-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Prinsip Pengampunan Dosa

Jumat, 30 April 2021 | April 30, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-18T06:27:19Z
Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Kisah Para Rasul 5:31

Sebelum hadirnya Yesus yang darah-Nya ditumpahkan sebagai darah perjanjian untuk pengampunan dosa bagi orang banyak (Matius 26:28), pengampunan dosa memerlukan korban penghapus dosa. Misal Raja Hizkia dalam 2 Tawarikh 29:21 dikatakan adanya korban penghapus dosa di mana tujuh sapi jantan, tujuh ekor domba jantan, tujuh ekor domba dan tujuh kambing jantan dikorbankan atas perintah Raja Hizkia untuk kerajaan, untuk tempat kudus dan untuk Yehuda. Seperti semua jenis dipersembahkan di altar, tepung harus diberi wewangian dan hewan harus benar-benar tidak bercacat. Korban sesuatu yang diperlukan menjadi inti sarana pendamaian terhadap pelanggaran larangan, baik yang telah membawa rasa bersalah pada komunitas 'Israel' atau individu.

Selain Taurat memberikan pengampunan yang bersyarat dimana manusia menerima pengampunan dari TUHAN jika kita melakukan syarat untuk pengampunan tersebut, dalam zaman Yesus hidup sebelum mati menebus dosa manusia... pengampunan dosa diberikan jika mengampuni orang yang bersalah sebab Firman-Nya tertulis : (Mat 6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; Matius 6:12 Berdasarkan Doa Bapa kami, kita akan mendapatkan pengampunan dari TUHAN tergantung sejauh mana kita dapat mengampuni kesalahan orang lain.

Yesus menegaskan dengan mengulangi pernyataan-Nya dengan berkata : "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius 6:14-15" Hal ini berarti, orang akan menerima pengampunan dari TUHAN jika ia mengampuni kesalahan orang lain. Tetapi jikalau kita tidak memgampuni kesalahan orang lain, maka TUHAN tidak akan mengampuni kita.

Yesus yang hidup di bawah hukum Taurat untuk mengenapinya juga menyatakan bahwa :"(Mar 11:25) Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.) Markus 11:25-26" Untuk berdoa saja kita harus terlebih dahulu mengampuni kesalahan orang lain ... baru mengutarakan isi doa kita kepada TUHAN.

Hal yang perlu direnungkan adalah jika seorang yang meninggal tapi ia belum sempat mengampuni kesalahan orang lain meski hanya seorang saja maka orang itu tidak akan masuk surga karena TUHAN tidak mengampuni dosannya. Adakah seseorang sejak lahir sampai meninggal tahu dengan pasti sudah tuntas memaafkan dan mengampuni kesalahan orang-orang terhadapnya? Hanya Yesus dengan sempurna tidak melakukan dosa dan aktif mengampuni kesalahan orang lain hingga di kayu salib sekalipun, Ia lakukan hal itu.

Nats di atas dikatakan bahwa Yesus adalah Juruselamat dan di dalam DIA ada pengampunan dosa. Dalam Perjanjian Lama dinyatakan bahwa hanya TUHAN satu-satunya Juruselamat. (Yesaya 43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.) Dengan demikian Yesus adalah YHWH (TUHAN) yang jadi manusia sehingga mampu menyelamatkan dan menjadi penebus dosa dan kesalahan manusia, seperti dikatakan nabi Yesaya (Yesaya 53) Meskipun penyakit kita ditanggungnya dan kesengsaraan kita dipikulnya, kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh......

Jika dalam Taurat adanya persyaratan seperti yang ditulis di atas (adanya korban seperti yang ditulis Musa dalam Kitab Imamat dan sikap yang mengampuni orang yang bersalah kepada kita) untuk menerima pengampunan dosa maka dalam Perjanjian Baru pengampunan dosa diberikan jika percaya dan menerima tawaran yang diberikan secara cuma-cuma oleh Yesus Kristus Tuhan dengan iman kepada-Nya. Setelah menerima pengampunan dosa barulah diminta oleh TUHAN untuk saling mengampuni kesalahan sesama manusia. Hal itu misalnya terlihat dalam:
  • Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu Efesus 4:32
  • Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13
Perjanjian Lama menekankan berbuat baik dengan mengasihi sesama yaitu mengampuni kesalahan orang lain secara horizontal supaya mendapatkan perkenanan dan kasih Allah secara vertikal sedangkan Perjanjian Baru pemulihan hubungan vertikal dengan TUHAN karena adanya pengampunan dosa lewat penebusan Kristus agar dapat memulihkan hubungan horizontal dengan sesama manusia yaitu saling mengampuni. Perjanjian Lama pemulihan horizontal ditekankan karena TUHAN belum menjadi manusia memulihkan meski sudah berfirman bahwa DIA adalah Juruselamat sedangkan di Perjanjian Baru setelah kematian Yesus maka janji TUHAN telah dipenuhi sehingga terjadi pengampunan dosa terlebih dahulu baru kemudian Roh Kudus menuntun agar mengampuni sesama manusia.

