Membalas dendam seolah-olah mendapat tempat dalam hukum Taurat sebab ada firman yang berbunyi: "Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." ⇄ Ulangan 19:21 tetapi oleh Yesus diperbaharui menjadi "Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (Matius 5:38-39).
Hukum Taurat Musa seperti dalam Imamat 24:20; Ulangan 19:21 mengenal hukum pembalasan (yang dilakukan oleh manusia), lex talionis, sehingga dianggap menjadi dasar pembenaran untuk melakukan balas dendam. Apakah balas dendam dibenarkan oleh Taurat? Dalam Imamat 19:18 ⇄ Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Hukum Taurat sekalipun menganut "asas lex talionis" tetap menganjurkan untuk tidak melakukan balas dendam tetapi kasihi sesama manusia
Dalam Perjanjian Lama, Allah hanya sekali mengizinkan manusia membalas dendam dalam nama-Nya, yaitu ketika bangsa Midian telah melakukan tindakan yang keji terhadap umat Israel, cawan murka Allah telah penuh, dan Ia memerintah supaya Musa memimpin bangsa Israel untuk berperang melawan mereka. "TUHAN berfirman kepada Musa: 'Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu'" (Bilangan 31:1-2). Sekali lagi, disini, Musa tidak bertindak atas kehendak pribadinya; ia hanya bertindak sebagai penyalur kehendak Allah yang sempurna di bawah bimbingan dan perintah-Nya.
Jika baca Perjanjian Baru maka hukum yang melarang balas dendam sangat jelas. Misal: "dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: 1 Petrus 3:9"
Pernyataan dari Rasul Petrus di atas memberikan petunjuk kepada kita agar kita:
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
- Amsal 20:22 ⇄ Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.
- Roma 12:17 ⇄ Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
- Tidak membalas caci maki dengan Caki
- 1 Petrus 2:23 ⇄ Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
- Memberkati mereka yang jahat dan yang memcaci maki
- Lukas 6:28 ⇄ mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
- 1 Korintus 4:12 ⇄ kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
Balas dendam sesuatu yang dilarang meskipun terkadang timbul niatan untuk itu. Contoh: "Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, ketika hendak mempersiapkan perjalanan Yesus dengan team pelayanan-Nya menuju Yerusalem melewati daerah Samaria ternyata dilarang oleh penduduk Samaria timbul niat menghukum. Mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Lukas 9:54). Yesus menegur mereka sebab mengasihi mereka yang merencanakan kejahatan.
Nasihat Firman Tuhan bukanlah membalas dendam melainkan:
- Berharap kepada TUHAN Roma 12:19 ⇄ Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
- Menyatakan kasih Lukas 6:35 ⇄ Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
- Berikan tempat kepada murka Allah Roma 12:19 ⇄ Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
- Bersabar Matius 5:39 ⇄ Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
- Meminta berkat Roma 12:14 ⇄ Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
- Mengalahkan dengan kebaikan Roma 12:20 ⇄ Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
- Mencegah orang lain jangan balas dendam 1 Samuel 25:24,25 ⇄ Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.
- Bersyukur sebab tidak balas dendam 1 Samuel 25:32-33 ⇄ Lalu berkatalah Daud kepada Abigail: "Terpujilah u TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada hari ini; terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Jika kita berkeras hati menginginkan keadilan saat di dunia bukan balas dendam maka Petrus memberikan saran agar "Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. ⇄ (1 Petrus 2:13-14) Raja atau pemerintah memiliki wewenang untuk menegakan keadilan sesuai undang-undang yang berlaku maka jika mau keadilan dapat ajukan kepada mereka dimana kita tidak melakukan pelanggaran yang ditetapkan.
Hukum membalas dendam dalam Alkitab adalah hak TUHAN ALLAH sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan (Roma 12:19) TUHAN menetapkan suatu hari untuk melakukan pembalasan yaitu di hari pembalasan. Usaha merebut peran Allah dan menghukum mereka yang dianggap patut dihukum memang menggoda. Namun karena kita adalah makhluk berdosa, kita tidak mungkin membalas dengan motivasi yang murni juga sulit bebas dari bersalah.
Perbuatan membalas perbuatan orang lain karena sakit hati atau dengki tidak boleh dilakukan sebab ada waktunya yang ditetapkan TUHAN untuk membalas setiap perbuatan manusia. Kita diminta untuk bersabar dan berdoa dengan berharap kepada TUHAN dengan berbuat baik dengan memohon diperbaharui hati dan pikiran kita agar terluput dari balas dendam dan TUHAN bertindak membela kita.
- Tulisan lainnya:
- Mengatasi Sakit Hati
- Ketulusan Seperti Merpati
- Berkat Ketulusan hati
- Ramah Berdasarkan Alkitab
- Prinsip Pengampunan Dosa
- Tinjauan Terhadap Schadenfreude