkgm.com
×
Berita Terbaru Update