Perjanjian Baru dalam Yohanes 13:34 tertulis; "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Kita mengasihi sesama bukan supaya TUHAN mengasihi atau lebih mengasihi kita. Kita mengasihi sesama karena sebelumnya TUHAN sudah mengasihi kita.

Dalam perumpamaan tentang pengampunan yang tercatat di Matius 18:21-35 tertulis bahwa kita harus mengasihi sesama sebab telah diampuni. Apabila tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati maka Bapa yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu. Tidak mengampuni dapat mendatangkan penghukuman. Kita yang mendapatkan belas kasihan dari TUHAN harus memohon agar memiliki hati yang belas kasih kepada sesama.

Bertobat dari dosa juga sesuatu yang berharga di mata TUHAN. Alkitab berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Alkitab yang sama juga menulis bahwa Roh Kudus akan menginsyafkan kita dengan dukacita menurut kehendak Allah yang menghasilkan pertobatan ( 2 Korintus 7:10-11) Buah dari pemberitaan Injil adalah pertobatan dan hidup yang beriman kepada Tuhan Yesus sehingga percaya Yesus seharusnya berbanding lurus dengan pertobatan meski pertobatan terhadap perbuatan dosa bukannya cuma sekali saja, sebab manusia dapat jatuh bangun dalam dosa sekalipun kasih karunia diberikan bukanlah alasan untuk berdosa.

Pengampunan sudah diselesaikan dengan sempurna oleh Yesus Kristus ketika DIA berkata sudah selesai dengan memakukannya di atas tubuhNya di kayu salib. Hal ini tercermin dari sejumlah ayat diantaranya:
  • Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 1 Petrus 1:18-19
  • Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, Efesus 1:7
  • Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya. 1 Yohanes 2:12
Prinsip pengampunan dosa diberikan kepada setiap orang percaya meliputi semua dosa yang dilakukannya kecuali jika dosa itu bersifat menhujat Roh Kudus. (Matius 12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.) Roh Kudus bekerja untuk menyadarkan manusia dari dosa dan mengigatkan pentingnya pengampunan dosa melalui penebusan Yesus di kayu salib. Orang yang menolak pekerjaan Roh Kudus yang ingin menuntun kepada keselamatan lewat pengampunan dosa sampai akhir hidupnya masuk dalam katagori menghujat Roh Kudus.

Lembutkan hati dan belajar rendah hati saat disapa oleh Roh Kudus tentang kebutuhan manusia terutama soal dosa dan pengampunan. Tanpa pengampunan dosa oleh Yesus maka berlaku sebagaimana sikap anda terhadap orang yang bersalah kepada dirimu... maka itu dapat menimpa anda jika melakukan kesalahan kepada orang lain dan atau kepada TUHAN. Manusia tidak ada yang luput dari dosa dan kesalahan. Yesus telah menanggung hukuman dan kutuk dosa di kayu salib, sehingga siapa yang menerimanya sebagai Juruselamat dan Penebus dosa dan salah diampuni.

Setelah diampuni maka belajarlah memuji TUHAN sebab firman-Nya berkata:
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Mazmur 103:2-4

Doa Pengampunan dosa
Tuhan Yesus, saya orang berdosa. Saya mau bertobat dari dosa saya dan perlu pengampunan dosa dari-Mu. Engkau telah mati di salib untuk memikul kutuk dosa dan mengampuni dosaku. Masuklah dalam hatiku menjadi Tuhan dan Raja dalam hidupku yang mengatur kehidupanku.
Terima kasih atas rahmat dan pengampunan-Mu. Kiranya Engkau bertahta dalam hatiku dan memeteraikan diriku menjadi milik-Mu hingga masuk dalam kemuliaan bersama-Mu di surga kelak.
Amin.



Tulisan lainnya:
Seruan Pengampunan Di Salib
Diampuni menurut Perjanjian Lama dan Injil Lukas
Mengampuni Kesalahan Sesama Manusia
Sang HAKIM
Tuhan itu Penebus


×
Berita Terbaru Update